TERAPI PERILAKU: APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS (ABA)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Materi 5 - Komputer Multimedia
Advertisements

Teknik Presentasi Efektif Metode KUPAS
Teori Belajar Behaviorisme (tingkah laku)
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI
Teori Pembelajaran merupakan penerapan prinsip-prinsip teori belajar, teori tingkah laku, dan prinsip-prinsip pembelajaran dalam usaha mencapai tujuan.
Keterampilan Dasar Mengajar
PERTEMUAN 6 Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Materi Pertemuan 12 Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
Metodologi Pembelajaran
PERENCANAAN (planning)
AUDIT SISTEM KEPASTIAN MUTU
TAHAPAN INTERVENSI BAGI PENYANDANG AUTIS
Rewards & Punishments.
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
ASESMEN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING
PERKEMBANGAN EMOSI-SOSIAL
Sebagai Metode Dasar Psikoterapi
PSIKOLOGI ANAK KHUSUS Minggu 10. Di identifikasi pada tahun 1943 Oleh psikiater, Leo Kanner 2 ciri penting, yaitu extreme aloness dan keinginan mempertahankan.
PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGUBAHAN PERILAKU OPERAN
PENGKONDISIAN OPERAN (lanjutan) (sumber: Ormrod,…)
Pertemuan Kedua Belajar dan Pembelajaran
PERENCANAAN (planning)
AVERSIVE CONDITIONING (PUNISHMENT)
PEMBELAJARAN SISWA AUTIS PADA KELAS INKLUSI
Diagnosa keperawatan Oleh: Riwayati
STKIP-PGRI Banjarmasin
Teori Motivasi : Process theories Aplikasi Motivasi
Intervensi Pengembangan Team
Upaya Pendidikan Membantu Anak Autistik
Teknik Presentasi Efektif Metode KUPAS
Desain Tempat Kerja Rahmi Lubis,S.Psi.,M.Psi..
Psikologi Behavioristik: Teori Belajar Pavlov, Thorndike, dan Skinner serta Penerapannya dalam Pembelajaran Matematika.
Chapter 7. Requirements Negotiation
PERANCANGAN BAHAN AJAR MODUL
KONSEP REHABILITASI GANGGUAN MATA DAN TELINGA
PENDEKATAN PERILAKU/ BEHAVIORISTIK
Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi
Diagnosis dan penatalaksanaan psikologis pada anak autis
JENIS-JENIS PTK PERTEMUAN 2 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Time Out & Token Economi
AVERSIVE CONDITIONING (PUNISHMENT)
Manajemen Umum PERTEMUAN 6 Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
Masalah-masalah BELAJAR
PENYUSUNAN Rencana On The Job Learning (ACTION PLAN)
PERAN DAN TUGAS GPK DI SEKOLAH INKLUSI
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Analisis Metode Eksperimen
Pengambilan Keputusan sebagai ilmu dan seni
AUDIT SISTEM KEPASTIAN KUALITAS
PERENCANAAN (planning)
FADING.
Keterampilan Dasar Mengajar
PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPS
GANGGUAN KONSEP DIRI KONFLIK PERAN
PEMBELAJARAN SISWA AUTIS PADA KELAS INKLUSI
MENGENAL DAN MELAYANI ABK
IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
Keterampilan Dasar Mengajar
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Mengenal Lebih Dekat dan Penanganannya di Kelas Oleh: Ana Karunia, S.Psi.
Karakteristik anak Autis
OSKAR JUDIANTO SSn., MM., MDs. FAKULTAS DESAIN dan INDUSTRI KREATIF
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI Perubahan yang direncanakan (Planned Change) Perubahan yang direncanakan (Planned Change) usaha sistematik untuk.
PERENCANAAN (Planning)
INTERPROFESSIONAL EDUCATION UNIVERSITAS UDAYANA
TEORI Belajar BEHAVIORISME. Teori Pembelajaran  merupakan penerapan prinsip-prinsip teori belajar, teori tingkah laku, dan prinsip-prinsip pembelajaran.
Desain Tempat Kerja Rahmi Lubis,S.Psi.,M.Psi..
Dr Mei Neni Sitaresmi, PhD, SpAK
Transcript presentasi:

TERAPI PERILAKU: APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS (ABA) Costrie Ganes Widayanti F.Psikologi UNDIP Juni 2011

Karakteristik Autisme CDC (Center for Disease Control and Prevention, USA) prevalensi ASD 1:91 Komunikasi Sosialisasi Indra Bermain Perilaku

Pentingnya terapi Mengajarkan perilaku yang diperlukan anak sehingga dapat kembali ke tugas perkembangan Perilaku sesuai dengan harapan sosial

Macam terapi Terapi okupasi Terapi wicara Fisioterapi Terapi bermain Terapi sensori integrasi Terapi visual Terapi Biomedis Terapi perilaku

Terapi ABA Proses menerapkan prinsip perilaku untuk menangani perilaku spesifik tertentu. Populer sejak tahun 1980-an Berbagai hasil penelitian menunjukkan dan membuktikan efektivitas terapi ABA bagi anak autisme

Karakteristik Terapi ABA Prinsip : A-B-C Aplikatif Berhubungan dengan perilaku Analitis Sistematis Generalisasi Berpusat pada data (data-based)

Kontribusi Terapi ABA bagi anak dengan Autisme Meningkatkan perilaku Mengajarkan ketrampilan baru Mempertahankan perilaku Menggeneralisasi perilaku dari suatu situasi ke situasi yang lain Mengurangi munculnya perilaku mengganggu Mempersempit kondisi-kondisi yang memungkinkan munculnya perilaku mengganggu Shaping Behavior, 2008

Langkah-langkah terapi ABA Terstruktur Terarah Terukur

ANTESEDENT-BASED INTERVENSION (ABI-INTERVENSI BERBASIS ANTESEDEN)

Arranging the environment

Mengubah jadwal/rutinitas

Label Penunjuk lokasi

Menetapkan waktu Membantu anak untuk memperkirakan kegiatan/aktivitas yang akan dilakukan selanjutnya Menghindari tantrum anak

Aktivitas yang diminati

Menawarkan pilihan Negosiasi antara guru/terapis dan anak

Mengubah Instruksi

Memperkaya lingkungan dengan Sensory-Stimuli Duduk di atas bola terapi Meremas gabus atau bola Memegang benda bergetar

Pra-aktivitas Memberitahukan rambu-rambu sebelum memulai aturan Pemberian tugas sebelum kelas dimulai Memberikan informasi tentang perubahan jadwal kegiatan Penggunaan jadwal

DISCRETE TRAINING TRIAL

Pengertian Lingkaran instruksi tunggal yang dilakukan beberapa kali hingga dapat dikuasai oleh anak 5 kunci: instruksi awal petunjuk/bantuan respon anak konsekuensi pause

Tujuan: mengajarkan ketrampilan meniru/imitasi mengajarkan ketrampilan berbahasa mengajarkan ketrampilan yang relatif kompleks mengembangkan kemampuan untuk melakukan generalisasi CATATAN: strategi DTT merupakan salah satu METODE yang menggunakan prinsip ABA

PROMPTING

Pemberian Bantuan/Prompting Least-most prompting memberi nama mengucap salam Simultaneous prompting instruksi dan bantuan Graduated prompting cuci tangan

EXTINCTION

Extinction Suatu teknik meminimalkan konsekuensi yang diberikan akibat dari perilaku mengganggu Fokus perilaku: komunikasi fungsional (Kelley, Lerman, & van Camp, 2002) melukai diri sendiri ((Kahng, Iwata, & Lewin, 2002; Matson & Santino, 2008) masalah tidur (Weiskop, Matthews, & Richdale, 2001) perilaku mengganggu di dalam kelas (O'Reilly et al., 2007)

Prosedur yang umum dilakukan dalam extinction Mengabaikan perilaku Memindahkan anak dari lingkungan Menghilangkan item/aktivitas penguat

Langkah-langkah Extinction Identifikasi perilaku yang tidak diharapkan Identifikasi data Menentukan tujuan dari perilaku tidak diharapkan yang dilakukan Menyusun rencana tindakan Melaksanakan intervensi Mengumpulkan data hasil intervensi Mengevaluasi intervensi

Langkah 1: Identifikasi perilaku yang tidak diharapkan Seperti apa perilaku yang ditunjukkan? Seberapa sering perilaku terjadi? Seberapa intensif perilaku dilakukan? Berapa lama perilaku dilakukan? Dimana perilaku terjadi?

Langkah 2: Indentifikasi data Menentukan cara mengumpulkan data terkait dengan perilaku mengganggu yang dilakukan anak Dilakukan selama beberapa waktu tertentu Siapa yang akan melakukan pengambilan data

Langkah 3: Menentukan fungsi perilaku Mencari tahu asal/sumber dari perilaku mengganggu anak Melibatkan wawancara dengan orangtua, pihak sekolah terkait dengan perilaku anak Mengetahui tujuan dari perilaku mengganggu anak di situasi yang berbeda Tujuan perilaku: menghindari tugas mencari perhatian memperoleh item yang diinginkan penguatan sensori

Langkah 4: Menyusun rencana tindakan Mempersiapkan beberapa daftar kemungkinan respon anak Menentukan respon dari guru/terapis yang tepat Strategi: functional communication training (FCT); differential reinforcement; non-contingent reinforcement; or response interruption/redirection.

Langkah 5: Melaksanakan Program Diabaikan Akses ditolak Escape extinction Sensory extinction

Langkah 6: Mengumpulkan data Terkait dengan: perilaku yang dimunculkan (topography); seberapa sering perilaku terjadi (frequency); dimana perilaku terjadi (location); seberapa intensif perilaku dilakukan (intensity); dan Berapa lama perilaku berlangsung (duration).

Langkah 7: Evaluasi program Mengubah tindakan apabila perilaku mengganggu anak masih terjadi: Mengubah cara berespon terhadap perilaku; Mengubah jangka waktu pengabaian atau berespon terhadap perilaku; Memperluas rencana tindakan ke setting yang lain; Memiliki tim lain untuk menjalankan rencana tindakan; or Mengadaptasi rencana untuk mentargetkan perilaku baru yang mungkin muncul .

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam terapi ABA Materi yang diberikan disesuaikan dengan perkembangan anak ketrampilan mudah lebih dulu diajarkan Kemampuan untuk memperhatikan Kemampuan untuk meniru/imitasi Identifikasi Ekspresi Konsistensi Pengetahuan yang memadai Optimis

Kesimpulan Terapi ABA merupakan terapi yang banyak dilakukan di Indonesia Karakteristik: Terstruktur, terarah, dan terukur Menggunakan konsep A (Anteseden)-B (Behavior)-C (Consequence) Membutuhkan konsistensi Kerjasama berbagai pihak (guru/terapis/orangtua)