ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK Presented by Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A.
TUJUAN PEMBELAJARAN Memahami pengertian anggaran biaya overhead pabrik. Menjelaskan kegunaan anggaran biaya overhead pabrik. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran biaya overhead pabrik. Menghitung harga pokok produksi. Menyusun anggaran biaya overhead pabrik.
Definisi Anggaran Biaya Overhead Pabrik Anggaran ini merencanakan biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka proses produksi, kecuali biaya bahan mentah langsung dan tenaga kerja langsung.
Anggaran Biaya Overhead Pabrik Manfaat anggaran ini adalah: Mengetahui penggunaan biaya secara lebih efisien. Menentukan harga pokok produk secara lebih tepat. Mengetahui pengalokasian biaya overhead pabrik sesuai dengan tempat (departemen) dimana biaya dibebankan. Sebagai alat pengawasan biaya overhead pabrik.
Anggaran Biaya Overhead Pabrik Anggaran ini berguna sebagai dasar untuk penyusunan anggaran harga pokok produksi (cost of goods manufactured budget), anggaran harga pokok penjualan (cost of goods sold), dan anggaran kas (cash budget).
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran BOP Anggaran unit yang akan diproduksi, berkaitan dengan kualitas dan kuantitasnya dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang. Berbagai standard yang telah ditetapkan perusahaan. Sistem pembayaran upah yang dipakai oleh perusahaan. Metode depresiasi, khususnya terhadap aktiva tetap. Metode alokasi biaya yang dipakai oleh perusahaan untuk membagi biaya-biaya yang semula merupakan satu kesatuan, menjadi beberapa kelompok biaya dimana biaya tersebut terjadi.
Perhitungan Harga Pokok Produksi Volume produksi masing-masing barang (dilihat dari anggaran produksi). Biaya bahan mentah untuk masing-masing barang (dilihat dari anggaran bahan mentah). Biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing barang (dilihat dari anggaran tenaga kerja langsung). Biaya overhead masing-masing bagian produksi dan bagian jasa/pembantu. Satuan kegiatan masing-masing bagian produksi dan bagian jasa/pembantu. Angka-angka standar pada masing-masing bagian produksi dan bagian jasa/ pembantu.
Ilustrasi soal : PT KOTA BARU memproduksi 2 macam barang yakni barang A dan barang B. Satuan kegiatan masing-masing bagian : Barang Unit Produksi A 7.000 B 4.000 Bagian Produksi I Unit Barang A Prduksi II Jam Mesin Langsung (DMH) Reparasi Jam reparasi langsung (DRH)
Angka Standar pada bagian produksi II Barang DMH A 4 B 3 Angka Standar pada bagian reparasi Bagian yang menggunakan jasa DRH Produksi I 0,20 DRH per unit A Produksi II 0,07 DRH per DMH
Biaya Overhead Biaya Bahan Mentah Bagian Biaya Overhead Produksi I Rp 26.000 Produksi II Rp 16.000 Reparasi Rp 6.000 Biaya Bahan Mentah Barang Biaya Bahan Mentah A Rp 70.000 B Rp 60.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Barang Biaya Tenaga Kerja Langsung A Rp 35.000 B Rp 14.000 Hitunglah Harga Pokok Produksi (cost of goods manufactured) ?
Cara Menjawab : Bagian Perhitungan Satuan Kegiatan Tingkat Kegiatan Produksi I Dari anggaran produksi Unit A 7.000 Produksi II Barang A : 7.000 X 4 DMH = 28.000 Barang B : 4.000 X 3 DMH = 12.000 DMH 40.000 Reparasi Bagian I : 7.000 X 0,20 = 1.400 Bagian II : 40.000 X 0,07 = 2.800 DRH 4.200
Cara Menjawab : Tingkat Kegiatan masing-masing : Bagian Produksi I = 7.000 unit Barang A Bagian Produksi II = 40.000 unit DHM Bagian Reparasi = 4.200 DRH
Cara Menjawab : Keterangan Bagian Produksi I II Biaya overhead bagian produksi pengalokasian biaya overhead bagian reparasi (dengan dasar DRH) : Rp 26.000 Rp 16.000 Bagian Produksi I : = 1.400 X Rp 6.000 4.200 Rp 2.000 Bagian Produksi II : = 2.800 X Rp 6.000 Rp 4.000 Jumlah biaya overhead yang akan dialokasikan ke barang A dan B Rp 28.000 Rp 20.000 Tingkat Kegiatan : Bagian Produksi I (dalam unit A) Bagian Produksi II (dalam DMH) 7.000 unit 40.000 DMH Tarif biaya overhead (overhead rate) Bagian Produksi I (per unit A) Bagian Produksi II (per DMH) Rp 4 Rp 5
Cara Menjawab : Keterangan Barang A ( 7.000 unit) Barang B (4.000 unit) Total (Rp) Per unit (Rp) Per Unit (Rp) Biaya bahan mentah langsung 70.000 10 60.000 15 Biaya tenaga kerja langsung 35.000 5 14.000 3,5 Biaya Overhead Barang A Bagian I: = 7.000 X Rp 4 = Rp 28.000 Bagian II: = 7.000 X 4 DMH X Rp 0,5 = 14.000 42.000 6 Barang B = 4.000 X 3 DMH X Rp 0,5 6.000 1,5 Jumlah 147.000 21 80.000 20
Sifat Biaya Overhead Pabrik Biaya Tetap Biaya yang jumlahnya tidak berubah (tetap) pada berbagai tingkat produksi. Contoh : Biaya depresiasi gedung, mesin, kendaraan, dan gaji pegawai bagian produksi. Biaya Variabel Biaya yang jumlahnya berubah sesuai dengan jumlah produksi pada satu periode. Contoh : Biaya bahan penolong. Biaya Semivariabel Biaya yang jumlahnya berubah tetapi tidak proporsional dengan perubahan jumlah produksi. Contoh : Biaya pemeliharaan, biaya tenaga kerja tidak langsung.
Penyusunan Anggaran Biaya Overhead Pabrik Biaya yang sifatnya tetap maka biaya pada periode yang akan datang ditentukan sama dengan periode sebelumnya. Biaya yang sifatnya variabel ditentukan berdasarkan tarif tertentu yang disesuaikan dengan kondisi yang akan datang. Biaya yang bersifat semivariabel akan ditentukan dengan menganalisis biaya pada beberapa periode yang lalu, kemudian mengelompokkannya ke dalam biaya tetap dan biaya variabel.
Kapasitas yang dipakai sebagai dasar penyusunan anggaran biaya overhead pabrik : Kapasitas praktis Kapasitas normal Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan
Alokasi BOP Pembagian BOP departemen pembantu ke departemen produksi, atau dari departemen pembantu ke departemen pembantu yang lain dan departemen produksi.
Ilustrasi Soal PT Geronimo Bagian Produksi : Bagian I = Rp 12.000.000 Bagian II = Rp 20.000.000 Bagian III = Rp 10.000.000 Bagian Jasa: Bagian I = Rp 2.500.000 Bagian II = Rp 5.000.000
Proposi Pemakaian Jasa Bagian Jasa Pembantu I II 50 % 45 % 30 % III 20 % 25 %
Alokasi BOP berdasarkan Proporsi Pemakaian Jasa Bagian Produksi Bagian/Pembantu I II III Biaya Overhead 1984 Alokasi biaya overhead bagian Jasa: Bagian Jasa I Bagian Jasa II 12.000.000 1.250.000 2.250.000 20.000.000 750.000 1.500.000 10.000.000 500.000 2.500.000 (2.500.000) - 5.000.000 (5.000.000) Jumlah Biaya Overhead 15.500.000 22.250.000 11.750.000
Terima Kasih