Pada fotografi, ada dua bagian penting yang mengatur masuknya cahaya pada kamera, yaitu diafragma dan rana.
DIAFRAGMA Semakin besar angka diafragmanya Diafragma merupakan “pintu” bagi masuknya cahaya untuk menyinari bidang gambar /film. Bukaan diafragma ditandai dengan angka 1,3, 2, 2,8, 4, 5,6 dan seterusnya. Besar kecilnya bukaan diafragma ditandai dengan angka, makin besar bukaan diafragma, makin kecil angka yang mewakilinya. Misal bukaan diafragma1,4 pasti lebih besar daripada bukaan 5,6. Semakin besar angka diafragmanya semakin kecil bukaan diafragmanya.
bukaan diafragma berfungsi untuk mengatur masuknya cahaya ke film dengan besar kecilnya lubang yang ada di lensa. Bila sinar yang mengenai obyek cenderung besar / banyak, maka bukaan diafragmanya dikecilkan, Bila sinar yang mengenai obyek cenderung kecil (lemah), maka bukaan diafragmanya dibesarkan.
LCD pada camera semi otomatis Di lensa Pergeseran 1 (satu) langkah memberi perbandingan 1 : 2 (dalam hal luas penampang celah, sekaligus jumlah sinar yang lewat). Membesar : 2x, 4x, 8x, 16x dst. Mengecil : 1/2x, 1/4x, 1/8x, 1/16x.
Perhitungan aperture ?diafragma : Berdasarkan hasil pangkat dari angka 2. dimulai dari 1 (20) kemudian 2 (21), 4,8 dst. Pada tiap tingkat aperture, intensitas cahaya dikurangi sebanyak setengah dari tingkat aperture sebelumnya. Rumus : angka pada aperture diambil dari perbandingan antara focal length dari lensa dengan diameter efektif dari celah aperture. d/f = 1/k atau f/d = k Contoh pada focal length 50mm dan celah aperture adalah 18mm maka nilai apertuitre pada saat itu adalah f/2.8 50/18 = 2.8
rana Rana berfungsi mengatur cahaya yang masuk berdasarkan lamanya cahaya masuk. Jika kita membuka bagian belakang kamera seperti saat akan memasang film, rana terlihat sebagai tirai yang membatasi ruang film dengan ruang lensa, yang disebut sebagai Rana Celah (Focal Plane Shutter). Pada kamera viewfinder, rana sering terdapat pada lensanya disebut juga sebagai Rana Pusat ( Compur Shutter).
Rana membatasi lamanya cahaya masuk dengan satuan detik, misalnya 1/125 detik atau 1/1000 detik. Rana dapat membuka selama mungkin dan bahkan hingga berjam-jam sesuai keperluan. Bukankah sebuah jendela yang dibuka selama satu jam, memasukkan lebih banyak cahaya ketimbang sebuah jendela yang hanya dibuka satu menit? “Lama waktu rana membuka akan berpengaruh terhadap banyak sedikitnya sinar yang masuk kebidang film”. “ Waktu lama = Sinar banyak, Waktu singkat = sinar sedikit” Angka kecepatan rana : B - 1 - 2 - 4 - 8 - 15 - 30 - 60 - 125 - 250 - 500 - 500 - 1000 - 2000 - 4000 - 8000 -...
Makin cepat gerakan rana, semakin singkat waktu terbuka, Angka-angka ini akan memberikan petunjuk seberapa lama rana akan membuka pada waktu pemotretan dilakukan. Pemasangan pada angka 30, berarti 1/30 detik Pemasangan pada angka 250, berarti 1/250 detik Pemasangan pada angka 4, berarti 1/4 detik Pemasangan pada angka B, berarti “BULB” (rana akan membuka selama tombol shutter ditekan) Makin cepat gerakan rana, semakin singkat waktu terbuka, makin sedikit jumlah sinar yang masuk. Pergeseran angkanya sama seperti diafragma. Setiap pergeseran 1 (satu) langkah dalam deretan, akan memberikan perbandingan 1:2
KOMBINASI PENCAHAYAAN
Analogi keran air. Luas Penampang pipa analog dengan Bukaan Diafragma Lama waktu kran dibuka analog dengan Kecepatan Rana
Kombinasi pencahayaan : f/8 - 1/125 = a satuan cahaya f/5.6 - 1/125 = 2a {diafragma membesar 2x (1 stop/langkah), kecepatan rana tetap}. f/5,6 - 1/60 = 4a {diafragma 1 stop membesar (B), Kec. Rana 1 stop membesar (B)}. f/5,6 - 1/250 = a { diafragma 1 stop B, Kec. Rana 1 stop Kecil}. Dengan kondisi pencahayaan tersebut, akan memberikan banyak alternatif variasi kombinasi pencahayaan pada suatu pemotretan tertentu, karena yang perlu diperhatikan adalah jumlah cahaya yang masuk ke film SAMA)
Alat pengukur cahaya Alat Pengukur Cahaya (light meter) berfungsi untuk mengetahui jumlah cahaya yang masuk ke kamera melalui lensa. Light meter sudah terpasang didalam kamera (build in) berjenis Pengukur Cahaya Terpantul (Reflektor Light Meter). Ini adalah menjadi “Otak” bagi kamera yang berfasilitas otomatis. Alat penunjuk hasil pengukuran Light meter paling sering dijumpai terletak pada View Finder Alat ini akan terhubung dengan : 1. Pengatur Bukaan Diafragma. 2. Pengatur Kecepatan Rana. 3. Kepekaan Film.
Perubahan posisi alat penunjuk dilakukan dengan mengubah : - pengatur Diafragma. - Pengatur Kecepatan, sehingga akan diperoleh kedudukan yang Tepat. “Posisi Diafragma dan Kecepatan Rana pada kedudukan yang Tepat, adalah KOMBINASI IDEAL untuk pemotretan.” Ada pada kamera yang secara khusus memiliki Otomatisasi prioritas Diafragma, yaitu aperture priority (A) dan Otomatisasi yaitu Prioritas rana Shutter Priority (S). Pada jenis digital, yang mempergunakan LCD (Liquid Cristal display).
Controls on the Sekonic Light Meter: a. Exposure Index setting b Controls on the Sekonic Light Meter: a. Exposure Index setting b. the Sphere c. the Center Button d. the Needle e. Foot Candles Scale f. Pointer for readings without HIGH slide g. Pointer for readings with HIGH slide h. the 1/sec. scale, or Percentage of a Second scale (exposure time) i. f-stop scale j. Cine scale