PRINSIP-PRINSIP PENELITIAN SEJARAH
Tujuan Pembelajaran Mendeskripsikan langkah-langkah penelitian sejarah Mengidentifikasi berbagai tema sejarah yang dapat digunakan sebagai topik penelitian sejarah Menguraikan setiap langkah metode penelitian sejarah
Metode Penelitian Sejarah Langkah-langkah atau kaidah-kaidah yang digunakan dalam melakukan penelitian sejarah Langkah-langkah penelitian sejarah: Penentuan tema Heuristik (pengumpulan sumber) Verifikasi (kritik sumber) Interpretasi (penafsiran) Historiografi (penulisan sejarah)
Alur Perencanaan Penelitian Penentuan tema yang sesuai dengan kemampuan Pengumpulan sumber-sumber yang kompeten Kritik sumber yang autentik dan kredibel Penafsiran sesuai fakta keras atau fakta lunak Penulisan sejarah sesuai dengan kronologi waktu
1. Menentukan Tema Menentukan Tema (collecting materials atau observasi) perlu dilakukan karena observasi merupakan point yang sangat penting dalam penulisan. Observasi dapat dilakukan dengan usaha pengumpulan data, yaitu dengan mencari atau wawancara.
a. Kategori dan Tema Sejarah Sejarah Nasional perjalanan suatu bangsa Sejarah Daerah kisah perjalanan kehidupan manusia di daerah-daerah Sejarah Lokal tidak berkaitan dengan wilayah administratif Sejarah Sosial membahas perubahan sosial Sejarah Politik Sejarah Kota Sejarah Pedesaan Sejarah Keluarga asal-usul keluarga Sejarah Perekonomian
b. Cara Memilih Tema Sejarah Nilai (value) mampu memberi penjelasan yang universal Keaslian (originality) Kenyataan baru yang sesungguhnya Intepretasi yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan Kepraktisan mempermudah, menghemat, dan mempercepat penelitian sejarah Kesatuan (unity) dapat memberikan satu titik tolak kesimpulan
Dua hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih tema sejarah: Kedekatan emosional jika peneliti tinggal di daerah penelitian. Kedekatan intelektual peneliti mengambil tema yang dekat dengan kemampuan keilmuwannya.
2. Heuristik Heuristik (pelacakan dan pengumpulan sumber) Asal kata: heurisken (Yunani) memperoleh Arti: Proses pencarian/pengumpulan sumber-sumber untuk merekonstruksi sejarah. Sumber sejarah: Segala kenyataan dan jejak kegiatan manusia di masa lampau
A. Sumber Berdasarkan Bentuknya Sumber yang berupa benda (artefak) Sumber lisan: Sumber lisan sezaman (sejarah lisan) : dari saksi mata yang mengalami atau sezaman dengan peristiwa sejarah Sumber lisan tidak sezaman (tradisi lisan) Sumber tertulis Candi penataran
A. Sumber Berdasarkan Asalnya Sumber primer didapat dari orang pertama yang mengalami peristiwa tersebut (saksi mata) Sumber sekunder kesaksian dari orang yang tidak ikut hadir saat peristiwa itu terjadi Sumber tersier keterangan, tulisan, dokumen yang didapat bukan lagi dari orang pertama.
C. Cara Memperoleh Sumber Sejarah Perpustakaan Kantor Arsip Museum Studi lapangan Wawancara Yustina Eni Susanti W.
3. Verifikasi (kritik sejarah) Verifikasi di dalam sejarah memiliki arti pemeriksaan terhadap kebenaran laporan tentang suatu peristiwa sejarah. Verifikasi diperlukan untuk meneliti kembali data-data atau laporan-laporan dari suatu peristiwa yang telah terjadi.
A. Kritik Ekstern (Uji Autentitas) Kritik Ekstern kritik terhadap keaslian dari sumber-sumber sejarah yang ada.
B. Kritik Intern (Uji Kredibilitas) Kritik Intern : kritik terhadap isi dari suatu peninggalan sejarah, seperti isi prasasti, isi kitab kuno, isi dokumen dan sebagainya. Uji kredibilitas dimaksudkan untuk mencari tahu kebenaran sumber-sumber sejarah
4. Interpretasi (Penafsiran Sejarah) Interpretasi dalam sejarah mempunyai arti penafsiran terhadap suatu sumber/peristiwa atau memberikan pandangan teoritis terhadap suatu sumber/peristiwa sejarah. Sejarah sebagai suatu peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau, tetapi tidak semua data yang terkumpul dapat dijadikan sarana pendukung untuk mengungkapkan suatu peristiwa sejarah. Dari data tersebut diinterpretasikan sehingga data-data yang terkumpul dapat mengungkap kebenaran suatu peristiwa bersejarah. Dengan demikian, sesuatu yang tersirat dan tersurat dalam peninggalan tersebut dapat dikomunikasikan.
4. Interpretasi (Penafsiran Sejarah) Contohnya : Prasasti Yupa menyebutkan bahwa Raja Mulawarman melakukan penyembelihan hewan korban disebuah tempat yang bernama Waprakeswara. Karena Waprakeswara adalah tempat pemujaan terhadap dewa Siwa, maka sejarawan menginterpretasikan bahwa Raja Mulawarman beragama Hindhu Siwa (pemuja dewa siwa sebagai dewa utana) Sejarah sebagai suatu peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau, tetapi tidak semua data yang terkumpul dapat dijadikan sarana pendukung untuk mengungkapkan suatu peristiwa sejarah. Dari data tersebut diinterpretasikan sehingga data-data yang terkumpul dapat mengungkap kebenaran suatu peristiwa bersejarah. Dengan demikian, sesuatu yang tersirat dan tersurat dalam peninggalan tersebut dapat dikomunikasikan.
5. Historiografi (Penulisan Sejarah) Dari sumber-sumber sejarah akan disusun fakta-fakta yang menghasilkan suatu kronologi sehingga menjadi suatu kisah sejarah. Fakta sejarah suatu unsur yang dijabarkan secara langsung atau tidak langsung dari dokumen atau data-data sejarah. Ada 2 macam fakta: Fakta keras (hard fact) Fakta lunak (soft fact)
5. Historiografi (Penulisan Sejarah) Historiografi Indonesia dibagi 3, yaitu: 1. Tradisional 2. Kolonial 3. Nasional/Modern