PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) Oleh: TATA HADI MULYA WIDYAISWARA MADYA
PENELITIAN TINDAKAN KELAS ACTION RESEACH Pengertian Penelitian Tindakan Kelas? p Mc Ciff (1992) dalam bukunya yang berjudul Action Reseach : Principles and Practice memandang PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan guru hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian mengajarkan, dan sebagainya.
Kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya. Seluruh prosesnya --- telaah, diagnosis, perencanaan pelaksanaan, yang, pemantauan, dan pengaruh ---menciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dan perkembangan proffesional (Elliot, 1982: 1 )
refleksif penelitian Penelitian tindakan adalah intervensi skla kecil terhadap tindakan di dunia nyata dan pemeriksaan cermat terhadap pengaruh intervensi tersebut (Cohen dan Manion, 1980: 174 )
Penelitian tindakan adalah suatu bentuk diri kolektif yang dilakukan oleh peserta – pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktek pendidikan dan praktek sosial mereka, sera pemahaman merteka terhadap praktek praktek itu dan terhadap situasi tempat dilakukan praktek – praktek itu dan terhadap situasi tempat dilakukan praktek – praktek tersebut ( Kemmis dan Tagart, 1988: 5 – 6 )
Berdasarkan uraian di atas, kita dapat menafsirkan pengertian PTK secara lebih lugas, secara singkat PTK dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek – praktek pembelajaran di kelas, sehingga kondisi ini, sangat menghambat pencapaian tujuan pembelajaran. Karena itu, guru dapat melakukan penelitian tindakan kelas agar minat siswa terhadap pembelajaran dapat ditingkatkan.
KARAKTERISTIK PTK Penelitian tindakan memiliki karakteristik sebagai berikut (Cohen dan Manion, 1980): Situsional, praktik, dan secara langsung gayut ( relevan ) dengan situasi nyata dalam dunia kerja.Ia berkenan dengan diagnosis suatu masalah dalam kontek tertentu dan usaha untuk memecahkan masalah tsb. Dalam konteks itu. Subjeknya siswa di kelas, anggota staf, dan yang lain yang penelitiannya terlibat dengan mereka.
Memberikan kerangka kerja yang teratur kepada pemecahan masalah Memberikan kerangka kerja yang teratur kepada pemecahan masalah. Penelitian tindakan juga bersifat empiris dalam hal bahwa ia mengandalkan observasi nyata dan data perilaku, dan tidak lagi termasuk kajian panitia yang subjektif atau pendapat orang berdasarkan pengalaman masa lalunya.
Fleksibel dan adaptif, memungkinkan adanya perubahan selama masa percobaan dn mengabaikan pengontrolan kaena lebih menekankan sifat tanggap dan pengujicobaan dan pembahruan di tempat kejadian.
Partisipatori kaena peneliti atau angota tim peneliti sendiri ambil bagian secara langsung atau tidak langsung dalam melaksanakan penelitiannya. Self – evaluatif, yaitu modifikasi secara kontinyu dievaluasi dalam situasi yang ada, yang tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan praktik dalam cara tertentu.
Meskipun berusaha secara sistematis, penelitian tindakan secara ilmiah kurang ketat karena kesahihhan dan luarnya lemah.
TUJUAN PTK Semua kegiatan penelitian tindakan memiliki dua tujuan utama yakni untuk meningkatkan dan melibatkan. Penelitian tindakan bertujuan untuk meningkatkan tiga hal, yaitu: Peningkatan praktek; Peningkatan( atau pengembangan profesionalisme ) pemahaman praktek oleh praktisinya; dan Peningkatan situasi tempat pelaksanaan praktek (Grundy dan Kemmmis, 1982: 84 ).
SIFAT PTK PARTISIPATIF KOLABORATIF TIDAK MENGUJI TEORI TIDAK MENGENERALSASIKAN
CIRI – CIRI PTK PERENCANAAN TINDAKAN S PENGAMATAN I REFLEKSI K PERENCANAAN ULANG L TINDAKAN ULANG U S
Langkah 1 Siklus (2) Tindakan (3) Pengamatan Analisis Hasil (1) Rencana (2) Refleksi Evaluasi
Fokus PTK Berfokus pada PBM Kelasnya (Hal-hal yang terkait dengan PBM di kelasnya dalam upaya peningkatan proses dan hasil belajar)
Peningkatan Praktek Pembelajarannya PTK Tindakan Kelas Dilakukan Guru Peningkatan Praktek Pembelajarannya
Beberapa Siklus ? Tergantung kepuasan pene;iti Disarankan tidak kurang dari dua siklus PTK umumnya 3-5 siklus
Masalah PTK yang menarik Metode Mengajar Strategi Pembelajaran Evaluasi hasil atau proses Pemahaman sikap Perancangan Pembelajaran Pengolahan, Motivasi, dll Administrasi Persekolahan, dll
PRINSIP – PRINSIP PTK Tidak mengganggu komitmen mengajar Tidak menuntut waktu tertentu untuk pengmatan secara khusus Metode pemecahan masalah reliabel Permasalahan berorientasi pada pemecahan masalah guru dalam kesehariannya Pengumpulan data tidak menuntut waktu berlebihan sehingga mengganggu PBM
Lanjutan …. Metodelogi yang digunakan taat azas PTK Masalahnya muncul dari pengajar yang paling merisaukan Konsisten dan peduli terhadap prosedur dengan tuntas Tidak mengenal kelompok eksperimen dan kontrol
BUTIR KUNCI PTK Memperbaiki Partisipatori ( kinerja sendiri ) Berkembang melalui proses refleksi yang bersifat spiral Kolaboratif Proses pembelajran sistematis Membangun teori secara induktif menentukan praktek/kegiatan belajar
Lanjutan …. Memerlukan evidensi yang dapat memeriksa gagasan dalam praktek Mendeskripsikan apa yang terjadi, melakukan analisis, kolaborsi, refleksi, dan penilaian Ada kemungkinan resistensi/penolakan baik dari diri sendiri maupun orang lain yang terkena dampak
MANFAAT PTK Informasi Pembelajaran; Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas; dan Peningkatan Profesionalisme Guru.
FUNGSI PTK Fungsi penelitian tindakan kelas sebagai alat untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan kerja. Di sekolah dan ruangan kelas, misalnya, penelitian tindakan dapat memiliki lima kategori fungsi sebagai ( Cohen dan Manion, 1980 ): Alat untuk memecahkan masalah yang didiagnosis dalam situasi tertentu;
Alat pelatihan dalam jabatan, dengan demikian membekali guru ybs Alat pelatihan dalam jabatan, dengan demikian membekali guru ybs. Dengan keterampilan dan metode baru, mempertajam kemampuan analisisnya, dan mempertinggi kesadaran dirinya; Alat untuk mengenalkan pendekatan tambahan atau inovatori pada pengajaran dan pembelajaran ke dalam sistem yang ada biasanya menghambat inovasi dan perubahan;
Alat untuk meningkatkan komunikasi yang biasanya kurang lancar antara guru lapangan dengan penelitian akademis, dan memperbaiki kegagalan penelitian tradisional dalam memberikan preskripsi yang jelas; dan Alat untuk menyediakan alternatif uang lebih baik daripada pendekatan yang lebih subjektif dan impresionistik pada pemecahan masalah di dalam kelas meskipun kurang memenuhi keketatan ilmiah.
KELEBIHAN KEKURANGAN PTK Penelitian tindakan, seperti halnya jenis penelitian lain, memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan memahami kelebihan dan kekurangannya, peneliti dapat mengurangi kekurangannya dan memaksimalkan kelebihannya. Shumsky ( 1982 ) telah mencatat kelebihan penelitian tindakan sebagai berikut :
Kerja sama dalam penelitian tindakan menimbulkan rasa memiliki. Kerja sama dalam penelitian tindakan mendorong kreativitas dan pemikiran kritis. Kerja sama meningkatkan kemungkinan untuk berubah. Kerja sama dalam penelitian meningkatkan kesepakatan .
Meskipun memiliki kelebihan – kelebihan seperti disebutkan di atas, penelitian tindakan memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan – kelemahan tersebut diuraikan secara garis besar, sebagai berikut : Berkaitan dengan kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar penelitian tindakan pada pihak peneliti.
Berkenaan dengan waktu Berkenaan dengan waktu. Karena itu, penelitian tindakan memerlukan komitmen peneliti untuk terlibat dalam prosesnya, faktor waktu ini dapat menjadi kendala yang besar. Praktisi yang ingin melakukan tugas rutinnya dan untuk melakukan penelitian.
KESALAHAN UMUM USULAN PTK Penyebab terjadinya masalah tidak jelas Permasalahan tidak diangkat dari lapangan Relevansi masalah dan dasar teori tidak memadai Kajian pustaka sangat dangkal Ciri – ciri langkah PTK tidak lengkap Indikator keberhasilan tidak ada
KELEMAHAN UMUM Lanjutan …. Judul tidak menggambarkan PTK Cara Pemecahan Masalah Tidak Jelas Eksperimen/Uji coba dilakuakan Kegiatan tiap siklus tidak tepat Waktu penelitian tidak sesuai
Lanjutan .... Tidak ada pengesahan sekolah dan perpustakaan Instrumen tidak konsisten Anggota peneliti tidak ada Materi ajar atau kelas terlalu luas Pemecahan masalah tidak menggambarkan tindakan
INDIKATOR YANG DIPERLUKAN DALAM LAPPORAN PTK Abstrak ( Maks. 200 Kata ) Pendahuluan Latar belakang : Masalah nyata Rumusan Masalah : Spesifik, Ada Tujuan dan Manfaat
Lanjutan .... Kajian Pustaka : Memuat Kajian Teori Memuat Temuan Hasil Penelitian Kerangka Berpikir ___ Argumentasi Metodelogi Kejelasan metode yang digunakan, Teknik pengambilan data, serta Instrumen relevan dengan Masalah Prosedur kemudian Penelitian Sistematis
Lanjutan.... Hasil dan pembahasan temuan dario siklus ke siklus dengan gambaran adanya perubahan dan pembahasan Simpulan dan saran, uraikan temuan pokok hasil saran yang sesuai dengan temuan Daftar pustaka, penulisan sesuaikan dengan aturan Lampiran, dokumen yang digunakan dan diangap penting
MERUMUSKAN MASALAH Masalah adalah kesenjangan antara yang seharusnya dengan kenyataan yang terjadi Masalah dapat berasal dari pengamatan terhadap kenyataan yang terjadi di dalam proses belajar mengajar Gagasan bahwa sesuatu mungkin dapat diperbaiki
Lanjutan …. Masalah dapat dirumuskan seyogyanya merupakan masalah yagn penting menurut orang lain dan dapat memperbaiki aspek pengajaran Masalah yang diteliti dapat dijangkau Masalah yang diteliti mudah dilaksanakan
MERENCANAKAN TINDAKAN Rencana tindakan diperoleh dari hasil pemikiran reflektif terhadap sesuatu masalah. Pemikiran tersebut berasal dari pengalaman bertahun – tahun dari seorang yang memiliki kepedulian terhadap praktek pegajarannya.
PELAKSANAAN TINDAKAN DAN OBSERVASI Observasi adalah upaya mengamati dan mendokumentsikan hal – hal yagn terjadi selama tindkan berlangsung. Kemudian obsevasi hal – hal yagn harus diperhatikan adalah perencanaan bersama, fokus, penentuan kriteria, keterampilan observasi, dan umpan balik.
Sedangkan dalam melakukan observasi ada tiga fase, yaitu perencanaan, observasi kelas, dan pembahasan umpan balik. Pertemuan perencanaan menentukan observer ( pengamat ) dan observer ( yang diamati ). Keduanya guru, harus menyamakan persepsi apa yang akan diamati, kriteria yang perlu diperhatikan adalah rentang katagori terhadap munculnya indikator yang diamati. Misalnya waktu dan respon siswa dalam
pertanyaan guru. Secara rinci ssaran observasi adalah : - apakah tindakan sudah sesuai dengan rencana ? - adakah tanda – tanda akan tercapai tindakan - Jika sudah ada maka pelaksanaan tindakan dapat diteruskan sesuai dengan rencana
PEMECAHAN MASALAH Misalnya model pembelajaran X melalui Tindakan Y
TEKNIK PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA Teknik pengolahan dan analisis data akan dilakukan secara kualitatif, mengkatagorikan dan mengklarifikasikan berdasarkan analisis kaitan logisnya kemudian ditafsirkan dalam konteks keseluruhan permasalahan penelitian.
Lanjutan …. Peneliti didalam kegiatan ini berusaha untuk memunculkan makna dari setiap data yang diperoleh, sehingga data tidak bersifat deskriptif akan tetapi dapat menyentuh dimensi transenden untuk mencapai derajat tertentu, berpikir divergen yang kreatif walaupun mengandung spekulasi dan resiko tertentu.
LANGKAH – LANGKAH PENGOLAHAN DATA Katagorisasi dan Kodifikasi. Pada tahap ini data yang telah terkumpul ditulis dalam kartu data, kumudian diseleksi – dihimpun, dipilah – pilah sesuai dengan karakteristiknya; Reduksi data, dalam tahap inidata yang terkumpul dari lapangan, setelah dikatagorisasikan kemudian dikodifikasi lanjut dan dituangkan dalam laporan;
Display dan klasifikasi data, bahwa untuk melihat gambaran data keseluruhan atau bagian – bagian tertentu, maka dilakukan klasifikasi; dan Membuat kesimpulan dan verifikasi. Sebenarnya pada penelitian ini pengambilan kesimpulan sudah dilakukan sejak awal tetapi terus – menerus dikembangkan dan diverifikasikan selama penelitian berlangsung.
TAHAP VALIDASI Saturasi : mengacu pada pemeriksaan frekuensi dan distribusi fenomena ( 1958 : 663 ) serta Glasser dan Straus mengacu pada saturasi, yaknisituasi tidak ada data tambahan yangdijumpai ( untuk ) membuat ranahdan katagori ( 1967 : 67 ). Ketika teknik saturasi digunakan dalam situasi penelitian kelas menunjukkan, bahwa katagorisasi yang dihasilka dari observasi diuji secara berulang - ulang
sehingga diperoleh tingkat kebenaran atau keyakinan yang tinggi terhadap hasil suatu tindakan; Member Check ( Nasution, 1988 ), yakni mencek kebenaran dan kesahihhan sumber data; Audit Trail ( Nasution, 1988 ), yaitu mencek kebenaran hasil penelitian beserta prosedur dan metode pengumpulan data dengan cara mendiskusikan hasil – hasil yang didapat bersama kelompok;
Expert opinion ( Naution, 1988 ), yaitu pengecekan terhadap yang didapatkan penelitian kepada pakar yang profesional di bidang ini.
TAHAPAN PELAKSANAAN PTK Perencanaan ( planing ); Tindakan ( action ) diikuti pengamatan (observation ); dan Refleksi ( reflection ).
LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN PTK Identifikasi Masalah Analisis Masalah Perumusan Masalah Penelitian Tindakan sebagai Alternatif ( Pemecahan Masalah ) Perencanaan Observasi Pelaksanaan Tindakan Analisis Refleksi Perencanaan Tindakan Ulang Pelaksanaan Tindakan Berikutnya
FORMAT PROPOSAL PTK Bagian Pembuka Halaman Judul Lembar Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Lampiran ( bila ada )
Bagian Isi Judul Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1. Latar Belakang Masalah 2. Rumusan Masalah Cara Pemecahan Masalah Hipotesis Tindakan ( Bila diperlukan ) Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian 2. Manfaat Penelitian
Kerangka Teori Rencana teori 1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 2. Faktor – faktor yang Diteliti 3. Rencana Tindakan a. Tahap Perencanaan Tindakan b. Tahapan Pelaksanaan Tindakan c. Tahapan Observasi dan Evaluasi d. Tahapan Analisis dan Refleksi
4. Daftar dan Cara Pengumpulan Data 5. Indikator Kinerja 6. Tim Peneliti H. Langkah Kegiatan Penelitian (Prosedur Penelitian) I. Jadwal Penelitian Rencana Anggaran (Bila Perlu)
BAGIAN PENUTUP - Daftar Pustaka - Lampiran – lampiran - Biodata Peneliti
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PTK BAGIAN PEMBUKA Halaman Judul Lembar Pengesahan Abstraks Kata Pengantar Daftar Isi Daftar tabel, grafik, gambar, lampiran
BAB I PENDAHULUAN BAGIAN ISI A. Latar Belakang Masalah Isi dengan hal – hal yang melandasi permasalahan
B. Rumusan Masalah Dapat dalam bentuk pertanyaan - pertanyaan C. Tindakan yang Dilakukan Bentuk tindakan yang akukan akan dilakukan dalam setiap siklus D. Hipotesis Tindakan ( bila diperlukan )
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian F. Lingkup Penelitian ( Penjelasan Istilah ) Deskripsikan lingkup atau batas – batas penelitian
BAB II KERANGKA TEORI Uraikan Landasan Teori atau metodelogi yang digunakan dalam menentukan tindakan dalam pembelajaran Kajian pengalaman sendiri; Guru lain; atau Penelitian terdahulu.
BAB III METODELOGI PENELITIAN Setting Karakteristik Subjek Penelitian Di mana, kapan, berkolaborasi dengan siapa? Jelaskan karakteristik siswa kelas tersebut!
B. Prosedur Penelitian 1. Gambaran Umum Penelitian Kapan, berapa lama, jumlah siklus, dan Teknik Praktek Pembelajaran
2. Rincian Prosedur Penelitian a. Tahapan persiapan tindakan b. Tahapan pelaksanaan tindakan c. Tahapan observasi dan evaluasi d. Tahapan analisis dan refleksi Lebih baik bila prosedur dibuat dalam bagan penelitian. Jelaskan secara rinci setiap tahapan dalam bagan.
BAB IV DATA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tampilkan semua data yang diperoleh dari setiap siklus ( kualitatif atau kuantitatif ). Boleh dibuat tabel, grafik, atau sosiogram. B. Pembahasan Hasil Penelitian Jelaskan tentang keberhasilan atau kegagalan suatu tindakan, setiap siklus.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pada hasil analisis dan pembahasan ( Rumusan dalam kalimat padat dan jelas ) B. Saran Berpedoman pada hasil penelitian lebih baik bila kepada tiap – tiap sasaran.
BAGIAN PENUTUP Daftar Pustaka Lampiran – Lampiran Rencana Pembelajaran ( setiap siklus ) Alat tes/ Pengukur data ( setiap siklus ) Instrumen pendukung Foto bila diperlukan Bio data tim peneliti :
Nama lengkap, gelar, NIP, Pangkat/Gol. Riwayat pendidikan Riwayat Pekerjaan Pengalaman bekerja.
JUDUL Penelitian dan Pengamatan 1 dan 2 Format Artikel Alamat Dinas Abtraks Isinya berupa rangkuman isi artikel Latar belakang masalah, masalah Metodelogi/Langkah penelitian Hasil penelitian Kesimpulan
Pendahuluan Mulai refleksi awal Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Jenis – jenis tindakan Tempat/waktu dst.
2. Metodelogi/Langkah – Langkah Penelitian a. Perencanaan b. Pelaksanaan tindakan Dalam setiap siklus c. Observasi/evaluasi d. Analisis/refleksi
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Hasil setiap siklus – perubahan membaik? _ perubahan memburuk? b. Uraikan hasil analisis data ke dalam tabel, grafik, gambar, dan sebagainya.
4. Kesimpulan dan Saran a. Simpulkan hasil penelitian setiap siklus b. Diskusi - Ceritakan penyebab keberhasilan - Ceritakan penyebab kegagalan - Kembangkan pikiran inovasi kita dalam memecahkan masalah
5. Mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas bantuannya apa? 6. Daftar Rujukan Beri nomor sesuai footnote.
TEKNIK MENYUSUN LAPORAN Mengapa harus PTK ? Tindakan orang lain dilihat ditiru Tindakan orang lain direnungkan ditiru Tindakan orang lain direnungkan mengambil prinsip-prinsip Tindakan selanjutnya Bukan PTK
Penelitian Tindakan Kelas Tindakan Sendiri Direnungkan (direfleksi Mendapatkan teori Mengambil prinsip-prinsip Implementasi Tindakan selanjutnya
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
A. Latar Belakang Masalah Ciri masalah mengandung variabel Variabel: sesuatu yang dapat berubah-ubah Variabel pada masalah pokok yang diteliti dikenal dengan variabel terikat (Y) Masalah tidak berdiri sendiri selalu berkonstelasi dengan masalah lain Masalah lain tersebut umumnya mengandung variabel bebas (X)
CONTOH MASALAH Masalah Pokok : Rendahnya hasil belajar matematika. Variabel Y : Hasil belajar matematika Kedisiplinan kehadiran siswa : Variabel Y : Kedisiplinan kehadiran
Masalah Lain : Penggunaan Pembelajaran dengan pendekatan konstektual Variabel X : Pendekatan konstektual Pemberian Hukuman Berjenjang Variabel X : Hukuman berjenjang
ISI LATAR BELAKANG PADA PTK : Menulis kenyataan yang ada (kondisi awal) Menulis harapan yang akan dituju (kondisi akhir) Adanya masalah : kesenjangan antara kenyataan dan harapan Adanya solusi/pemecahan masalah: a. Identifikasi masalah b. Pembatasan masalah c. Adanya Solusi
B. PERUMUSAN MASALAH Dikembangkan dari identifikasi dan pembatasan masalah Umumnya berbentuk kalimat tanya Kalimat tanya yang diajukan mengacu ke masalah pokok Kalimat tanya pada perumusan masalah harus dijawab Kualitas penelitian sangat dipengaruhi oleh kualitas jawaban bukan hanya banyaknya rumusan masalah
PERUMUSAN MASALAH : Sebagai dasar untuk penentuan teori yang akan digunakan. Sebagai arah dalam menentukan judul penelitian Sebagai arah dalam menentukan metode penelitian Sebagai arah dalam menentukan jenis penelitian
CONTOH PERUMUSAN MASALAH Misalnya :. Y : Hasil belajar matematika… CONTOH PERUMUSAN MASALAH Misalnya : Y : Hasil belajar matematika…. X : Pendekatan konstektual …. Apakah terdapat hubungan antara X dengan Y? Bukan Perumusan masalah pada PTK Termasuk penelitian kuantitatif korelasional Judul yang sesuai: - Hubungan antara X dengan Y - Studi korelasional antara X dengan Y
2. Apakah terdapat pengaruh X terhadap Y? Bukan Perumusan masalah pada PTK Termasuk penelitian kuantitatif eksperimen Judul yang sesuai: - Pengaruh X terhadap Y - Studi komparatif tentang X terhadap Y
3. Apakah melalui X dapat meningkatkan Y? Perumusan masalah pada PTK Termasuk penelitian tindakan kelas Judul yang sesuai: - Upaya peningkatan Y melalui X - Optimalisasi Y melalui X - Penggunaan X untuk meningkatkan Y - Meningkatkan Y melalui X
C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan Umum : Untuk meningkatkan Y Tujuan Khusus : Untuk meningkatkan Y melalui X
D. MANFAAT PENELITIAN Manfaat Teoritis : Mendapatkan teori baru tentang Y melalui X Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya Manfaat Ptraktis : Manfaat bagi siswa Manfat bagi guru Manfaat bagi sekolah
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Penelitian yang relevan (bila ada) Kerangka berfikir Hipotesis Tindakan
A. LANDASAN TEORI Teori-teori yang diambil harus relevan Sebagai dasar untuk mencari kebenaran berdasarkan kajian teori Teori-teori yang diambil harus relevan Relevan dengan permasalahan dan variabel yang diambil Diambil dari teori-teori yang terbaru Diambil dari berbagai aliran
CONTOH SUB JUDUL PADA LANDASAN TEORI Judul Penelitian : “UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BAGI SISWA KELAS IV SD .… SEMESTER …. TAHUN PELAJARAN ….”
Sub Judul pada landasan teori : Hasil belajar matematika a. Hakekat Matematika b. Hakekat Belajar c. Hasil Belajar d. Hasil Belajar Matematika Pembelajaran dengan pendekatan Kontekstual a. Pembelajaran b. Hakekat Pendekatan c. Pendekatan Kontekstual
B. PENELITIAN YANG RELEVAN Relevan dengan permasalahan dan variabel yang diteliti Untuk menghindari duplikasi Penelitian relevan baik dilakukan oleh peneliti sendiri maupun oleh orang lain
C. KERANGKA BERFIKIR Didasarkan pada landasan teori Disesuaikan dengan permasalahan yang diambil Sebagai dasar untuk menentukan pengajuan hipotesis Klimaks dari kerangka berfikir umumnya terdapat kata : …… berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir diatas, diduga …. (misalnya diduga melalui X dapat meningkatkan Y)
MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENINGKAT KONDISI AWAL Guru : Belum menggunakan pendekatan kontekstual Siswa : Hasil belajar matematika rendah TINDAKAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SIKLUS I Kontekstual yang abstrak SIKLUS II Kontekstual abstrak dan kongkrit HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENINGKAT KONDISI AKHIR
D. HIPOTESIS TINDAKAN Merupakan jawaban sementara berdasarkan pada kajian teori dan kerangka berpikir Menjawab perumusan masalah yang diajukan Merupakan hipotesis tindakan bukan hipotesis penelitian
Contoh Hipotesis : PM : Apakah terdapat hubungan antara X dengan Y? Judul : Hubungan antara X dengan Y Hipotesis : Pilih salah satu dari : a. Terdapat hubugan antara X dengan Y b. Terdapat hubungan positif antara X dgn Y c. Terdapat hubungan negatif antara X dgn Y (Bukan PTK)
2. PM : Apakah terdapat pengaruh X terhadap Y? Judul : Pengaruh X terhadap Y Hipotesis : Pilih salah satu dari : a. Terdapat pengaruh X terhadap Y b. Y dengan menggunakan X1 > daripada yang menggunakan X2 c. Y dengan menggunakan X1 < daripada yang menggunakan X2 (Bukan PTK)
3. PM : Apakah melalui X dapat meningkatkan Y? Judul : Upaya peningkatan Y melalui X Hipotesis : Melalui X dapat meningkatkan Y (PTK)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting Penelitian Subjek Penelitian Sumber Data Teknik dan Alat Pengumpulan Data Validasi Data Analisis Data Indikator Kinerja Prosedur Penelitian
A. SETTING PENELITIAN Waktu Penelitian a. Kapan penelitian itu dilakukan b. Beri alasan mengapa penelitian dilakukan pada waktu itu (khususnya pada tindakan) Tempat Penelitian a. Dimana penelitian itu dilakukan b. Beri alasan mengapa penelitian dilakukan pada tempat itu
B. SUBJEK PENELITIAN Pada PTK tidak menggunakan populasi, sample, dan teknik sampling Populasi = sample, merupakan subjek Subjeknya siswa (dapat guru dan sebagainya)
C. SUMBER DATA Sumber data dari siswa sebagai subjek penelitian Sumber data lain dari guru atau teman sejawat
D. TEKNIK DAN ALAT PENGUMPULAN DATA Teknik pengumpulan data: a. Tes b. Observasi c. wawancara, dll Alat pengumpulan data a. Butir soal tes b. Lembar observasi c. Pedoman wawancara, dll
E. VALIDASI DATA Hasil belajar (nilai tes) yang divalidasi instrumen tes. Menentukan validitas teoritik maupun validitas empirik (analisis kualitatif dan kuantitatif) Proses Pembelajaran (observasi, wawancara) yang divalidasi datanya melalui triangulasi: a. Triangulasi sumber b. Triangulasi metode
F. ANALISIS DATA Tidak menggunakan uji statistik Menggunakan analisis diskriptif : a. Hasil belajar dianalisis dengan analisis diskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes antar siklus maupun dengan indikator kinerja b. Observasi maupun wawancara dengan analisis diskriptif berdasarkan hasil observasi dan refleksi
G. INDIKATOR KINERJA Merupakan kondisi akhir yang diharapkan Didasarkan pada pengalaman yang lalu Perlu pertimbangan untuk menetapkan indikator kinerja (jangan terlalu tinggi) Misalnya biasanya nilai rata-rata ulangan harian 5,2, indikator kinerjanya menjadi 5,5 (jangan menjadi 9,0)
H. PROSEDUR PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan kelas terdiri dari …. Siklus Langkah-langkah dalam siklus terdiri dari: - Planning - Acting - Observing - Reflecting Dijelaskan rencana tindakan tiga siklus
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Kondisi Awal Deskripsi Hasil Siklus I 1. Perencanaan Tindakan 2. Pelaksanaan Tindakan 3. Hasil Pengamatan 4. Refleksi Deskripsi Hasil Siklus II Pembahasan Tiap Siklus & Antar Siklus Kesimpulan dari Hasil Penelitian
Kesimpulan Saran - saran BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran - saran
PENULISAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS A Bagian Pembuka 1. Halaman Judul 2. Lembar Pengesahan 3. Kata Pengantar 4. Daftar Isi 5. Daftar Tabel (bila ada) 6. Daftar Gambar (bila ada) 7. Daftar Lampiran 8. Abstrak (bila diperlukan)
Bagian Isi BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah B Perumusan Masalah C Tujuan Penelitian D Manfaat Penelitian BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A Landasan Teori B Penelitian yang Relevan C. Kerangka Berfikir D Hipotesis Tindakan
METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting Penelitian Subjek Penelitian Sumber Data Teknik dan Alat Pengumpulan Data Validasi Data Analisis Data Indikator Kinerja Prosedur Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A Deskrisi Kondisi Awal B Deskripsi Siklus I C Deskripsi Siklus II, dst D Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus E Hasil Penelitian BAB V PENUTUP A Simpulan B Saran
C. Bagian Penunjang 1. Daftar Pustaka 2. Lampiran-lampiran
BAHAN KAJIAN CONTOH JUDUL PTK Manfaat buku biologi bagi peningkatan prestasi belajar siswa kelas II SMP N 3 Bandung Penggunaan model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran biologi kelas III SMP N 2 Depok Manfaat buku tugas bagi siswa kelas I SMP 5 Cianjur Meminimalkan kesalahan siswa kelas 3 SMP Cirebon dalam menggunakan rumus fisika melalui tutor sebaya
lanjutan.... Peningkatan respon siswa dalam pembelajaan fisika melalui metode variasi pembelajaran berjenjang Upaya meningkatkan kualitas dan pemahaman reading siswa kelas II SMP Karawang Pendekatan Matematika realistik dalam meningkatkan kemampuan berpikir logis, kreatif, dan Kritis siswa kelas III SD Sukabumi
lanjutan.... Penggunaan Modul dan Media Ineraktif pada pelaksanaan belajar tuntas mata Diklat Menggambar Busana di SMK Kelompok Pariwisata Peningkatan Kemampuan Menulis Resmi Melalaui Strategi Kooperatif Kolaboratif siswa kelas 1 SMA N 2 Tasikmalaya Usaha Meningkatkan Mutu Pembelajaran Matematika Kealas I di SMA 1 Indramayu Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw
lanjutan.... Meningkatkan motivasi Sholat melalui Pemaknaan Bacaan Sholat pada siswa kelas 1 SMP 2 Majalengka Korelasi antara sikap terhadap metode dengan prestasi belajar siswa kelas II SMP 3 Bandung Manfaat Perpustakaan dalam menunjangkegemaran membaca pada siswa SD Meningkatkan kreativitas siswa dalam pelajaran bahasa Inggris
lanjutan.... Hubungan antara kualitas guru mengajarkan dengan prestasi belajar pada siswa SMA di Kabupaten Bandung Pengembangan model pembelajarn berbasis kerja ilmiah menggunakan local material untuk meningkatkan kualitas pembelajaran biologidi SMA Model Pemecahan Masalah Melalui Pendekatan Realistik pada Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
lanjutan.... Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Melalui Model Konstruktivitas pada Siswa kelas V SD II Bandung Meningkatkan Kreatif Siswa dalam Pembelajaran Permainan di SMP N 7 Bandung.