DETERMINASI SEX Win Darmanto, Ph.D..

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Hormon Kelamin Pria
Advertisements

Sistem Reproduksi.
SISTEM GENITAL BETINA drh. Herlina Pratiwi.
Peran hormon dalam fertilisasi
KORELASI KLINIS GANGGUAN SIKLUS & DIFERENSIASI SEL
2. SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
Reproduksi Hewan By : Yusliadi, S.Pd.
Wellcome to Biologi.
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA.
Organ Reproduksi Pria Penis dan Urethra Duktus deferens
Sistem Organ Reproduksi Pria
ORGAN GENITAL EKSTERNAL DAN INTERNAL PADA HEWAN BETINA DAN PROSES OOGENESIS drh. Herlina Pratiwi.
ORGAN REPRODUKSI DAN GAMETOGENESIS
FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI JANTAN
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
FEMALE GENITAL SYSTEM DRH. HANDAYU.
EMBRIOLOGI VETERINNER
MALE GENITAL SYSTEM DRH. HANDAYU.
REPRODUKSI ♂ ♀.
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA. PETA KONSEP Reproduksi Setiap mahluk hidup selalu bereproduksi, MENGAPA ?
Pasha Nandaka Fauziah ( ) Shella Rizqi El Layli ( )
Sistem Reproduksi Manusia
Organ Reproduksi Manusia
SISTEM REPRODUKSI DAN SISTEM RESPIRASI
MATERI 11 PROSES TERBENTUKNYA JANTAN DAN BETINA
SISTEM REPRODUKSI BETINA DAN JANTAN
Peran hormon dalam fertilisasi
TUGAS BIOLOGI DASAR MANUSIA ELMA SURYANI PANE NIM :151362
GAMETOGENESIS Oleh Dr. Hasnar Hasjim.
Mengidentifikasi Organ dan Proses Reproduksi pada Hewan
SISTIM REPRODUKSI MANUSIA SMA NEGERI 1 BATANGAN, KAB. PATI
2. SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
2. SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
CARA KERJA HORMONE BY. TIA ELPIKAA.
FISIOLOGI ALAT REPRODUKSI
Sistem Reproduksi Rijalul Fikri.
Alat Reproduksi Manusia
REPRODUKSI (PERKEMBANG BIAKAN MANUSIA)
Embriologi Alat Kelamin (Deferensiasi Sex)
SISTEM REPRODUKSI.
ANATOMI FISIOLOGI ALAT REPRODUKSI PRIA DAN WANITA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
Hormon lh, fsh, estrogen DAN progesteron
Oleh : Ika Putri R., M. Biomed
SISTEM REPRODUKSI Nama anggota : Riska Novitasari Novemia Melinda.H I Wayan Wendy.A Yunita Gugu Lusianawati Firda Arum Indah Moh.Fajrin.
Peran hormon dalam fertilisasi
Pemuliaan Makhluk Hidup
Proses pembentukan sel kelamin jantan yang terjadi pada testis
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
“HORMON REPRODUKSI”.
Hormon dibentuk di kelenjar endokrin.
MATERI 11 PROSES TERBENTUKNYA JANTAN DAN BETINA
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Pria
Peran hormon penentuan ciri-ciri seks sekunder
Sistem Reproduksi Pada Manusia
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
Adaptasi Fisiologi Hormon Sistem Endokrin Pada Masa Pubertas Oleh: Mahasiswa NIM Ganjil DIII Keperawatan STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR.
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
FUNGSI ORGAN REPRODUKSI WANITA
Sistem dan Fungsi Hormon
SIKLUS HORMONAL Ade Sylvia N Margaretha Novi . K Meldawati Leni Ayu.
SISTEM REPRODUKSI. SISTEM REPRODUKSI PRIA Struktur luar terdiri dari penis dan skrotum Struktur dalamnya terdiri dari testis, epididimis, vas deferens,
STRUKTUR SPERMATOZOA DARI KELOMPOK 2. NAMA ANGGOTA KELOMPOK Halimah Tusya ‘Diah(04) I Gede Agus Ananda Putra(05) I Gusti Lanang Janu Tantipala(06)
DISUSUN OLEH: RAHMADANI ( ). Organ reproduksi laki-lakiOrgan reproduksi laki-laki sebenarnya terdiri dari bagian eksternal dan internal. Mungkin.
SISTEM REPRODUKSI. Sistem reproduksi atau sistem genital adalah sistem organ seks dalam organisme yang bekerja sama untuk tujuan reproduksi seksual. SISTEM.
Transcript presentasi:

DETERMINASI SEX Win Darmanto, Ph.D.

PERKEMBANGAN GONAD Pada mamalia perkembangan gonad sepenuhnya ditentukan oleh kromosom. Pada non mamalia, perkembangan gonad sering dipengaruhi oleh lingkungan. Contoh Lizards, telur diinkubasi pada temperatur dibawah 25°C, semua berkembang menjadi betina. Jika diatas 32°C akan menjadi jantan.

Pada mamalia ditentukan oleh : Pada Turtles, telur dinkubasi di bawah 28°C semua berkembang jadi jantan dan di atas 31°C semua jadi betina. Pada mamalia ditentukan oleh : Kromosom XX ------ berkembang jadi betina Kromosom XY ------ berkembang jadi jantan Kromsoom Y : membawa gen yang mengkode testis determining factor.

Tidak seperti pada Drosophila, kromosom Y pada mamalia merupakan faktor yang sangat menentukan jenis kelamin. Contoh: Seorang dengan kromosom XXXXY, akan jadi Pria, sedangkan individu dengan hanya satu kromosom X (X0) akan berkembangan menjadi perempuan dan membentuk ovari.

Proses deferensiasi Gonad Gonad dibentuk sebagai suatu penebalan pada permukaan ventromedial mesonefrous. Penebalan ini menonjol ke dalam coelom sepanjang anterior posterior disebut sebagai pematang genital. Pematang genital terdiri dari : Mesenkim di bagian dalam dan epithelium di bagian luar bersambungan dengan epithelium mesonefrous.

Chromosomal sex determination

Embrio 4 mingggu

6 minggu

Awal perkembangan proneprous, dari nephrostome

Epithelium pematang genital menebal menjadi epitel germinal (kortek). Pada saat terbentuk epithel germinal, sel kelamin (berasal dari luar gonad) masuk ke dalam epithel germinal. Epithel germinal pematang gonad berproliferasi ke arah dalam (medula) membentuk pita-pita sex primer. Pada tahap ini gonad masih indeferent, belum bisa dibedakan antara jantan dan betina

Pada embrio jantan (XY), pita sex serta bakal sel kelamin berproliferasi, masuk ke dalam jaringan ikat. Pita-pita ini bersambungan membentuk pita-pita sex internal (medula). Pada ujung distal menjadi rete testis. Pita-pita kemudian terlepas dari epithel germinal dan dilapisi oleh tunika albugenia. Pada awalnya pita-pita testis adalah masif, setelah pubertas berkembang menjadi tubuli seminiferous, yang bermuara di ductus eferens.

Sel mesenkim diantara pita testis berderensiasi menjadi sel Leydig, dan sel mesenkim di dalam pita testis berdeferensiasi menjadi sel sertoli. Pada betina (XX), bakal sel kelamin berada pada epithelium germinal. Pita sex akan berdegenerasi dan gonad bagian dalam berisi dengan mesenkim dan pembuluh darah.

Epithelium germinal atau korteks menebal and sel korteks berkelompok mengelilingi sel kelamin yang selanjutnya menjadi folikel primer dari ovarium. Selama periode deferensiasi sex, embrio baik jantan maupun betina terdapat saluran genital duktus mesonefrous (Ductus Woff) yang akan menjadi Vas deferen pada jantan. Duktus Muller menjadi genital betina.

Pada pangkal ekor bagian ventral terdapat penebalan disebut tuberkel genita. Ductus Muller menjadi saluran genital betina dan tuberkel menjadi klitoris dan labia. Pada embrio XY, deferensiasi gonad menjadi testis diikuti dengan degenerasi ductus Muller. Tuberkel genital menjadi penis dan kantong skrotum.

Pada mamalia testis akan berpindah (desendensi) dari rongga perut ke skrotum melalui canalis inguinalis, melalui proses penarikan oleh ligament inguinal (gabernakulum)

Skema deferensiasi organ kelamin jantan dan betina

Beberapa gen yang berperan dalam deferensiasi sex : SF1 dan WT1 : merubah genital ridge menjadi “bipotential gonad”. Jika mencit tidak ada gen tersebut gonad tidak akan terbentuk DAX1 dan WNT4a : merubah bipotential gonad menjadi alat kelamin betina. Dalam ovary berkembang sel folikel dan sel theca, kedua menyusun Folikel

3. SRY dan SOX 9 : merubah bipotential gonad berkembang menjadi jantan (testis) 4. SF1 : Steroidogenic factor 1 (sebagai transcription factor) Setelah testis terbentuk : berikutnya berkembang (1) Sel sertoli, dengan adanya SF1, menghasilkan anti mullerian hormon (AMH), sehingga Muller degenerasi

(2) Sel Leydig, dengan adanya SF1, menghasilkan (2) Sel Leydig, dengan adanya SF1, menghasilkan testosteron, yang akan dirubah menjadi Dihidrotestosteron (DHT)

Skema Peran Beberapa Gen dalam Perkembangan Organ Kelamin

Testosteron dan dehidrotestosteron dependent region pada fetus manusia pria (Gb. 20.10)

Estrogen binding region pada otak wanita