BALANCE.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STUDI GERAKAN Analisis yang dilakukan terhadap beberapa gerakan bagian badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya Gerakan-gerakan yang tidak efektif.
Advertisements

LATIHAN KONDISI FISIK Ruruh AB.
Presentasi Bab 4 Mata Kuliah Ergonomi
Mekanik Tubuh & Ambulasi
Role Of The Vestibular System In Postural Control
Oleh : Nina Erliana, AMd.Keb.SPd. Pertemuan -5
Senam Lantai.
BAHAN AJAR RENANG.
Senam Hamil; Langkah bijak mempersiapkan persalinan
1. PENGUATAN ABDOMINAL DASAR
LATIHAN STABILISASI Wahyuddin
Chapter II Static of The Body
“Motor Control Dan Motor Learning”
Perkembangan Motorik Anak
Oleh : novita septi fauziah, S.Ked
AND SELECTIVE MOVEMENT
Oleh : Retno Dumilah, Dipl.PT
William Fleksion Exercise
MOTOR LEARNING ASEP MAULANA RIESTYANI
Asessment Fisioterapi
NEUROFISIOLOGI Gerak dan Fungsi
FISIOTERAPI DALAM PASCA BEDAH ORTHOPEDI
WORKPLACE DESIGN Tujuan
Aplikasi Ergonomi untuk perancangan tempat kerja
ERGONOMI.
LATIHAN FISIK PADA LANSIA
Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi
PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK BAYI
Matakuliah Keterampilan Dasar dan Lanjut Bolavoli
By TUTU APRIL ARIANI,SKp,MKes
PENGUKURAN DALAM PENELITIAN FT
BIOMEKANIKA BAB 1.
Aplikasi Ergonomi untuk perancangan tempat kerja
Dosen : Ratih Setyaningrum,MT
PRINSIP-PRINSIP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
1. PENGUATAN ABDOMINAL DASAR
MODUL 8. Analisa & Perancangan Kerja II 1. Tujuan Instruksional Khusus
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
William Fleksion Exercise
BIOMEKANIKA.
AND SELECTIVE MOVEMENT
FISIOTERAPI DADA.
Ergonomi, Gizi dan Psikologi Kerja
Kemampuan Gerak Dasar.
PENgKAJIAN DATA PADA NEONATUS,BAYI BARU LAHIR,BAYI,BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH TIA ELPIKA
ASPEK ERGONOMIK KELOMPOK : 1. Noval Azmi 2. Yulizar Ikhsan. F 3. M. Wahyu Setiawan 4. Riki Supriyadi 5. Adi Gilang Wahyu. A 6. Achmad Rinandar. F AMIK.
William Fleksion Exercise
OLEH : SUDARYANTO, S.ST, M.Fis
Dr. Iphov Kumala Sriwana, ST., M.Si
Tes dan Pengukuran irfan.
PENANGANAN PENYAKIT CEREBRAL PALSY PADA ANAK DENGAN TERAPI
Aplikasi batas angkat aman
RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA)
PRINSIP-PRINSIP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
ASKEP PARKINSON.
BIOMEKANIKA.
Komponen penting dalam berjalan
THE MOTOR SYSTEM, FLACIDITY, SPASTICITY
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Mengenal Lebih Dekat dan Penanganannya di Kelas Oleh: Ana Karunia, S.Psi.
Ergonomi, Gizi dan Psikologi Kerja
OLEH SUDARYANTO, SST.Ft, M.Fis
PENTAKSIRAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI (Ujian Kecergasan)
Tumbuh Kembang 1 Iis Sri Patmawati, S.Kep. TUMBUH KEMBANG USIA BAYI.
ERGONOMI DAN FAAL KERJA OLEH KELOMPOK 5 Alief Wijayanto Vivi Sefrinta Izza Afkarina Dewi Titah
Variasi menggiring Menggiring bola adalah salah satu teknik mengontrol bola yang dilakukan dengan cara bola digiring dari satu tempat ke tempat lain atau.
01 Minggu 5 Cerebral Palsy.
MEKANIKA LAY UP BOLA BASKET KELOMPOK:Bima Rosyid W( ) Tiar Novendra W( )
MOVEMENT chapter 8 Reyhand Tirza.
ANTROPOMETRI & DESAIN SARANA
AKTIVITAS GERAK BERIRAMA MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA & KESEHATAN By. Nina Aprianti, S. Pd.
Transcript presentasi:

BALANCE

Apakah keseimbangan? Koordinasi = non equilibrium coordination? Balance = equilibrium coordination?

Koordinasi meliputi semua aspek dari gerak termasuk keseimbangan, yang memungkinkan gerakan terjadi dengan bebas, bertujuan, akurat, dengan kecepatan, irama dan ketegangan otot yang terarah/terkontrol Terminologi “Balance” dan “equilibrium” sering dipakai untuk makna yang sama yaitu keseimbangan

Keseimbangan juga bisa diartikan sebagai kemampuan relatif untuk mengontrol pusat massa tubuh (center of mass) atau pusat gravitasi (center of gravity) terhadap bidang tumpu (base of support) Keseimbangan merupakan suatu proses dimana tubuh berusaha mempertahankan posisinya saat melakukan berbagai kegiatan Menurut Ghez (1991) keseimbangan dikatakan sebagai “satu keluarga penyesuaian” yang bertujuan untuk: mempertahankan kepala dan tubuh terhadap gravitasi dan kekuatan dari luar lainnya mempertahankan tegak dan seimbangnya pusat massa tubuh (center of body’s mass) terhadap bidang tumpu. menstabilkan bagian tubuh tertentu sementara bagian tubuh yang lain bergerak

Keseimbangan merupakan interaksi yang kompleks dari integrasi/interaksi sistem sensorik (vestibular, visual, dan somatosensorik termasuk proprioceptor) dan muskuloskeletal (otot, sendi, dan jar lunak lain) yang dimodifikasi/diatur dalam otak (kontrol motorik, sensorik, basal ganglia, cerebellum, area asosiasi) sebagai respon terhadap perubahan kondisi internal dan eksternal. Dipengaruhi juga oleh faktor lain seperti, usia, motivasi, kognisi, lingkungan, kelelahan, pengaruh obat dan pengalaman terdahulu dll.

Strategi keseimbangan Postural adjusment: Ankle strategy Hip strategy Stepping strategy Strategy postural adjusment yang lain: Counter activity Counter weight Stepping

Pemeriksaan Koordinasi & Keseimbangan Tujuan mengidentifikasi masalah pasien/ menegakkan diagnosis fisioterapi mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada pasien dari waktu ke waktu/evaluasi  motivasi, efektivitas terapi sebagai alat ukur untuk menentukan biaya atau efisiensi terapi Perlu dipertimbangkan: Sensitivitas atau responsivitas dari alat ukur Validitas dan reliabilitas alat ukur Ceiling effect dan floor effect dari alat ukur.

Pemeriksaan Koordinasi Finger to nose Finger to therapist’s finger Finger to finger Alternate nose to finger Finger opposition Mass grasp Pronation/supination Rebound test Tapping (hand & foot) Pointing and past pointing Alternate heel to knee; heel to toe Toe to examiner’s finger Heel on shin Drawing a circle Fixation or position holding

Pemeriksaan Keseimbangan Berdiri normal Berdiri kaki rapat Berdiri tandem Berdiri satu kaki Berbagai posisi lengan pada tes di atas Berbagai ggn keseimbangan pada tes di atas Berdiri fleksi – neutral – ekstensi trunk Berdiri side fleksi Berjalan memposisikan kaki tandem Berjalan sepanjang garis atau tanda tertentu Berjalan ke samping, berjalan mundur Berjalan di tempat Berjalan dgn berbagai kecepatan Berjalan dan berhenti dengan mendadak Berjalan membentuk lingkaran Berjalan pada tumit atau jari-jari kaki Berdiri mata terbuka – mata tertutup (Romberg test)

Outcome measure keseimbangan Tes Keseimbangan duduk Tes Keseimbangan berdiri Statis Clinical Test of Sensory Interaction of Balance (CTSIB) Functional reach test Tes Pastor/ tes Marsden Step test Dinamis Timed Up and Go test Kompleks Skala keseimbangan dari Berg (Berg Balance Scale)

Pemeriksaan koordinasi tangan (fungsi tangan) Action research arm test Purdue Peg Board test

Introduction to motor systems Motor units Spinal cord interneurons Afferent modulation 12

Facilitating vestibular responses Vestibulospinal response in a muscle used against gravity Facilitating vestibular responses 13

Facilitating vestibular responses Vestibulospinal response in a muscle not used against gravity Facilitating vestibular responses 14

Facilitating vestibular responses Position the patient to prepare the cord Facilitating vestibular responses 15

Facilitating vestibular responses + Facilitating vestibular responses 16

Facilitating vestibular responses + Facilitating vestibular responses 17

Facilitating vestibular responses + Facilitating vestibular responses 18

Facilitating vestibular responses + + Position the patient to prepare the cord + Facilitating vestibular responses 19

Afferent modulation Spindle afferents from agonist : excite agonist reciprocally inhibit antagonist post-synaptically inhibit antagonist’s afferents pre-synaptically 20

Introduction to motor systems Motor units : final common path (unlike smooth & cardiac muscle) excitation only 21

Introduction to motor systems Motor units : final common path (unlike smooth & cardiac muscle) excitation only Central pattern generators: generate rhythmic movements spinal cord and brain stem 22

Introduction to motor systems Motor units : final common path (unlike smooth & cardiac muscle) excitation only Central pattern generators: generate rhythmic movements spinal cord and brain stem Muscle afferents: detect length, velocity and tension interact to determine stiffness & compliance of agonist interact to determine balance of agonist & antagonist 23

Balance & Coordination Training Menganut prinsip motor learning (Lihat kembali teori tentang motor learning)

Prinsip-prinsip latihan koordinasi dan keseimbangan Terapi harus terfokus pada identifikasi gangguan atau kelainan secara akurat Problem oriented assessment Practice missing component Tindakan-tindakan pemeriksaan bisa dikembangkan sebagai tindakan terapi pula Khusus untuk latihan keseimbangan: Prinsip biomekanika dan distribusi berat tubuh Re- edukasi pola postural Hindarkan gerakan-gerakan yang tak perlu Hindarkan gerakan-gerakan kompensasi Kembangkan counter activity Kembangkan reaksi postural otomatis Perturbasi (displacing force) Permukaan yang mobile (gymnastic ball, equilibrium board, standing tilt board, dll) Dipertimbangkan keselamatan dan level kontrol pasien

Organisasi sistem sensorik Latihan ditingkatkan (progresifitas) Variasi kecepatan Variasi postur Variasi kompleksitas aktivitas Variasi atensi dan konsentrasi/variasi tingkat gangguan Organisasi sistem sensorik Pasien tergantung pd mata  dilatih dg mata terbuka – mata tertutup – suasana gelap – berkacamata dll Pasien tergantung pd input sensorik  dilatih pd berbagai permukaan (keras – lunak – kasar – halus – karpet – lantai – naik – turun, dll) Latihan bisa bersifat pengulangan, progresifitas, modifikasi, kompensasi

Latihan koordinasi dan keseimbangan terkadang juga mirip dengan latihan peningkatan stabilitas Mempertahankan posisi melawan gravitasi dalam posisis menumpu berat badan mrpk latihan stabilitas trunk yang baik untuk menunjang koordinasi dan keseimbangan Tengkurap bertumpu pd siku, posisi merangkak, bridging, duduk, kneeling, berdiri, posisi pesawat terbang Latihan –latihan yang bisa dikembangkan: placing and holding, alternating isometrics, rhytmic stabilisation, slow reversal hold