Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pengukuran Kinerja Supply Chain

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pengukuran Kinerja Supply Chain"— Transcript presentasi:

1 Pengukuran Kinerja Supply Chain

2 Pengukuran Kinerja Supply Chain
Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk : Monitoring dan pengendalian Mengkomunikasikan tujuan organisasi ke fungsi-fungsi pada supply chain Mengetahui posisi organisasi relatif terhadap pesaing ataupun terhadap tujuan yang akan dicapai Menentukan arah perbaikan untuk menciptakan keunggulan bersaing.

3 Pendekatan Proses dalam Pengukuran Kinerja SC
Untuk merancang sistem pengukuran kinerja berdasarkan proses Chan & Li menyarankan 7 langkah dekomposisi sbb. : Indentifikasi dan hubungkan semua proses yang terlibat baik di dalam maupun di luar organisasi Definisikan dan batasi proses inti Tentukan misi, tanggung jawab, dan fungsi dari proses inti. Uraikan dan identifikasi sub-proses. Tentukan tanggung jawab dan fungsi sub-proses Uraikan lebih lanjut sub-proses menjadi aktifitas Hubungkan target antara hirarki mulai dari proses sampai aktivitas Mis target proses mengurangi order fulfilment lead time menjadi 60% dari yang sekarang, target ini harus bisa diterjemahkan menjadi target-target yang lebih spesifik oleh manajer madya.

4 Metrik Kinerja Supply Chain < Performance of Activity >
Biaya yang terlibat dalam eksekusi suatu aktivitas, biaya bisa diukur absolut dalam rupiah, atau persentasi terhadap suatu proses/aktivitas lain, mis biaya material relatif terhadap nilai penjualan Waktu yang diperlukan untuk mengerjakan suatu aktivitas. Kapasitas, ukuran seberapa banyak volume pekerjaan yang bisa dilakukan suatu sistem

5 Metrik Kinerja Supply Chain < Performance of Activity >
Kapabilitas, kemampuan supply chain melakukan suatu aktivitas, dengan sub-dimensi al sbb.: Reliabilitas ( kehandalan ), mengukur kemampuan supply chain untuk secara konsisten memenuhi janji (deviasi kecil) Aviability (ketersediaan / kesiapan), kemampuan supply chain untuk menyediakan produk atau jasa pada waktu yang diperlukan <responsiveness> Flexibility, kemampuan supply chain untuk cepat berubah sesuai dengan kebutuhan output ataupun pekerjaan yang harus dilakukan, mis fleksibilitas pengadaan, fleksibilitas produksi, fleksibilitas pengiriman.

6 Metrik Kinerja Supply Chain < Performance of Activity >
Produktivitas, mengukur efektivitas sumber daya mengubah input menjadi output Utilitas, mengukur tingkat pemakaian suber daya dalam kegiatan supply chain Outcome, merupakan hasil dari suatu proses atau aktivitas. Outcome bisa berupa nilai tambah suatu proses. Outcome kadang sulit diukur karena tidak berwujud.

7 Metrik pada model SCOR (SC Operations Reference)
Performance Atribute Customer-Facing Internal-Facing Reliability Responsiveness Flexibility Cost Assets Delivery performance x Fill rate Perfect order fulfillment Order fulfillment lead time Supply chain response time Production flexibility Supply chain management cost Cost of goods sold Value-added productivity Warranty cost of return proc cost Cash-to-cash cycle time Inventory days of supply Asset turns

8 Metrik pada model SCOR Metrik Penjelasan Best in class Rata-rata
Delivery performance Persentasi order terkirim sesuai jadwal 93% 69% Fill rate Persentasi jumlah permintaan dipenuhi tanpa menunggu 97% 88% Perfect order fulfillment Persentasi order terkirim komplit dan tepat waktu 92.40% 65.70% Order fulfillment lead time Waktu antara pelanggan memesan sampai pesanan diterima 135 hari 225 hari Warranty cost of return proc cost Persentasi pengeluaran u/ warranty terhadap nilai penjualan 1.20% 2.40% Cash-to-cash cycle time Waktu antara perusahaan membayar material sampai 35.6 hari 99.4 hari pembayaran produk yang dibuat dari material tersebut Inventory days of supply Lamanya persediaan cukup sebelum pasokan lbh lanjut 55 hari 84 hari Asset turns Berapa kali suatu asset dpt digunakan untuk menghasilkan 4.7 kali 1.7 kali revenue atau profit

9 Contoh perhitungan inventory days of supply
Perusahaan rata-rata menyimpan suatu komponen sebanyak 150 unit. Kebutuhan rata-rata komponen tersebut per tahun adalah 4000 unit. Jumlah hari kerja dalam setahun adalah 250. Dengan kata lain, rata-rata kebutuhan komponen per hari adalah 4000/250 = 16 unit, sehingga jumlah hari rata-rata yang harus bisa ditutupi oleh persediaan yang dimiliki adalah 150/16=9.375 hari.

10 Cash-to-cash cycle time
Tiga komponen c-2-c cycle time Rata-rata account receivable (dalam hari) yang merupakan seberapa cepat pelanggan membayar barang yang sudah diterima Rata-rata account payable (dalam hari) yang mengukur kecepatan perusahaan membayar ke pemasok untuk material/komponen yang telah diterima Rata-rata persediaan (dalam hari, yaitu days of supply) Cash-to-cash cycle time = inventory days of supply + average days of account receivable – average days of account payable

11 Contoh perhitungan C2C cycle time
Misalnya nilai penjualan selama 30 hari adalah 300 juta. Account receivable pada akhir bulan sebesar 60 juta. Nilai persediaan di akhir bulan adalah 120 juta. Cost of sales sebesar 60% dari nilai penjualan (margin keuntungan = 40% nilai penjualan); dan account payable di akhir bulan sebesar 45 juta. Nilai penjualan per hari = 300/30 hari = 10 juta Account receivable = 60 juta/10 juta = 6 hari Cost of sales per hari = 60% x 10 juta = 6 juta Account payable = 45 juta/ 6 juta = 7.5 hari Inventory days of supply = 120 juta/6juta = 20 hari Cash-to-cash cycle time = = 18.5 hari.


Download ppt "Pengukuran Kinerja Supply Chain"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google