KEBIJAKAN PENGOBATAN MALARIA DI INDONESIA Dinkes Provinsi Sumbar
Anti Malaria Drug Resistance In Indonesia, 1978 - 2003
Anti malarial drug Chloroquine SP Quinine Primaquine act Pencegahan Vector Control Kelambu Repellent Kawat nyamuk Obat cegah
TANTANGAN PENGOBATAN MALARIA DI INDONESIA KECENDERUNGAN KASUS & KEMATIAN YG MENINGKAT. KECENDERUNGAN KASUS & KEMATIAN DI KOTA YANG MENINGKAT AKIBAT MIGRASI KE DAERAH MALARIA. PERLUASAN MALARIA KE DAERAH YANG SELAMA INI SUDAH TIDAK DIKENAL SEBAGAI DAERAH MALARIA. RESISTENSI YG MENINGKAT DAN MELUAS DARI PLASMODIUM FALSIPARUM DAN VIVAX TERHADAP OBAT ANTI MALARIA YG ADA.
ISUE LAIN AKSES TIDAK MERATA MUTU DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN YANG RENDAH JUMLAH OBAT YANG BANYAK EFEK SAMPING OBAT ACT YANG BERAT
KASUS MALARIA 2000-2006
Annual Parasite Incidence di Wilayah Jawa Bali Tahun 1996-2006 Annual Malaria Incidence di Wilayah Luar Jawa Bali Tahun 1996 - 2006
CAKUPAN SD DIPERIKSA (%), INDONESIA 2005 0-20 % 20-40% 40-80% Tdk ada pemeriksaan Lab 80-100% 100%
Resistensi obat Malaria di Indonesia, 1978 - 2006
TUJUAN UMUM PROGRAM MALARIA 1 Pembebasan DKI, Bali, Barelang Binkar 2010 2 Pembebasan Jawa, NAD, Kepri 2015 3 Pembebasan Sumatra, NTB, Kalimantan, Sulawesi 2020 4 Pembebasan Papua, Papua Brt Maluku, NTT, Malut 2030
ARAH PENINGKATAN CAKUPAN EARLY DIAGNOSIS & PROMPT TREATMENT PENINGKATAN MUTU DIAGNOSTIK PENGOBATAN PENINGKATAN AKSES PENINGKATAN CAKUPAN
PENINGKATAN MUTU (1) DIAGNOSIS MALARIA PEMERIKSAAN LABORATORIUM MIKROSKOPIK PUSKESMAS TEST CEPAT (RAPID DIAGNOSTIC TEST) PADA YANKES YANG BELUM MAMPU MALARIA KLINIS DITINGGALKAN
INTENSIFIKASI KEGIATAN PENGENDALIAN MALARIA (1) Daerah kurang konfirmasi laboratorium: Penyediaan dan pemanfaatan (integrasi) mikroskop yang tersedia dilapangan. Penyediaan Rapid Diagnostik Test (Dipstik) sebagai penunjang kegiatan mikroskopist. Pelatihan tenaga mikroskopist dan pemantapan kualitas pemeriksaan laboratorium. Penemuan dan pengobatan masal didaerah kasus tinggi secara teratur yg menggunakan obat malaria efektif, Artemisinin Combination Therapy (ACT) Pencegahan dgn kelambu berinsektisida (LLITN). Pembentukan Posmaldes didaerah sulit.
PENGOBATAN PENGOBATAN KLINIS. PENGOBATAN RADIKAL : P.VIVAX/OVALE P.FALCIARUM (TANPA KOMPLIKASI & BERAT) PENGOBATAN PENCEGAHAN PENGOBATAN KOMBINASI
PENINGKATAN MUTU (2) PENGOBATAN MALARIA SESUAI DENGAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM FALCIPARUM DI DAERAH CHLOROQUINE RESISTEN ARTEMISININ KOMBINASI MALARIA KLINIS CHLOROQUINE
PENGOBATAN PENGOBATAN KLINIS. PENGOBATAN TANPA KOMPLIKASI: - P.VIVAX/OVALE - P.FALCIARUM PENGOBATAN MALARIA BERAT. PENGOBATAN PENCEGAHAN
FALCIPARUM LINI PERTAMA: Artesunate + Amodiaquin+ Primakuin LINI KEDUA: Kina + Doxy/ Tetra+ Primakuin
VIVAX LINI PERTAMA: Artesunate + amodiaquin+ primakuin LINI KEDUA : QN7 + PQ14
PENGOBATAN MALARIA BARU
Artemisia Annua L. (qing-hao-su)
Artemisinin dan derivatnya TELAH DIGUNAKAN SEBAGAI OBAT DEMAM SELAMA LEBIH DARI SERIBU TAHUN ISOLASI PERTAMA DI CHINA PADA 1972 BERASAL DARI TUMBUHAN QINGHAO IDENTIFIKASI BAHAN AKTIF DALAM ARTEMISININ DILAPORKAN PADA 1976 SEJAK 1976, DILAKUKAN RISET FARMAKOLOGI, TOXIKOLOGI DAN KLINIK TERHADAP OBAT INI.
ARTESUNATE MEMPUNYAI EFEK MENGHAMBAT DAN MEMBUNUH GAMETOSIT SANGAT EFEKTIF DALAM MENANGGULANGI INFEKSI MALARIA YANG MULTIRESISTEN. TOKSISITAS RENDAH. BELUM ADA LAPORAN KASUS RESISTEN TERHADAP OBAT INI. TIDAK DITEMUKAN RESISTENSI SILANG DENGAN KLOROKUIN.
Amodiaquine TURUNAN KELUARGA 4-AMINO QUINOLINE, MERUPAKAN OBAT ANTIMALARIA DIMANA STRUKTUR DAN AKTIVITASNYA MIRIP DENGAN KLOROKUIN. SEPERTI KLOROKUIN, SENYAWA INI JUGA MEMPUNYAI EFEK ANTI-PIRETIK DAN ANTI-INFLAMASI. PADA BEBERAPA STUDI DI AFRIKA MENUNJUKKAN BAHWA AMODIAQUINE BEREAKSI BAIK TERHADAP P. FALCIPARUM YANG TELAH RESISTEN TERHADAP KLOROKUIN.
Amodiaquine-2 WAKTU TERAPI YANG SINGKAT (3 HARI) TOKSISITAS RELATIF RENDAH PEMBENTUKAN RESISTENSI YANG LAMBAT HARGA RELATIF MURAH.
ARTESUNATE + AMODIAQUINE AMAN DIPAKAI DAN LEBIH CEPAT MENURUNKAN GEJALA MALARIA DIBANDINGKAN MONOTERAPI. LEBIH CEPAT MEMBASMI PARASIT DARIPADA KALAU AMODIAQUINE DIPAKAI SENDIRI. DITOLERANSI BAIK DAN TINGGI EFIKASINYA. RATA-RATA PENYEMBUHAN LEBIH DARI 90% DALAM 14 HARI ATAU KURANG
DOSIS ARTESUNATE PER ORAL = 4 -5 MG/kg BB AMODIAQUINE PERORAL = 10 MG/kgBB
JUMLAH TABLET PER HARI MENURUT KELOMPOK UMUR JENIS OBAT JUMLAH TABLET PER HARI MENURUT KELOMPOK UMUR 1 – 4 TH 5 – 9 TH 10–14 TH > 15 TH H1 ARS 1 2 3 4 AMO PRIMAQUIN ¾ 1 ½ 2 – 3 H2 H3
ACT (Ipca ) 1-4 tahun 5-9 tahun
10- 14 tahun > 15 tahun
Arsuamoon
PENGOBATAN LINI KEDUA MALARIA P PENGOBATAN LINI KEDUA MALARIA P. FALCIPARUM DOSIS DEWASA (BB > 60 KG BB)
MALARIA BERAT Pengobatan lini 1: DI RS ATAU RAWAT INAP : ARTESUNATE INJEKSI INTRA VENA HARI I- VII : 2,4 MG/kgBB/HARI BILA SUDAH BISA MINUM DILANJUTKAN OBAT ARTESUNATE + AMODIAKUINE SELAMA 3 HARI. DI LAPANGAN: ARTEMETER INJEKSI INTRA MUSCULAR: HARI I : 3,2 MG/KGBB/HARI HARI II-V : 1,6 MG/KGBB/HARI. BILA SUDAH BISA MINUM DILANJUTKAN DENGAN ARTESUNATE TAB. + AMODIAKUINE TAB. SELAMA 3 HARI.
MALARIA BERAT PENGOBATAN LINI 2 DI RS ATAU RAWAT INAP: KINA HCL 25 % YG DILARUTKAN DALAM NACL 0,9 % ATAU DEXTROSA 5 % DIBERIKAN PER INFUS DGN DOSIS: 10 MG/KBBB/4 JAM SETIAP 8 JAM. TOTAL DOSIS KINA 30 MG/KGBB/24 JAM DI LAPANGAN: KINA HCL 25 % YG DILARUTKAN DALAM NACL 0,9 % ATAU DEXTROSE 5 % YANG DIBERIKAN INTRA MUSCULAR: BILA BISA MINUM OBAT DILANJUTKAN DGN KINA TAB. + DOXY/TETRA KAPSUL SELAMA 7 HARI.
Pengobatan malaria tanpa komplikasi didaerah resisten Klorokuin terhdp P.vivax Art + Amo+ PQ Qn + PQ14 Art+Amo+ PQ14 (Pf) SP + PQ CQ + PQ Klinis Vivax/Ovale Qn + Tetra + PQ Falciparum 1st 2nd 3rd SD
Jumlah tablet perhari menurut kelompok umur Pengobatan malaria vivax yang tlh resisten klorokuin Hari Jenis obat Jumlah tablet perhari menurut kelompok umur 0 -1 Bulan 2 -11 bulan 1 - 4 tahun 5 - 9 10 -14 > 15 1 Artesunat ¼ ½ 2 3 4 Amodiakuin Primakuin - 1/4 3/4 4-14
TERIMA KASIH