ANALISIS ALAT TES Suranto, S.Pd, M.Pd
ANALISIS KESELURUHAN TES ANALISIS BUTIR SOAL VALIDITAS RELIABILITAS ANALISIS BUTIR SOAL ANALISIS TINGKAT KESUKARAN ANALISIS DAYA PEMBEDA ANALISIS PENGECOH
ANALISIS BUTIR SOAL
ANALISIS TINGKAT KESUKARAN Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut tergolong mudah atau sukar. Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukan sukar atau mudahnya sesuatu soal. (Arikunto, 1999: 207)
1. TINGKAT KESUKARAN TIAP BUTIR
P Butir 1 = Jumlah menjawab benar Jumlah Peserta P1 = 3/5 = 0,6 NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JML A B C D E 0,6 0,8 0,2 0,4 0,0 1,0 P Butir 1 = Jumlah menjawab benar Jumlah Peserta P1 = 3/5 = 0,6
P1 = 0,6 TINGKAT KESUKARAN SEDANG Sukar bila p = 0,00 – 0,25 Sedang bila p = 0,26 – 0,75 Mudah bila p = 0,76 – 1,00 Nilai p makin besar (Jumlah yang menjawab benar makin banyak) maka tingkat kesukaran soal makin rendah Nilai p berkisar antara 0,0 – 1,0 Nilai p tidak menunjukkan apakah butir soal tersebut baik atau tidak Nilai p dipengaruhi oleh tingkat kemampuan kelompok peserta tes P1 = 0,6 TINGKAT KESUKARAN SEDANG
2. TINGKAT KESUKARAN NASKAH SOAL P = 0,6 + 0,8 + 0,2 + 0,4 + 0,4 + 0,0 + 1,0 + 0,6 + 0,4 + 0,6 10 P = 5,0 / 10 = 0,5 SEDANG
SOAL ESSAY
TINGKAT KESULITAN = 6,5/10 = 0,65 SEDANG Nama Nilai A 7 B 6 C 6,5 D 5,5 E 8 F 8,5 G H 7,5 I 9 JUMLAH 65 MEAN = 65/10 = 6,5 TINGKAT KESULITAN = 6,5/10 = 0,65 SEDANG
PREDIKSI INFORMASI JIKA SOAL TERLALU MUDAH Pengecoh butir soal itu tidak berfungsi. Sebagian besar siswa menjawab benar butir soal itu; artinya bahwa sebagian besar siswa telah memahami materi yang ditanyaka
PREDIKSI INFORMASI JIKA SOAL TERLALU SULIT Butir soal itu "mungkin" salah kunci jawaban. Materi yang ditanyakan belum diajarkan atau belum tuntas pembelajarannya, sehingga kompetensi minimum yang harus dikuasai siswa belum tercapai. Materi yang diukur tidak cocok ditanyakan dengan menggunakan bentuk soal yang diberikan (misalnya meringkas cerita atau mengarang ditanyakan dalam bentuk pilihan ganda). Pernyataan atau kalimat soal terlalu kompleks dan panjang
ANALISIS DAYA PEMBEDA Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah (Arikunto, 1999 : 211)
DP = daya pembeda soal, BA = jumlah jawaban benar pada kelompok atas, BB = jumlah jawaban benar pada kelompok bawah, N = jumlah siswa yang mengerjakan tes
Kriteria Penilaian DAYA PEMBEDA KUALIFIKASI NEGATIF TIDAK BAIK, BUANG... 0,00 – 0,19 JELEK, BUANG... 0,20 – 0,39 CUKUP, HARUS PERBAIKI.. 0,40 – 0,69 BAIK, SEBAIKNYA DIPERBAIKI.. 0,70 – 1,00 SANGAT BAIK, DITERIMA...
CONTOH: Dalam satu kelas terdapat 50 siswa yang mengerjakan 15 soal, berikut disajikan 27% jumlah benar tertinggi dan 27% jumlah benar terendah. (27% adalah ketetapan rumus) 50 siswa X 27% = 13,5 (bulatkan 14)
JUMLAH BENAR KELOMPOK ATAS JUMLAH BENAR KELOMPOK BAWAH BUTIR SOAL JUMLAH BENAR KELOMPOK ATAS JUMLAH BENAR KELOMPOK BAWAH BA - BB DP KUALIFIKASI 1 14 7 0,5 BAIK 2 8 9 -1 -0,07 TIDAK BAIK 3 10 5 0,36 CUKUP 4 0,57 12 0,71 SANGAT BAIK 6 11 13 15
DP butir 1 = (BA – BB) / (0,5. N) = (14 – 7) / (0,5 DP butir 1 = (BA – BB) / (0,5.N) = (14 – 7) / (0,5.28) = 7 / 14 = 0,5 BAIK
ANALISIS PENGECOH (DISTRACTOR) Menganalisis fungsi pengecoh (distractor) dikenal dengan istilah menganalisis pola penyebaran jawaban butir soal pada soal bentuk pilihan ganda. Pola tersebut diperoleh dengan menghitung banyaknya testee yang memilih pilihan jawaban butir soal atau yang tidak memilih pilihan manapun (blangko). Dari pola penyebaran jawaban butir soal dapat ditentukan apakah pengecoh berfungsi dengan baik atau tidak. Suatu pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik jika paling sedikit dipilih oleh 5 % pengikut tes
CARA ANALISIS PENGECOH Pertimbangan terhadap analisis pengecoh: Diterima, karena sudah baik Ditolak, karena tidak baik Ditulis kembali, karena kurang baik Sebuah pengecoh dikatakan berfungsi baik jika paling sedikit dipilih oleh 5% pengikut tes.
O = OMMITED (TIDAK MENJAWAB) CONTOH Pilihan Jawaban A B C D E O JUMLAH KELOMPOK ATAS 5 7 15 3 33 KELOMPOK BAWAH 8 6 1 13 12 20 9 11 66 O = OMMITED (TIDAK MENJAWAB) Pengecoh: 13/66 X 100% = 19,7 % > 5% BERFUNGSI 12/66 X 100% = 18,8 % D. 9/66 X 100% = 13,6 % E. – O.
ANALISIS KESELURUHAN TES
VALIDITAS DAPAT MENGUKUR APA YANG INGIN DIUKUR Kesesuaian jenjang pendidikan, kesesuaian indikator dengan butir soal, penggunaan bahasa, kesesuaian dengan kurikulum yang berlaku, kaidah-kaidah dalam penulisan butir soal dsb
RELIABILITAS Apabila instrumen tersebut digunakan pada situasi yang berbeda hasil pengukuran relatif stabil (ajeg, konsisten)
RELIABEL TIDAK VALID VALID TIDAK RELIABEL TIDAK VALID TIDAK RELIABEL VALID RELIABEL
RUMUS VALIDITAS DAN RELIABILITAS
HASIL Interpretasi koefisiean korelasi (rxy) untuk uji validitas (Arikunto,2012:89): Antara 0,80 -1,00 : Sangat Tinggi Antara 0,60 - 0,80 : Tinggi Antara 0,40 - 0,60 : Cukup Antara 0,20 - 0,40 : Rendah Antara 0,00 - 0,20 : Sangat Rendah