Abdul Rohman Farmasi UGM PENGAMBILAN SAMPEL Abdul Rohman Farmasi UGM
Materi kuliah Sampling dan jenisnya Bias Presisi, dan akurasi Reliabilitas dan validitas
I. SAMPLING Sampel dari suatu populasi digunakan untuk melakukan estimasi parameter populasi Dua asumsi yang mendasari semua uji statistika: Sampel dipilih secara random Pengamatan yang diukur independen satu sama lain
Pengambilan sampel Acak Sampling secara random berarti bahwa tiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel Istilah random jangan disamakan dengan “haphazard” (sembarangan)
Contoh Suatu industri farmasi memproduksi 500 sirup tiap batch. Karena alasan waktu dan biaya, maka bagian quality control akan mengambil 10 sampel sirup untuk dilakukan prosses penjaminan mutu Pertanyaannya: Bagaimana cara mengambil 10 sampel?
Random number
Prosedur sampling yang lain Selain random sampling terdapat selective sampling Systematic sampling Stratified sampling Custer sampling
1. Systematic sampling Suatu sampling yang mana setiap objek ke- dipilih Sebagai contoh, dalam industri farmasi ketika melakukan pentabletan, maka tablet diambil setiap menit ke-30 atau menit ke-60 Waktu untuk sampling (30, 60, 45 dsb) dapat dipilih secara random untuk untuk melihat pola periodik
2. Stratified sampling Populasi dibagi ke dalam beberapa kelompok (group/strata) dengan karakteristik yang serupa, dan selanjutnya individual atau objek dapat dipilih secara random dari masing-masing kelompok Sebagai contoh seorang peneliti ingin mengetahui tanggapan siswa tentang manfaat obat tradisional di SMA Yogyakarta. Di kelas 1 diketahui terdapat sebanyak 600 siswa, kelas 2 sebanyak 400 siswa, dan kelas 1 sebanyak 1000 siswa. Besar sampel yg akan diambil adalah 200 siswa. Bagaimana caranya??
Cara pengambilan stratified sampling Tetapkan proporsi strata dari populasi hasil kelas 3 sebesar 30%, Kelas 2 sebesar 20%, dan kelas 1 sebesar 50% Hitung besar sampel utk masing-masing strata hasil kelas 3 sebanyak 60 siswa, kelas 2 sebanyak 40 siswa, dan kelas 1 sebanyak 100 siswa Kemudian pilih anggota sampel utk masing-masing strata secara acak (random sample). Kelas 3 = 30/100*200
Jenis Stratified sampling Proportional Stratified Sampling Disproportional Stratified Sampling
3. Custer sampling Dikenal juga dengan multistage sampling Digunakan ketika terdapat satuan “primer” individual yang secara bersama-sama membentuk satuan “sekunder” yang lebih besar Sebagai contoh: tablet individual dimasukkan dalam botol Bagaimana cara samplingnya??
Faktor yang harus diperhatikan ketika melakukan sampling Biaya sampling (biaya dan banyaknya pekerjaan) Kepraktisan Sifat populasi yang akan dikenai sampling Akurasi dan presisi sampel yang diharapkan
II. BIAS Bias merupakan suatu kesalahan (error) The error of a measurement is the difference between the result and the actual value of the measurand
Jenis kesalahan Kesalahan gross (kasat mata) Kesalahan random (acak) Kesalahan sistematik
Kesalahan kasat mata (gamblang) Kesalahan gamblang merupakan kesalahan yang sudah jelas karena melibatkan kesalahan yang besar akibatnya kita harus memutuskan untuk mengabaikan percobaan yang telah kita Contoh kesalahan gamblang adalah sampel tumpah; pereaksi yang akan digunakan tercemar; larutan yang dipersiapkan salah; dan alat yang digunakan rusak
Kesalahan acak (random error) Kesalahan yang selalu terjadi dalam analisis sebagai akibat adanya sedikit variasi yang tidak dapat ditentukan (dikontrol) dalam pelaksanaan prosedur analisis. kesalahan acak akan berpengaruh pada presisi
Kesalahan yang kecil lebih sering terjadi Kesalahan yang besar dapat dikatakan jarang terjadi Besarnya kesalahan positif dan negatif sama
Kesalahan sistematik Mengakibatkan penyimpangan tertentu dari rata-rata (mean). Berkaitan dengan akurasi Faktor yang mempengaruhi Kesalahan personil dan operasi Kesalahan alat dan pereaksi Kesalahan metode
Kesalahan acak vs kesalahan sistematik
Comparison between random and systematic errors
III. AKURASI DAN PRESISI Akurasi: kedekatan antara nilai pengukuran dengan nilai sebenarnya Statistik deskriptifnya: mean dengan true value Presisi Statistika deskriptifnya: SD, RSD, kisaran
IV. RELIABILITAS DAN VALIDITAS Reliability reproducibility Validity suitable for intended purpose The degree of validity for a set of measurements is limited by its degree of reliability Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya. Reliabilitas adalah ketepatan hasil yang diperoleh dari suatu pengukuran. Atau adalah sesuatu yang merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang sama ketika mereka diuji ulang dengan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir ekuivalen (equivalent items) yang berbeda, atau di bawah kondisi pengujian yang berbeda.