Oleh : MIA ENDAH ASMALASARI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Desain Survei (Basic Survey Design)
Advertisements

DESAIN PENELITIAN Pertemuan keempat.
MEMILIH METODE PENELITIAN
Obeservasional Exsperimen
Validitas Hasil Penelitian
Taksonomi Penelitian Epidemiologi
Honey Ndoen COHORT.
STUDI KOHORT.
M.A. Epidemiologi K3 Dr. Dr. L. Meily Kurniawidjaja, MSc., Sp.Ok.
PENDEKATAN PENELITIAN
RANCANGAN / DISAIN PENELITIAN
8. MEMILIH PENDEKATAN Variabel penelitian sangat menentukan bentuk atau jenis pendekatan. Pendekatan juga tidak dapat diabaikan peranannya dalam menentukan.
STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
Epidemiologi analitik
RANCANGAN PENELITIAN OBSERVASIONAL ANALITIK
Dr. Muhamad Ibnu Sina TIM UKMPPD FKU MALAHAYATI
Research Design (Cont). Jenis Perancangan Riset Jenis perancangan mana yg akan digunakan ? Peneliti perlu memikirkan tentang apa yang mereka inginkan.
CASE CONTROL & COHORT Erni Yusnita Lalusu.
M.A. Epidemiologi K3 DR. Dr. L. Meily Kurniawidjaja, MSc., Sp.Ok.
METODE PENELITIAN DALAM KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
STUDI EPIDEMIOLOGI.
STUDI EPIDEMIOLOGI(2).
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
Desain Cross Sectional
PEMILIHAN UJI STATISTIK
Diakhir kuliah mahasiswa memiliki kemampuan dasar tentang
MEMILIH METODE PENELITIAN
Evidence Based Practice
RISET PROGNOSIS DIANA AGUSTIN WINA SUNDARI
DESAIN PENELITIAN Pertemuan Ke-3.
Oleh : MIA ENDAH ASMALASARI
Review Jurnal Dina ayu Larasati
STUDI CROSS SECTIONAL.
PENELITIAN OBSERVASIONAL:
DESAIN PENELITIAN.
TEMU - 4 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan dasar tentang faktor risiko , studi epidemiologi analitik: Studi Ekologi, Studi Cross Sectional.
RANCANGAN STUDI EPIDEMIOLOGI PERTEMUAN 12 DEASY ROSMALA DEWI, SKM,MKES
PENGUKURAN RISIKO PENYAKIT
Kritik Jurnal Fery Mendrofa.
Desain Cross Sectional
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
APLIKASI EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN
Metode dan Desain Riset
Epidemiological Research Correlation Methods Experimental Methods
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
TELAAH KRITIS ARTIKEL PROSPECTIVE COHORT STUDY OF SOY FOOD INTAKE AND COLORECTAL CANCER RISK IN WOMEN Ernirita
UKURAN EPIDEMIOLOGI 1 Oleh Nugroho.
Studi kohor Oleh : Mia Audina (
M.A. Epidemiologi K3 Desyawati Utami S.Pi, M.KKK
Desain Epidemiologi Oleh Dr. Nugroho Susanto, M.Kes.
PENGUKURAN RISIKO PENYAKIT
OLEH: MAYOR CKM (K) Ns. MUSTRIWI, M. Kep
PENELITIAN NON EKSPERIMENTAL
Penelitian Epidemiologi dr. I Wayan Gede Artawan Eka Putra.
TEMU - 9 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan dasar tentang faktor risiko dan studi epidemiologi analitik.
DESAIN PENELITIAN Created by : Andi khairunnisa Ayudya Sekar
Penilitian Retrospektif study
STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG
STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG
ENGINEERING SCIENCE IS ABOUT SOLVING PROBLEMS
Prospective Study Design
RANCANGAN EPIDEMIOLOGI ANALITIK
8. DAN 9. MEMILIH PENDEKATAN
STUDI KOHORT.
DESAIN RISET EPIDEMIOLOGI
RESEARCH DESIGN Dr drg. Diyah Fatmasari, MDSc A.
Copyright©2010 Companyname Free template by Investintech PDF SolutionsInvestintech PDF Solutions Placenta previa is placenta implantation on the uterine.
Rancangan penelitian kesehatan berdasar klasifikasi penelitian Rancangan pnltnJenisContoh Observasional (non- eksperimen) Deskriptif Analitik Lap kasus.
DESAIN PENELITIAN Merupakan rancangan penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk dapat memperoleh.
Sesi 5 Tradisi Positivisme Dalam Epidemiologi (2)
Transcript presentasi:

Oleh : MIA ENDAH ASMALASARI 2009710045 TELAAH ARTIKEL “Premenopausal serum androgens and breast cancer risk: a nested case-control study” Oleh : MIA ENDAH ASMALASARI 2009710045

RIWAYAT PENULIS Anne Zeleniuch-Jacquotte, Karen L Koenig & Mengling Liu  Department of Environmental Medicine, New York University School of Medicine, 650 First Avenue, New York, NY 10016, USA. ; New York University Cancer Institute, New York University School of Medicine, 530 First Avenue, New York, NY 10016, USA. Yelena Afanasyeva, Alan A Arslan & Stephanie Scarmo  Department of Environmental Medicine, New York University School of Medicine, 650 First Avenue, New York, NY 10016, USA. Rudolf Kaaks  Division of Cancer Epidemiology, German Cancer Research Centre, Im Neuenheimer Feld 280, D-69120 Heidelberg, Germany. Sabina Rinaldi International Agency for Research on Cancer, 150, Cours Albert Thomas, 69372 Lyon Cedex 08, France. Paolo Toniolo1,2,5,6 Department of Environmental Medicine, New York University School of Medicine, 650 First Avenue, New York, NY 10016, USA. ; New York University Cancer Institute, New York University School of Medicine, 530 First Avenue, New York, NY 10016, USA. ; Department of Obstetrics and Gynecology, New York University School of Medicine, 550 First Avenue, New York, NY 10016, USA. ; Unit of Cancer Epidemiology, Institute of Social and Preventive Medicine, Centre Hospitalier Universitaire Vaudois, Biopôle 1, 2 Route de la Corniche, CH-1066 Epalinges, Switzerland. Roy E Shore  Department of Environmental Medicine, New York University School of Medicine, 650 First Avenue, New York, NY 10016, USA. ; Radiation Effects Research Foundation, 5-2 Hijiyama Park, Minami-ku, Hiroshima, 732-0815, Japan.

Authors Contribution AZJ participated in the design of the study, statistical analysis, and manuscript preparation. YA performed the statistical analysis and contributed to manuscript preparation. RK participated in the conception of the study and manuscript preparation. SR performed serum hormone analyses and contributed to manuscript preparation. SS contributed to manuscript preparation. ML participated in the statistical analysis and manuscript preparation. AAA participated in data acquisition and manuscript preparation. PT and RES participated in the conception and design of the study and manuscript preparation. KLK participated in the design of the study, the statistical analysis and manuscript preparation. All authors read and approved the final manuscript.

REVIEW

Introduction Studi epidemiologi prospektif secara konsisten menunjukkan bahwa tingkat dari sirkulasi androgen pada wanita menopause positif berhubungan dengan risiko kanker payudara. Namun, data pada wanita premenopause terbatas Sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu melihat hubungan sirkulasi androgen pada wanita premenopouse yang berhubungan dengan risiko kanker payudara. Metode yang digunakan disini adalah pengukuran testosteron, androstenedione, dehydroandrosterone sulfat (DHEAS) dan hormon seks pengikat globulin (SHBG) menggunakan immunoassay langsung. Hormon testosteron bebas pun dihitung.

Discussion Konsentari serum testoteron & free testoteron  berhubungan erat secara positif dengan kejadian kanker payudara Hasil statistik menunjukan adanya hubungan positif yang signifikan dengan androstenodione (P = 0.07), tetapi tidak ada hubungan dengan DHEAS atau SHBG Hasilnya tetap konsisten dalam analisis pengelompokkan berdasarkan jenis tumor (invasif, in situ), status estrogen reseptor, usia saat donor darah, dan status menopause pada diagnosa. Korelasi intra-kelas koefisien untuk sampel dikumpulkan dari 0,8-5,3 pada tahun terpisah (median 2 tahun) dalam 138 kasus dan 268 kontrol lebih besar dari 0,7 untuk semua biomarker kecuali androstenedion (0,57 di kontrol). (tabel 2)

Conclussion In agreement with other cohort  Konsentrasi testosteron dan testosteron bebas pada premenopause menunjukan hubungan terjadinya risiko kanker payudara. Hasil dari studi prospektif lain juga konsisten dengan hasil yang didapatkan. Dampak dari pengaruh adanya testosteron maupun testosteron bebas dalam model prediksi risiko kanker payudara pada perempuan antara usia 40 dan 50 tahun harus dikaji lagi. Meningkatkan model prediksi risiko pada kelompok usia ini dapat membantu pengambilan keputusan mengenai kedua skrining dan chemoprevention dari kanker payudara.

TELAAH KRITIS ARTIKEL

1. Apakah pertanyaan riset relevan? Treatment Relevan  jelas peneliti memiliki background penelitian yang mendukung (cancer institute, epidemiolog kanker, agenci penelitian kanker, ObGyn) Alat/instrumen yg dipakai dr hasil treatment ini sesuai yaitu dengan uji immunoassay langsung pada testoterone, androstenedione, DHEAS & SHBG di Hormones and Cancer Group at the International Agency for Research on Cancer in Lyon, France. Testosterone and DHEAS were measured by direct radioimmunoassays from Immunotech (Marseille, France), Androstenedione and FSH by direct double-antibody radioimmunoassays from DSL (Diagnostic System Laboratories, Webster, Texas), and SHBG by a direct ‘sandwich’ immunoradiometric assay (Cis-Bio, Gif-sur- Yvette, France).

2. Apakah Studi Menambahkan Sesuatu yg Baru? Pada artikel ini studi menambahkan sesuatu yang baru yaitu perlunya pengkajian dari dampak pengaruh adanya testosteron maupun testosteron bebas dalam model prediksi risiko kanker payudara pada perempuan antara usia 40 dan 50 tahun. Hasil yang didapat yaitu “We also observed a marginally significant positive association with androstenedione but no association with DHEAS or SHBG” Selain itu studi juga mengkonfirm data penelitian terdahulu yaitu hasil yang sama mendukung pada penelitian ini, yaitu : Two prospective studies also reported statistically significant positive associations between premenopausal concentrations of testosterone and free testosterone and breast cancer risk, three reported non-significant positive associations, and the smallest (17 cases) reported no association. Overall, results are consistent across studies.

3. Apa tipe pertanyaan penelitian? Tipe pertanyaan pada penelitian sudah sesuai dengan desain studi yang diapakai yaitu nested case control. Tipe pertanyaan ini dinyatakan secara eksplisit pada introduction yaitu “hubungan sirkulasi androgen dengan risiko kanker payudara pada wanita premenopause terbatas, sehingga diperlukan penelitian tentang ini” Artikel ini sangat cocok bagi perkembangan ilmu pengetahuan mengenai kanker payudara pada wanita premenopouse

4. Apakah desain studi sesuai dg pertanyaan penelitian? Nested case control menyajikan desain penelitian yang berbasis kohort dan memiliki kasus dan kontrol pula. Kelebihan dari desain ini adalah efisiensi biaya, dan juga pengamatan yang dilakukan secara continue dan longitudinal sehingga memiliki kekuatan untuk menjelaskan masalah kesehatan dan menerangkan hubungan dinamika antara faktor resiko dengan efeknya secara temporal dan dengan seefisien mungkin. Seperti desain kasus kontrol yang langkah awalnya mendefinisikan populasi untuk mencari kasus lalu memasangkannya dengan kontrol, nested case control pun dimulai dari defined population untuk menentukan kasus yang dipilih lalu mencari subjek sebagai kontrolnya.

Next... Tujuan dari nested case control ini adalah untuk membandingkan sejarah (dan kadang-kadang pengukuran klinis kontemporer) dari individu-individu yang mengembangkan penyakit dengan mereka yang tidak mengembangkan penyakit tersebut selama masa studi. Nested studi kasus-kontrol adalah metode yang efisien untuk mempelajari hubungan kasus kontrol antara kohort sekali jumlah kasus muncul. Contoh study nested case control : “Premenopausal serum androgens and breast cancer risk Misalkan ingin melihat kadar kolesterol tinggi yang berdampak pada kejadian Coronary Heart Disease (CHD) pada 5.000 orang di suatu populasi.

5. Apakah metode dalam studi mempertimbangkan sumber bias potensial yg paling penting? Ya, karena penelitian ini berkonsentrasi pada 356 kasus dan 683 sebagai kontrol. Sehingga semua bias dipertimbangkan. Disisi lain adanya “missing” pada data subject yang disajikan sebab tidak semua responden dapat secara patuh mengikuti ketentuan yang seharusnya. Namun hal tersebut sudah bisa diatasi dengan pengelompokan karakteristik subjek. Yaitu : Premenopouse  jika adanya satu siklus menstruasi dalam 6 bulan sebelum kunjungan 72%  mengembalikan postcard 15%  tidak mengembalikan postcard, namun tetap ada laporan bahwa adanya siklus menstruasi kembali pada siklus 20-41 hari sejak donor darah 13%  dikelompokan dengan siklus kurang dari 20 hari atau lebih dari 41 hari Studi ini telah disetujui oleh the Institutional Review Board at the New York University School of Medicine.

6. Apakah studi disajikan sesuai dg protokol standar asli? Ya, penelitian ini sesuai dengan tujuannya yaitu menilai hubungan risiko kanker payudara pada wanita premenopouse. Untuk desain nested case control, tahap awal adalah melakukan pengambilan sampel darah. Kemudian sample darah disimpan di freezer. Kemudian responden itu dilakukan follow up hingga terjadi kasus breast cancer. Jika terdapat kasus, maka diantara orang sisanya dipilih secara random sebagai control. Penelitian ini sudah sesuai perencanaan nested case control

7. Apakah studi menguji hipotesis yg telah disebutkan? Ya, karena hipotesis yang dibuat mengenai pengaruh premenopouse pada risiko kanker yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan 8. Apakah analisis statistik sudah benar? Ya, studi ini menggunakan “conditional logistic regression model”  yang membandingkan konsentrasi pada kasus dan kontrol 9. Apakah data yg disajikan membenarkan/mendukung kesimpulan? Ya, data penelitian membenarkan kesimpulan yang disajikan. 10. Apakah ada konflik kepentingan dlm studi? Penulis mendeklarasikan bahwa tidak adanya konflik kepentingan yang mendanai penelitian ini

Terima kasih