KEKUASAAN ADALAH AMANAH ALLAH S. W KEKUASAAN ADALAH AMANAH ALLAH S.W.T YANG HARUS DIPERTANGGUNGJAWABKAN (TANGGUNGJAWAB SEORANG PEMIMPIN)
Tugas Pendidikan Agama Islam Dosen Pembimbing: Drs. Mas’udy Hana Ketua Kelompok : Ella Elyta Purnamasari Anggota Kelompok : Eliandi Zahruddin M. Mutiatus Sa’adah Ahmad Fanani Yunita Pane Septian Andiawan Novia Adi Paramitha Febriawan Kuncahyo Putra Ahmad Waris Muhajiri Fandi Putra Prastida Arie Vinawidyanti Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya
Awal Mula Kepemimpinan Kepemimpinan pada mulanya diberikan oleh Allah S.W.T kepada manusia. Surat Al Baqarah ayat 30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Sosok Pemimpin Sejati Pemimpin sejati mampu melampaui dirinya. Kekuasaan yang dimilikinya bukan semata-mata hanya untuk kepentingan pribadi melainkan untuk kemaslahatan umat manusia. Mampu mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Kecerdasan fisik Kecerdasan spiritual
Hakikat Pemimpin Setiap orang pada hakikatnya adalah seorang pemimpin, hanya saja ruang lingkupnya yang membedakan. Ada yang sekedar pemimpin untuk dirinya sendiri, pemimpin terhadap keluarganya, pemimpin masyarakat, pemimpin untuk sebuah lembaga atau organisasi sampai pemimpin sebuah negara. Nabi bersabda, “Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban”.
Kunci Kesuksesan Rasulullah SAW pada Kekuatan Kepemimpinan Kekuatan Inspirasi Kekuatan Motivasi Kekuatan Solusi Kekuatan Memprediksi (kejadian di masa depan)
Peran Pemimpin dalam Perspektif Islam Pelayan (Khadim) Pemimpin adalah pelayan bagi pengikutnya. Seorang pemimpin yang dimuliakan orang lain, belum tentu hal tersebut sebagai tanda kemuliaan. Karena pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa berkhidmat dan menjadi pelayan bagi kaumnya. Pemandu (Muwajjih) Pemimpin adalah pemandu yang memberikan arahan pada pengikutnya untuk menunjukkan jalan yang terbaik agar selamat sampai tujuan tentu saja itu baru tercapai dengan smpurna jika di bawah naungan syariat Islam.
karakteristik pemimpin dalam Islam jujur kompeten inspiratif sabar rendah hati musyawarah mampu berkomunikasi dengan rakyatnya
Rahasia kekuatan pemimpin Kekuatan iman, ilmu, dan wawasan yang luas Ibadah dan taqarrub kepada Allah Ketedalan
Karakteristik Pengikut dalam Islam 1. Taat Seorang pengikut harus patuh kepada pemimpin. Setelah pemimpin dipilih lewat jalan musyawarah maka wajib bagi pengikutnya (yang menang dan yang kalah untuk taat kepadanya, kecuali sang pemimpin telah melanggar ketentuan Allah dan membuat kerusakan). 2. Dinamis dan kritis Seorang pengikut harus dinamis dan kritis dalam mengikuti kepemimpinan seseorang. Islam tidak mengajarkan suatu ketundukan buta atau sekadar ikut-ikutan.
Masalah Kepemimpinan yang Timbul dalam Masyarakat Sebagian besar masyarakat berbondong-bondong memperoleh jabatan menjadi seorang pemimpin secara pragmatis dengan mengabaikan nilai-nilai kepatutan dan kewajaran guna mencapai kekayaan. Jabatan seringkali disalahgunakan untuk kepentingan golongan maupun pribadi. Sehingga muncullah pemimpin-pemimpin yang tidak amanah dan tidak bertanggungjawab atas kepemimpinannya.
Pentingnya Kesadaran Calon Pemimpin Menurut Bruce Elkin, kesadaran dianggap penting karena bila kesadaran yang muncul segala sesuatu akan jadi mudah, orang melakukan sesuatu karena didorong kesadaran hasilnya lebih baik ketimbang melakukan sesuatu karena terpaksa atau karena tekanan.
Upaya-Upaya Menumbuhkan Kesadaran dalam Kepemimpinan Meluruskan Konsepsi Meluruskan pemahaman akan suatu hal yang benar dan mendasar yang membentuk pola perilaku, sikap, dan tindakan. 2.Membangun Moralitas yang Kuat Moralitas berkaitan erat dengan nilai-nilai keagamaan, dan norma-norma sosial yang memberikan rambu-rambu bagi seseorang mana yang seharusnya dan yang tidak selayaknya. 3. Tinggalkan Budaya Mengejar Jabatan Budaya mengejar jabatan hendaknya sudah harus ditinggalkan. Namun jika amanat itu dilimpahkan kepada kita, kita juga tidak diperkenankan menolak tanggungjawab itu.
Prinsip Kepemimpinan yang Baik Jabatan dijadikan amanah dan mampu dipertanggungjawabkan dunia akhirat. meluruskan konsepsi jabatan mendahulukan kewajiban lalu hak pribadi
TERIMAKASIH ATAS PERHATIAN DAN PARTISIPASINYA