TERAPI PERILAKU: APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS (ABA) Costrie Ganes Widayanti F.Psikologi UNDIP Juni 2011
Karakteristik Autisme CDC (Center for Disease Control and Prevention, USA) prevalensi ASD 1:91 Komunikasi Sosialisasi Indra Bermain Perilaku
Pentingnya terapi Mengajarkan perilaku yang diperlukan anak sehingga dapat kembali ke tugas perkembangan Perilaku sesuai dengan harapan sosial
Macam terapi Terapi okupasi Terapi wicara Fisioterapi Terapi bermain Terapi sensori integrasi Terapi visual Terapi Biomedis Terapi perilaku
Terapi ABA Proses menerapkan prinsip perilaku untuk menangani perilaku spesifik tertentu. Populer sejak tahun 1980-an Berbagai hasil penelitian menunjukkan dan membuktikan efektivitas terapi ABA bagi anak autisme
Karakteristik Terapi ABA Prinsip : A-B-C Aplikatif Berhubungan dengan perilaku Analitis Sistematis Generalisasi Berpusat pada data (data-based)
Kontribusi Terapi ABA bagi anak dengan Autisme Meningkatkan perilaku Mengajarkan ketrampilan baru Mempertahankan perilaku Menggeneralisasi perilaku dari suatu situasi ke situasi yang lain Mengurangi munculnya perilaku mengganggu Mempersempit kondisi-kondisi yang memungkinkan munculnya perilaku mengganggu Shaping Behavior, 2008
Langkah-langkah terapi ABA Terstruktur Terarah Terukur
ANTESEDENT-BASED INTERVENSION (ABI-INTERVENSI BERBASIS ANTESEDEN)
Arranging the environment
Mengubah jadwal/rutinitas
Label Penunjuk lokasi
Menetapkan waktu Membantu anak untuk memperkirakan kegiatan/aktivitas yang akan dilakukan selanjutnya Menghindari tantrum anak
Aktivitas yang diminati
Menawarkan pilihan Negosiasi antara guru/terapis dan anak
Mengubah Instruksi
Memperkaya lingkungan dengan Sensory-Stimuli Duduk di atas bola terapi Meremas gabus atau bola Memegang benda bergetar
Pra-aktivitas Memberitahukan rambu-rambu sebelum memulai aturan Pemberian tugas sebelum kelas dimulai Memberikan informasi tentang perubahan jadwal kegiatan Penggunaan jadwal
DISCRETE TRAINING TRIAL
Pengertian Lingkaran instruksi tunggal yang dilakukan beberapa kali hingga dapat dikuasai oleh anak 5 kunci: instruksi awal petunjuk/bantuan respon anak konsekuensi pause
Tujuan: mengajarkan ketrampilan meniru/imitasi mengajarkan ketrampilan berbahasa mengajarkan ketrampilan yang relatif kompleks mengembangkan kemampuan untuk melakukan generalisasi CATATAN: strategi DTT merupakan salah satu METODE yang menggunakan prinsip ABA
PROMPTING
Pemberian Bantuan/Prompting Least-most prompting memberi nama mengucap salam Simultaneous prompting instruksi dan bantuan Graduated prompting cuci tangan
EXTINCTION
Extinction Suatu teknik meminimalkan konsekuensi yang diberikan akibat dari perilaku mengganggu Fokus perilaku: komunikasi fungsional (Kelley, Lerman, & van Camp, 2002) melukai diri sendiri ((Kahng, Iwata, & Lewin, 2002; Matson & Santino, 2008) masalah tidur (Weiskop, Matthews, & Richdale, 2001) perilaku mengganggu di dalam kelas (O'Reilly et al., 2007)
Prosedur yang umum dilakukan dalam extinction Mengabaikan perilaku Memindahkan anak dari lingkungan Menghilangkan item/aktivitas penguat
Langkah-langkah Extinction Identifikasi perilaku yang tidak diharapkan Identifikasi data Menentukan tujuan dari perilaku tidak diharapkan yang dilakukan Menyusun rencana tindakan Melaksanakan intervensi Mengumpulkan data hasil intervensi Mengevaluasi intervensi
Langkah 1: Identifikasi perilaku yang tidak diharapkan Seperti apa perilaku yang ditunjukkan? Seberapa sering perilaku terjadi? Seberapa intensif perilaku dilakukan? Berapa lama perilaku dilakukan? Dimana perilaku terjadi?
Langkah 2: Indentifikasi data Menentukan cara mengumpulkan data terkait dengan perilaku mengganggu yang dilakukan anak Dilakukan selama beberapa waktu tertentu Siapa yang akan melakukan pengambilan data
Langkah 3: Menentukan fungsi perilaku Mencari tahu asal/sumber dari perilaku mengganggu anak Melibatkan wawancara dengan orangtua, pihak sekolah terkait dengan perilaku anak Mengetahui tujuan dari perilaku mengganggu anak di situasi yang berbeda Tujuan perilaku: menghindari tugas mencari perhatian memperoleh item yang diinginkan penguatan sensori
Langkah 4: Menyusun rencana tindakan Mempersiapkan beberapa daftar kemungkinan respon anak Menentukan respon dari guru/terapis yang tepat Strategi: functional communication training (FCT); differential reinforcement; non-contingent reinforcement; or response interruption/redirection.
Langkah 5: Melaksanakan Program Diabaikan Akses ditolak Escape extinction Sensory extinction
Langkah 6: Mengumpulkan data Terkait dengan: perilaku yang dimunculkan (topography); seberapa sering perilaku terjadi (frequency); dimana perilaku terjadi (location); seberapa intensif perilaku dilakukan (intensity); dan Berapa lama perilaku berlangsung (duration).
Langkah 7: Evaluasi program Mengubah tindakan apabila perilaku mengganggu anak masih terjadi: Mengubah cara berespon terhadap perilaku; Mengubah jangka waktu pengabaian atau berespon terhadap perilaku; Memperluas rencana tindakan ke setting yang lain; Memiliki tim lain untuk menjalankan rencana tindakan; or Mengadaptasi rencana untuk mentargetkan perilaku baru yang mungkin muncul .
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam terapi ABA Materi yang diberikan disesuaikan dengan perkembangan anak ketrampilan mudah lebih dulu diajarkan Kemampuan untuk memperhatikan Kemampuan untuk meniru/imitasi Identifikasi Ekspresi Konsistensi Pengetahuan yang memadai Optimis
Kesimpulan Terapi ABA merupakan terapi yang banyak dilakukan di Indonesia Karakteristik: Terstruktur, terarah, dan terukur Menggunakan konsep A (Anteseden)-B (Behavior)-C (Consequence) Membutuhkan konsistensi Kerjasama berbagai pihak (guru/terapis/orangtua)