8. INTEGRASI NUMERIK (Lanjutan).

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
INTERPOLASI Rumus Polinom orde ke n adalah :
Advertisements

Integral Tak Tentu dan Integral Tertentu
Integrasi Numerik (Bag. 1)
Integrasi Numerik (Bag. 2)
INTEGRASI NUMERIK.
INTEGRASI NUMERIK Supriyanto, M.Si..
Persamaan Diferensial Biasa 2
INTEGRASI NUMERIK.
Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum
Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum
Umi Sa’adah Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2012
Pertemuan 11 Tujuan Instruksional Umum : Integrsi Numerik
Persamaan Differensial Linier Dengan Koefisien Variabel
Interpolasi Polinom (Bagian 1)
INTEGRASI NUMERIK.
6. PENCOCOKAN KURVA (CURVE FITTING).
6. PENCOCOKAN KURVA (CURVE FITTING).
INTEGRATION Pengertian Integral Calculus Aturan Trapezoidal
1. PENDAHULUAN.
Interpolasi Umi Sa’adah.
Error pada Polinom Penginterpolasi
Integral Tak Tentu dan Integral Tertentu
6. PENCOCOKAN KURVA (CURVE FITTING).
Regrasi Polinomial Fata Nidaul Khasanah L
Analisa Numerik Integrasi Numerik.
HAMPIRAN NUMERIK SOLUSI PERSAMAAN DIFERENSIAL Pertemuan 11
IV. INTEGRAL IV. INTEGRAL 4.1. PENGERTIAN 4.2. ATURAN TRAPESIUM
6. PENCOCOKAN KURVA (CURVE FITTING).
Mata Kuliah Metode Numerik Semester 6 (2 SKS)
INTERPOLASI.
METODE NUMERIK Interpolasi
INTEGRASI DAN DIFERENSIASI NUMERIK
INTEGRASI DAN DIFERENSIASI NUMERIK
1. Pendahuluan.
Formula Integrasi Newton-Cotes
PERSAMAAN non linier 3.
Metode Empat Persegi Panjang, Trapesium, Titik Tengah
Interpolasi Polinom Newton dan Interpolasi Newton.
Integrasi numerik (tugas komputasi teknik & simulasi)
Metode numerik secara umum
Interpolasi Polinomial Metode Numerik
HAMPIRAN NUMERIK FUNGSI
oleh Ir. Indrawani Sinoem, MS.
INTEGRATION Pengertian Integral Calculus Aturan Trapezoidal
Interpolasi Interpolasi Newton.
PERTEMUAN 1 PENDAHULUAN
INTEGRAL NUMERIK Merupakan limit suatu jumlah luas sampai diperoleh suatu ketelitian yang diijinkan. Contoh : Evaluasi suatu integral dari suatu fungsi.
Interpolasi Interpolasi Newton.
Turunan Numerik.
Interpolasi Newton Gregory Maju dan Mundur
Pertemuan 10.
Turunan Numerik.
Metode Numerik Oleh: Swasti Maharani.
Metode Numerik (3 SKS) Kuliah pertama
Pertemuan 10 Tujuan Instruksional Umum : Integrasi Numerik
Galat Relatif dan Absolut
METODE NUMERIK INTEGRAL NUMERIK.
Pencocokan Kurva / Curve Fitting
METODE NUMERIK INTERPOLASI.
METODA INTEGRASI GAUSS
Interpolasi Polinom.
Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum
INTEGRASI DAN DIFERENSIASI NUMERIK
Integral Tak Tentu dan Integral Tertentu
Bab 2 AKAR – AKAR PERSAMAAN
INTEGRATION Pengertian Integral Calculus Aturan Trapezoidal
REKAYASA KOMPUTASIONAL : Pendahuluan
6.6 Penggunaan Ekstrapolasi untuk Integrasi Misalkan I(h) adalah perkiraan nilai integrasi dengan jarak antara titik data adalah h (h < 1). Dari persaman.
Interpolasi. Perbedaan Interpolasi dan Ekstrapolasi.
Metode Empat Persegi Panjang, Trapesium, Titik Tengah
Transcript presentasi:

8. INTEGRASI NUMERIK (Lanjutan)

8.8 Metode Newton-Cotes (8.9) n = jumlah pias (strip) Bentuk umum dari metode Newton-Cotes ditunjukkan pada persamaan berikut. (8.9) n = jumlah pias (strip) h = lebar pias = (b – a)/n fi = f (xi) xi = a + ih α = koefisien β = koefisien E = Galat

Tabel 8.1 Rumus Newton-Cotes β α0 α1 α2 α3 α4 α5 α6 α7 1 1/2 2 1/6 4 3 1/8 1/90 7 32 12 5 1/288 19 75 50 6 1/840 41 216 27 272 1/17280 751 3577 1323 2989

Tabel 8.1 Rumus Newton-Cotes (lanjutan) –1/12 f  h3 2 –1/12 f (4) h5 3 –3/80 f (4) h5 4 –8/945 f (6) h7 5 –275/12096 f (6) h7 6 –9/1400 f (8) h9 7 –8123/518400 f (8) h9 Tabel 8.1 adalah tujuh dari 10 rumus Newton-Cotes. Rumus 1 sampai 4 masing-masing didapat dengan aturan trapesium, Simpson 1/3, Simpson 3/8, dan Boole. Rumus 5 dan seterusnya didapat dengan menggunakan polinom interpolasi selisih maju derajat 4, 5, dan seterusnya.

Contoh 8.6 Turunkan rumus Newton-Cotes derajat 4 Penyelesaian x f (x) f 2f 3f 4f x0 x1 x2 x3 x4 f0 f1 f2 f3 f4 f0 f1 f2 f3 2f0 2f1 2f2 3f0 3f1 4f0

= 4f0 + 8 f0 + 20/3 2f0 + 8/3 3f0 +42/135 4f0

f0 = f1 – f0 2f0 = f1 – f0 = (f2 – f1) – (f1 – f0) = f2 – 2f1 + f0 3f0 = 2f1 – 2f0 = (f3 – 2f2 + f1) – (f2 – 2f1 + f0) = f3 – 3f2 + 3f1 – f0 4f0 = 3f1 – 3f0 = (f4 – 3f3 + 3f2 – f1) – (f3 – 3f2 + 3f1 – f0) = f4 – 4f3 + 6f2 – 4f1 + f0

I = 4f0 + 8 f0 + 20/3 2f0 + 8/3 3f0 + 42/135 4f0 = 4 f0 + 8( f1 – f0) + 20/3(f2 – 2f1 + f0)+8/3(f3 –3f2 + 3f1 – f0) +42/135 (f4 – 4f3 + 6f2 – 4f1 + f0) = 4 f0 + 8 f1 – 8 f0 + 20/3 f2 – 40/3f1 + 20/3f0 + 8/3f3 – 8f2 + 8f1 – 8/3f0 + 42/135 f4 –168/135f3 + 252/135f2 –168/135f1 + 42/135f0 = 42/135 f0 +192/135 f1 + 72/135 f2 + 192/135 f3 + 42/135 f4 = 14/45 f0 +64/45 f1 + 24/45 f2 + 64/45 f3 + 14/45 f4 = 28/90 f0 + 128/90 f1 + 48/90 f2 + 128/90 f3 + 28/90 f4 = 4(1/90)(7f0 + 32 f1 + 12/90 f2 + 32/90 f3 + 7/90 f4) n = 4,  = 1/90, α0 = 7, α1 = 32, α2 = 12, α3 = 32, α4 = 7

8.9 Kuadratur Gauss Hasil integrasi sejati f (x) dari titik a sampai titik b adalah (8.10) Hasil integrasi sejati ditunjukkan pada Gambar 8.7a. Jika integrasi diselesaikan dengan menggunakan metode trapesium, maka (8.11) seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8.7b. Galat pada metode trapesium dapat diperkecil dengan menggunakan metode Kuadratur Gauss.

f (x) x a b (b) (a) Gambar 8.7

Jika kaidah trapesium diterapkan pada fungsi konstan atau fungsi linier, dan ditulis dalam bentuk koefisien tak tentu, maka akan menghasilkan nilai sejati dalam bentuk (8.12) Persamaan (8.12) adalah rumus Gauss-Legendre 2 titik. Persamaan (8.12) dapat digeneralisir menjadi rumus Gauss-Legendre untuk n titik. (8.13)

Gabungkan pers. (810) dengan (8.13) didapat (8.14) Selanjutnya lakukan transformasi bidang x ke bidang t. Dari Gambar 8.8 x = a  t = –1 x = b  t = 1 Didapat (8.15) (8.16)

f (x) x a x1 x2 b (a) F (t) t –1 t1 t2 1 (b) Gambar 8.8 Transformasi bidang x ke bidang t

Jika (8.17) maka persamaan (8.16) menjadi (8.18) dan dx = m dt (8.19) Dari persamaan (8.18), didapat f (x) = f (mt + c) Definisikan F(t) = f (mt + c) = f (x) (8.20) Substitusi pers. (8.15) – (8.20) ke pers. (8.14), didapat (8.21)

Dari persamaan (8.21) didapat (8.22) n = 1 dan nilai F(t) = 1, t, t2 , dan t3 Berikut akan ditentukan nilai untuk (8.23a)

(8.23b) (8.23c) (8.23d)

Persamaan (8.23 a) sampai (8.23d) Didapat C1 = C2 = 1

Nilai parameter Kuadratur Gauss ti Ci Order 2 –0,577350269 0,577350269 1 3 –0,774596669 0,774596669 0,555555556 0,888888889 5 4 –0,861136312 –0,339981044 0,339981044 0,861136312 0,347854845 0,652145155 7

Contoh 8.7 Diketahu f(x) = 1/x, batas bawah = 3,1, batas atas 3,9. Tentukan hampiran integrasi f(x) dengan menggunakan kuadratur Gauss dua titik dengan satu interval. Penyelesaian f(x) = 1/x ; a = 3,1; b = 3,9 ; n = 2

x = mt + c = 0,4 t + 3,5  dx = m dt = 0,4 dt Dari persamaan (8.21)