PERTEMUAN 11 PENGERJAAN BETON TEKNOLOGI BETON PERTEMUAN 11 PENGERJAAN BETON
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
MATERI Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Beton
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Beton Persiapan Penakaran Pengadukan / Mixing Pengecoran / Placing Pemadatan / Vibrating Penyelesaian Akhir / Finishing Perawatan / Curing
Persiapan Semua Peralatan untuk pengadukan dan pengangkutan harus bersih Tempat yang akan diisi beton harus bersih Permukaan dalam acuan dapat dilapisi dengan bahan khusus Pasangan bata yang berhubungan dengan beton harus dibasahi sampai jenuh Tulangan harus dalam keadaan bersih
Penakaran Untuk beton dengan f’c 20 MPa penakaran berdasarkan berat Untuk beton dengan f’c < 20 MPa penakaran boleh berdasarkan volume
PENGADUKAN MANUAL Pasir dan semen dicampur dalam keadaan kering diatas tempat yang kedap air sampai didapat warna yang homogen DItambahkan kerikil dan di campur sampai didapat warna yang homogen Tambahkan 75 % kebutuhan air dan aduk hingga merata Tambahkan sedikit demi sedikit kebutuhan air yang tersisa
PENGADUKAN DENGAN MESIN Dengan beton molen atau batching plant Menurut SK SNI waktu pengadukanminimal untuk campuran beton dengan volume 1 m3 adalah 1.5 menit dan ditambah 0.5 menit untuk setiap penambahan 1 m3
PENGADUKAN TERLALU SEBENTAR Pencampuran bahan kurang merata Pengikatan agergat dan beton kurang
PENGADUKAN TERLALU LAMA Naiknya suhu beton Keausan pada agregat Terjadinya kehilangan air Bertambahnya nilai slump
PENUANGAN BETON Dihindarkan terjadinya segregasi dan bleeding Campuran yang akan dituangkan harus ditempatkan sedekat mungkin dengan cetakan untuk mencegah segregasi Tinggi jatuh maksimum 1.5 meter. Jika lebih harus menggunakan pipa atau tremie Kecepatan penuangan diatur agar beton dapat mengalir mengisi lokasi lokasi yang sulit Penuanganharus dilakukan tanpa berhenti sampai dengan posisi yang diijinkan dalam pelaksanaan (siar pelaksanaan / construction joint Permukaan beton pada siar pelaksanaan harus bersih dan dibasahi sebelum pengecoran. Sia pelaksanaan biasanya dipilih pada lokasi dimana momen = 0. Beton yang dituangharus dipadatkan secara maksimal agar dapat mengisi semua rongga. Tebal penuangan maksimum 30 -45 cm agar dapat dilakukan pemadatan dengan mudah
PEMADATAN BETON Pemadatan dilakukan setelah beton di tuang dan sebelum terjadinya initial setting Indikasi innitial setting belum terjadi jika beton dengan mudah dapat ditusuk sampai 10 cm Untuk volumebeton yang kecil pemadatan dilakukan dengan menusukkan batang besi Untuk volume beton yang besar pemadatan dengan vibrator Dapat berupa tongkat yang bergetar atau dengan menggetarkan cetakan
PERAWATAN BETON Dilakukan setelah betonmengalami final setting Fungsi perawatan agar proses hidrasi tidak mengalami gangguan yang disebabkan oleh kehilangan air Kehilangan air banyak terjadi pada saat setting time serta penguapan pada hari-hari pertama akibat beda suhu yang besar dengan lingkungan Untuk beton normal perawatan dilakukan selama minimal 7 hari, sedangkanuntuk beton dengan kekuatan awal tinggi selama 3 hari. Tujuan akhirnya adalah agar didapat beton yang awet, kedap air dan kuat
JENIS PERAWATAN Perawatan dengan pembasahan Perawatan dengan Penguapan [ di lokasi dengan musim dingin untuk menjaga suhu ] Perawatan dengan Membran d.l.l
PERAWATAN DENGAN PEMBASAHAN Manaruh beton segar dalam ruang yang lembab ( b uji ) Menaruh dalam genangan air ( b uji ) Menanruh dalam air ( b uji ) Menyelimuti permukaan beton dengan air ( permukaan datar) Menyelimuti dengan akrung basah ( permukaan datar) Menyirami permukaan secara kontinyu Untuk beton vertikal dengan melapisi dengan compound
SPESIFIKASI TEKNIS