PUSAT INVESTASI
Pendahuluan Defenisi : pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi yang manajernya dinilai kinerjanya atas laba yang diperoleh dihubungkan dengan investasinya. Tujuan Penilaian Pusat Investasi Menyediakan alat evaluasi proyek investasi masa lalu dan masa yang akan datang, baik secara individual maupun secara keseluruhan. Menyediakan informasi yang bermanfaat bagi manajer divisi dan manajer kantor pusat untuk membuat keputusan investasi yang tepat bagi divisi dan perusahaan secara keseluruhan. Memotivasi manajer divisi agar selalu memonitor aktiva, utang, dan modal divisi yang digunakan sebagai dasar penentuan besarnya investasi. Mengukur kinerja manajer pusat investasi dan mengukur kinerja divisi sebagai suatu entitas ekonomi. Sebagai dasar pemberian insentif pada setiap manajer pusat investasi sesuai dengan kinerja masing-masing.
Contoh : Pengukuran kinerja pusat investasi diperlukan karena suatu divisi yang memperoleh laba tinggi tidak berarti mempunyai kinerja yang baik jika laba tersebut dihubungkan dengan investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Dari contoh di atas menunjukkan bahwa laba absolut Divisi A lebih tinggi dibandingkan dengan laba absolut Divisi B. Namun Divisi A menggunakan investasi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan Divisi B, sehingga rasio laba atas investasi Divisi A lebih rendah bila dibandingkan dengan Divisi B. Keterangan Divisi A Divisi B Laba Divisi Rp. 5.000.000 Rp. 4.000.000 Investasi Rp. 50.000.000 Rp. 25.000.000 Rasio Laba atas Investasi 10% 16%
Penentu Elemen Aktiva sebagai Dasar Investasi Kas Kas dimasukkan sebagai elemen investasi, pedoman penentuan besarnya kas adalah : Dalam rangka pengukuran kinerja manajer divisi, kas yang dimasukkan sebagai elemen investasi dibatasi sebesar kas yang terkendali oleh manajer divisi. Kas yang dimasukkan sebagai elemen investasi adalah sebesar kas yang diperlukan oleh divisi sebagai kesatuan ekonomi yang berdiri sendiri. Masalahnya : Biasanya kantor pusat menginginkan pengelolaan kas disentralisasi oleh kantor pusat sehingga saldo kas divisi relatif kecil. Divisi cendrung memiliki kas yang relatif kecil, hanya cukup untuk membelanjai keperluan rutin. Kas yang tidak dimasukkan sebagai elemen investasi, karena jumlah kas tersebut mendekati hutang lancar (current liabilities), sehingga elemen investasi ditentukan sebesar modal kerja bersih ditambah aktiva tetap
Penentu Elemen Aktiva sebagai Dasar Investasi …cont Piutang Piutang yang diperhitungkan sebagai elemen investasi adalah piutang yang dapat dikendalikan divisi. Manajer divisi dapat mengendalikan piutang jika, diberi wewenang untuk menentukan syarat penjualan kredit, kebijakan piutang dan penagihan piutang. Piutang yang diperhitungkan sebagai elemen investasi adalah sebesar piutang divisi sebagai suatu kesatuan ekonomi yang berdiri sendiri. Penentuan piutang dapat didasarkan atas piutang neto, yaitu sebesar piutang bruto dikurangi cadangan kerugian piutang. Saldo piutang yang digunakan untuk menentukan investasi dapat didasarkan pada, saldo piutang pada akhir periode atau saldo piutang rata-rata.
Penentu Elemen Aktiva sebagai Dasar Investasi …cont Persediaan Persediaan yang diperhitungkan sebagai elemen investasi adalah persediaan yang terkendalikan divisi. Manajer divisi dapat mengendalikan persediaan, jika diberi wewenang untuk menentukan syarat pembelian bahan, kebijakan persediaan, kebijakan produksi dan penjualan. Persediaan yang diperhitungkan sebagai elemen investasi adalah sebesar persediaan divisi sebagai suatu kesatuan ekonomi yang berdiri sendiri. Penentuan persediaan dapat didasarkan atas persediaan neto, yaitu sebesar persediaan bruto dikurangi cadangan kerugian penilaian persediaan.
Penentu Elemen Aktiva sebagai Dasar Investasi …cont Modal Kerja secara umum Perusahaan dapat memasukkan seluruh aktiva lancar ke dalam dasar investasi dengan tidak mengeliminasi kewajiban lancar. Metode ini menyatakan terlalu tinggi jumlah modal korporat yang diperlukan untuk mendanai unit usaha, karena kewajiban lancar merupakan sumber modal. Di lain pihak, seluruh kewajiban lancar dapat dikurangkan dari aktiva lancar. Metode ini dapat menyediakan ukuran yang baik atas modal yang disediakan oleh perusahaan, untuk mana perusahaan mengharapkan agar unit usaha memperoleh pengembalian.
Penentu Elemen Aktiva sebagai Dasar Investasi …cont Aktiva Tetap Aktiva tetap yang diperhitungkan sebagai elemen divisi adalah aktiva tetap yang terkendalikan divisi. Manajer divisi dapat mengendalikan aktiva tetap divisinya jika, diberi wewenang untuk menentapkan keputusan pengadaan aktiva tetap, syarat-syarat pengadaan aktiva tetap dan kebijakan aktiva tetap. Aktiva tetap yang diperhitungkan sebagai elemen investasi adalah sebesar aktiva tetap divisi sebagai suatu kesatuan ekonomi yang berdiri sendiri. Oleh karena itu aktiva tetap divisi yang tidak terkendalikan oleh manajer divisi tersebut harus dimasukkan sebagai elemen investasi.
Dasar Penilaian dalam Pengukuran Aktiva Tetap Nilai Buku Bruto (Akuisisi Perlatan Baru) Merupakan nilai yang diperoleh sebesar biaya perolehan aktiva sampai aktiva tersebut siap digunakan. Keunggulan cara penilaian ini : Merupakan nilai yang objektif untuk menentukan besarnya investasi karena nilai ini didasarkan pada transaksi yang bebas di antara pihak independen. Jumlah investasi divisi tidak berfluktuasi dari periode ke periode. Dapat membandingkan kinerja antardivisi dalam menghasilkan return, tanpa banyak dipengaruhi apakah divisi tersebut menggunakan aktiva baru maupun aktiva lama. Mendorong manajer divisi untuk mengganti aktiva tetap lama dengan aktiva tetap baru, karena hanya menaikkan investasi sebesar selisih harga.
Dasar Penilaian dalam Pengukuran Aktiva Tetap Kelemahan Nilai buku bruto Divisi dibebani investasi dalam jumlah yang terlalu besar. Karena penggantian aktiva akan menaikkan investasi sebesar selisih harga, maka dapat menyebabkan manajer divisi terdorong untuk mengganti aktiva tetap lama yang sebenarnya masih dapat memberikan kontribusi terhadap laba. Pengukuran itu menggunakan harga perolehan historis sehingga jika tingkat inflasi tajam, nilai perolehan mula-mula tidak mencerminkan nilai investasi saat ini dan masa yang akan datang. Nilai Buku Merupakan sebesar nilai perolehan mula-mula aktiva dikurangi rekening penilaian aktiva, misal : cadangan kerugian piutang, cadangan penurunan nilai persediaan, akumulasi depresiasi aktiva tetap. Maka aktiva tetap yang digunakan sebagai dasar investasi adalah sebesar harga perolehannya dikurangi akumulasi depresiasi.
Dasar Penilaian dalam Pengukuran Aktiva Tetap Keunggulan Metode Nilai Buku Nilai buku lebih mencerminkan manfaat ekonomis aktiva tetap Nilai buku aktiva tetap sebagai dasar pengukuran investasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim. Adanya penggantian aktiva tetap berakibat menaikkan investasi sebesar harga perolehan aktiva tetap baru dikurangi nilai buku aktiva tetap lama sehingga investasi dapat diukur lebih realistis Kelemahan Metode Nilai Buku Penentuan akumulasi depresiasi sifatnya subyektif Tidak dapat diperbandingkan kinerja antardivisi yang menggunakan aktiva tetap baru dengan aktiva tetap lama Tidak mendorong divisi untuk menambah investasi melalui pembelian aktiva tetap baru, karena akan menaikkan investasi yang besar sehingga pada tahun-tahun awal dapat mengakibatkan penurunan ROI dan EVA Pengukuran berdasar nilai buku mendasarkan pada data akuntansi yang sifatnya historis, sehingga jika tingkat inflasi tajam, pengukuran ini tidak dapat mencerminkan nilai investasi saat ini dan masa yang akan datang Pemilihan metode depresiasi yang berbeda mengakibatkan besanya ROI dan EVA pada tahun yang sama besarnya berbeda
Dasar Penilaian dalam Pengukuran Aktiva Tetap Nilai Pengganti Merupakan ukuran nilai aktiva sebesar biaya pengganti atau nilai pasar aktiva yang sama pada saat ini Keunggulan : Jika tingkat inflasi tajam, nilai pengganti dapat mencerminkan nilai investasi saat ini. Dapat digunakan untuk menilai kinerja antardivisi yang memiliki aktiva tetap baru dengan aktiva tetap lama. Kelemahan : Informasi nilai pengganti tidak dapat diperoleh dari catatan akuntansi sehingga perlu dirancang sistem yang khusus untuk memperoleh informasi tersebut Tidak semua aktiva diketahui nilai penggantinya Belum dapat digunakan dengan tepat untuk pembuatan keputusan Penentuan besarnya nilai pengganti bersifat subjektif.
Dasar Penilaian dalam Pengukuran Aktiva Tetap Nilai Masa Depan Merupakan nilai yang akan direalisasikan jika suatu keputusan investasi diambil. Maka aktiva tetap sebagai elemen investasi dinilai atas dasar nilai masa depan jika alternatif investasi dipilih. Cara pengukuran ini cocok untuk mengambil keputusan usulan investasi divisi. Kelemahan : Penentuan nilai masa depan sifatnya subyektif Penentuan nilai masa depan mengahadapi ketidakpastian, sehingga penaksirannya memerlukan teknik statistik, keahlian, fasilitas dan biaya yang besar.
Dasar Penilaian dalam Pengukuran Aktiva Tetap Aktiva tetap menganggur Beberapa perlakuan aktiva tetap yang menganggur : Jika aktiva tetap menganggur dalam suatu divisi tidak dapat digunakan oleh divisi lain, maka tanggung jawab aktiva tersebut tetap berada pada manajer divisi yang bersangkutan dan dimasukkan sebagai elemen investasi divisi yang bersangkutan. Jika aktiva tetap yang menganggur dalam suatu divisi dapat digunakan oleh divisi lain, maka tanggung jawab aktiva dapat dipindahkan pada manajer divisi yang memanfaatkannya.
Dasar Penilaian dalam Pengukuran Aktiva Tetap Aktiva tetap yang Disewa Jika aktiva tetap dibeli, maka besarnya investasi divisi yang bersangkutan akan bertambah. Jika aktiva tetap disewa, maka besarnya investasi divisi yang bersangkutan tidak bertambah.
Pengukuran Kinerja Pusat Investasi Tujuan pengukuran kinerja pusat investasi : Manajer divisi dapat menghasilkan laba yang memuaskan atas investasi Manajer divisi hanya melakukan investasi tambahan jika investasi tersebut dapat menghasilkan laba yang memuaskan dibandingkan dengan investasinya ROI (Return On Investment) Pengukur kinerja pusat investasi dengan menentukan besarnya rasio laba dengan investasinya. Jika ROI yang diharapkan dari suatu divisi besarnya 18% per tahun, maka kinerja divisi dinilai baik jika ROI sesungguhnya tercapai minimal sebesar 18%, jika tidak tercapai maka kinerja divisi dinilai tidak baik.
ROI Usaha meningkatkan ROI Mengurangi biaya sehingga laba dapat ditingkatkan Meningkatkan penjualan yang dapat meningkatkan laba Meningkatkan rasio laba terhadap penjualan Menurunkan investasi divisi ROI = Rasio laba terhadap penjualan x Perputaran investasi Lab a x Penjualan x 100% Penjualan Investasi Lab a (EAT) x 100% Investasi
Keuntungan ROI Merupakan metode pengukuran yang obyektif yang didasarkan pada data akuntansi yang tersedia ROI merupakan pengukuran yang komprehensif dimana semua mempengaruhi laporan keuangan tercermin dari rasio ROI Memungkinkan pembandingan kinerja antardivisi meskipun skala kegiatan usaha divisi dan bidang bisnisnya berbeda Pengukuran kinerja dengan ROI mendorong terciptanya keselaran tujuan divisi dengan tujuan perusahaan Besarnya ROI dapat digunakan sebagai pembanding dengan persentase biaya modal yang ada di pasar modal Sebagai alat untuk mendeteksi kemungkinan aktiva yang terlalu besar atau menganggur ROI mudah dihitung, dipahami dan sangat berarti dalam pengertian absolut
Kelemahan ROI Metode ROI terlalu menyederhanakan masalah pengukuran, karena hanya menggunakan rasio tunggal Besarnya ROI yang diharapkan dapat berbeda untuk divisi yang menggunakan investasi yang sebanding Terlalu mendasarkan pada laba akuntansi, padahal pengukuran kinerja divisi terutama untuk pihak dalam organisasi Mudah menimbulkan konflik antara tujuan divisi dengan tujuan divisi lain ROI hanya mengukur salah satu keberhasilan pencapaian tujuan, yaitu tujuan yang bersifat keuangan
Residual Income (RI) atau Economic Value Added (EVA) Merupakan laba yang dihitung dari selisih antara laba bersih dikurangi dengan biaya modal yang diperhitungkan atas investasi Ukuran kinerja manajer diukur dari kemampuannya untuk menghasilkan rupiah RI/EVA yang sebesar mungkin Keuntungan EVA : Divisi yang investasinya sebanding mempunyai mempunyai sasaran laba yang sama Aktiva yang berbeda dapat dibebani persentase biaya modal yang berbeda Mendorong manajer divisi untuk melakukan investasi yang dapat menghasilkan RI sebesar mungkin EVA memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap perubahan-perubahan dalam nilai pasar perusahaan
Kelemahan EVA Sulit menentukan biaya modal secara obyektif EVA jarang dipakai dalam pratik EVA hanya mengukur salah satu keberhasilan tujuan bisnis Rumusan EVA EVA = Laba bersih – Beban modal Beban modal = Biaya modal x Modal yang digunakan EVA = Modal yang digunakan(ROI-Biaya Modal)