Tingkah Laku Menolong CITRA YUNITASARI HANIF EKA SULISTYANIGRUM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perkembangan Diri Individu
Advertisements

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
Menjadi Teladan yang Andal
Isyu-isyu penting dalam teori Kepribadian.
PERILAKU PROSOSIAL Defenisi Faktor pendukung or penghambat
Bab 3 Kecerdasan emosi.
Vygotsky dan Erikson Pertemuan 3.
BAB 11 PERILAKU MANUSIA.
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DAN ASAS ASAS PEMBELAJARAN
Disampaikan pada MK Pengantar Psikologi Sosial
FAKTOR INDIVIDU DALAM ORGANISASI
MOTIVASI KERJA 2nd meeting.
Pengantar Pengertian komunikasi non verbal Atribusi
Diri Nama kelompok : Rusdianti
Burrhus Frederic Skinner
Agresi dan Altruisme.
Membangun Saling Percaya
PERKEMBANGAN EMOSI-SOSIAL
Tingkah Laku Prososial Menolong Orang Lain
Akhmad Fauzie SIKAP Akhmad Fauzie
APA ITU KEPRIBADIAN? KEPRIBADIAN CIRI KEPRIBADIAN
The SELF Understanding Ourselves in a Social Context
Home Home Kelompok 3 Fitri Suci Maharsih Nurkhasanah Yoana Natalia E
PENGANTAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Psikologi Dunia Kerja Kepuasan Kerja, Kegairahan Kerja & Keamanan Kerja Dinnul Alfian Akbar, SE, M.Si Pertemuan 8 Dinnul Alfian Akbar, 2010.
Pertemuan 13 : “ MOTIVASI “
Pertemuan 2 Subyek diminta untuk menceritakan setiap gambar pada tester, yang meliputi kejadian yang tampak pada gambar, apa yang menyebabkannya terjadi,
Perilaku sosial: altrusitik
PERSPEKTIF tentang MOTIVASI
KEPUASAN KERJA & KOMITMEN ORGANISASI Nur Fachmi B.S,M.Psi
KONSEP-KONSEP PERILAKU
APA ITU KEPRIBADIAN? KEPRIBADIAN CIRI KEPRIBADIAN
Prososial pertemuan 12 Matakuliah : pengantar psikologi sosial
Social Learning Theory
YENI WIDYASTUTI, S.Sos., M.Si PERTEMUAN I
TIPE-TIPE KEPRIBADIAN
KETERAMPILAN INTERPERSONAL
PERUMUSAN DAN PERENCANAAN STRATEGI (STRATEGIC FORMULATION AND STRATEGIC PLANNING) . PENGERTIAN . PERBEDAAN ANTARA STRATEGIC PLANNING DAN – STRATEGIC.
KONSEP DIRI & TEORI JOHARI WINDOWS
Prasangka: Sumber Prasangka & Cara Mengatasi
K.E.P.U.A.S.A.N K.E.R.J.A K.A.R.Y.A.W.A.N Nur Fachmi B.S,M.Psi
sikap & kepuasan kerja Kelompok 1 Dian Purnama Yuliantini
Pengantar Psikologi Sosial
Persepsi Interpersonal dan Atribusi
Peran Faktor Biologis: Dari Insting hingga Perspektif Psikologi Evolusioner
KONSEP BELAJAR ORANG DEWASA (Adult Learning)
HUBUNGAN INTERPERSONAL
POKOK BAHASAN Pertemuan 9
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
MOTIVASI BELAJAR Fungsi Motivasi Dalam Belajar Fungsi Motivasi
DAYA TARIK INTERPERONAL
POKOK BAHASAN Pertemuan 01 KESADARAN DIRI
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Kelompok 4 : 1. Siti Khairiyah ( ) 2
MOTIVASI (PROSES) KELOMPOK 5 : ACINTA BUNGA PUTRI
MOTIVASI BELAJAR Fungsi Motivasi Dalam Belajar Fungsi Motivasi
Kepribadian Dan Pembelajaran
Pengantar Pengertian Komponen Disonansi kognitif
I Love My Self.
Mengelola Stres pada Pekerja Kemanusiaan: Membantu diri sendiri
Gaya Kerja.
PENDEKATAN-PENDEKATAN KEPEMIMPINAN
PSIKOLOGI KECEMASAN.
MOTIVASI DALAM ORGANISASI
MOTIVASI DAN KAUNSELING
Perkembangan Anak Usia Sekolah (Bag 2) Perkembangan Psikososial
MOTIVASI BELAJAR Fungsi Motivasi Dalam Belajar Fungsi Motivasi
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
MOTIVASI BELAJAR A.Fungsi Motivasi Dalam Belajar 1.Motivasi adl. Sesuatu yang paling mendasar yang harus ada dalam proses belajar karena hasil belajar.
Transcript presentasi:

Tingkah Laku Menolong CITRA YUNITASARI HANIF EKA SULISTYANIGRUM JERI FARIS LABIB LAILATUL DEWI PURNANINGSIH

Pengertian Tingkah laku menolong, atau dalam bahasa psikologi sosial lebih dikenal dengan tingkah laku prososial, adalah tindakan individu untuk menolong orang lain tanpa adanya keuntungan langsung bagi si penolong (Baron, Byrne, dan Branscombe, 2006) (dalam Sarlito .dkk, 2009:123).

Kapan Anda menolong: Saat orang lain melakukan pertolongan Saat orang lain membutuhkan pertolongan 10% 90% Modeling Bandura Kesamaan Kesamaan dengan orang lain mendukung munculnya perasaan positif memperbesar peluang untuk munculnya tingkah laku menolong sehingga orang cenderung menolong kepada orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya (Myres, 1996) (dalam Sarlito .dkk, 2009:140).

Hipotesis empati-altruisme Siapa yang Anda tolong: Orang yang meminta tolong Orang yang lemah/dalam keadaan susah 25% 75% Cara yang paling efektif bagi seorang korban untuk mengurangi ketidakjelasan atas kondisinya yang membutuhkan pertolongan adalah dengan meminta pertolongan secara jelas (Baron, Byrne, dan Branscombe, 2006). Kondisi tidak jelas (Ambigu) dapat menyebabkan penolong potensial menahan diri dan menunggu kejelasan (Sarlito .dkk, 2009:140). Hipotesis empati-altruisme Empatimerupakan respon yang kompleks, meliputi komponen afektif (merasakan) dan kognitif (memahami) (Sarlito .dkk, 2009:128). Motivasi menolong dari Empati bisa sangat besar sehingga seseorang bersedia terlibat dalam aktivitas menolong yang tidak menyenangkan, berbahaya, bahkan mengancam jiwanya (Batson, 1995, 2008).

Mana yang Anda dahulukan: Menolong Wanita Menolong Anak-anak Golput 15% 20% 65% Laki-laki cenderung lebih mau terlibat dalam aktivitas menolong pada situasi darurat atau berbahaya, sebabnya laki-laki dianggap lebih kuat dan memiliki keterampilan melindungi (Sarlito .dkk, 2009:136). Sementara perempuan, lebih tampil menolong pada situasi yang bersifat pada memberi dukungan emosi, merawat, dan mengasuh (Deaux, Dane, Wrightsman, 1993) (dalam Sarlito .dkk, 2009:136). Teori Evolusi, orang tua yang mengutamakan kesejahteraan anak dibandingkan dengan kesejahteraan dirinya sendiri, genya akan mempunyai peluang lebih besar untuk bertahan dan lestari dibandingkan orang tua yang mengabaikan anaknya (Myers, 1996) (dalam Sarlito .dkk, 2009: 125).

Norma tanggung jawab sosial Mana yang Anda dahulukan: Menolong Orang tua Menolong Wanita & Anak-anak Golput 10% 80% 10% Norma tanggung jawab sosial Norma ini memotivasi seseorang untuk membantu (karena rasa tanggung jawab) orang-orang yang lebih lemah darinya. Sehingga seseorang harus memberikan pertolongan kepada yang membutuhkan pertolongan tanpa mengharapkan balasan dimasa datang (Sarlito .dkk, 2009:131)

Mana yang lebih membutuhkan pertolongan: Golput 10% 15% 75%

Sifat kebutuhan Korban Kesediaan untuk menolong dipengeruhi oleh kejelasan bahwa korban benar-benar membutuhkan pertolongan (clarity of need),korban memang layak mendapatakan bantuan yang dibutuhkan (legitimate of need), dan bukanlah tanggung jawab korban sehingga korban memerlukan bantuan dari orang lain (atribusi eksternal) (Deaux, Dane, Wrightsman, 1993). Jumlah Korban (orang yang membutuhkan pertolongan)

Mana yang lebih membutuhkan pertolongan: Golput 5% B A 65% 30%

Locus of control Atribusi (internal/Eksternal) Ketika menolong Anda berfokus kepada: Masalah orang yang ditolong Keadaan orang yang ditolong 25% 75% Locus of control Atribusi (internal/Eksternal) Seseorang akan termotivasi untuk memberikan bantuan pada orang lain bila Ia mengasumsikan bahwa ketidakberuuntungan korban adalah diluar kendali (Weiner, 1980)

Sifat Heroik Penghargaan, penerimaan, prestise. Pilihlah salah satu tindakan menolong: Mengantarkan seseorang yang tersesat sampai ke tujuan Menyelamatkan seseorang yang terseret ombak 70% 30% Bystander memiliki pengetahuan & keterampilan untuk memberikan pertolongan yang sesuai. Sifat Heroik Penghargaan, penerimaan, prestise. Keuntungan dari tingkah laku menolong dapat bersifat menolong untuk memperoleh imbalan dari lingkungan (external self-rewards) atau menolong untuk mendapat kepuasan batin (internal self-rewards) (Myers, 1996).

Hipotesis kesenangan empatik Bagaimana perasaan Anda setelah menolong orang lain: Bahagia Tenang 45% 55% Hipotesis kesenangan empatik Dalam hipotesis tersebut, dikatakan bahwa seseorang akan menolong bila Ia memperkirakan dapat ikut merasakan kebahagiaan orang yang akan ditolong atas pertolongan yang diberikannya (Sarlito .dkk, 2009:129) Guilt, orang dapat merasa lebih baik setelah memberikan pertolongan, atau menolong untuk menghindari perasaan bersalah atau malu jika tidak menolong (Deaux, Dane, Wrightsman, 1993).

Fungsi nilai (misalnya, menjunjung nilai-nilai kemanusiaan) Apakah anda memiliki pemikiran untuk menjadi relawan/mendedikasikan diri untuk orang lain: Ya Tidak 65% 35% Clary dan Snyder (1999) dalam Baron, Byrne, Branscombe (2006), ada enam funsi dasar yang berlaku pada pekerja sukarela: Fungsi nilai (misalnya, menjunjung nilai-nilai kemanusiaan) Fungsi pemahaman (belajar lebih memahami dunia) Fungsi pengembangan (pengembangan diri) Fungsi karier (berhubungan dengan karier) Fungsi sosial (memperkuat hubungan sosial) Fungsi perlindunagn (misalnya, untuk mengurangi perasaan negatif atau rasa bersalah).

Desakan Waktu Orang-orang yang sibuk dan tergesa-gesa cenderung tidak menolong, sedangkan orang yang mempunyai waktu luang lebih besar kemungkinannya untuk memberika pertolongan kepada yang memerlukannya (Sarwono, 2002) (dalam sarlito .dkk, 2009:133).

Menerima pertolongan Korban dapat merasa rendah diri apabila penolong dipresepsikan sebagi orang yang “setingkat” atau memiliki “kemampuan” dibawah korban dan pertolongan terkait dengan tugas-tugas yang bersifat ego-central task (tugas yang menyangkut harga diri seseorang) (Deaux, Dane, Wrightsman, 1993).

Menolong - Ditolong Baik menolong maupun ditolong adalah sebuah keputusan yang diambil oleh seseorang. Mereka mempertimbangkan perasaan, tanggung jawab, pengetahuan, kemampuan (keterampilan), nilai, dan hasil.

S.O.S Ask For Help! Thank You,