Sebagai Metode Dasar Psikoterapi Behavior Therapy Sebagai Metode Dasar Psikoterapi
Konsep Dasar
Pandangan Mengenai Manusia Perilaku manusia teratur dan eksperimen yang terkontrol dapat menghasilkan hukum yang mengatur perilaku Manusia punya potensi untuk melakukan perilaku positif dan negatif Manusia pada dasarnya dibentuk oleh dan ditentukan oleh lingkungan sosial dan budaya Manusia mampu membuat keputusan
Karakteristik Behavior Therapy Terfokus pada perilaku yang overt (tampak) dan spesifik Terdapat tujuan terapi yang jelas dan tepat Adanya formulasi prosedur treatment yang spesifik terhadap permasalahan tertentu Adanya assessment yang obyektif terhadap hasil terapi Pertanyaan terapis: “Apakah perilaku spesifik yang ingin diubah oleh individu, dan apa perilaku baru yang ingin dipelajari?”
Classical Conditioning - Pavlov Kondisi Awal: 1. Bel (NS) Air liur tidak keluar 2. Makanan (US) Air liur keluar (UR) 1 dan 2 dipasangkan Conditioning: Bel + Makanan (US) Air liur (UR) Bel (CS) Air liur keluar (CR) Percobaan berikut: Bel + Lampu yang menyala Penerapan BT: Systematic Desentizitation Aversion Therapy
Operant Conditioning / Instrumental Conditioning Individu diberi reward pada saat ind. melakukan perilaku yang diinginkan perilaku bertujuan untuk memperoleh reward Tokoh: BF. Skinner Positive reinf. memperkuat perilaku dan hukuman melemahkan perilaku Penerapan BT: Positive Reinforcement, extinction, punishment, modeling, token economics
Konsep-Konsep Operant Conditioning Perilaku yang diberi reinforcer/penguat cenderung diulangi Perilaku yang tidak diberi reinforcer cenderung tidak diulangi extinction Perilaku yang diberi aversive stimuli (punishment) cenderung tidak diulangi Perilaku yang diikuti penghilangan aversive stimuli (negative reinforcer) cenderung diulangi Beri Contoh!
Reward Vs Punisment Aversive stimuli (hukuman) sering tidak efektif: apabila tidak langsung diberikan, membuat orang berpikir menghindari hukuman, bukan hentikan perbuatan Hukuman dikaitkan dengan orang yang melakukan, bukan dengan perilakunya sendiri Hukuman memberi tahu apa yang tidak boleh, tetapi tidak memberitahu pada apa yang boleh
Clasiccal Conditioning Perbandingan CC VS OC Clasiccal Conditioning Hewan memberi R, tetapi tidak dapat mengubah lingkungan t.l responden Refleks Operant Conditioning Hewan dapat mengatur lingkungannya t.l operan Disengaja
Proses Terapi
Tujuan Terapi Tujuan umum: menciptakan kondisi yang baru untuk belajar Pemikiran: semua perilaku dipelajari, termasuk perilaku maladaptif Pada dasarnya BT bertujuan untuk memperoleh perilaku baru, menghilangkan perilaku maladaptif, dan memperkuat serta mempertahankan perilaku yang diinginkan
Fungsi dan Peran Terapis Behavior Therapist harus aktif, direktif, serta menerapkan ilmu pengetahuan untuk menemukan solusi permasalahan manusia Fungsi terapis: sebagai guru, pengarah, dan ahli dalam mendiagnosa perilaku maladaptif dan menentukan prosedur treatment, yang mengarah perilaku baru dan peningkatan perilaku Peran terapis: sebagai reinforcer, sebagai role model untuk klien
Pengalaman Klien dalam Terapi Penting: kesadaran klien dan partisipasi dalam proses terapi Klien harus mengetahui proses terapi yang terjadi meski posisi klien pasif Klien secara aktif harus terlibat dalam pemilihan dan penentuan tujuan, harus mempunyai motivasi untuk berubah, dan harus mau bekerja sama dalam melakukan aktivitas terapi, baik dalam sesi terapi maupun dalam penerapan terapi di kehidupan nyata kalau tidak: gagal Klien dibantu untuk menggeneralisasikan dan mentransfer pembelajaran di dalam situasi terapi ke situasi nyata
3 Fase Program Behavior Therapy (Margquis, 1974): Perilaku klien dianalisa dan diperoleh pemahaman yang jelas mengenai perilaku yang ingin dicapai; dimana klien terlibat aktif dalam setiap bagian dari proses terapi untuk mencapai tujuan Mengeksplorasi cara alternatif yang mungkin digunakan klien untuk mencapai tujuan Perencanaan treatment program, yang didasarkan pada perilaku klien saat ini, secara bertahap bergerak menuju perilaku yang diinginkan tujuan tercapai
Hubungan antara Terapis & Klien Wolpe: aspek penting dalam terapi adalah membangun hubungan personal yang baik dengan klien Agar terapi efektif: Terapis harus memahami dan menerima klien Klien dan terapis dapat bekerja sama Terapis membantu klien sesuai yang diharapkan
Teknik-Teknik dalam BT
Systematic Desensizitation Untuk terapi terhadap kecemasan: phobia Memasangkan stimulus yang menimbulkan kecemasan dengan yang membuat rileks. Ada hirarki kejadian yang menimbulkan kecemasan Klien rileks dengan mata tertutup. Terapis minta untuk membayangkan kejadian (paling ringan) yang menimbulkan kecemasan. Kecemasan mulai timbul klien diminta untuk bayangkan keadaan yang membuat rileks. Dst, naik ke kejadian yang lebih menimbulkan kecemasan.
Flooding Klien diminta untuk membayangkan kejadian yang menimbulkan kecemasan. Kejadian ini diulang berkali-kali hingga klien tidak lagi merasa cemas pada saat menjumpai kejadian tersebut Sering digunakan untuk klien yang mengalami gangguan obsesif kompulsif
Operant Conditioning Positive reinforcement: makanan dan tidur: primary reinf. Senyuman dan pujian: sencondary reinf. Response Shaping: Perilaku saat ini dimodifikasi dengan memberikan reinf. pada sebagian kecil dari perilaku yang diinginkan, bertahap hingga mencapai perilaku yang diinginkan Extinction: Ketika perilaku terus-menerus tidak memperoleh reinf., perilaku tsb cenderung akan berkurang
Lanjutan Teknik-Teknik Operant Conditioning 4. Modeling: klien mengobservasi model dan di-reinforce untuk mengimitasi perilaku model. 5. Token Economics: perilaku yang diharapkan, direinf. dengan reinf. yang terlihat (token) yang dapat ditukar dengan obyek/ hak yang diinginkan
Sekian Terima Kasih atas Kehadiran dan Perhatiannya Selamat Belajar. Sukses Selalu!
KUIS 6 Pilih jawaban yang tepat untuk pernyataan-pernyataan yang terdapat pada setiap soal. Jawaban dapat berjumlah 1 atau lebih. Selamat mengerjakan!
Kuis 6-1 Berikut ini adalah pandangan mengenai manusia dari sudut behaviorisme: (j2) Perilaku manusia teratur dan eksperimen yang terkontrol dapat menghasilkan hukum yang mengatur perilaku Manusia pada saat lahir seperti kertas kosong Manusia tidak mampu membuat keputusan Kepribadian manusia menentukan perilakunya
Kuis 6-2 Berikut ini Perbandingan Classical Conditioning VS Operant Conditioning: (j2) CC: hewan tidak dapat mengubah lingkungan, OC: Hewan dapat mengatur lingkungannya CC: tingkah laku disengaja, OC: tingkah laku refleks CC: tingkah laku refleks, OC: tingkah disengaja CC: tingkah laku instrumental, OC: tingkah laku operan
Kuis 6-3 Yang dimaksud dengan: perilaku dimodifikasi dengan memberikan reinforcement pada sebagian kecil dari perilaku yang diinginkan, bertahap hingga mencapai perilaku yang diinginkan, adalah…(j1) Systematic Desentizitation Token Economics Modeling Response Shaping
Kuis 6-4 Sebutkan 2 peran behavior therapist dalam proses terapi: 1. 2.
Jawaban Kuis 6 A, B A, C D 4. Peran terapis: sebagai reinforcer, sebagai role model untuk klien