Sifat Kimia Aluminium Reaktifitas Senyawaan
Reaktifitas Reduktor Sangat reaktif Aluminium Amfoter
Teroksidasi oleh udara Cepat membentuk oksida 2Al(s)+ 3/2 O2(g) → Al2O3(s) Teroksidasi oleh udara Sangat reaktif Elektropositif Bereaksi dengan air Dapat membentuk garam trivalensi dan univalensi Bereaksi dengan natrium Bereaksi dengan Halogen Interaksi langsung Na(s) + Al(s) + 2H2(g) → NaAlH4(s)
2 Al(p)+ 6 H+(aq) 2 Al+(aq)+ 3 H2(g) Amfoter Larut dalam Asam 2 Al(p)+ 6 H+(aq) 2 Al+(aq)+ 3 H2(g) Larut dalam Basa 2 Al(p)+ 2 OH-(aq) + 2 H2O(l) 2 AlO2-(aq) +3 H2(g) 2Al(p)+2OH-(aq) +6H2O(l) 2[Al(OH)4](aq)+3H2(g)
Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Cd-Co-Ni-Sn-Pb-H-Sb-Bi-Cu-Hg-Ag-Pt-Au Reduktor Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Cd-Co-Ni-Sn-Pb-H-Sb-Bi-Cu-Hg-Ag-Pt-Au Semakin mudah tereduksi Semakin mudah teroksidasi
Senyawaan Oksida Hidroksida Aluminium Halida
Amfoter Teroksidasi di udara Mereduksi logam lain Satu-satunya oksida aluminium adalah alumina, Al2O3 Mengkilat dan tidak mudah terkelupas Sifat Amfoter Al2O3 + 6 HCl → 2AlCl3 + 3H2O Al2O3 + NaOH → 2Na[Al(OH)4] Dibentuk 2 Al(p) + 3/2 O2(g) → Al2O3(s) Teroksidasi di udara 2 Al(p) + Fe2O3(p) → Al2O3(p) + 2 Fe(p) Mereduksi logam lain Reaksi dengan Uap air panas 2 Al(s) + 3H2O(g) → Al2O3(s) + 3H2(g)
Halida TEORI HIBRIDISASI Semua Halogen dapat bereaksi dengan aluminium Garam bersifat asam Asam basa penyusunnya adalah asam kuat dan basa lemah. Teori pembentukan Ikatan halida aluminium TEORI HIBRIDISASI
Macam-macam Halida Aluminium Univalensi 2Al(s) + 2AlCl3(s) 3 AlCl(g) Trivalensi Monomer 2Al + 3Cl2 → 2AlCl3 Dimer 2AlCl3 Al2Cl6
Hidroksida Amfoter Al(OH)3 Al(OH)3(s) + 3HCl(aq) Al3+(aq) + 3H2O(l) Al(OH)3(s) + NaOH(aq) Na[Al(OH)4] (aq) Sifat Dibentuk AlCl3(aq) + 3 NH4OH(aq) → Al(OH)3(s) + 3 NH4Cl(aq) mereaksikan garam aluminium dengan larutan amonium hidroksida mereaksikan garam aluminium dengan larutan alkali hidroksida AlCl3(aq) + 3 NaOH(aq) → Al(OH)3(s) + 3 NaCl(aq)