Psikotropika Kelompok 4 : Adis Ayuni Desti Amelia Dyah Paramita Indratia Mahardika Riri Virawanty Wu’i Septia Siska.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
NARKOBA Di susun oleh : Ahmad Ali Ridho
Advertisements

I P A BAB 2 ASAM, BASA DAN GARAM.
Presentasi Biologi Psikotropika
TUGAS DASAR-DASAR PEMISAHAN ANALITIK
PRAKTIKUM BIOKIMIA URINE
ASAM, BASA dan GARAM
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA DARAH
UNSUR-UNSUR GOLONGAN I A
ANALISA Na BENZOAT PRINSIP: Sampel dijenuhi dgn lar NaCl, shg asam benzoat dlm sampel diubah menjadi NaBenzoat yg larut dgn Penambahan NaOH. NaBenzoat.
ASAM BASA KONSEP ASAM BASA TEORI ASAM BASA KONSEP pH, pOH, pKw
ANALISIS KUALITATIF ANALGETIK NON-NARKOTIK
VITAMIN.
ANALISIS KUALITATIF Golongan Obat Antibiotik
ANALISIS KUALITATITIF GOLONGAN NARKOTIKA
Mikhania C.E.,S.Farm, M.Si, Apt.
Mikhania C.E., S.Farm, M.Si, Apt
Mikhania C.E., S.Farm, M.Si, Apt
Test kualitatif KH.
STOIKIOMETRI REAKSI KIMIA 29 September 2014 – 07 Oktober 2014
Analisis Kualitatif Narkotika
ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA.
NARKOBA (Narkotika dan obat-obatan terlarang)
NARKOBA (Narkotika dan obat-obatan terlarang)
SIRUP Disusun oleh : Marsaulina Damanik ( )
ANALISIS PROTEIN.
PENGGOLONGAN OBAT MENURUT UNDANG-UNDANG
PEMISAHAN GOLONGAN III A
SUSPENSI CMC Anggota Kelompok : Kartika Dewi I. ( )
Titrimetri Analisa titrimetri merupakan satu bagian utama kimia analisis dan perhitungannya berdasarkan hubungan stoikiometri sederhana dari reaksi-reaksi.
ACIDS,BASES AND SALTS.
Unsur, Senyawa & Campuran
DATA PENGAMATAN Uji nyala api
Say no to drug Oleh Nurul Faradisa.
Penentuan Kadar Zat Besi (Fe)
IPA Terpadu MATERI DAN PERUBAHANNYA
Pewarnaan kuman.
SIFAT FISIKA DAN SIFAT KIMIA SUATU ZAT
ANALISIS KUALITATIF BY NURASIA ILHAM.
KIMIA ANALISIS 1. ANALISIS KUALITATIF Cara Klasik Cara Modern 2
TEST KUALITATIF PROTEIN
SALEP MATA OKSITETRASIKLIN
BIMBINGAN BELAJAR HARAPAN BANGSA materi IPA kelas VII Aini Maskuro, S
ELIKSIR Nama Kelompok: Kinanthi Sekartanjung P. ( )
Pemisahan Kation Golongan IV (Metode Sulfat)
Pemisahan golongan IIIB
PENGUJIAN UNTUK ION METAL (KATION) DAN ANION DALAM LARUTAN
Assalamu’alaikum.
ANALISIS SENYAWA IBUPROFEN DALAM SEDIAAN SIRUP
ANALISIS KUALITATIF ANORGANIK
GARAM DIAZONIUM & SENYAWA AZO
FOMULASI SNEDDS DISUSUN OLEH : 1.Lutfatul Amalia ( )
Senyawa yang mempunyai 2 gugus organik melekat pada atom O tunggal
Penentuan Kadar Karbohidrat Dengan Metode Anthrone
I P A BAB 2 ASAM, BASA DAN GARAM.
Praktikum Kimia Anorganik
Dra Ratih Dyah Pertiwi, M.Farm, Apt
Nanda Thyareza Imaniar ( )
BILANGAN OKSIDASI NITROGEN
Nama : khansa resthima ratu Kelas : H NPM :
SIMPLISIA HERBA PEGAGAN Centella asiatica(L.) Urban
RESEP BEDAK BIANG KERINGAT
RESEP GEL ANALGETIK OLEH ALLEN TRIPUT MUNIAGA SURABAYA.
RESEP GEL ANALGETIK OLEH ALLEN TRIPUT MUNIAGA SURABAYA.
IPA Terpadu MATERI DAN PERUBAHANNYA
BAB 2 ASAM, BASA DAN GARAM. A. Sifat Asam, Basa dan Garam ASAM  Buah-buahan yang masih muda akan terasa masam  asam  adalah zat yang dalam air dapat.
M. SIDROTULLAH PENGELOLAAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA.
Asam, Basa, dan Garam. Sifat Asam 1.Rasanya asam bila dicicipi (makanan) 2.Bersifat Korosif 3.Dapat merubah kertas lakmus biru menjadi merah 4.Phnya kurang.
Analisis Anion PRODI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK.
Transcript presentasi:

Psikotropika Kelompok 4 : Adis Ayuni Desti Amelia Dyah Paramita Indratia Mahardika Riri Virawanty Wu’i Septia Siska

 Pengertian Menurut UU No.5 Tahun 1997, psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah atau sintesis bukan narkotika yang bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan aktivitas mental dan perilaku.

Menurut Undang-Undang No Menurut Undang-Undang No. 5 tahun 1997, narkoba jenis psikotropika dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu : Golongan I Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan ketergantungan. Contoh golongan I adalah brolamfetamin dan mekatinona. Golongan II, Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi, dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan ketergantungan. Contoh golongan II adalah amfetamin, metamfetamin (sabu), dan fenetilin.

Lanjutan... Golongan III, Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta berpotensi sedang mengakibatkan ketergantungan, dapat digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan resep dokter. Contoh obat yang termasuk dalam golongan ini diantaranya amobarbital, pentazozin, dan pentobarbital. Golongan IV, Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan, dapat digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan resep dokter. Contoh obat yang termasuk dalam golongan ini diantaranya alprazolam, diazepam, nitrazepam, barbital, fenobarbital, klobazam, natrium barbital dan klordiazepoksida.

Analisis Kualitatif Obat Golongan Psikotropika

Diazepam Golongan analisis : IV Pemerian : bubuk kristal tak berwarna, rasa agak pahit Kelarutan : air ( 1:350), etanol ( 1:20 ), aseton ( 1:5) , eter ( 1:50), kloroform (1 :5 ) Pemeriksaan kualitatif 1. 5 mg zat + 1 ml 3N HCL  dipanaskan  timbul warna kuning lemah. 2. reaksi terhadap gugus metilen yang aktif  warna merah Diazepam

Fenobarbital Golongan analisis : IV Pemerian : Hablur kecil atau serbuk hablur putih berkilat ; tidak berbau ; tidak berasa ; stabil diudara ; pH larutan jenuh lebih kurang 5 Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air; larut dalam etanol, dalam eter ; dan dalam larutan alkali hidroksida Pemeriksaan Kualitatif : 1. Fenobarbital + Pereaksi Zwikker  warna ungu 2. Fenobarbital + Pereaksi H2SO4  warna ungu. Fenobarbital

Natrium Barbital Golongan analisis : IV Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, pahit. Kelarutan : Larut dalam 5 bagian air dan dalam 600 bagian etanol ( 95%)P, praktis tidak larut dalam kloroform P dan dalam eter P Pemeriksaan Kualitatif : 1. Natrium Barbital + Pereaksi Zwikker  warna ungu 2. Natrium Barbital + Pereaksi H2SO4  warna ungu Natrium Barbital

Barbital ( Veronal ) Golongan analisis : IV Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih Kelarutan : Larut dalam 130 bagian air, dalam 13 bagian air mendidih, dalam 15 bagian etanol (95%) P Pemeriksaan Kualitatif : 1. Zat uji + 2 tetes NaOH  jika perlu panaskan untuk melarutkan + HCL encer  amati kristal dibawah mikroskop 2. Zat uji + NaOH  didihkan  gas yang membirukan lakmus merah. Barbital ( Veronal )

Amfetamin Golongan analisis : II Pemerian : Serbuk hablur; putih; tidak berbau; agak pahit; disertai rasa tebal Kelarutan : Larut dalam 9 bagian air, dalam 515 bagian etanol (95%)P; praktis tidak larut dalam eter P Pemeriksaan Kualitatif : 2 mg zat dalam 4 ml air + 1 ml HCL 1N + 2 ml nitranilina + NaOH dan N-butanol P  kocok  biarkan memisah ( berubah jadi warna merah). Amfetamin

Metamfetamin Golongan analisis : II Pemerian : - Kelarutan : - Pemeriksaan Kualitatif : Metamfetamin + pereaksi Marquis  berwarna orange Metamfetamin + pereaksi Simon  berwarna biru Metamfetamin

Flurazepam Golongan analisis : IV Pemerian : Serbuk hablur, agak putih sampai kuning, tidak berbau atau sedikit bau Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam etanol; sukar larut dalam isopropanol dan dalam kloroform Pemeriksaan Kualitatif : 2 ml zat + 1 ml asam nitrat 2N  Rx klorida Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan dan didispersikan dalam kalium bromida P, menunjukkan maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama seperti flurazepam hidroklorida BPFI ( menurut FI ed. IV ) Flurazepam

Nitrazepamum Golongan analisis : IV Pemerian : Serbuk hablur, kuning Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; sukar larut dalam etanol dan dalam eter; agak sukar larut dalam kloroform Pemeriksaan Kualitatif : 1. 20 mg zat dalam campuran 5 ml HCL dan 10 ml air  didihkan selama 5 menit + 2 ml natrium nitrit + larutan asam sulfamat 0,5%  campurkan + 1 ml larutan N-(1-Naftil) etilendiamina dihidro-klorida  warna merah 2. 10 mg zat dalam 1 ml metanol, hangatkan + 0,05 ml NaOH 2N  warna kuning intensif Nitrazepamum

Amobarbital Golongan analisis : III Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau; rasa pahit; pH larutan jenuh lebih kurang 5,6 , tetapkan secara potensiometrik Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol dan dalam eter; larut dalam kloroform; dalam larutan alkali hidroksida dan dalam alkali karbonat Pemeriksaan Kualitatif : 1. Didihkan 200 mg zat + 10 ml NaOH 1N  amonia Amobarbital

Klordiazepoksida Golongan analisis : IV Pemerian : Serbuk hablur; kuning; tidak berbau; peka terhadap cahaya matahari Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; sukar larut dalam kloroform P dan dalam etanol 95% P Pemeriksaan Kualitatif : 1. 20 mg zat + 5 ml HCL dan 10 ml air  panaskan hingga mendidih + 2 ml natrium nitrit P ( kocok ) + 1 ml amonium sulfamat (kocok selama 2 menit ) + 1 ml nafetilendiamina  warna violet kemerahan Klordiazepoksida

TERIMA KASIH