Biji Tengkawang
Latar Belakang Tengkawang adalah nama buah dan pohon dari beberapa jenis shorea, suku Dipterocarpaceae, yang menghasilkan minyak lemak yang berharga tinggi. Pohon-pohon tengkawang ini hanya terdapat di Kalimantan. Dalam bahasa Inggris tengkawang dikenal sebagai illipe nut atau Borneo tallow nut. Pohon Tengkawang yang termasuk dalam golongan kayu kelas tiga (umumnya digolongkan sebagai Meranti Merah) mempunyai ciri-ciri khas dengan pohon yang tinggi besar, mempunyai banyak cabang dan berdaun rimbun. Pohon tengkawang adalah tanaman hutan yang baru akan berbuah pada usia 8-9 tahun dengan masa panen raya 3-5 tahun sekali. Pohon tengkawang ini biasanya berbunga pada bulan Agustus - Oktober dan baru akan matang dan jatuh pada bulan Januari - Maret. Setiap pohon dapat menghasilkan 250 - 400 kg buah tengkawang atau sekitar 600 kg perhektar buah yang belum diproses. Buah tengkawang berbiji tunggal. Jika tidak dipungut, buah tengkawang yang jatuh ke tanah lembab akan segera berkecambah dalam 2-3 hari. Buah tengkawang ini lekas tumbuh karena tidak memiliki masa dormansi. Pada waktu biji berkecambah, kandungan minyak pada biji menurun dengan cepat. Oleh karena itu buah tengkawang harus dikumpulkan secepat mungkin setelah jatuh.
PEMBAHASAN Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae (tidak termasuk Eudicots dan Rosids) Ordo: Malvales. Famili: Dipterocarpaceae. Genus: Shorea.
Biji tengkawang Buah Tengkawang menghasilkan minyak lemak yang berharga tinggi. Minyak Tengkawang dihasilkan dari biji Tengkawang yang telah dijemur hingga kering kemudian ditumbuk dan diperas hingga keluar minyaknya. Secara tradisional, minyak Tengkawang digunakan untuk memasak, penyedap masakan dan untuk ramuan obat-obatan. Dalam dunia industri, minyak tengkawang digunakan sebagai bahan pengganti lemak coklat, bahan farmasi dan kosmetika. Pada masa lalu tengkawang juga dipakai dalam pembuatan lilin, sabun, margarin, pelumas dan sebagainya. Minyak tengkawang juga dikenal sebagai green butter.
Jenis-jenis Tengkawang Shorea stenoptera, Tengkawang Tungkul Shorea mecystopteryx, Tengkawang Layar Shorea pinanga, Tengkawang Rambai Shorea semiris, Tengkawang Terendak Shorea beccariana, Tengkawang Tengkal Shorea micrantha, Tengkabang Bungkus Shorea palembanica, Tengkawang Majau Shorea stenopten, Shorea lepidota, Tengkawang Gunung, Shorea singkawang, Sengkawang Pinang Shorea compressa Shorea gysberstiana, Shorea martiana Shorea amplexicaulis, Tengkawang Mege Shorea fallax , Tengkabang Layar Shorea havilandii, Selangan Batu Pinang, Tengkawang Ayer Shorea macrophylla, Tengkawang Hantelok Shorea scaberrima, Tengkawang Kijang Shorea splendida, Tengkawang Bani Shorea sumatrana, Kedawang, Tengkawang Batu
Sifat kimia fisika karakteristik nilai Titik cair mula-mula (oC) 30-36 Titik cair akhir (oC) 35-39 Titik beku (oC) 28-32 Titre test 50-52 Indeks bias pada 40 oC 45-47 Bilangan penyabunan 188-207 Bilangan tidak tersabunkan (%) 0,7-2,0 Bilangan Iod 29-38 Bilangan Bartya 8-15 Asam lemak bebas (%) 5-25
Komposisi Asam Lemak Shorea stenoptera Shorea robusta Asam lemak jenuh (%) - Asam miristat 18.0 4.5 Asam palmitat 43.3 44.2 Asam stearat 1.1 6.3 Asam arachidat 37.4 42.2 Asam lemak tak jenuh (%) 0.2 2.8 Asam oleat Asam linoleat
Cara Pengolahan Biji tengkawang Proses pengolahan buah tengkawang menjadi lemak diawali dengan pemisahan biji dari daging buah. Pemisahan ini dapat dilakukan dengan cara perendaman dalam air mengalir dan penjemuran di atas bara api (pengasapan). Biji tengkawang yang mengandung lemak tersebut selanjutnya di ekstrak dengan cara perebusan, pengempaan atau penggunaan bahan kimia. Lemak yang diperoleh selanjutnya dimurnikan dengan cara penetralan dalam alkali, pemucatan dan penghilangan bau.
Bahan dan Peralatan 1). Bahan - Biji Tengkawang yang sudah tua. - Air - Kertas saring berlapis magnesium karbonat 2). Peralatan - Alat suling pengukus. Alat ini digunakan untuk menyuling minyak atsiri cassiavera dengan metode pengukusan. Bagian-bagian utama dari alat penyulingan ini ialah: a. Ketel suling b. Pengembun uap (kondensor): penampung hasil pengembunan - Botol kaca berwarna gelap atau jerigen lastic kualitas tinggi.
Tekhnologi pengolahan Minyak Tengkawang - Ekstraksi - Rendering - Wet Rendering - Dry Rendering - Pengepresan Mekanis - Pengepresan Hidraulik (Hydraulic Pressing) - Pengepresan Berulir (Ekspeller Press) - Ekstraksi Dengan Pelarut - Pemurnian Minyak
PENUTUP Simpulan Secara tradisional, minyak Tengkawang digunakan untuk memasak, penyedap masakan dan untuk ramuan obat-obatan. Dalam dunia industri, minyak tengkawang digunakan sebagai bahan pengganti lemak coklat, bahan farmasi dan kosmetika. Pada masa lalu tengkawang juga dipakai dalam pembuatan lilin, sabun, margarin, pelumas dan sebagainya. Minyak tengkawang juga dikenal sebagai green butter.
Daftar pustaka http://id.wikipedia.org/wiki/Tengkawang http://alamendah.org/2009/10/18/pohon-tengkawang-berbuah-7-tahun-sekali/ http://riobelajar.blogspot.com/2009/07/minyak-tengkawang.html