Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MANAJEMEN KEUANGAN.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MANAJEMEN KEUANGAN."— Transcript presentasi:

1 MANAJEMEN KEUANGAN

2 LOGICAL THINKING MANAJEMEN
NPM BISNIS Profit ROI/ROA ROE ORGANISASI Kesehatan NIR LABA Benefit Sosial Pendidikan Keagamaan a group of people working together in a structured and coordinated fashion to achieve a set of goals (Griffin;2002) Beda karakter  Beda motif  Beda latar belakang Bagaimana kerjasama dilakukan untuk mencapai tujuan ? Efektif doing the right things is the process of designing and maintaining an environment in which individuals, working together in groups, efficiently and effiectively accomplish selected aims. (Heinz Weihrich & Harold Koontz; 2002)  Apa yang dikerjakan organisasi? Efisien Peran Manajemen  Mengapa harus bersama-sama? doing things right  Bagaimana cara penyelesaian? Fungsi Pemasaran  Fungsi Operasi  Fungsi SDM  Fungsi Keuangan  Kuantitas  Kualitas  Kompleksitas  Kebersamaan  Perencanaan  Pengorganisasian  Pelaksanaan  Pengawasan MANAJEMEN

3 BIDANG DISIPLIN ILMU KEUANGAN
Keuangan Perusahaan (Corporate Finance) Investasi (Investment) Pasar Keuangan dan Perantara (Financial Market and Intermediaries)

4 BIDANG DISIPLIN ILMU KEUANGAN
Keuangan Perusahaan (Corporate Finance) Investasi (Investment) Pasar Keuangan dan Perantara (Financial Market and Intermediaries)

5 PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KEUANGAN PERUSAHAAN FOKUS PENILAIAN (VALUATION) PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION MAKING) NILAI SEKURITAS INVESTMENT DECISION NILAI PERUSAHAAN FINANCING DECISION ASSETS MANAGEMENT DIVIDEND POLICY Keputusan membeli suatu aktiva tergantung pada penilaian. Misal : Keputusan membeli suatu aktiva diambil hanya jika nilai aktiva tsb lebih tinggi dari biaya yang dikeluarkan

6 KEUANGAN DAN AKUNTANSI
Hasil akhir berupa laporan keuangan dalam bentuk : (1) Neraca (Balance Sheet) (2) Laporan R/L (Income Statement) (3) Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows) 1. Memanfaatkan pandangan akuntansi tentang kondisi keuangan perusahaan di masa lalu dan saat ini 2. Penekanan pada aspek tinjauan (review), pada umumnya memiliki wawasan historis (apa yang telah terjadi) 2. Penekanan pada pembuatan keputusan lebih memfokus pandangan masa depan (future). 3. Tujuan utama adalah mempertanggung jawabkan apa yang terjadi di masa lalu 3. Mengkonsetrasi diri pada pertanyaan : “What do we do now? “ dan “Where do we go from here?”

7 Pertukaran (Rp) dan Aktiva Finansial
PASAR FINANSIAL Sudut pandang pihak ketiga PERUSAHAAN Keputusan Investasi Keputusan Pendanaan Kebijakan Deviden INVESTASI Pertukaran (Rp) dan Aktiva Finansial Rp Aktiva Riil Sudut pandang Keuangan Perusahaan Sudut pandang Investor PERANTARA KEUANGAN Sudut pandang pihak ketiga

8 Bendahara (Treasurer) Pengawas (Controller)
KARIR DI BIDANG KEUANGAN PADA BIDANG KEUANGAN PERUSAHAAN : Menjadi Manajer Keuangan (Financial Manajer) : Orang yang bertanggung jawab terhadap pembuatan keputusan keuangan perusahaan (pendanaan dan investasi) Jenis jabatan eksekutif : (1) Bendahara (Treasurer) (2) Pengawas (Controller) Bendahara (Treasurer) Pengawas (Controller)  Hubungan perbankan  Penyusunan laporan keuangan  Manajemen kas  Internal auditing  Pendanaan  Akuntansi  Manajemen kredit  Penggajian  Pembayaran dividen  Pencatatan  Asuransi  Penyusunan Anggaran  Manajemen dana pensiun  Pembayaran pajak

9 KARIR DI BIDANG KEUANGAN
PADA BIDANG FINANCIAL MARKET Menjadi Investor di pasar modal Jenis Jabatan : Funds Manager  mengelola dana investor klien anda PADA BIDANG PERBANKAN PADA BIDANG INTERMEDIARY INSTITUTION : Bidang Asuransi Bidang Usaha Leasing Pengelola dana pensiun

10 TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN
Teori-teori di bidang keuangan perusahaan memiliki satu TUJUAN NORMATIF : Bagaimana memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau pemilik perusahaan (wealth of the shareholders) ? 3.1 Analisa SWOT : Ω Memaksimumkan nilai perusahaan (market value of the firm) atau Memaksimumkan harga pasar saham Nilai perusahaan = Hutang + Modal Sendiri (V = Value) = (D = Debt) + (E = Equity) Jika : Hutang (D) diasumsikan tetap  Nilai perusahaan (V) naik  Modal sendiri akan naik Harga per lembar saham perusahaan meningkat, maka pemegang saham akan senang karena bertambah makmur.

11 MAKSIMALISASI NILAI PERUSAHAAN MAKSIMALISASI PROFIT PERUSAHAAN
Apakah memaksimumkan nilai perusahaan /harga saham SAMA dengan memaksimumkan keuntungan (profit) perusahaan? MAKSIMALISASI NILAI PERUSAHAAN VS MAKSIMALISASI PROFIT PERUSAHAAN Contoh : ∑ Lembar saham = 1 juta lembar Keuntungan bersih = Rp 100 Juta Diterbitkan saham baru sebanyak 1 juta lembar ∑ Lembar saham = 2 juta lembar Keuntungan bersih = Rp 150 Juta Maka : Penghasilan per lembar saham /EPS (Earnings per share) = Tidak sama

12 MAKSIMALISASI HARGA SAHAM MAKSIMALISASI EARNINGS PER SHARE
Apakah memaksimumkan harga saham SAMA dengan memaksimumkan Earnings per share ? MAKSIMALISASI HARGA SAHAM VS MAKSIMALISASI EARNINGS PER SHARE Tujuan memaksimumkan EPS pada tahun tertentu dapat mengorbankan EPS di masa mendatang. Contoh : Jika manajemen perusahaan berpandangan jangka pendek, ia akan mengusahakan keuntungan yang besar saat ini dengan menjual produk dengan harga tinggi tetapi dengan kualitas rendah untuk menekan biaya (strategi hit and run), namun di tahun-tahun mendatang keuntungan akan menurun bahkan hilang karena perusahaan kehilangan konsumen. PEMEGANG SAHAM JELAS TIDAK MENGHENDAKI KEMAKMURAN SESAAT DENGAN BIAYA KEMAKMURAN JANGKA PANJANG

13 Perkiraan keuntungan Proyek A Perkiraan keuntungan Proyek B
Tujuan memaksimumkan Pendapatan per lembar saham dapat membuat manajemen perusahaan melupakan konsep Nilai Waktu Uang (Time Value of Money) Contoh pemilihan proyek A dan B. Investasi sama Rp 100 Jt Tahun Perkiraan keuntungan Proyek A Perkiraan keuntungan Proyek B 1 100 Juta 2 25 Juta 3 175 Juta Total 150 Juta Kedua proyek sama-sama menguntungkan. Mana yang dipilih? Jika EPS ingin dimaksimumkan, proyek B harus dipilih karena menghasilkan keuntungan total yang lebih besar, namun karena uang ada nilai waktunya, proyek A bisa lebih menarik karena besar keuntungan diperoleh lebih awal

14 Last but not least ! Tujuan memaksimumkan keuntungan akan mendorong manajemen perusahaan memilih proyek-proyek yang menjanjikan keuntungan besar. Proyek-proyek semacam ini biasanya mengandung risiko yang besar juga Contoh sederhana : bank yang tidak terkenal pasti menawarkan suku bunga tabungan yang jauh lebih tinggi daripada bank yang terkenal baik dan aman. UNTUK MEMAKSIMUMKAN KEMAKMURAN PEMEGANG SAHAM TIDAK HANYA KEUNTUNGAN YANG DIPERHATIKAN, TETAPI JUGA FAKTOR RISIKO.

15 PRINSIP-PRINSIP KEUANGAN
Self Interest Behavior Risk Aversion Diversification Two Sided Transaction Incremental Benefit Signaling Capital Market Effisiency Risk-Return Trade-Off Option Time Value of Money

16 PRINSIP-PRINSIP KEUANGAN
Prinsip-prinsip keuangan terdiri atas himpunan pendapat-pendapat yang fundamental yang membentuk dasar untuk teori keuangan dan pembuatan keputusan keuangan PRINSIP “SELF INTEREST BEHAVIOR” Prinsip ini mengatakan “People act in the their own financial self interest” Inti prinsip ini : Orang akan memilih tindakan yang memberikan keuntungan (secara keuangan) yang terbaik bagi dirinya. PRINSIP “RISK AVERSION” Prinsip ini mengatakan “When all else is equal, people prefer higher return and lower risk” Inti prinsip ini : Orang akan memilih alternatif dengan rasio keuntungan (return) dan risiko (risk) terkecil PRINSIP “DIVERSIFICATION” Prinsip ini mengatakan “Diversification is beneficial” Inti prinsip ini : Tindakan diversifikasi adalah menguntungkan karena dapat meningkatkan rasio antara keuntungan dan risiko.

17 LANJUTAN PRINSIP “TWO SIDED TRANSACTIONS”
Prinsip ini mengatakan “Each financial transaction has at least two sided” Inti prinsip ini : dalam membuat keputusan keuangan perlu memperhatikan sisi lawan transaksi kita (win-win) tidak sekedar zero-sum games” PRINSIP “INCREMENTAL BENEFIT” Prinsip ini mengatakan “Financial decisions are based on incremental benefit”. Inti prinsip ini : Keputusan keuangan harus didasarkan pada selisih antara nilai dengan suatu alternatif dan nilai tanpa alternatif tsb. PRINSIP “SIGNALING” Prinsip ini mengatakan “Action convey information” Inti prinsip ini : Setiap tindakan mengandung informasi PRINSIP “CAPITAL MARKET EFFICIENCY” Prinsip ini mengatakan “Capital market are efficient” Inti prinsip ini : Efisien secara informasi dan efisien secara operasi

18 LANJUTAN PRINSIP “RISK-RETURN TRADE-OFF” PRINSIP “OPTION”
Prinsip ini mengatakan “There is a trade-off between risk and return” Inti prinsip ini : Jika menginginkan keuntungan besar , bersiaplah untuk menanggung risiko yang besar pula atau “high risk, high return” PRINSIP “OPTION” Prinsip ini mengatakan “Option is valuable”. Inti prinsip ini : Option menjadi dasar pengembangan sekuritas (derivative security) yang berguna untuk melakukan hedging (tindakan pengurangan risiko). PRINSIP “TIME VALUE OF MONEY” Prinsip ini mengatakan “Time has a time value” Inti prinsip ini : bahwa sejumlah uang saat ini tidak sama nilainya dengan sejumlah uang yang sama di masa yang akan datang

19 EVOLUSI TEORI KEUANGAN
Konsep Pasar Modal Sempurna (Perfect Capital Markets) Teori keuangan awal dibentuk dengan asumsi pasar modal sempurna, yang memiliki karakteristik : Tidak ada biaya transaksi Tidak ada pajak Ada cukup banyak pembeli dan penjual Baik individu dan perusahaan memiliki kemampuan yang sama dalam akses ke pasar Tidak ada biaya transaksi sehingga setiap orang memiliki informasi yang sama Setiap orang memiliki harapan yang sama Tidak ada biaya yang berhubungan dengan hal kesulitan keuangan

20 EVOLUSI TEORI KEUANGAN
KONTRIBUTOR KONTRIBUSI BAGI MANAJEMEN Discounted Cash Flow Analysis John Burr Williams Myron J. Gordon Nilai waktu uang (Time Value of Money) Capital Structure Theory Franco Modigliani & Merton Miller Struktur modal optimum Dividend Theory Franco Modigliani & Merton Miller Pengaruh dividend policy terhadap nilai perusahaan Portfolio Theory Harry Markowitz Pengurangan risiko dengan melakukan portfolio (diversifikasi) Capital Asset Pricing Model (CAPM) William Sharpe, John Lintner & Jan Moissin Cost of Capital dan Expected rate of return Option Pricing Theory Fisher Black & Myron Scholes Model penilaian harga saham Premi call and put option Efficient Market Hypothesis Eugene F. Fama Informationally efficient Agency Theory Michael C.Jensen & William H.Meckling Shareholders-Manager Relationship Shareholder-Bondholders Assymmetris Information Theory Konsep Pengembangan teori informasi (signaling)

21 INVESTASI TIDAK LANGSUNG INVESTASI PENGASILAN TETAP
PASAR FINANSIAL DAN TEORI SUKU BUNGA JENIS SEKURITAS FINANSIAL AKTIVA FINANCIAL INVESTASI LANGSUNG INVESTASI TIDAK LANGSUNG Misal : Reksa Dana Open-ends Close-ends INSTRUMEN PASAR-UANG INSTRUMEN PASAR-MODAL INSTRUMEN TURUNAN SBI Bond /Obligasi Option Commercial paper Stock / Saham Futures INVESTASI PENGASILAN TETAP INVESTASI MODAL SENDIRI

22 FUNGSI PASAR FINANSIL FINANCIAL MARKET Capital Market Money Market
Direct transfer of RP FINANCIAL MARKET Capital Market Money Market SURPLUS SPENDING UNIT (Funds Supplier) DEFICIT SPENDING UNIT (Funds User) Indirect transfer of RP INTERMEDIARIES Bank Insurance Company Pension Funds Financing Company Indirect transfer of RP INVESTMENT BANKERS Mutual Funds

23 PENENTUAN TINGKAT SUKU BUNGA
Tujuan PT. Sari Husada : - Meningkatkan kapasitas dan kualitas produk - Meningkatkan profitabilitas - Menaikan produktivitas pabrikasi - Menaikan penjualan Dana pada suatu perekonomian yang bebas dialokasikan melalui suatu sistem harga. Suku bunga merupakan harga yang harus dibayar untuk dana atau modal. Tingkat suku bunga ditentukan oleh faktor-faktor : Permintaan akan dana Penawaran dana Teori “Loanable Funds” menjelaskan mengapa suku bunga naik atau turun. Fokus teori ini ada pada penawaran (supply) dan permintaan (demand) terhadap dana yang dapat dipinjamkan (Loanable funds). Kurva penawaran untuk loanable funds (Sf) memiliki slope positif Kurva permintaan untuk loanable funds (Df) memiliki slope negatif Perpotongan antara Df dan Sf menentukan tingkat suku bunga pada kondisi keseimbangan (equilibrium) serta jumlah dana yang dipinjamkan.

24 1. Rumah Tangga (Household) 2. Sektor Usaha (Business)
Suku Bunga Sf E Df Jumlah Loanable Funds Faktor-faktor yang mempengaruhi supply dan demand dari loanable funds : 1. Rumah Tangga (Household) 2. Sektor Usaha (Business) 3. Pemerintah (Government) . Investor Asing

25 Deskripsi pengaruh masing-masing faktor
Faktor-Faktor Pengaruh Deskripsi pengaruh masing-masing faktor Supply Loanable funds (Sf) Demand Loanable funds (Df) Rumah Tangga (Household) Penghasilan meningkat  tabungan meningkat Konsumsi meningkat Meningkat Sektor Usaha (Business) Kelebihan kas yang diinvestasikan dalam jangka pendek Perekonomian membaik, memiliki banyak alternatif investasi, kebutuhan modal meningkat Pemerintah (Government) Jika BI ingin menurunkan money supply, ia akan menjual SBI ke masyarakat, sehingga Rp kembali ke BI Jika BI ingin menaikan jumlah uang beredar, ia akan mem beli SBPU dari masyarakat Anggaran belanja meningkat Menurun Investor Asing Semakin banyak investor asing untuk memberikan pinjaman / menginvestasikan dananya di suatu negara Investor asing membutuhkan dana dari suatu negara

26 1. Penawaran Loanable funds meningkat,
Suku Bunga Sf2 Sf Sf1 Jumlah Loanable Funds 2. Permintaan Loanable funds meningkat Suku Bunga Df2 Df Df1 Jumlah Loanable Funds

27 3. Penawaran Loanable funds menurun, dan permintaan loanable funds meningkat Apa yang terjadi dengan suku bunga ? Suku Bunga Sf1 Sf E2 E1 Df1 Df Jumlah Loanable Funds 4. Bagaimana jika penawaran loanable turun, dan permintaan loanable funds juga turun lebih banyak? Sf1 Suku Bunga Sf E1 E2 Df Df1 Jumlah Loanable Funds

28 HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN SUKU BUNGA
Inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa secara umum terjadi karena pertumbuhan uang (money supply) melebihi pertumbuhan produksi barang dan jasa. Yang dihawatirkan dari inflasi adalah menurunnya daya beli uang (purchasing power of money). Contoh : Saat ini harga 1 kg beras Rp Jika saudara meminjamkan Rp berarti saudara meminjamkan 10 kg beras. Jika saudara menginginkan bunga 10%/tahun, berarti saudara menghendaki 10 kg beras tersebut akan menjadi 11 kg beras. Misalnya terjadi inflasi 15%/tahun. Maka setahun kemudian saudara akan menerima Rp bunga (Rp 5.000) = Rp Harga beras saat itu telah naik menjadi Rp (1+0,15) = Rp Maka saudara hanya dapat membeli (Rp / 5.750) = 9,57 kg beras, bukan 11 kg.

29 HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN SUKU BUNGA
Irving Fisher (1896) mengemukakan suatu formula : (1+i) = (1+r) (1+PI) atau i = r +PI + r(PI) dimana : i = suku bunga nominal (nominal interest rate) r = Suku bungan riil (real interest rate) PI = inflasi yang diharapkan/diperkirakan (expected inflation) Contoh sebelumnya : Suku bunga riil =10% / tahun, Inflasi yang diperkirakan = 15% / tahun i = r +PI+r.PI = 10% + 15% + 10%(15%) = 26,5% Uang Rp akan menjadi Rp (1+0,265) = Rp Beras saat ini menjadi Rp (1+0,15) = Rp 5.750, Atau Rp / = 11 kg beras. Beras semula = : = 10 kg beras Maka bunga = 1kg atau 10%

30 HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN SUKU BUNGA
Berdasarkan perhitungan formula Irving Fisher, nampak bahwa : PI adalah premi untuk adanya inflasi. Premi ini untuk mempertahankan agar uang yang dipinjamkan (principal) tidak turun daya belinya. r.PI adalah premi inflasi untuk mempertahankan agar bunga riil yang diperoleh tidak turun daya belinya Jika tanpa r.PI : i = 10% + 0,15% = 25% Uang Rp menjadi Rp atau ( : 5.750) = 10,87 kg Bunga riil menjadi hanya 0,87 kg = 8,7% bukan 10%. Dalam kasus tingkat inflasi jumlahnya kecil, biasanya r.PI diabaikan, sehingga formula Fisher menjadi i = r +PI Kesimpulan : “The real rate of interest is the rate of exchange between present and futures GOODS” “The nominal rate of interest is the rate of exchange between present and futures Rupiahs


Download ppt "MANAJEMEN KEUANGAN."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google