Sukirman, S. Ag., M. Pd Disajikan oleh : Diklat Peningkatan Kompetensi & Wawasan GPAI Kerjasama Kemenag RI-Unisma Malang
JUDUL PTK PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI IMAN KEPADA NABI DAN RASUL SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 4 MALANG MELALUI METODE BERNYANYI
A. Konteks Penelitian B. Fokus Penelitian BAB I PENDAHULUAN C. Tujuan Penelitian B. Manfaat penelitian
A. Konteks Penelitian Sulitnya Menghafal 25 nabi & Rasul Pembelajaran PAI kurang Menarik karena menggunakan metode ceramah Sulitnya memahami aqidah Rendahnya motivasi dan Hasil belajar siswa
B. Fokus Penelitian 1. Bagaimanakah proses peningkatan kemampuan memahami iman kepada nabi dan rasul siswa kelas VIII F SMPN 4 Malang melalui metode bernyanyi? 2. Bagaimanakah hasil peningkatan kemampuan memahami iman kepada nabi dan rasul siswa kelas VIII F SMPN 4 Malang melalui metode bernyanyi?
C. Tujuan Penelitian Mendapatkan gambaran objektif tentang proses peningkatan kemampuan memahami iman kepada nabi dan rasul siswa kelas VIII F SMPN 4 Malang melalui metode bernyanyi. Mendapatkan gambaran objektif tentang hasil peningkatan kemampuan memahami iman kepada nabi dan rasul siswa kelas VIII F SMPN 4 Malang melalui metode bernyanyi.
D. Manfaat Penelitian Bagi Siswa. Bagi Guru Bagi Sekolah dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. mampu memahami materi dengan enjoy memperoleh hasil sesuai KKM yang ditetapkan. Bagi Guru meningkatkan kompetensinya dalam mengatasi masalah pembelajaran yang berkaitan dengan materi Iman Kepada nabi dan Rasul Sebagai bahan informasi tentang pembelajaran dengan menggunakan Metode Bernyanyi (Cipta lagu) Bagi Sekolah dapat meningkatkan kualitas pembelajaran agama Islam di SMPN 4 Malang. Sebagai dasar pertimbangan dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang lebih baik.
BAB II KAJIAN PUSTAKA Metode bernyanyi Pengertian Iman Kpd Nabi & Rasul Manfaat menyanyi Alasan memilih metode menyanyi 25 Nabi dan Rasul 5 Rasul Ulul Azmi Penerapan Metode bernyanyi dalam pembelajaran
Metode bernyanyi, sesuai dengan teori PAKEM A. Metode Bernyanyi Metode bernyanyi, sesuai dengan teori PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) yaitu pembelajaran yang dilakukan dengan suasana yang menyenangkan. (Quantum Teaching and Learning) Pembelajaran quantum berpegang pada semboyan “Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Seorang guru hendaknya memasuki dunia murid (bernyanyi) terlebih dahulu untuk memudahkan guru memasukkan pengetahuan dalam benak mereka (DePorter, dkk. 1999).
Lanjutan… Metode bernyanyi dilakukan secara berkelompok dan dalam suasana yang menyenangkan juga sesuai dengan pembelajaran kontekstual, yaitu pembelajaran yang didasarkan pada dunia nyata. Salah satu prinsip CTL, adalah Learning community, yaitu belajar kelompok. (Nurhadi, 2003)
B. BERIMAN KEPADA NABI DAN RASUL Beriman kepada nabi dan rasul adalah kita meyakini dengan sebenarnya bahwa Allah SWT telah mengutus para utusan-Nya untuk membimbing ummatnya ke jalan yang benar agar mereka mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akherat. Nabi adalah manusia biasa yang memperoleh wahyu dari Allah, tetapi tidak wajib menyampaikan kepada ummatnva, sedangkan rasul adalah manusia biasa yang memperoleh wahyu dari Allah SWT dan wajib menyampaikan kepada ummatnya (LKS PAI 8, Team MGMP PAI SMP Kota Malang, 2011)
Nama-Nama 25 Nabi dan Rasul 1. Adam a.s. 11. Yusuf a.s. 21. Zakariya a.s. 2. Idris a.s. 12. Ayyub a.s. 22. Yunus a.s. 3. Nuh a.s. 13. Syuaib a.s. 23. Yahya a.s. 4. Hud as. 14. Musa a.s. 24. Isa a.s. 5. Luth a.s. 15. Harun a.s. 25. Muhammad saw. 6. Soleh as. 16. lyas a.s. 7. Ibrahim a.s. 17. Ilyasa a.s. 8. Ismail a.s. 18. Zulkifli a.s. 9. Ishak a.s. 19. Daud a.s. 10. Yakub a. s. 20. Sulaiman a.s.
5 Rasul Ulul Azmi Nabi Nuh As Nabi Ibrahim As Nabi Musa As Nabi Isa As Nabi Muhammad Saw Mulai
Manfaat Menyanyi Secara umum, menyanyi dapat mencegah kejenuhan apalagi terkait dengan materi keimanan (aqidah) seperti Iman Kepada nabi dan Rasul. Penggunaan nyanyian dalam pengajaran Iman Kepada nabi dan Rasul dapat dibedakan antara bernyanyi sambil belajar dan belajar sambil bernyanyi.
Alasan memilih metode menyanyi…. Menyanyi disenangi oleh semua anak, termasuk anak yang pemalu, sehingga semua anak dapat mengalami latihan menyanyi 25 nabi dan Rasul. Nyanyian umumnya berkonteks sehingga mudah dihafal anak, dengan demikian akan memperkaya kosa kata (mufradat) mereka. Nyanyian anak-anak seringkali berisi kata, frasa, atau kalimat yang diulang-ulang sehingga mudah diingat dan diproduksi ulang oleh mereka. Sebuah lagu akan sering dinyanyikan anak di luar kelas, sehingga lambat laun anak akan menjadi akrab dengan nabi dan Rasulnya, dan tidak menjadi asing baginya, serta anak akan belajar secara alamiah. Tanpa disadari, mereka telah belajar melalui nyanyian yang dilantunkannya .
Penerapan Metode Menyanyi dlm Pembelajaran Dalam menerapkan Metode menyanyi, perlu diperhatikan dua hal berikut: Waktu Anka Konstantinotik;(1973) dari Primary Scool Sabac mengemukakan bahwa bernyanyi dapat dilakukan kapan saja ketika siswa mulai terlihat lelah atau jenuh dalam belajar. Materi Nyanyian (lagu) Materi nyanyian dibuat atau diambilkan dari materi Iman Kepada 25 Nabi dan Rasul yang telah tersedia di buku. Siswa menciptakan lagu dengan dibimbing guru. Siswa dapat mencontoh lirik lagu yang digemari. Menyanyi Menyanyi siklus 2\100_7066.MOV Movie
Dalam memilih lagu hendaknya guru dan siswa memperhatikan hal-hal berikut: Pilihan lagu sesuai dengan karakteristik siswa, artinya lirik lagu yang sedang digemari. Lagu hendaknya menarik dan dinamis Untuk materi Iman Kepada nabi dan Rasul, lagu hendaknya berisi pengulangan kosakata tersebut. Guru sebaiknya menguasai lirik lagu yang dipilih siswa untuk memberi penilaian yang proporsional, namun yang terpenting adalah memahami dan hafal 25 nabi dan Rasul karena lagu hanya sebagai media belajar saja. Siswa dan guru dapat menggunakan bantuan kaset apabila tidak menguasai melodi lagu tersebut. Jika memungkinkan, guru dan siswa dapat memainkan alat musik sebagai pengiring lagu. Lagu dinyanyikan secara kelompok, dan beberapa yang terbaik dinyanyikan secara bersama- sama sebagai reward.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain (Rancangan) Penelitian B. Setting dan Subyek Penelitian C. Pelaksanaan Penelitian Per Siklus 1. Perencanaan 2. Tindakan 3. Observasi 4. Refleksi D. Teknik Pengumpulan Data
Rancangan Penelitian Planning (Perencanaan) Acting (pelaksanaan) identifikasi masalah Planning (Perencanaan) Acting (pelaksanaan) reflecting Observing (Observasi)
PERBAIKAN PERENCANAAN BAGAN SIKLUS PERENCANAAN REFLEKSI PELAKSANAAN PERBAIKAN PERENCANAAN PENGAMATAN SIKLUS 1 PERENCANAAN REFLEKSI PELAKSANAAN SIKLUS 2 PENGAMATAN
Rancangan Penelitian Siklus II a. Perencanaan d. Refleksi Siklus I b. Pelaksanaan c. Pengamatan d. Refleksi + Perbaikan Siklus II a. Perencanaan d. Refleksi
Tahap perencanaan Pelaksanaan Siklus I Terdiri dari : Menyusun rencana pembelajaran Menyiapkan materi Iman Kepada Nabi dan Rasul Menyiapkan blanko atau lembar observasi penilaian, dan analisa. Menyiapkan instrumen evaluasi keaktifan siswa
Tahap Pelaksanaan Menjelaskan materi dan kompetensi dasar pembelajaran yaitu menjelaskan pengertian Iman kpd nabi dan Rasul Membentuk kelompok untuk mencipta lagu Masing-masing kelompok maju ke depan untuk menyanyikan lagu hasil ciptaannya Kelompok lain mendengarkan dan memperhatikan Guru melakukan penilaian dan melakukan pengamatan terhadap hasil sajian masing-masing kelompok.
Tahap Observasi Memantau proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh teman sejawat sebagai observer tentang prosedur pembelajaran, proses penyampaian materi. Mengamati jalannya kelompok dalam proses mencipta lagu. Mengamati perkembangan hasil belajar berupa hafalan 25 nabi dengan bernyanyi.
Tahap Refleksi Mencatat hasil dari observasi dan uji kompetensi (Proses & Hasil) Menganalisa hasil observasi dan hasil uji kompetensi (Proses & Hasil) Mengidentifikasi dan menganalisa kelemahan serta kekurangan sebagai bahan tindak lanjut
Pelaksanaan Siklus II Perencanaan Disusun RPP untuk memenuhi tujuan, yakni pembelajaran Iman Kepada 25 nabi dan Rasul berdasarkan hasil siklus I. Kelemahan tindakan dalam siklus I berupa waktu yang digunakan untuk menentukan pilihan lirik lagu terlalu lama dan ada beberapa anak yang belum terlibat secara penuh dalam cipta lagu Iman Kepada 25 Nabi dan Rasul.
Tindakan Pembelajaran cipta lagu Iman Kepada 25 nabi dan Rasul dan menyanyikannya dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah disusun. Pada saat yang sama, dilakukan pula observasi. Siswa diminta membuat lagu yang sederhana dan cukup populer. Hasil siklus II dinyanyikan bersama kelompoknya dan untuk menambah semangat boleh diiringi alat musik, difoto dan direkam.
Observasi Guru dan guru mitra melaksanakan observasi terhadap keaktifan, partisipasi dan kerjasama siswa dalam cipta lagu dan bernyanyi Iman Kepada nabi dan Rasul, dan mendiskusikan hasilnya. Setelah itu dilakukan evaluasi melalui ulangan harian apakah tingkat pemahaman siswa terhadap Iman Kepada nabi dan Rasul sudah meningkat dari pada siklus 1.
Refleksi Hasil refleksi menunjukan siswa semakin aktif, berpartisipasi dan kerja sama, dan lebih memanfaatkan waktu dengan baik. Pada akhirnya, semua hasil observasi ditabulasikan dan direkap sehingga ada tiga jenis rekap: (1) keaktifan, partisipasi dan kerjasama siswa, (2) hasil cipta lagu, (3) pemahaman siswa terhadap Iman Kepada 25 nabi dan Rasul melalui uji kompetensi.
Setting dan Subjek Penelitian Setting atau lokasi penelitian dilakukan di Kelas VIII F SMPN 4 Malang propinsi Jawa Timur, Tahun pelajaran 2010/2011 semester 2 subyek penelitian adalah siswa kelas VIII F berjumlah 34 anak terdiri dari laki laki 14 anak dan perempuan 20 anak dengan Kondisi umum memiliki kemampuan akademis yang heterogen
BAB IV Hasil Penelitian Dari hasil analisa pada tes awal atas kemampuan menghafal siswa diperoleh data, anak yang tuntas menghafal berjumlah 15 anak atau sama dengan 45 %, sedangkan anak yang belum tuntas dalam menghafal ada 19 anak atau 55 %. Hasil yang dicapai dalam pembelajaran dengan motode ceramah dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. No Tuntas Tidak Tuntas Jumlah Ket 15 anak 19 anak 34 anak Persentase 45 % 55 % 100 %
Rekapitulasi hasil siklus 1 (proses Cipta lagu & Penampilan) Hasil Penelitian Rekapitulasi hasil siklus 1 (proses Cipta lagu & Penampilan) Kriteria Jumlah Persentase Tuntas 27 anak 79,4 % Tidak Tuntas 7 anak 20,6 % 34 anak 100 %
Rekapitulasi Hasil Siklus 2 Kriteria Jumlah Persentase Tuntas 31 anak 90,1 % Tidak Tuntas 3 anak 0,9 % 34 anak 100 %
Pembahasan Berdasarkan hasil analisa tes awal maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa siswa kelas VIII F SMPN 4 Malang, pada pembelajaran PAI dengan materi atau Kompetensi dasar Menghafal 25 Nabi dan Rasul pada tahap awal (metode ceramah) sebagian besar tidak tuntas atau belum berhasil, karena anak yang di kategorikan berhasil belum mencapai 80 % yakni baru mencapai 45 %. Sebagai tindak lanjut untuk membantu memecahkan masalah atau kesulitan siswa dalam menghafal 25 nabi dan rasul, maka perlu melakukan perencanaan perbaikan pembelajaran dengan mendata penyebab kesulitan siswa dalam menghafal
penyebab pembelajaran belum berhasil: Sebagaian besar siswa belum bisa menghafal 25 Nabi dan rasul secara menyeluruh Penggunaan metode ceramah sangat membosankan sehingga anak-anak belum bisa menyerap materi dengan optimal Pembelajaran kurang memotivasi anak lebih aktif karena kurangnya media & kreatifitas guru Siswa menjadi malas, ramai, jenuh dan bosan.
Deskripsi Tindakan Siklus 1 Pembelajaran siklus 1 dimulai dengan menyiapkan perangkat rencana perbaikan pembelajaran dengan menngunakan metode bernyanyi 25 Nabi dan Rasul yang diawali dengan pembentukan kelompok untuk mencipta lagu terlebih dahulu sehingga akan membuat siswa lebih tertarik dan semangat dalam pembelajaran menghafal lewat lagu tanpa ada perasaan bosan, malas dan jenuh.
Hasil pelaksanaan tindakan siklus 1. Hasil analisa terhadap tindakan perbaikan pembelajaran siklus 1 telah diketahui bahwa : dari jumlah siswa mengikuti uji kompetensi sebanyak 34 anak, yang telah berhasil mampu menghafal dengan benar dan lengkap ada 27 anak atau 79 % dan siswa yang dikatagorikan kurang berhasil ada 7 anak atau sekitar 21%.
Pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus 1 belum tuntas atau belum berhasil, sekalipun ada peningkatan bila dibandingkan dengan hasil tindakan awal sebesar 34 %, namun belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal sebesar 80 %. Hal ini seperti dalam table berikut: Persentase Ketuntasan sebelum action research Persentase Ketuntasan pada siklus I Selang skor 45% tuntas 79% tuntas 34 %
Deskripsi Tindakan siklus 2. Tindakan pembelajaran siklus 2 dilaksanakan dengan memadukan hasil dari refleksi siklus1, dengan penyempurnaannya. Adapun langkah langkah skenarionya adalah : Tahap Perencanaan : Membuat rencana perbaikan pembelajaran dengan memadukan refleksi dari tindakan pembelajaran siklus 1. Tahap Tindakan : Memberikan informasi hasil pembelajaran pada siklus 1. Melakukan penyempurnaan skenario pembelajaran yang melibatkan siswa lebih aktif, lebih senang dan lebih termotivasi untuk menghafal Dengan mengoptimalkan motivasi siswa dengan metode bernyanyi
Deskripsi hasil siklus 2. Bersumber pada hasil analisa tingkat kemampuan menghafal dengan menggunakan pembelajaran dengan metode bernyanyi pada tindakan siklus 2 diperoleh data yaitu Jumlah anak yang telah berhasil menguasai materi atau dikatakan tuntas mencapai 31 anak atau sebesar 91%, dan siswa yang tidak tuntas sejumlah 3 anak atau sebanyak 0,9 %. Seperti dalam tabel berikut: No Tuntas Tidak Tuntas Jumlah Ket 31 anak 3 anak 34 anak Prosentase 91 % 0,9 % 100 %
Analisa hasil data siklus 1 dan 2. Berdasarkan hasil kegiatan belajar siklus I, diperoleh data yaitu dari 34 siswa, terdapat 27 siswa yang mencapai ketuntasan nilai 75 ke atas. Sedangkan pada siklus II hanya ada 3 siswa yang tidak mencapai ketuntasan nilai diatas 75. Hal ini karena siswa ketika menciptakan lagu terlalu lama sehingga tidak jadi satu lagu yang utuh dan menyanyikannya tidak hafal jumlah 25 nabi dan Rasul tersebut. Meskipun berbagai kendala telah terjadi pada siklus I, tetapi dengan kegiatan menyanyi ini sudah cukup meningkatkan prestasi siswa dibanding sebelum diterapkannya kegiatan permainan dalam pembelajaran.
BAB V Penutup Kesimpulan: Pembelajaran dengan menggunakan metode bernyanyi (Joyful Learning) dapat meningkatkan proses memahami iman kepada nabi dan rasul siswa kelas VIII F SMPN 4 Malang . Dengan metode bernyanyi (Joyful Learning) dapat meningkatkan hasil kemampuan memahami iman kepada nabi dan rasul siswa kelas VIII F SMPN 4 Malang . Meningkatnya hasil belajar tersebut karena siswa aktif dan kreatif, merasa senang belajar, dan ikut terlibat dalam pembelajaran.
Saran Pertama Kedua Pembelajaran PAI, yang selama ini hanya melakukan penguatan terhadap siswa cuma dengan metode ceramah dengan ucapan saja sebaiknya juga dilakukan dengan metode joifull learning (bernyanyi) Penggunaan pembelajaran dengan pemberian metode joifull learning bukanlah mutlak menjadi satu satunya yang baik dalam KBM tetapi metode ini sangat cocok dalam kelas yang heterogen dan materi yang sangat sulit dihafal, oleh karena itu metode ini perlu dikembangkan lagi pada materi-materi lain khususnya aspek aqidah.
Terimakasih atas perhatian dan partisipasinya