PERKEMBANGAN EMOSI-SOSIAL Awal Anak(2-6 TH) PERKEMBANGAN EMOSI-SOSIAL
PERKEMBANGAN EMOSI Ekspresi emosi berbeda sesuai dengan suasana hati dan dipengaruhi pengalaman masing-masing anak. Mulai tumbuh rasa marah, takut dan gembira, iri hati sesuai rangsangan yang ada
Perkembangan sosial Pada akhir masa pra-sekolah ini, dunia sosial anak menjadi luas, tidak terbatas lagi pada keluarga tapi meluas sampai pada teman-teman dekat rumah dan taman kanak-kanak, di mana anak membentuk hubungan baru dengan orang-orang dewasa lain dan teman-teman sebaya.
Perkembangan sosial Selama ini sosialisasi antara teman sebaya dimulai.Keinginan anak untuk ikut serta dalam kegiatan kelompok, biasanya besar. Perselisihan, persaingan dan perkelahian biasanya sering timbul, tetapi pada umumnya anak berusaha untuk menyesuaikan diri kembali pada keinginan kelompoknya. Dengan bertambahnya kebutuhan akan kelompok, maka anak memasuki “gang age” yang berarti kelompok merupakan hal yang sangat penting bagi anak.
Perkembangan sosial Bermain sendiri, bergantung pada bimbingan orangtua/guru, bermain dengan boneka, menunjuk pada namanya/dirinya sendiri, sosialnya belum matang, terpikir sedikit tentang ‘kelompok’ , mungkin merespon sangat sederhana/lugu.
Perkembangan sosial Kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan mulai berkembang Diperoleh dari proses kematangan dan kesempatan belajar dari respon terhadap tingkah laku. Masalah yang sering timbul: sikap bermusuhan, menghindar dari orang-orang di sekitarnya Umumya memiliki satu atau 2 sahabat Kelompok bermain cenderung kecil dan tidak terorganisasi dg baik, shg kelompok cepat berganti-ganti.
PERKEMBANGAN EMOSI USIA 2 TAHUN Usia 2 tahun:Sangat egois, baru mulai merasakan identitas diri dan kepemilikan, posesif, sering frustrasi, belum berkemampuan memilih, menikmati kasih sayang fisik, menentang perubahan, menjadi independen, lebih responsif pada kelucuan/humor dan menentang dari pada disiplin atau alasan.
PERKEMBANGAN SOSIAL 2 TAHUN Usia 2 tahun :Bermain sendiri, bergantung pada bimbingan orangtua/guru, bermain dengan boneka, menunjuk pada namanya/dirinya sendiri, sosialnya belum matang, terpikir sedikit tentang ‘kelompok’ , mungkin merespon sangat sederhana/lugu.
PERKEMBANGAN EMOSI 3 TAHUN Suka dukungan, mudah tersinggung, tidak berkeras untuk berubah, lebih aman, rasa identitas-dirinya lebih tinggi, mulai berpetualang, menikamati musik.
PERKEMBANGAN SOSIAL 3 TAHUN Bermain bersama, menikmati adanya orang lain, berganti-ganti, tahu kalau dia laki2 atau perempuan, menikmati aktivitas kelompok (singkat), suka menolong (kecil-kecilan), merespon tuntunan lisan.
Anak Usia 3 tahun-an Memerlukan : Kesabaran waktu untuk tumbuh. Anak usia 3 tahun adalah bayi tetapi nampak seperti anak (Agak gede). Jangan memaksa anak menjadi lebih besar dari apa adanya pada saat ini. Sebuah kemungkinan lingkungan Disiplin : Anak ingin menjadi nak baik, bantulah dia. Katakan pada anak apa yang anda harapkan dan mengapa tanpa menunggu anak bertanya dan sebelum anak berperilaku nakal (misbehaves). Perlu kejujuran dari orang tua/guru. Jika anak melakukan kesalahan diperlakukan seperti kriminal, anak akan mengembangkan masalah emosi. Perlakukan kecelakaan sebagai belajar pengalaman. Tunjukkan pada anak bagaimana ‘menerima’.
PERKEMBANGAN ANAK USIA DUA-TIGA TAHUN Mencari kekuatan/kemandirian Tantrum/mengamuk Munculnya bahasa Perkembangan lanjutan baik keterampilan gerakan kasar maupun halus Munculnya main peran (ex: memakai sepatu dewasa) Mulai main sosial dengan anak lain Mulai latihan ke kamar kecil Senang pada kebiasaan dan rutinitas
LINGKUNGAN UNTUK ANAK USIA 2 HINGGA 3 TAHUN Ditawarkan bermacam-macam bahan main dan pilihan Menerima bahwa anak mengamuk adalah normal dalam perkembangan Abaikan mengamuk dan mendorong perkembangan bahasa Dibedakan antara mengamuk untuk mengendalikan orang (tua) atau memang ada kebutuhan untuk disayang Ada orang dewasa yang berinteraksi dengan anak, mencontohkan dan menyandikan tindakan dengan bahasa Diberikan pengalaman melalui musik, nyanyian, dongeng, main jari, dan kegiatan lain yang memperkuat perkembangan bahasa Didampingi orang dewasa dan disediakan bahan-bahan pendukung perkembangan bermain peran Harus menyediakan ruang dan bahan main di dalam dan di luar ruangan untuk mendukung penjelajahan, penemuan, dan kemandirian Perlu perhatian (ortu/pengasuh/pendidik) pada perbedaan setiap anak & mendukung keberhasilan tanpa rasa malu/bersalah ketika toilet training Sediakan jadwal sesuai kebutuhan, anak lebih siap akan perubahan, dan berikan waktu pada anak dalam peralihan Harus ada konsistensi dari (ortu/pendidik) dalam menanggapi anak
MASA PEKA Usia 4-6 tahun, masa peka dalam perkembangan aspek berpikir logis anak Masa ini merupakan masa awal pengembangan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, social emosional, konsep diri, disiplin, kemandiriran, seni, moral, dan nilai-nilai agama
Beberapa tingkah laku sosial anak: .Tingkah laku unoccupied anak tdk bermain dg sesungguhnya. Berdiri di sekitar temannya dan memandang temannya tanpa melakukan kegiatan apapun. 2. Bermain soliter Bermain sendiri dg menggunakan alat permainan, tdk berusaha berbicara 3. Tingkah laku onlooker menghasilkan waktu dg mengamati, kdg memberikan komentar kpd temannya tetapi tidak
Beberapa tingkah laku sosial anak: 4. Bermain pararel bermain slg berdekatan, tidak sepenuhnya main bersama dg anak lain. Menggunakan alat yang sama, berdekatan tetapi dengan cara yang tidak saling bergantung 5. Bermain asosiatif Bermain dg anak lain tetapi tanpa organisasi, tdk ada peran ttt, msg-msg anak bermain dg caranya sendiri 6. Bermain kooperatif Bermain dlm kelompok dimana ada organisasi, ada pimpinanya, msg-msg anak melakukan kegiatan bersama, misal main toko-tokoan.
PERKEMBANGAN PERAN JENIS Mengembangkan kepercayaan identitas gender Mengembangkan sikap tentang jenis kelamin yang dikehendaki Memperoleh ketetapan gender Sudah dapat menerapkan label laki-laki dan perempuan