Social-Cultural Effect
Social-Cultural effect Media memiliki efek: jangka pendek dan panjang positif dan negatif aspek sosial dan budaya ***efek tersebut tidak serta merta dipengaruhi langsung oleh media.
Model Efek Perilaku Media memiliki efek yang tidak diharapkan (unintended effect) media experience/ tindakan atau hasil pengamatan dari media memiliki akibat terhadap proses pembelajaran atau perilaku seseorang.
Model Teori Comstok (1978)
Media, Kekerasan, dan Kriminalitas Lowery dan De Fleur (1995: Muatan televisi banyak berisi kekerasan Anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu terpapar muatan kekerasan. Bukti-bukti yang mendukung hipotesis bahwa menyaksikan hiburan bermuatan kekerasan meningkatkan kecenderungan perilaku agresif.
Tiga Teori Efek Media teori ‘social learning theory’ dari Albert Bandura. efek priming, tayangan kekerasan mengaktivasi kecenderungan seseorang untuk menggunakan kekerasan dalam situasi interpersonal. teori script, kekerasan dalam televisi dikodekan sehingga menghasilkan naskah agresif. *Efek pada setiap individu berbeda tergantung ada mediasi atau tidak
Muatan Program anak-anak memiliki lebih banyak muatan kekerasaan
Bukti Efek heavy viewers tayangan kekerasan mengalami peningkatan dalam penerimaan terhadap sikap dan perilaku agresif. Lingkungan berpengaruh. Efek Positif -> Catharsis. Lingkungan keras + heavy viewers kekerasan = potensi perilaku agresif
Inducement of Fright (Pemicu rasa takut) Tayangan kekerasan dan horor memicu rasa takut. Bagi heavy viewers tangan kekerasan, dunia mengerikan.
Media dan Kejahatan Media mengglamorisasi kriminal Media mengajarkan teknik-teknik kejahatan Media bisa memicu kebencian atau kekerasan pada kelompok atau etnis tertentu. Orang frustasi, forever alone + muatan kekerasan = Inspirasi / potensi melakukan kejahatan