IBNU SINA Syeikhur Rais, Abu Ali Husein bin Abdillah bin Hasan bin Ali bin Sina, yang dikenal dengan sebutan Ibnu Sina atau Aviciena lahir pada tahun 370.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh : Abd. Shamad Nur Khalimatus Sa’diyah
Advertisements

PENULISAN SEJARAH ZAMAN IBN KHALDUN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PESERTA DIDIK DAN KEBUTUHANNYA
A. Makna Anak Didik dan Hakikatnya Anak didik adalah anak (manusia terdidik) yang sedang belajar, berguru dan bersekolah. Dalam terminologi (istilah) lain.
ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN
PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA RASULULLAH DAN SAHABAT
Penjelasan GBPP & Kontrak Perkuliahan
A GAMA I SLAM DISUSUN OLEH: MISNANI. S.Ag. M.Pd. I.
HAKEKAT MANUSIA Pandangan tentang hakikat manusia adalah bagian dari filsafat antropologi manusia yang merupakan karya Tuhan yang paling sempurna/istimewa.
KEBUDAYAAN ISLAM Konsep Kebudayaan Dalam Islam
ETIKA , MORAL & AKHLAQ BY: FIRNAWIDA,M.Pd.I.
Akhlak Materi -11.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Materi Pertemuan 10 Sejarah Hukum Islam I
PEMIKIRAN FILSAFAT IBNU MISKAWAIH
Oleh: Ahmad Khoeruddin Muhammad Rosyid R. Muhamad Ramdan Rijal Tamami
Sejarah Hukum Islam II (Masa Pembinaan, Pengembangan, dan Pembukuan)
Pemikiran Filsafat Ibnu Rusyd
Sejarah dan Perkembangan Hukum Islam
PERTEMUAN KESEBELAS ALIRAN MU’TAZILAH.
Materi Pertemuan 12 Sejarah Hukum Islam III
Welcome in Our Presentation
Kerangka Dasar Agama Islam Dan Ajaran Hukum Islam (Bagian Pertama)
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam
AKHLAK Secara etimologis, kata akhlak berasal dari bahasa arab ( أخلاق ) dalam bentuk jama’, sedang mufradnya adalah khuluq ( خلق ), yang dalam Kamus Munjid.
Pertemuan Ke-9.
IBNU BAJJAH AIK – 3 (Kimia dalam Perspektif Islam)
Mukmin Sejati Sesudah pertemuan itu saya sering bertanya pada diri sendiri, di mana sumber sifat-sifat Bung Hatta? Itulah yang sering menjadi renungan.
Assalamu'alaikum ETIKA, MORAL DAN AKHLAQ Oleh: Nurhasan, M. Ag Hmmm…..
DINASTI ABBASIYAH KEPEMIMPINAN DAN PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.
ALIRAN FILSAFAT NATURALISME
Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
PENDIDIK DALAM ISLAM A. PENGERTIAN
Pada Mata Kuliah PENGEMBANGAN KURIKULUM
TEORI POLITIK IBNU TAIMIYAH
Akhlak Materi -7.
Tokoh Ilmuwan Muslim Pada Masa Daulah Bani Abbasiyah
ILMU AKHLAK Oleh AH.ZAKKI FUAD,M.Ag.
BAHASAN HARI INI PENGERTIAN & FUNGSI AL-SUNNAH & AL-HADITS
Filsafat Ketuhanan Muhammad Noor, M.H.I.
Sejarah Hukum Islam I : masa kenabian dan khulafaurrasyidin
Perkembangan Peradaban Islam pada Masa Kejayaan
Pembaharuan dalam Islam
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Perkuliahan Tatap Muka Ke-4 Ilmu Tasawuf 8 November 2008
MASA PEMBINAAN, PENGEMBANGAN, DAN PEMBUKUAN (ABAD VII-X M)
PEMIKIRAN HASAN AL-BANNA
Filsafat Pendidikan Perenialisme
SEJARAH ISLAM APA YANG DIMAKSUD DENGAN SEJARAH?
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Konsep Kebudayaan Dalam Islam
Memahami hakikat ilmu pengetahuan
MASA KEJAYAAN ISLAM YANG DINANTIKAN KEMBALI Periodesasi Sejarah Islam Kemajuan Islam pada Periode Klasik Tokoh-tokoh Kejayaan Islam Menelaah Perkembangan.
HAKIKAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MODUL IHES 1 Kemenjadian Dalam Pendidikan
KONSEP DASAR AJARAN ISLAM
KLASIFIKASI AYAT AL-QUR’AN (MAKKIYAH MADANIYAH)
KURIKULUM PERENIALISME
AKHLAK MULIA DALAM KEHIDUPAN
Pemikiran Politik (siyasah)
Hubungan antara Akidah dan Akhlak
HADIS TEMATIK PENDIDIKAN
Bismillaah
MODUL IHES 1 Kemenjadian Dalam Pendidikan
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
AQIDAH AKHLAK KELAS : X / 1 HM. SHOLEH SYAR’I. TUJUAN HIDUP AllahSurga Bumi Sukses Gagal Surga Neraka Manusia = Makhluk surga, bukan makhluk bumi Bahagia.
SMART PARENTING KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2016.
Pendidikan Agama Islam
HUBUNGAN HUKUM ISLAM DG AGAMA ISLAM. Pendahuluan Sebelum masuknya hukum Islam, rakyat Indonesia menganut hukum adat yang bermacam-macam sistemnya dan.
Transcript presentasi:

IBNU SINA Syeikhur Rais, Abu Ali Husein bin Abdillah bin Hasan bin Ali bin Sina, yang dikenal dengan sebutan Ibnu Sina atau Aviciena lahir pada tahun 370 hijriyah di sebuah desa bernama Khormeisan dekat Bukhara.

KEAHLIAN 1. Ahli dalam dunia Kedokteran beliau sudah mahir dalam bidang kedokteran. Beliau pun menjadi terkenal, sehingga Raja Bukhara Nuh bin Mansur yang memerintah antara tahun 366 hingga 387 hijriyah saat jatuh sakit memanggil Ibnu Sina untuk merawat dan mengobatinya. 2. Pustakawan “Semua buku yang aku inginkan ada di situ. Bahkan aku menemukan banyak buku yang kebanyakan orang bahkan tak pernah mengetahui namanya. Aku sendiri pun belum pernah melihatnya dan tidak akan pernah melihatnya lagi. Karena itu aku dengan giat membaca kitab-kitab itu dan semaksimal mungkin memanfaatkannya... Ketika usiaku menginjak 18 tahun, aku telah berhasil menyelesaikan semua bidang ilmu.” Ibnu Sina menguasai berbagai ilmu seperti hikmah, mantiq, dan matematika dengan berbagai cabangnya.

3. Penulis Buku Di antara buku-buku dan risalah yang ditulis oleh Ibnu Sina, kitab al-Syifa’ dalam filsafat dan Al-Qanun dalam ilmu kedokteran dikenal sepanjang massa. Al-Syifa’ ditulis dalam 18 jilid yang membahas ilmu filsafat, mantiq, matematika, ilmu alam dan ilahiyyat. Mantiq al-Syifa’ saat ini dikenal sebagai buku yang paling otentik dalam ilmu mantiq islami, sementara pembahasan ilmu alam dan ilahiyyat dari kitab al-Syifa’ sampai saat ini juga masih menjadi bahan telaah.

KONSEP PENDIDIKAN MENURUT IBNU SINA 1. Pengembangan Potensi manusia, meliputi : - Fisik - Intelektual - Budi Pekerti 2. Dasar Pembentukan Potensi Manusia, yaitu : - Fitrah manusia berdasarkan keturunan - Pembinaan yang dilakukan melalui Pendidikan 3. Tujuan Pendidikan - Lahirnya Insan Kamil - Kurikulum meliputi dimensi fisik, intelektual dan jiwa

4. Model Kurikulum - usia 3 s 4. Model Kurikulum - usia 3 s.d 5 tahun perlu diberikan pelajaran ; olahraga, budi pekerti, kebersihan , seni suara dan kesenian. - usia 6 s.d 14 tahun mata pelajaran yang cocok, yaitu ; membaca dan menghafal al-Qur’an, Pendidikan Agama, syair dan olahraga. - usia 14 tahun ke atas harus menerima mata pelajaran yang jumlahnya lebih banyak disesuaikan dengan minat dan bakat mereka. 5. Metode Belajar - Talqin - Demonstran - Teladan - Magang - Penugasan

IBNU MISKAWAIH Nama lengkap Ibnu Miskawaih adalah Abu Ali Ahmad bin Muhammad bin Yaqub ibn Miskawaih. Ia lahir di kota Ray (Iran) pada 320 H (932) M) dan wafat di Asfahan 9 Safar 421 H (16 Februari 1030 M). Ia belajar sejarah dan filsafat, serta pernah menjadi khazin (pustakawan) Ibn al-‘Abid dimana dia dapat menuntut ilmu dan memperoleh banyak hal positif berkat pergaulannya dengan kaum elit.

A.KEAHLIANNYA Ibnu Miskawaih lebih dikenal sebagai filsuf akhlak (etika) walaupun perhatiannya luas meliputi ilmu-ilmu yang lain seperti kedokteran, bahasa, sastra, dan sejarah. Bahkan dalam literatur filsafat Islam, tampaknya hanya Ibnu Miskawaih inilah satu-satunya tokoh filsafat akhlak. Ibnu Miskawaih meninggalkan banyak karya penting, misalnya tahdzibul akhlaq (kesempurnaan akhlak), tartib as-sa’adah (tentang akhlak dan politik), al-siyar (tentang tingkah laku kehidupan), dan jawidan khirad (koleksi ungkapan bijak).

B. FILSAFATNYA 1. Metafisika Menurut Ibnu Miskawaih Tuhan adalah zat yang tidak berjisim, azali, dan pencipta. Tuhan esa dalam segala aspek, tidak terbagi-bagi dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya. Tuhan ada tanpa diadakan dan ada-Nya tidak tergantung pada yang lain sedangkan yang lain membutuhkannya. Tuhan dapat dikenal dengan proposisi negatif karena memakai proposisi positif berarti menyamakan-Nya dengan alam.

Ibnu Miskawaih juga mengemukakan teori evolusi makhluk hidup yang secara mendasar sama dengan Ikhwan al-Shafa’. Teori itu terdiri atas empat tahapan: 1. Evolusi mineral; yaitu bentuk kehidupan yang dihuni makhluk- makhluk rendah. Misal batu, air, tanah. 2. Evolusi tumbuhan; yang mula-mula muncul adalah rerumputan spontan, kemudian tanaman, lalu pepohonan tingkat tinggi. di antara tumbuhan dan hewan terdapat satu bentuk kehidupan tertentu. yang tidak dapat digolongkan tumbuhan maupun hewan, namun memiliki ciri-ciri tumbuhan dan hewan, yaitu koral, dan euglena. 3. Evolusi hewan; dicirikan antara lain oleh adanya daya gerak dan indera peraba dan pada hewan yang lebih tinggi mulai adanya inteligensi. Hewan paling tinggi adalah kera. 4. Evolusi manusia; ditandai oleh adanya inteligensi dan daya pemahaman.

2. Kenabian Ibnu Miskawaih berpendapat bahwa Nabi tidaklah berbeda dengan filsuf dalam hal bahwa kedua-duanya memperoleh kebenaran yang sama. Hanya cara memperolehnya yang berbeda; Nabi memperoleh kebenaran melalui wahyu, jadi dari atas (akal aktif) ke bawah; filsuf memperoleh kebenaran dari bawah ke atas, yaitu dari daya inderawi lalu daya khayal lalu daya pikir sehingga dapat berhubungan dan menangkap hakikat-hakikat kebenaran dari akal aktif. Sumber kebenarannya sama-sama akal aktif.

3. Jiwa Jiwa menurut Ibnu Miskawaih adalah substansi ruhani yang kekal, tidak hancur dengan kematian jasad. Kebahagiaan dan kesengsaraan di akhirat nanti hanya dialami oleh jiwa. Jiwa bersifat immateri karena itu berbeda dengan jasad yang bersifat materi. Mengenai perbedaan jiwa dengan jasad Ibnu Miskawaih mengemukakan argumen-argumen sebagai berikut: a. Indera, setelah mempersepsi suatu rangsangan yang kuat selama beberapa waktu, tidak mampu lagi mempersepsi rangsangan yang lebih lemah, sedangkan aksi mental dan kognisi tidak. b. kita sering memejamkan mata jika sedang merenungkan suatu hal yang musykil. Suatu bukti bahwa indera tidak dibutuhkan waktu itu. c. mempersepsi rangsangan yang kuat merugikan indera, tetapi intelek bisa berkembang dan menjadi kuat dengan mengetahui ide dan paham-paham umum. d. kelemahan fisik yang disebabkan usia tua tidak mempengaruhi kekuatan mental. e. jiwa dapat memahami proposisi-proposisi tertentu yang tidak berkaitan dengan dengan data-data inderawi. f. ada suatu kekuatan di dalam diri kita yang mengatur organ-organ fisik, membetulkan kesalahan-kesalahan inderawi, dan menyatukan pengetahuan.

4. Moral/Etika Moral, etika atau akhlak menurut Ibnu Miskawaih adalah sikap mental yang mengandung daya dorong untuk berbuat tanpa berpikir dan pertimbangan. Sikap mental terbagi dua, yaitu yang berasal dari watak dan yang berasal dari kebiasan dan latihan. Akhlak yang berasal dari watak jarang menghasilkan akhlak yang terpuji; kebanyakan akhlak yang jelek. Sedangkan latihan dan pembiasaan lebih dapat menghasilkan akhlak yang terpuji. Karena itu Ibnu Miskawaih sangat menekankan pentingnya pendidikan untuk membentuk akhlak yang baik. Dia memberikan perhatian penting pada masa kanak-kanak, yang menurutnya merupakan mata rantai antara jiwa hewan dengan jiwa manusia.

5. Sejarah Sejarah merupakan pencerminan struktur politik dan ekonomi masyarakat pada masa tertentu, atau dengan kata lain merupakan rekaman tentang pasang-surut kebudayaan suatu bangsa. Sejarah tidak hanya mengumpulkan kenyataan-kenyataan yang telah lampau tetapi juga menentukan bentuk yang akan datang.

TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM IBNU MISKAWAIH “Terwujudnya sikap batin yang mampu mendorong secara spontan untuk melahirkan semua perbuatan yang bernilai baik sehingga mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan sejati“

TEORI KONVERGENSI Dalam membahas pendidikan akhlak Ibnu Miskawaih cenderung bersikap konvergensi, disatu sisi dia mengatakan bahwa jiwa seseorang anak adalah bersih dan siap menerima pengaruh apa saja yang diberikan orang tuanya. Namun disisi lain, dia mengatakan bahwa lingkungan memiliki pernan yang penting.

TUGAS UTAMA ORANG TUA - Memberikan pelatihan kepada putra-putrinya - Mengajarkan tentang kedisiplinan - Memberikan kasih sayang sepenuhnya - Memberikan hukuman bila dirasa perlu

AL-GHAZALI Imam Al-Ghazali nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad Ibnu Muhammad Al-Ghazali, yang terkenal dengan hujjatul Islam (argumentator islam) karena jasanya yang besar di dalam menjaga Islam dari pengaruh ajaran bid’ah dan aliran rasionalisme yunani. Beliau lahir tahun 450 H, bertepatan dengan 1059 M di Ghazalah suatu kota kecil terlelak di Thus wilayah Khurasah

. Pendidikan dan Perjalanan Mencari Ilmu Perjalanan imam Ghazali dalam memulai pendidikannya di wilayah kelahirannya. Kepada ayahnya beliau belajar Al-qur’an dan dasar-dasar ilmu keagamaan ynag lain, di lanjutkan di Thus dengan mempelajari dasar-dasar pengetahuan. Setelah beliau belajar pada teman ayahnya (seorang ahli tasawuf), ketika beliau tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan keduanya, beliau mengajarkan mereka masuk ke sekolah untuk memperoleh selain ilmu pengetahuan. Beliau mempelajari pokok islam (al-qur’an dan sunnah nabi).

Diantara kitab-kitab hadist yang beliau pelajari, antara lain : a Diantara kitab-kitab hadist yang beliau pelajari, antara lain : a. Shahih Bukhori, beliau belajar dari Abu Sahl Muhammad bin Abdullah Al Hafshi b. Sunan Abi Daud, beliau belajar dari Al Hakim Abu Al Fath Al Hakimi c. Maulid An Nabi, beliau belajar pada dari Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Al Khawani d. Shahih Al Bukhari dan Shahih Al Muslim, beliau belajar dari Abu Al Fatyan ‘Umar AlRu’asai. Begitu pula diantarnya bidang-bidang ilmu yang di kuasai imam al-Ghazli (ushul al din) ushul fiqh, mantiq, filsafat, dan tasawuf

Guru dan Panutan Imam Al Ghazali Dalam perjalanan menuntut ilmunya mempunyai banyak guru, diantaranya guru-guru imam Al Ghazali sebagai berikut : 1. Abu Sahl Muhammad Ibn Abdullah Al Hafsi, beliau mengajar imam Al Ghozali dengan kitab shohih bukhori. 2. Abul Fath Al Hakimi At Thusi, beliau mengajar imam Al Ghozali dengan kitab sunan abi daud. 3. Abdullah Muhammad Bin Ahmad Al Khawari, beliau mengajar imam Ghazali dengan kitab maulid an nabi. 4. Abu Al Fatyan ‘Umar Al Ru’asi, beliau mengajar imam Al Ghazali dengan kitab shohih Bukhori dan shohih Muslim.

dan berisi masalah-masalah filsafah. Karya-Karya Imam Al Ghazali Imam Al Ghozali termasuk penulis yang tidak terbandingkan lagi, kalau karya imam Al Ghazali diperkirakan mencapai 300 kitab, diantaranya adalah : 1. Maqhasid al falasifah (tujuan para filusuf), sebagai karangan yang pertama dan berisi masalah-masalah filsafah. 2. Tahaful al falasifah (kekacauan pikiran para filusifi) buku ini dikarang sewaktu berada di Baghdad di kala jiwanya di landa keragu-raguan. Dalam buku ini Al Ghazali mengancam filsafat dan para filusuf dengan keras. 3. Miyar al ‘ilmi/miyar almi (kriteria ilmu-ilmu). 4 . Ihya’ ulumuddin (menghidupkan kembali ilmu-ilmu agama). Kitab ini merupakan karyanya yang terbesar selama beberapa tahun ,dalam keadaan berpindah-pindah antara Damakus, Yerusalem, Hijaz, Dan Thus yang berisi panduan fiqih, tasawuf dan filsafat. 5. Al munqiz min al dhalal (penyelamat dari kesesatan) kitab ini merupakan sejarah perkembangan alam pikiran Al Ghazali sendiri dan merefleksikan sikapnya terhadap beberapa macam ilmu serta jalan mencapai tuhan.

TUJUAN PENDIDIKAN IMAM GHAZALI : “Upaya untuk mendekatkan kepada Allah dan memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat” ORIENTASI PENDIDIKAN ISLAM : Mengembangkan budi Pekerti - kepatuhan - kesederhanaan - menjauhi kesombongan 2. Mencintai al-Qur’an dan al-Hadist 3. Membiasakan anak sholat secara teratur

KURIKULUM Al-Qur;an, Hadits, Fiqih, nahwu, ilmu fardhu kifayah seperti kedokteran, filsafat, matematika, teknologi, politik, dan ilmu kinayah lainnya. METODE MENGAJAR Ditekankan kepada pengajaran untuk anak-anak METODE MENDIDIK Menjadi tanggung jawab dan amanah orang tua

IK IKHWAN AL-SHAFA Ikhwanus Safa (persaudaraan suci) adalah nama yang disematkan padasekelompok pemikir yang berwawasan liberal yang aktivitasnya menggali danmengembangkan sains dan filsafat dengan tujuan tidak semata-mata hanya untukkepentingan sains itu sendiri, melainkan untuk memenuhi harapan-harapanlainnya, seperti terbentuknya komunitas etika-religius dan mempersatukanberbagai kalangan dalam sebuah wadah yang selalu siap memperjuangkan aspirasi mereka.

Para pemikir Islam yang bergerak secara rahasia ini lahir pada abad ke-4(10M) di Basrah. Kerahasiaan kelompok ini yang juga menamakan kelompokdirinya Khulan Al- Wafa’, Ahl al-Adl, dan Abna’ Al Hamd1, boleh jadi karenatendensi politis, dan baru terungkap setelah berkuasanya dinasti Buwaihi diBagdad 983M.

TEORI PENDIDIKAN IKHWAN AL-SHAFA Konsep pendidikan dan pengajaran anak dan remaja a. 4 tahun pertama melalui indera (khawas) dan instink (gharaizah) b. Pendidikan konvesional dimulai dimaktab/SD dibawah bimbingan guru (Muallim) c. Pendidikan remaja dimbimbing oleh ustadz di majlis d. Emanasi dari aql bi al-kulli, ibarat tabularasa; kertas putih bersih tanpa tulisan diatasnya e. Orang tua harus mempunyai kepedulian kepada masa depan anak f. Hubungan spiritual antara guru dengan murid harus tetap terpelihara

Tujuan Pendidikan Ikhwan al-Shafa a. Remaja harus memiliki ketinggian akal, ilmu dan akhlaq b. Pengetahuan yang bermanfaat harus diajarkan pada remaja seperti kerajinan tangan dan musik c. Rekruitmen murid harus mempunyai kriteria akhlak, kesucian dan kualifikasi tertentu

IBNU KHALDUN Nama lengkapnya adalah Waliuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Muhammad bin Abi Bakar Muhammad bin al-Hasan yang kemudian masyhur dengan sebutan Ibnu Khaldun. lahir di Tunisia pada 1 Ramadan 732 H./27 Mei 1332 M. adalah dikenal sebagai sejarawan dan bapak sosiologi Islam yang hafal Alquran sejak usia dini. Sebagai ahli politik Islam, ia pun dikenal sebagai bapak Ekonomi Islam, karena pemikiran-pemikirannya tentang teori ekonomi yang logis dan realistis jauh telah dikemukakannya sebelum Adam Smith (1723-1790) dan David Ricardo (1772-1823) mengemukakan teori-teori ekonominya.

KARYA-KARYA IBNU KHALDUN Karya-karya Ibnu Khaldun yang bernilai sangat tinggi diantaranya, at-Ta’riif bi Ibn Khaldun (sebuah kitab autobiografi, catatan dari kitab sejarahnya); Muqaddimah (pendahuluan atas kitabu al-’ibar yang bercorak sosiologis-historis, dan filosofis); Lubab al-Muhassal fi Ushul ad-Diin (sebuah kitab tentang permasalahan dan pendapat-pendapat teologi, yang merupakan ringkasan dari kitab Muhassal Afkaar al-Mutaqaddimiin wa al-Muta’akh-khiriin karya Imam Fakhruddin ar-Razi).

KONSEP PENDIDIKAN IBNU KHALDUN Teori Pendidikan a. Belajar harus dengan sungguh-sungguh b. Didukung oleh minat, potensi dan bakat c. Dilakukan secara bertahap d. Mengikuti perkembangan anak didik e. Gunakanlah metode mengajar yang tepat

KLASIFIKASI ILMU a. Ilmu Lisan (bahasa) yaitu gramatika dan syair b. Ilmu Naqli bersumber dari al-Qur’an dan ash- Sunnah seperti Fiqih, Ushul, Tafsir dan Hadits c. Ilmu Aqli meliputi ilmu mantiq, ilmu alam, ilmu Ketuhanan, teknik hitung, perbintangan dsb.

IBNU TAIMIYAH Nasab Ibnu Taimiyyah Beliau adalah Ahmad bin Abdul Halim bin Abdus Salam bin Abdullah bin Muhammad bin Al Khadr bin Muhammad bin Al Khadr bin Ali bin Abdullah bin Taimiyyah Al Harani Ad Dimasyqi. Nama Kunyah beliau adalah Abul ‘Abbas. Beliau lebih dikenal dengan sebutan Syaikhul Islam.

Kelahiran dan perkembangan Ibnu Taimiyyah Beliau lahir pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal 661 Hijriah di Haran. Ketika berumur 7 tahun, beliau berpindah ke Damaskus bersama ayahnya dalam rangka melarikan diri dari pasukan Tartar yang memerangi kaum muslimin. Beliau tumbuh di keluarga yang penuh ilmu, fikih, dan agama.

KONSEP PENDIDIKAN IBNU TAIMIYAH - TEORI PENDIDIKAN a. Tauhid merupakan asas pendidikan terdiri dari : tauhid rububiyah, uluhiyah dan tauhid asma wa shifat b. Tabiat kemanusiaan adalah mengesakan Tuhan sehingga landasan pendidikan harus berdasar Tauhid

Tujuan Pendidikan : 1. Tujuan Individual diarahkan kepada pembentukan pribadi muslim yang berfikir sesuai al-Qur’an dan Sunnah 2. Tujuan Sosial diarahkan pada terciptanya masyarakat yang baik sesuai al-Qur’an dan Sunnah 3. Tujuan dakwah Islamiyah yaitu tugas mengarahkan manusia agar siap dan mampu memikul tugas mengembangkan dakwah Islam

Kurikulum 1. Berhubungan pengesaan Allah (Tauhid) 2.Berhubungan ma’rifat ilmu-ilmu Allah 3. Berhubungan dengan ma’rifat kekuasaan Allah 4. Berhubungan dengan upaya mengetahui perbuatan- perbuatan Allah

KESIMPULAN Berdasarkan analisis enam tokoh Pendidikan di atas dapat kita simpulkan bahwa : 1. Tidak mengikuti madzhab tertentu tetapi bersifat inovasi 2. Bersifat konvergensi, yaitu memadukan ilmu-ilmu keislaman dan ilmu-ilmu dari dunia barat 3. Bersikap bijaksana dalam konsep Pendidikan Islam

DAFTAR PUSTAKA Suwendi, 2004, Sejarah dan Pemikiran Pendidikan Islam, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Nata, Abudin, 2004, Sejarah Pendidikan Islam Pada periode klasik dan pertengahan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Mansur, 2005, Rekonstruksi Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta : Departemen Agama

WAWASAN MADZHAB PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM OLEH ASEP YUSUP ZAENI,S.Ag. NIM 14114310029 IAIN SYEKH NURJATI CIREBON 2012