PERHITUNGAN LUAS LANTAI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PETA-PETA KERJA Rahmaniyah D.A,ST.MT..
Advertisements

Handout Analisis & Pengukuran Kerja
TIPE TATA LETAK.

MENGHITUNG LUAS LANTAI
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
DEFENISI DAN FUNGSI TERMINAL SECARA UMUM
ARC,AAD BY NURUL UMMI, MT.
Penerimaan &Penyimpanan
INSPEKSI K3.
PERENCANAAN ALIRAN BAHAN DAN TATA LETAK PABRIK
PERENCANAAN TATA LETAK
Analisis Pemindahan Bahan dan Ongkos
Perancangan Tata Letak
08 DEFENISI DAN FUNGSI TERMINAL SECARA UMUM
Pertemuan XI Manajemen Persediaan
PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
PETA-PETA KERJA (Process Chart)
MATERIAL HANDLING Azizah Aisyati.
PTLF PENENTUAN AREA PENUNJANG PRODUKSI Iveline Anne Marie
RECECIVING & SHIPPING PTLF Kelompok 7 Falentino Suherdi
Perencananaan & Evaluasi Kebutuhan Sarana Kerja di Unit Rekam Medis
Pergudangan Dan Fasilitas Pendukung Hari Purnomo, Perancangan dan Perencanaan Fasiltas, Penerbit Graha Ilmu,Edisi pertama, /04/2017.
Tata Letak Yang Baik 1. Aliran Bahan Pola aliran terencana

FUNGSI PENUNJANG FASILITAS “KEGIATAN PENUNJANG PABRIK”
Metode Penentuan Kebutuhan Luas Ruangan
LAYOUT DAN MATERIAL HANDLING
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
Teknik Menentukan Lokasi dan Layout
LAYOUT PABRIK DAN MATERIAL HANDLING
ETIKA OPERASIONAL DRA. SUMIYARSIH,MM.
Pertemuan VI Lokasi dan Desain Tata Letak
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
LANGKAH ATAU PROSEDUR PERANCANGAN PABRIK
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
Minggu ke 8 DYAH ANGGRAINI PERANCANCANGAN TATA LETAK FASILITAS*
Pemeriksaan internal pada kegiatan produksi
PERENCANAAN FASILITAS
PTLF PENENTUAN AREA PENUNJANG PERSONIL Iveline Anne Marie
Pergudangan Dan Fasilitas Pendukung
PERGUDANGAN & FASILITAS PENDUKUNG
BAB 8 MANAJEMEN OPERASIONAL
Luas Lantai Gudang.
Aspek Teknis Analisis teknis bertujuan untuk memastikan bahwa ide atau gagasan yang telah dipilih itu layak, dalam arti kata ada ketersediaan lokasi, alat,
Pengelolaan produksi Pengantar bisnis 20/11/2014
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
Fasilitas Penyimpanan
ANALISA ALIRAN BAHAN Ir. Sritomo Wignjosoebroto, MSc
Aspek Produksi dan Operasi
Luas Lantai Produksi.
STRATEGI TATA LETAK Desi Harsanti Pinuji.
Perancangan Tata Letak
DASAIN FASILITAS & LAY OUT
MATERIAL HANDLING Azizah Aisyati.
Cara menentukan lay out
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU ( JUST IN TIME -JIT).
Perancangan Tata Letak
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)
Keterkaitan Kegiatan Produksi – 1
PETA-PETA KERJA UNTUK ANALISA KERJA KESELURUHAN
Kebutuhan Luas Lantai.
Area Allocation & Type Layout
LANGKAH ATAU PROSEDUR PERANCANGAN PABRIK
Penerimaan &Penyimpanan
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
Perencanaan Teknis dan Sistem produksi
MANAJEMEN OPERASIONAL KELOMPOK 7 o IKA HESTI (B ) o PUTRI SHOLIKHATI (B ) o PRATIWI DEVI N (B ) o LULUK FAUZANI (B ) o.
Pengertian material handling  Menurut Assauri (2008), dalam produksi terdapat bermacam-macam proses yang harus dilalui oleh produk tersebut untuk sampai.
Penentuan Biaya Bahan Baku
Transcript presentasi:

PERHITUNGAN LUAS LANTAI PENGANTAR

Perencanaan Departemen

Pendahuluan Stasiun kerja (work area, work center) merupakan tempat pertemuan dari mesin, tools dan equiptment, serta orang-orang yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan. Departemen adalah sekumpulan, kelompok atau group dari beberapa stasiun kerja. Pabrik adalah penggabungan dari beberapa departemen, dapat dikatakan bahwa elemen dasar dari pabrik adalah unsur-unsur dalam stasiun kerja, yaitu manusia, mesin, material dll.

Ilustrasi : Work Station Department Plant Man Mesin Material Machine Lay out Department Lay out Work Station Department Plant Man Mesin Material Production, adm, Physical, personel, etc Unsur-unsur Work Station

Work Station Saat perencanaan area stasiun kerja harus diperhatikan beberapa hal, antara lain: Area untuk mesin dan langkah operasinya. Area untuk tempat penyimpanan tools, material Area untuk operator, jalan keluar-masuk, gerakan selama kerja, dll Area untuk aktivitas material handling, maintenance/service mesin, plant service, penerangan, ventilasi dll.

Departemen Dalam pabrik terdapat departemen produksi dan pendukung produksi. Departemen Produksi yaitu departemen yang secara langsung terlibat dalam proses perubahan bahan baku menjadi barang jadi. Ada 4 macam kategori departemen pendukung produksi, yaitu: Production Services Department, Physical Plant Services Department, Administration Office dan Personel.

Departemen Pendukung (1) Production Services Department, yaitu departemen yang aktivitasnya melayani secara langsung kegiatan operasi produksi. Contohnya; receiving&shipping, storage, tool room&tool crib, dll. Physical Plant Services Department, yaitu departemen yang aktivitasnya berhubungan dengan masalah-masalah yang berkaitan dengan fasilitas fisik pabrik seperti maintenance, parkir, scrap disposal, dll.

Departemen Pendukung (2) Administration Office, yaitu departemen yang berfungsi melayani kegiatan administratif dari seluruh pabrik seperti surat menyurat, kearsipan dll. Personel, yaitu departemen yang memberikan pelayanan yang terutama bersangkutan dengan kebutuhan personil seperti kantin, locker rooms, rest rooms, mushola dll.

Production Services Department Receiving Storage Shipping Tools Room & Tool Crib Ruangan Supervisor Kegiatan Produksi

Receiving (1) Receiving mempunyai aktivitas yang berkaitan erat dengan penerimaan material atau supplies yang datang ke pabrik. Setelah dilakukan inspeksi kemudian departemen receiving bertanggung jawab untuk mengirimkannya ke storage untuk disimpan.

Receiving (2) Aktivitas penerimaan barang merupakan ‘the beginning of the entire material flow pattern’ Oleh karenanya receiving harus ditempatkan berdekatan dengan fasilitas transportasi yang menghubungkan pabrik dengan lingkungan luar, seperti jalan raya, jalan kereta, dll.

Alternatif Receiving Storage Production Receiving Storage Prod Warehse Shipping Warehouse Shipping Receiving Storage R Sto Production Production S Wr Shipping Warehouse

Receiving (3) Tanggung jawab Receving, sebagai berikut : Unload material dari truk pembawanya Membongkar kotak pembungkus material Identifikasi dan pengecekan material Pengecekan tanda terima barang dan menyesuaikan dengan kartu pesanan Mencatat kerusakan-kerusakan yang ada dan menyiapkan laporan untuk klaim Menyimpan data material Mengirimkan material ke departemen yang membutuhkan sesuai order atau mengirimkan ke gudang untuk disimpan

Receiving (4) Beberapa hal yang diperhatikan untuk menentukan luas area receiving adalah: Jumlah jenis material yang disimpan Jumlah barang yang disimpan tiap jenis material Frekuensi kedatangan barang dari supplier Volume, berat barang Waktu unloading Dll

Storage (1) Tujuan utama departemen ini adalah untuk: Pengawasan, yaitu sistem administrasi yang terjaga dengan baik untuk mengontrol keluar masuknya material Pemeliharaan, yaitu aktivitas pemeliharaan/perawatan agar material yang disimpan di gudang dapat terjaga kualitasnya, tidak rusak selama disimpan Penyimpanan, yaitu agar sewaktu-waktu diperlukan material yang dibutuhkan tetap tersedia sebelum dan selama proses produksi berlangsung.

Storage (2) Penentuan luas area gudang adalah merupakan fase yang sangat penting, hal-hal yang dipertimbangkan antara lain: Banyaknya macam/jenis/type item yang dibeli Ukuran pemesanan (lot size) tiap macam item Order period Pemakaian rata-rata per periode, dll

Macam Storage (1) Macam gudang dapat dibedakan menurut karateristik material yang disimpan, yaitu: Raw material storage, untuk menyimpan raw material yang diterima langsung dari supplier. Lokasinya dapat in-door atau out-doors, tergantung pada karakteristik dari raw material tersebut. Work in process storage, proses produksi kadang terhenti karena suatu hal, sehingga material in proses harus menunggu.

WIP Storage Proses 1 2 3 Small amount material Large amount material

Macam Storage (2) Finished good product storage, untuk menyimpan produk-produk yang telah selesai proses produksinya namun harus menunggu hingga terjadi pengiriman ke konsumen/dealer/agen/distributor. Storage for supplies, yaitu gudang untuk penyimpanan non-produktive item dan digunakan untuk menunjang fungsi dan kelancaran produksi, seperti packing material, maintenance supplies&parts, office supplies, dll

Macam Storage (3) Finished parts storage, yaitu gudang untuk menyimpan parts yang siap untuk dirakit. Finished Product Finished Part Storage Assembly Storage RM

Macam Storage (4) Salvage,untuk menyimpan benda kerja yang salah dikerjakan (mis-processed) sehingga memerlukan pengerjaan ulang untuk memperbaiki kualitas produk. Scrap & waste, skrap adalah material atau komponen yang salah dikerjakan dan tidak dapat diperbaiki lagi, sedangkan waste adalah normal residu dari proses produksi seperti potongan logam, dll

Shipping (1) Departemen ini berkaitan dengan persiapan stocking produk jadi untuk memenuhi order, packaging, dan pemuatan (loading) ke dalam alat transport hingga pengiriman ke konsumen yang memesan. Lokasinya selalu berdekatan dengan fasilitas transportasi yang menuju dan ke luar pabrik.

Shipping (2) Perencanaan luas area shipping perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut: Karakteristik produk yang dikelola Jumlah pengiriman dan frekuensi pengiriman per periode Metoda handling dan peralatan yang dipergunakan Lokasi dari area yang tersedia, dll

Tool Room & Tool Crib (1) Tools room mempunyai bertugas untuk pembuatan dan perawatan tools yang akan digunakan untuk menunjang proses produksi. Tool room umumnya terdiri dari 2 bagian utama, yaitu: Bagian administrasi untuk mencatat inventaris tools yang keluar-masuk saat dipakai. Bagian penyimpanan dan perawatan untuk memelihara tools. Bagian ini dilengkapi mesin untuk memperbaiki kondisi tools, seperti mesin gerinda, heat treatment dll.

Tool Room &Tool Crib (2) Tool Crib adalah tempat untuk meletakan tools yang disimpan di dalam rak-rak khusus. Lokasi tool room & tool crib dapat sentralisasi atau desentralisasi. Proses sentralisasi memberikan keuntungan : Memudahkan pengawasan keluar-masuknya barang Memudahkan aktivitas supervisi Biaya operasi lebih murah Cocok untuk pabrik yang kecil

Tool Room & Tool Crib (3) Untuk pabrik yang luas/besar, operator akan kehilangan waktu kerja untuk keperluan mendapatkan tools yang dibutuhkan. Untuk itu pabrik besar lebih cocok dengan desentralisasi.

Ruangan Supervisor Kegiatan Produksi Adalah tempat yang dipergunakan untuk foreman atau supervisor melakukan komunikasi dengan operator-operator yang dibawahinya. Biasanya diletakan di atas lokasi dari area kerja dengan pertimbangan: Pemanfaatan ruangan yang ada Memberikan keleluasaan untuk mengamati area kerja secara jelas sehingga hal ini akan mempermudah proses supervisi apabila terjadi ketidakberesan

Physical Plant Services Dept. Pabrik memerlukan bermacam fasilitas untuk pelayanan kebutuhan pabrik seperti listrik, saluran pembuangan, air conditioning, heater, ventilasi, air panas, air dingin, uap, gas dll. Perencanaan tata letak pabrik harus memperhatikan ketentuan yang berhubungan dengan kebutuhan tersebut. Maka Metode instalasi fasilitas harus dipertimbangkan secara keseluruhan dan disesuaikan dengan karakteristik fungsi pelayanannya.

Office dan Personnel Service (1) Alternatif penempatan Perkantoran tergantung pada situasi dan kondisi maupun fasilitas yang dimiliki industri. Perkantoran dapat diletakan pada: Bangunan untuk aktivitas produksi Gedung terpisah dengan aktivitas produksi Gedung yang sama sekali terpisah dengan area pabrik yaitu lokasi berada pada kota/ wilayah yang berbeda

Office dan Personnel Service (2) Luas area perkantoran perlu mempertimbangkan fasilitas yang dibutuhkan seperti meja kerja, kursi, filling cabinet, corider, allowance untuk keleluasaan gerak, jalan lintasan, dll

Office dan Personnel Service(3) Industri juga harus menyediakan area khusus untuk kenyamanan dan keamanan personel, seperti food service, medical service, rest room, locker rooms dan lavatories, tempat ibadah, bank, koperasi, sarana olahraga & rekreasi, dll Luas area yang diperlukan sangat tergantung pada jumlah personel yang akan berpartisipasi dalam masing-masing kegiatan tersebut dan fasilitas serta kemampuan industri itu sendiri untuk menyelenggarakannya.

Process Lay out Perencanaan luas lantai produksi dapat dilakukan setelah diketahui: Jumlah mesin teoritis yang dibutuhkan Ukuran dimensi mesin-mesin Ukuran dimensi material yang diproses Perkakas yang akan digunakan Peralatan pendukung lainnya, seperti tempat sampah Ukuran produk jadi Kelonggaran antar mesin, kelonggaran gang, Dll.

Allowance Allowance luas lantai diberikan untuk gang dan antar mesin. Besarnya Allowance tergantung pada : Aktivitas yang dapat dilakukan, misalnya maintenance Jumlah pekerja yang berlalu lalang Ukuran rata-rata dimensi pekerja Peralatan material handling Dimensi material handling equipment Jenis mesin dan material yang digunakan

Gambar sub kelompok mesin 1000 400 500 300 800

M11 M12 M13 M14 M21 M22 M23 M24 BBU BJU BJU BBU allowance Jarak Antar mesin M11 M12 M13 M14 allowance BJU Jarak antar kel.mesin allowance allowance BJU Jarak Antar mesin M21 M22 M23 M24 BBU allowance

Gambar Product Lay Out KONVEYOR 1000 1000 800 1000 1000 Mesin I Mesin II Mesin III KONVEYOR BJU BBU Mesin I 2800 3000

Perhitungan Luas Lantai Produksi (1) Faktor-faktor pertimbangan dalam perencanaan luas area untuk produksi (Apple, 1990) Ukuran produk Ukuran dan sifat material (bahan baku) Metode produksi (lini, jobshop, dll) Karakteristik proses Jumlah operasi Metode kerja Standar kerja Efisiensi produksi Persentase scrap Metoda dan peralatan Material handling Jumlah mesin Ukuran mesin Pola aliran material Jumlah operator Jumlah personel pelayanan produksi Kebutuhan untuk tempat penyimpanan harus memperhatikan faktor-faktor : bahan mentah, supplies, in-process material, barang jadi, kebijakan inventory, metoda dan peralatan penyimpanan.

Perhitungan Luas Lantai Produksi (2) Luas lantai produksi = luas area tiap stasiun kerja + kelonggaran antar stasiun kerja + kelonggaran antar departemen Luas stasiun kerja = area untuk mesin (peralatan) + area untuk material + area untuk personel

Perhitungan Luas Lantai Produksi (3) Kebutuhan area untuk mesin = [total lebar (lebar mesin ditambah pergerakan maksimum mesin ke kiri dan ke kanan) X total kedalaman (kedalaman mesin ditambah pergerakan mesin menuju atau menjauh dari operator)] + maintanance dan service pabrik. Dalam menentukan kebutuhan area untuk material unit load harus diketahui. Harus tersedia cukup tempat untuk area inbound dan area outbound.

Perhitungan Luas Lantai Produksi (4) Total kebutuhan ruangan untuk departemen kerja mencakup : Total kebutuhan ruangan untuk stasiun kerja Total kebutuhan ruangan untuk servis departemen (bisa diperoleh dari penjumlahan kebutuhan ruangan untuk servis pada tiap stasiun kerja) Kebutuhan gang. Kebutuhan gang ini belum dapat ditentukan sebelum konfigurasi departemen, stasiun kerja dan aliran bahan selesai dibuat.

Perhitungan Luas Lantai Produksi (5) Tabel. Estimasi Kelonggaran Gang untuk Departemen Muatan Terbesar Perkiraan allowance untuk gang (%) Kurang dari 6 ft2 5 - 10 Antara 6 – 12 ft2 10 - 20 Antara 12 – 18 ft2 20 - 30 Besar dari 18 ft2 30 - 40

Perhitungan Luas Fasilitas Penunjang Produksi Luas gudang bahan baku Luas gudang bahan pembantu Luas gudang produk jadi Luas area receiving Luas area shipping

Luas Gudang Bahan Baku Data yang diperlukan : Data properti bahan baku (Material Properties) antara lain meliputi Dimensi Material (Dimensi Komponen, Dimensi Unit yang Diterima), Karakter Material, Tinggi Tumpukan Maksimum Bahan. Data properti wadah penampung bahan baku yang akan digunakan (Container Properties) meliputi Ukuran Pallet, dan Tumpukan Maksimum Pallet. Data-data Produksi antara lain Pieces per Product, Siklus Inventori, dan Jumlah WIP yang Disiapkan.

Luas Gudang Bahan Pembantu Data yang diperlukan : Data properti unit bahan pembantu antara lain: Dimensi Unit yang Diterima dan Ukuran Netto per Unit Diterima Data properti wadah penampung bahan baku yang akan digunakan (Container Properties) meliputi Ukuran Kontainer, dan Tumpukan Maksimum Kontainer Data-data Produksi antara lain Ukuran per Assembly, Set Per Assembly, Siklus Inventori, dam Jumlah WIP yang disiapkan.

Luas Gudang Produk Jadi Data yang diperlukan antara lain: Data properti barang jadi seperti Dimensi Barang Jadi itu sendiri, Dimensi Kemasan, Jumlah Produk Jadi Per Kemasan dan Jumlah Tumpukan Maksimum Barang Jadi. Data properti kontainer yang digunakan untuk menampung produk jadi meliputi Dimensi Kontainer. Data-data Produksi seperti Jumlah Produk Jadi yang dihasilkan per hari.

Luas Area Receiving Aktivitas penerimaan (receiving) : menurunkan material dari alat angkutan membongkar peti kemas pengiriman mengenali dan memilah barang memeriksa dokumen pengiriman memeriksa dan mencatat faktur penerimaan menandai dan mencatat kekurangan dan kerusakan memelihara pencatatan yang memadai mengirimkan bahan/barang ke tempat pemakaian Salah satu cara penentuan luas area penerimaan adalah menggunakan Metode Facility Approach dimana luas area ditentukan berdasarkan data dari fasilitas-fasilitas penerimaan yang diperlukan.

Luas Area Shipping Bagian pengiriman (shipping) memiliki fungsi yaitu : Mengepak produk jadi untuk dikirim Menulis alamat pada kardus / kontainer Menimbang berat setiap kontainer Mengelompokkan produk jadi sesuai tujuan Memesan truk (kendaraan pengangkut) Memuat (load) ke dalam alat pengangkut Membuat surat jalan Luas area (space) untuk bagian pengiriman = luas area yang mencakup ketujuh fungsi di atas + gang + parkir truk + jalan + kantor + ruang istirahat untuk pengemudi

Luas Ruangan Supervisor Ruangan supervisor harus berlokasi dekat dengan pekerja yang mereka awasi dan memiliki pandangan langsung ke arah pekerja. Salah satu contoh ruangan supervisor berukuran (10 x 10) ft2, berlokasi di tengah-tengah lantai produksi dan bersifat mudah dipindahkan (portable). Ruangan ini minimal berisi meja, kursi dan rak buku/arsip (Meyers, 1993 hal. 245). Wignjosoebroto (2003), luas area untuk supervisor tidak begitu besar, yaitu sekitar 3 sampai 4m2.

Luas Kantor Prosedur perencanaan tata letak kantor : menganalisa jenis pekerjaan yang berlangsung, memperhatikan segala fasilitas kerja yang dibutuhkan menentukan luas area yang diperlukan dan menganalisa derajad hubungan antara masing-masing aktivitas bagian dari kantor tersebut

Fasilitas Personel area untuk parkir ruang penyimpanan pekerja (locker room) toilet (restroom), Kantin (food service) ruang pelayanan kesehatan (medical service) fasilitas ibadah, mess karyawan, dll

Luas Area Parkir (1) Pertimbangan dalam menentukan luas area parkir: Lokasi pabrik. Jumlah pekerja Kebijakan manajemen mengenai kepemilikan kendaraan oleh perusahaan dan kebijakan mengenai rasio area parkir/pekerja

Luas Area Parkir (2) Tahapan menentukan luas area parkir : Menentukan jumlah kendaraan yang akan diparkir Menetapkan area yang dibutuhkan untuk setiap kendaraan Menentukan area yang tersedia untuk parkir. Membuat beberapa alternatif tata letak parkir Memilih layout parkir terbaik yang dapat meningkatkan utilisasi area yang tersedia dan kenyamanan pekerja.

Luas Area Food Service (1) Bentuk-bentuk food service : Kantin dengan makanan yang disediakan melalui mesin Kantin dengan lini pelayanan (serving line) Kantin dengan dapur

Luas Area Food Service (2) Contoh : Penentuan Luas Area untuk Food Service Standar perorang atau unit 3 periode 100 orang 5 periode 500 orang 7 periode 1000 orang Lini pelayanan (300 ft2) Lini antrian (4 ft2) Vending machines (20 ft2) Area makan @ (15 ft2) Waste (0,5 ft2) Food storage (0,5-1 ft2) Food preparation (2 ft/meal) Dish washing (0,5-1 ft2) - 120 100 495 50 300 180 1.995 250 500 Pihak catering 600 320 3.000 1.000 2.000 750 Total Gang +25% 815 204 3.725 931 8.170 2.043 Grand total Square ft/person Ukuran 1.019 10 22 x 46 4.656 9,3 48 x 96 10.213 10,2 71 x 143

Luas Area Toilet Toilet (restroom) haruslah berlokasi dalam area 200ft dari setiap stasiun kerja permanen. Restroom yang terdesentralisasi memberikan kenyamanan yang lebih besar tehadap para pekerja dibandingkan restroom yang besar tetapi tersentralisasi. Luas area yang disarankan untuk adalah 15ft2 untuk setiap toilet dan 6ft2 untuk setiap urinal (Tompkins et al, 2003).

Luas Area Pelayanan Kesehatan Jenis pelayanan kesehatan di dalam fasilitas pabrik mencakup : Fasilitas check-up kesehatan untuk calon pekerja/karyawan Bantuan pertama untuk kecelakaan Fasilitas operasi Perawatan gigi Fasilitas untuk pekerja yang sakit Fasilitas kesehatan sebaiknya berlokasi dengan dengan area yang paling berbahaya, memiliki suasana yang tenang dan dilengkapi dengan restroom (Tompkins et al, 2003).

Luas Area Locker Sebaiknya berlokasi pada lorong yang memisahkan pintu masuk pekerja dengan tempat kerja. Sebaiknya dipisahkan menurut jenis kelamin jika pekerja perlu berganti pakaian sebelum dan setelah bekerja. Luas area locker room proporsional dengan jumlah pekerja. Area locker yang disediakan untuk setiap pekerja adalah berukuran 6 ft2. Area locker bisa dilengkapi dengan fasilitas shower, tempat cuci tangan dan cermin (Tompkins et al, 2003).

Area Penunjang Kegiatan Fisik (Plant Service) Menurut Apple (1990), penunjang kegiatan fisik pabrik (plant service) mencakup : fasilitas pemanas, peralatan pengatur ventilasi, peralatan AC, pembangkit energi (power generating equipment), peralatan telepon, maintenance shop, kompresor, area scrap, area penyimpanan kendaraan, peralatan perlindungan kebakaran, tangga, elevator, plant protection.