8. BARISAN DAN DERET.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
03/04/2017 BARISAN DAN DERET KONSEP BARISAN DAN DERET 1.
Advertisements

POLA BILANGAN.
INDUKSI MATEMATIKA Septi Fajarwati, S.Pd..
Bab 3 MATRIKS.
MATEMATIKA BISNIS HIMPUNAN.
DERET Matematika 2.
24 Agustus 2011 Martha Wuri Sitoresmi. Menerapkan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah.
23 Agustus 2011 DERET Martha Wuri Sitoresmi.
BAB I HIMPUNAN KULIAH KE 1.
MATEMATIKA BISNIS HIMPUNAN.
MATEMATIKA BISNIS by : Dien Novita
DERET BILANGAN.
Menerapkan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah
DETERMINAN Fungsi Determinan
Algoritma Pemotongan Algoritma Gomory Langkah 1 x3* = 11/2 x2* = 1
PERSAMAAN & FUNGSI KUADRAT.
MATEMATIKA BISNIS BY : ERVI COFRIYANTI.
Pertidaksamaan Kuadrat
BARISAN DAN DERET Oleh: Drs. CARNOTO, M.Pd. Nip
BARISAN & DERET Achmad Arwan, S.Kom.
Barisan Aritmatika Martha wuri sitoresmi.
BARISAN DAN DERET ARITMATIKA Barisan Aritmatika Aritmatika deret Aritmatika.
MATEMATIKA Mata Pelajaran Wajib Disusun Oleh: SUPARNO Disklaimer
ALGORITMA PEMROGRAMAN 2A
PRESENTASI KALKULUS LANJUT 1
NOTASI PENJUMLAHAN ()
Assalamualaikum wr wb.
Matematika Sekolah II B A R I S A N D A N D E R E T.
PERTIDAKSAMAAN LINIER DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT
BARISAN & DERET.
Assalamualaikum wr wb.
BARISAN & DERET.
MATEMATIKA SMK BISNIS DAN MANAJEMEN
PERTIDAKSAMAAN LINIER DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT
BARISAN & DERET.
BARISAN DAN DERET GEOMETRI
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
BARISAN BILANGAN KOMPLEKS
02/06/2018 BARISAN DAN DERET KONSEP BARISAN DAN DERET 1.
OLEH : Hesti Dwi Agusdiyanti, S. Si SMA TITIAN TERAS JAMBI
BARISAN BILANGAN a = U1 = suku ke-1 Un = suku ke-n +2 b = beda
Matematika Diskrit TIF (4 sks) 3/9/ /5/2010.
Jum’at Kliwon 14 Oktober 2011.
ANTI TURUNAN, PENDAHULUAN LUAS & NOTASI SIGMA
Barisan dan Deret Miftahul Sakinah.
BARISAN DAN DERET Oleh : Haryono Fajar.
PENDAHULUAN.
PERTIDAKSAMAAN OLEH Ganda satria NPM :
01/08/2018 BARISAN DAN DERET KONSEP BARISAN DAN DERET 1.
DERET by. Elia Ardyan, MBA.
BARISAN DAN DERET MATEMATIKA
SISTEM PERSAMAAN LINIER
Baris dan deret Matematika ekonomi.
02 SESI 2 MATEMATIKA BISNIS Viciwati STl MSi.
BARISAN DAN DERET OLEH: SUPANDI T. ANGIO.
Notasi Sigma Budiharti.
HIMPUNAN.
POKOK BAHASAN 1 BARISAN DAN DERET
Model dan Fungsi Matematika
Aturan angka penting 1.Semua angka bukan nol adalah angka penting 2.Angka nol yang terletak dia antara dua angka bukan nol termasuk angka penting 3.Semua.
RANGKUMAN BARISAN DAN DERET
Integral Tak Tentu INTEGRAL TAK TENTU TRIGONOMETRI SUBTITUSI PARSIAL
PERTIDAKSAMAAN LINIER DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
POLA BILANGAN Pada Bilangan Bulat.
Dosen pengasuh: Moraida hasanah, S.Si.,M.Si
BARISAN & DERET Matematika Diskrit.
DERET MIFTAHUL SAKINAH.
NOTASI SIGMA.
Umi Qulsum, S.Pd BARISAN DAN DERET. Perhatikan gambar di bawah ini.
Transcript presentasi:

8. BARISAN DAN DERET

BARISAN DAN DERET Barisan (sequence) adalah daftar terurut atau himpunan terurut bilangan-bilangan. Deret (series) adalah jumlah bilangan pada himpunan terurut bilangan-bilangan Contoh Barisan: 1, 3, 5, 7, … Deret : 1 + 3 + 5 + 7 + …

8.1 BARISAN (SEQUENCE) Barisan adalah daftar terurut atau himpunan terurut bilangan. Contoh 8.1 1, 4, 9, 16, 25, . . . adalah suatu barisan. Tiga buah titik ( . . . ) yang terletak pada akhir elemen barisan menunjukkan masih ada sejumlah elemen lainnya. Tujuan penulisan (…) biasanya untuk menyingkat penulisan.

Tujuan utama mempelajari barisan adalah untuk mengenal pola pertumbuhannya. Dari contoh 7.1 kita dapat mengamati pertumbuhan barisan 1, 4, 9, 16, 25, . . . Suku 1 = 1 = 12 Suku 2 = 4 = 22 Suku 3 = 9 = 32 Suku 4 = 16 = 42 Suku 5 = 25 = 52 Maka dapat disimpulkan bahwa suku ke n adalah n2, Sehingga barisan dapat ditulis menjadi 1, 4, 9, 16, 25, . . . , n2.

Contoh 8.2 0, -1, 2, -3, 4, -5, … adalah suatu barisan. Tentukan suku ke n Penyelesaian (1)(0), (-1)(1), (1)(2), (-1)(3), (1)(4), (-1)(5), … (-1)1+1(0), (-1)1+2(1), (-1)1+3(2), (-1)1+4(3), (-1)1+5(4), … Maka suku ke n adalah: (-1)1+n(n-1) Jadi bentuk umum barisan diatas adalah: 0, -1, 2, -3, 4, -5, …, (-1)1+n(n-1)

8.2 Simbol Penjumlahan Deret Misal terdapat suatu barisan a1, a2, a3, a4,. . ., an. Jumlah dari barisan tersebut berupa deret a1 + a2 + a3 + a4 + . . . + an Jika barisan tersebut terdiri dari banyak suku maka penulisan cara tertulis diatas tidak efisien. Langkah yang lebih efisien untuk menuliskan deret tersebut adalah dengan menggunakan simbol penjumlahan yaitu .

Jika deret am + am+1 + am+2 + am+3 + . . . + an ditulis dengan menggunakan simbol sigma, maka Variabel i disebut indeks penjumlahan (index of summation). m dan n adalah dua buah bilangan bulat. m adalah batas bawah, sedangkan n adalah batas atas.

Contoh 8.3 Tulis deret berikut dalam notasi penjumlahan 2 + 5 + 8 + 11 + 14 + 17 + 20 + 23 Penyelesaian Karena deret tertulis diatas adalah deret hitung (aritmatika), maka suku ke n adalah suku pertama + (n – 1) beda dua suku yang berurutan atau an = a1 + (n – 1)b an = 2 + (n – 1) 3 = 2 + 3n – 3 = 3n – 1

Contoh 8.4 Jika an = 1/n dan n = 1, 2, 3, . . ., 100, tulis a1 + a2 + a3 + a4 + . . . + a100 dengan menggunakan simbol penjumlahan. Penyelesaian Batas bawah = 1 dan batas atas = 100

Contoh 8.5 Penyelesaian

8.3 Kaidah-kaidah Notasi Sigma Bentuk penjumlahan dalam bentuk notasi sigma memiliki beberapa kaidah, yaitu: Misal ak dan bk merupakan suku ke k dan C adalah konstanta.