Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

METODOLOGI PENELITIAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "METODOLOGI PENELITIAN"— Transcript presentasi:

1 METODOLOGI PENELITIAN

2 Cara Memperoleh Pengetahuan
Pengalaman Logika Intuisi Ex post facto Otoritas (tergantung pendapat penguasa) Wahyu

3 PENDEKATAN ILMIAH ------ PROSES BERPIKIR ILMIAH
- MERUMUSKAN MASALAH - MERUMUSKAN HIPOTESIS - MENGUMPULKAN DATA - ANALISIS DATA - PEMBUKTIAN HIPOTESIS BERPIKIR ILMIAH MENCARI KEBENARAN ILMIAH: A.   KEBENARAN KOHERENSI DEDUKTIF B. KEBENARAN KORESPONDENSI INDUKTIF C. KEBENARAN PRAGMATIS NILAI PRAKTIS/ KEGUNAAN

4 Ilmu Pengetahuan/Kajian Teoretik
Metode Ilmiah Rumusan Masalah Koherensi Ilmu Pengetahuan/Kajian Teoretik Kerangka Teoretik Deduktif Pragmatis Hipotesis Korespondensi H1 Induktif Pembuktian Hipotesis . Uji H0 Ditolak Diterima

5 Karakteristik Penelitian
Dapat diulang kembali (hasil sama) Terdapat sistem yang “Selfsealing” yang menghindarkan peneliti dari pengambilan keputusan yang salah Proses berdasarkan logika, empirik dan deduktif, serta objektif.

6 Sikap Peneliti Skeptik (tidak begitu saja percaya sebelum diverifikasi) Objektif dan tidak memihak manapun Selalu berdasarkan fakta, bukan nilai (value) Selalu berusaha untuk bekerja secara sistematik, teori adalah tentatif.

7 DALAM PENELITIAN, DIKENAL VARIABEL
DATA KARAKTERISTIK TERTENTU VARIABEL KARAKTERISTIK YANG DAPAT DINYATAKAN DENGAN NILAI YANG BERBEDA-BEDA CONTOH: SEKELOMPOK MAHASISWA DAPAT BERBEDA DALAM: JENIS KELAMIN, TINGGI BADAN, KECERDASAN, SIKAP, PRESTASI KERJA, SEMANGAT KERJA, KEPUASAN, KEMAMPUAN, KOMITMEN, KINERJA, MOTIVASI, DLL. KONSTANTA SUATU KARAKTERISTIK YANG DIMILIKI SAMA OLEH SETIAP KELOMPOK CONTOH: SEMUA MAHASISWA TP YANG DUDUK DI KELAS A KELAS A KONSTANTA

8 VARIABEL DAPAT DIBEDAKAN DALAM DUA KATEGORI:
A.    VARIABEL KONTINU B.    VARIABEL DISKRIT  DALAM PENELITIAN, DIKENAL ISTILAH VARIABEL BEBAS DAN VARIABEL TERIKAT VARIABEL BEBAS,DIKONTROL OLEH PENELITI DAN DIMANIPU-LASI SESUAI DENGAN TUJUAN PENELITIAN CONTOH: PENGARUH KEPEMIMPINAN, DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI VARIABEL BEBAS, ADA YANG HANYA SEKEDAR DIKLASIFIKASI-KAN CONTOH: METODA MENGAJAR (NON MP) VARIABEL TERIKAT MERUPAKAN ATAU DIANGGAP SEBAGAI PRESUMED KONSEKUENSI DARI VARIABEL BEBAS VARIABEL INILAH YANG (DIANGGAP) DIPENGARUHI OLEH VARIABEL BEBAS

9 JENIS VARIABEL VARIABEL FAKTUAL (INDIKATOR KONGKRET) VARIABEL KONSEPTUAL PERFORMANSI MAKSIMUM DIUKUR DENGAN TEST. (BAKAT, KECERDASAN, KEMAMPUAN, TEST HASIL BELAJAR) VARIABEL KONSEPTUAL PERFORMANSI TIPIKAL (KONSEP DIRI, MOTIVASI, KEPUASAN KERJA DSB) FAKTA INTRINSIK (SKOR RESPONDEN SBG UNIT ANALISIS) CONTOH: MOTIVASI DIRI, KEPUASAN KERJA KATA GANTINYA SAYA PERSEPSI TERHADAP FAKTA EKSTRINSIK (SKOR RESPONDEN) CONTOH: LINGKUNGAN KERJA, BUDAYA KERJA, IKLIM ORGANISASI DALAM DEFINISI OPERASIONAL ADA PERSEPSI (PENILAIAN). PENILAIAN (UNIT ANALISIS SBG OBYEK YANG DINILAI) CONTOH: PRESTASI KERJA, KINERJA, PRODUKTIVITAS, DSB. PENGGUNAAN KATA GANTI

10 KETERKAITAN ANTAR VARIABEL
VARIABEL TIDAK BEBAS VARIABEL BEBAS VARIABEL KONTROL (Var. Bebas) VARIABEL INTERVENING/ANTARA (Var. Bebas) VARIABEL MODERATOR ((Var. Bebas) Korelasi mensyaratkan homogenitas. Jika lahir 3 variabel yang tidak homogen misal Prestasi Belajar di kelas I, II, dan III, maka menjadi variabel moderator/ pengendali (Contoh: kelas dsb.) Hindari variabel moderator, maka cari variabel yang homogen populasinya.

11 VARIABEL ANTESEDEN (Var. Bebas)
VARIABEL PENGGANGGU (Var. Bebas)

12 PENGGOLONGAN JENIS PENELITIAN
Berdasarkan paradigma/pendekatan : - Penelitian kuantitatif - Penelitian kualitatif Berdasarkan fungsi dan tujuan : - Penelitian dasar - Penelitian terapan - Penelitian evaluasi - Penelitian pengembangan Berdasarkan jenis metode : - Survei korelasional - Survei komparatif - Eksperimen - Action research - Grounded research - Studi Kasus

13 PERBEDAAN KUANTITATIF & KUALITATIF
Inferensial Kasus Variabel Fokus Masalah Eksplanatif Eksploratif Mengukur data Mengungkap fakta Inst. Baku Peneliti sbg Instrumen Analisis Data Pemaknaan Data/Informasi Tema Umum Tema Khas

14 Penelitian menurut Pendekatan
1. Penelitian Survey Kerlinger, penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, data diambil dari sampel untuk generalisasi. 2. Penelitian Ex Post Facto Untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang melalui data tsb. untuk menemukan faktor-faktor yang mendahului atau menentukan sebab-sebab atas peristiwa yang diteliti. 3. Penelitian Eksperiment Penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Metode eksperiment yaitu, pre experimental, true experimental, factorial, dan quasi experimental (Tuckman). Pada umumnya dilakukan di laboratorium.

15 4. Penelitian Naturalistik
Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alami. Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), data yang dihasilkan bersifat deskriptif dan analisis data dilakukan secara induktif. Penelitian ini menekankan makna (kualitatif). 5. Policy Research (Penelitian kebijakan) Dilakukan terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah. Tepat untuk perencana dan perencanaan. 6. Action Research Tujuan utama penelitian ini untuk mengubah situasi, perilaku, organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja dan pranata.

16 7. Penelitian Evaluasi Evaluasi sebagai penelitian berarti berfungsi untuk menjelaskan fenomena. Penelitian evaluasi formatif menekankan pada proses untuk meningkatkan program atau produk, dan evaluasi sumatif menekankan pada efektivitas pencapaian program yang berupa produk tertentu. (Kidder) 8. Penelitian Sejarah Berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang telah berlangsung di masa lalu. Penelitian sejarah terutama digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang kapan kejadian berlangsung, siapa pelakunya dan bagaimana prosesnya. Menurut Tingkat Eksplanasi: Deskriptif, komparatif, dan Asosiatif. Menurut jenis data: Kuantitatif dan kualitatif.

17 PENELITIAN DESKRIPTIF
Jenis penelitian yang memberi gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejernih mungkin, tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti Ciri-ciri Penelitian deskriptif: Berhubungan dengan keadaan yang terjadi saat itu Menguraikan satu variabel, jika ada beberapa variabel, maka dilakukan satu persatu Variabel yang diteliti tidak dimanipulasi atau tidak ada perlakuan (treatment) Metode: Survey Cross-sectional survey Longitudinal survey

18 PENELITIAN MEMBANDINGKAN (EKSPERIMENT)
Jenis penelitian yang memberikan penjelasan tentang “alasan mengapa”. Hubungan sebab akibat dapat diketahui karena peneliti dimungkinkan untuk melakukan perlakuan (treatment) terhadap obyek penelitian. Tiga jenis variabel pada eksperiment: Variabel independen (bebas) yang memberikan perlakuan Variabel dependent yang dipengaruhi variabel independent Variabel confounding (Variabel yang tidak diharapkan mempengaruhi variabel dependen tetapi dapat mempengaruhi variabel dependen. Variabel ini perlu dikendalikan. Dua macam variabel confounding: * Variabel intervening (yang tidak dapat diukur secara langsung, misal: kegugupan, kelelahan, motivasi, dll) * Variabel ekstraneous (yang dapat diukur secara langsung, seperti umur, tingkat pendidikan, dll)

19 PENELITIAN KORELASI Jenis penelitian mencoba melihat hubungan antara beberapa variabel sebagaimana adanya tanpa ada perlakuan. Melihat apakah mungkin perubahan satu variabel berhubungan dengan perubahan vaiabel lainnya. Dua macam variabel: Varibel Prediksi. Variabel yang digunakan untuk memprediksi perubahan pada variabel yang satu Variabel Kriteria. Variabel yang berubah sesuai dengan perubahan pada variabel prediksi. Setiap ada perubahan pada variabel prediksi, variabel kriteria juga diharapkan berubah. Kelemahan: Tidak bisa menjawab “mengapa demikian”. Dengan kata lain,tidak bisa menunjukkan hubungan sebab akibat.

20 MASALAH PENELITIAN MASALAH diperoleh dari kehidupan sehari-hari karena menjumpai hal-hal yang aneh atau didorong oleh keinginan meningkatkan hasil kerja SUMBER MASALAH: 1. Diri sendiri 2. Membaca buku (deduksi teori) 3. “Diberi” oleh orang lain 4. Sumber non kependidikan KESULITAN DALAM MENGHADAPI MASALAH: 1. Cara memecahkan masalah metodologik 2. Kekurangan fakta-fakta material

21 Latar Belakang Masalah (Kuantitatif)
Peneliti menjelaskan tentang kesenjangan antara fakta (das sein) dan harapan (das solen) yang menjadi masalah utama penelitian (Variabel terikat). Fakta dapat merupakan apa yang ada sekarang berupa data sekunder, hasil observasi, atau hasil penelitian lainnya, sedangkan harapan dapat berupa apa yang ada yang terdapat pada undang-undang, peraturan, visi-misi, renstra, kurikulum, atau teori-teori dalam text book (literature) dan jurnal.

22 Contoh Rumusan Masalah Kuantitatif (Korelasional/Hubungan)
Contoh Penelitian Korelasional 2 Variabel Bebas dengan 1 Variabel Terikat HUBUNGAN ANTARA IMBALAN DAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN KINERJA PADA KEPALA SMP SWASTA KOTA DEPOK. 1. Apakah terdapat hubungan antara imbalan dengan kinerja? 2. Apakah terdapat hubungan antara lingkungan kerja dengan kinerja? 3. Apakah terdapat hubungan antara imbalan dan lingkungan kerja secara bersama-sama dengan kinerja?

23 Konstelasi Masalah Hubungan
X1 Y X2 Hubungan antara X1 dengan Y Hubungan antara X2 dengan Y Hubungan bersama-sama antara X1 dan X2 dengan Y

24 Pengaruh Dengan 3 Variabel X1, X2, dan X3 PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI DAN KEADILAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA PEGAWAI TU DI SMK NEGERI KOTA BOGOR. Apakah struktur organisasi berpengaruh langsung terhadap keadilan kerja? Apakah keadilan kerja berpengaruh langsung terhadap komitmen organisasi? Apakah struktur organisasi berpengaruh tidak langsung terhadap komitmen organisasi melalui keadilan kerja?

25 Model Hipotetik (Pengaruh) 3 Variabel
X1 1 … ?? X3 X3 3 3/4 2 X2 X1 = Struktur Organisasi X2 = Keadilan Kerja X3 = Komitmen Organisasi Pengaruh Langsung (Ada dukungan teori + dicari) Pengaruh tidak langsung (Dukungan teori harus pasti)

26 Model Hipotetik (Pengaruh) 4 Variabel
X1 4 3 6 X3 (1) atau tidak dicari. X3 X4 X4 7 2 5 X2 X1 = Budaya Organisasi X2 = Kepribadian X3 = Pengambilan Keputusan X4 = Komitmen Organisasi Pengaruh Langsung (Hipotesis 1, 2, 3, 4, dan 5) Pengaruh tidak langsung/melalui variabel lain (Hipotesis 6 dan 7)

27 ORGANIZATIONAL COMMITMENT Group Mechanisms
ORGANIZATIONAL MECHANISM ORGANIZATIONAL COMMITMENT Organizational Culture INDIVIDUAL MECHANISMS Organizational Structure Job Satisfaction Group Mechanisms INDIVIDUAL OUTCOMES Leadership styles & Behaviours Stress Job Performance Motivation Leadership Power & Influence Organizational Commitment Trust, Justice, & Ethics Teams Processes Teams Characteristics Learning & Decision Making INDIVIDUAL CHARACTERISTICS Personality & Cultural Values Ability Sumber: Jason A Colquitt, Jeffery A. Lepine, Michael J. Wesson “Organizational Behavior Improving Performance and Commitment in the Workplace”, 2009: New York, p. 64.

28 TUGAS KELOMPOK (Max. 3 orang)
1. Tentukan 2 variabel bebas (X1 dan X2) dan 1 variabel terikat (Y) atau X3 2. Buat deskripsi konseptual lengkap dengan sintesisnya dari masing-masing variabel. Dan dilengkapi dengan kerangka teoretik. (2 jawaban) 3. Buat Definisi Konseptual dan Definisi Operasionalnya + indikator 4. Buat Kisi-kisi instrumennya. 5. Susun instrumen penelitiannya (Pilih salah satu variabel).

29 Cara Merumuskan Masalah Kualitatif
Tentukan topik penelitian. Berdasarkan hasil grandtour observation/studi penjajagan awal di lapangan, tentukan: 1. Fokus penelitian (Tentukan dari sesuatu yang sifatnya unik, spesifik) 2. Tentukan sub fokus penelitian 3. Buat pertanyaan penelitian berdasarkan fokus dan sub fokusnya.

30 Latar Belakang Masalah (Kualitatif)
Peneliti menguraikan konteks atau situasi yang mendasari munculnya permasalahan yang menjadi fokus penelitian. Konteks permasalahan bisa berupa tinjauan historis, ekonomis, sosial, dan kultural. Penggambaran konteks permasalahan penelitian dapat dilakukan dengan menunjukkan fenomena-fenomena, fakta-fakta empiris atau kejadian aktual dan unik yang terjadi di masyarakat yang sudah terpublikasikan melalui media massa, buku-buku, hasil-hasil penelitian sebelumnya, atau sumber lainnya. Peneliti dapat menyertakan data statistik untuk menunjukkan aktualitas dan trend atau perkembangan fenomena yang menjadi latar belakang masalah penelitian. Peneliti menyertakan hasil studi pendahulu (pre-eliminary study) atas fenomena tertentu yang berupa data kuantitatif ataupun kutipan wawancara. Bagian latar belakang masalah ini sebaiknya diakhiri dengan batasan yang dibuat oleh peneliti berkaitan dengan fenomena, fakta empiris, ataupun kejadian aktual yang sudah dipaparkan sebelumnya. Batasan atas fenomena tersebut diharapkan dapat mengantarkan peneliti menuju fokus penelitian yang akan diteliti sekaligus menunjukkan penting dan menariknya permasalahan tersebut.

31 Fokus dan Subfokus Penelitian
Peneliti menetapkan fokus penelitian, yaitu area sepesifik yang akan diteliti. Setelah fokus ditentukan, selanjutnya ditetapkan sudut tinjauan dari fokus tersebut sebagai sub-subfokus penelitian. Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Peneliti merumuskan masalah penelitian dalam bentuk kalimat tanya yang bersifat umum (grand tour question) sebagai pertanyaan payung. Kemudian rumusan masalah ini dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang lebih sepesifik (research question) sesuai dengan sub-subfokus penelitian.

32 Contoh Rumusan Masalah Kualitatif
Contoh berikut yaitu penelitian M. Junus Melalatoa yang berjudul “Meneliti Pembangunan Masyarakat Desa Gayo di Aceh Tengah” dalam Kuntjaraningrat dan Donald K. Emmerson, ed., (1985: 22-23). Masalah Penelitian: Mulai akhir triwulan pertama tahun 1974 saya diberi kesempatan oleh Universitas Indonesia untuk melakukan penelitian di daerah pedesaan Gayo, Aceh tengah, selama masa satu tahun. Adapun yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah, meneliti bagaimana faktor-faktor sosial-budaya mempengaruhi kemakmuran masyarakat desa di daerah ini. Di Samping itu saya harus berusaha menghimpun sebanyak mungkin data-data etnografis yang memang sejak deskripsi-etnografis dari C.Snouck Hurgronye Het Gayoland en Zijn Bewoners (1903) yang sangat kurang lengkap itu, sepanjang pengetahuan saya belum pernah dilukiskan secara menyeluruh. Masalah pokok penelitian sudah tentu terlebih dahulu memerlukan perumusan dari konsep “kemakmuran”, yang sebenarnya bersifat sangat relatif. Konsep kemakmuran untuk keperluan penelitian ini, saya dasarkan atas pendirian bahwa orang bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan primer dalam hal meningkatkan mutu hidupnya.

33 Kebutuhan primer dalam kehidupan sehari-hari dari orang pedesaan Gayo saya ukur dengan metode penelitian anggaran rumah tangga dari dua sampel rumah tangga petani, dari dua buah desa yang diperkirakan berbeda kemakmurannya. Anggaran rumah tangga mengandung unsur-unsur anggaran penerimaan dan pengeluaran rumah tangga di desa-desa yang diteliti itu pada khususnya atau di daerah Gayo pada umumnya, diperlukan adanya unsur-unsur berupa hasil pertanian ialah hasil sawah, hasil ladang empus seperti kopi, tembakau, buah-buahan, palawija, kayu api dan lain-lain. Penerimaan dari pekerjaan sebagai buruh ialah upah, uang lembur dan lain-lain, atau sebagai pegawai, misalnya gaji, uang lembur, rumah instansi, kendaraan dinas, memburuh (tung-upah), guru pengajian, mendukun (guru kampung). Penerimaan rumah tangga yang lain berasal dari pemeliharaan ternak, menangkap ikan, usaha dagang, hadiah atau pemberian, hasil kerajinan, memberi pertunjukan, menang lotre dan lain-lain.

34 CARA MEMECAHKAN MASALAH
1. CARA BERPIKIR ANALITIK  2. CARA BERPIKIR SINTETIK

35 MENGEMUKAKAN MASALAH:
Menerangkan dengan jelas apa yang akan diterangkan/dipecahkan Membatasi ruang lingkup pada suatu per-soalan khusus

36 KAJIAN TEORETIK Teori: Suatu himpunan pengertian yang saling berkaitan, serta proposisi yang menyajikan pandangan sistematis tentang gejala-gejala dengan jalan menetapkan hubungan yang ada diantara variabel-variabel, dengan tujuan: a. Menjelaskan b. Mengontrol/mengendalikan c. Meramalkan/memprediksi gejala-gejala tersebut. Misal: Teori motivasi dua faktor dari Herzberg Teori kepemimpinan dari Hersey dan Blanchard Teori job longevity dari Katz TEORI PETUNJUK HIPOTESIS (Bukan pengetahuan yang sudah pasti)

37 KAJIAN TEORETIK (Kuantitatif) A. Deskripsi Konseptual
Peneliti membahas variabel penelitian secara konseptual dari berbagai teori atau konsep para ahli. Kajian konseptual ini dimulai dari variabel terikat (Y) dilanjutkan dengan variabel bebas (Xi). Untuk setiap variabel penelitian dituntut menggunakan minimal 5 (lima) rujukan konsep para ahli (untuk Tesis) Kajian konseptual tidak sekedar mencantumkan konsep-konsep secara runtut dari berbagai sumber tetapi hasil analisis dari berbagai konsep, kemudian membandingkan hasil analisis berbagai konsep. Dalam membandingkan hasil analisis berbagai konsep ditemukan persamaan dan perbedaan. Persamaan itu menjadi dasar sintesis yang akan menjadi konsep/ konstruk dari variabel yang akan diteliti.

38 KAJIAN TEORETIK (Kuantitatif) A. Deskripsi Konseptual
1. Produktivitas Menurut Robbins dapat didefinisikan produktivitas adalah, ” ”. Berdasarkan deskripsi konsep di atas, maka dapat disintesiskan produktivitas adalah …………….

39 B. Penelitian yang Relevan Peneliti mendeskripsikan hasil penelitian yang relevan dengan masalah penelitian, baik yang mendukung maupun yang bertentangan. Hasil penelitian yang relevan dapat diambil dari buku teks, jurnal, hasil penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan persamaan dan/atau perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang sudah ada.

40 Deskripsi konseptual Efektivitas Manajerial
No Author Concept Translate 1 Richard L. Draft. New Era of Management. (Canada: Cengage learning, 2010), h.7 effectiveness is the degree to which the organization achieves a stated goal Efektivitas adalah sejauh mana organisasi mencapai tujuan yang dinyatakan 2 management is the attainment of organizational goals in an effective and efficient manner through planning, organizing, leading, and controlling organizational resources Manajemen adalah pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien meliputi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan sumber daya organisasi.

41 Deskripsi konseptual Efektivitas Manajerial
No Author Concept Translate 3 Jennifer M George. Understanding and Managing Organizational Behaviour. (New Jersey: Pearson Educational International, 2005), h.7 The four principal function or duties of management are the duties of management are the processes of planning, organizing, leading and controlling on an organizing human, financial, material, and other resources to increase its effectiveness Empat prinsip fungsi atau tugas manajemen adalah tugas manajemen dalam proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan dari mengatur sumber daya manusia, keuangan, materi dan yang lainnya untuk mengembangkan efektivitas 4 Laurie J. Mullins. Management and Organisational Behaviour. (England: Prentice hall,2005), h.260 managerial effectiveness results from a combination of personal attributes and dimensions of the manager’s job in meeting the demands of the situation, and satisfying the requirements of the organisation Efektivitas manajerial adalah hasil dari kombinasi atribut pribadi dan dimensi pekerjaan manajer dalam memenuhi tuntutan situasi dan memuaskan persyaratan organisasi

42 Deskripsi konseptual Efektivitas Manajerial
No Author Concept Translate 5 Laurie J. Mullins. Management and Organisational Behaviour. (England: Prentice hall,2005),h.260 In order to be effective, the manager must give attention to outputs of the job – to performance in terms of such factors as obtaining best possible results in the important areas of the organisation, optimising use of resources, increasing profitability, and attainment of the aims and objectives of the organisation Untuk menjadi efektif, manajer harus memberi perhatian kepada hasil kerja, terhadap faktor kinerja seperti dalam memperoleh hasil yang terbaik dalam bidang penting pada organisasi, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, meningkatkan keuntungan, dan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. 6 Laurie J. Mullins. Management and Organisational Behaviour. (England: Prentice hall,2055),h.260 “criterion of general effectiveness – allocation of resources, achieving purpose, goal attainment, planning, organising, co-ordinating, controlling. Kriteria dari efektivitas secara umum adalah mengalokasikan sumber daya, menghasilkan tujuan, pencapaian tujuan, perencanaan, pengorganisasian, kerjasama, pengawasan.

43 Sintesis Efektivitas Manajerial
Efektivitas Manajerial adalah ketepatan mengalokasikan sumber daya dalam melaksanakan fungsi manajemen untuk pencapaian tujuan organisasi dengan indikator alokasi sumber daya, terpenuhinya tujuan, pengembangan rencana, koordinasi aktivitas kerja.

44 C. Kerangka Teoretik Contoh : Subjudul untuk kerangka teoretik;
Peneliti mendeskripsikan kajian berupa penalaran yang bersifat deduktif dari konsep-konsep setiap variabel, yang mengarah ke hubungan sebab akibat antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam kerangka teoretik ini peneliti membahas keterkaitan antara Xi dan Y yang didukung oleh teori yang sudah ada. Kerangka teoretik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengarahkan penyusunan hipotesis penelitian. Banyaknya subjudul kerangka teoretik sama dengan banyaknya butir pada perumusan masalah. Contoh : Subjudul untuk kerangka teoretik; Variabel X1 dan Y Variabel X2 dan Y Variabel X1, X2, secara bersama-sama dengan Y

45 Kerangka Teoretik Kewenangan dan Efektivitas Manajerial
Menurut Ivancevich(Organizational Behaviour and Management Singapore: McGraw Hill, h.454) Managers who have relatively high authority can exercise more autonomy and thus satisfy their desires to participate in problem solving. This autonomy can lead to managerial creativity and ingenuity, which contribute to the adaptiveness and depelopment of organization managers. Para manajer yang memiliki kewenangan yang relatif tinggi dapat menjalankan lebih banyak hasrat kemandirian dan dengan demikian memuaskan hasrat-hasrat mereka untuk ikut serta memecahkan masalah. Kemandirian ini dapat menghasilkan kreativitas dan kecakapan manajerial yang memberikan andil terhadap kemampuan beradaptasi serta pengembangan organisasi dan pengembangan para manajer.

46 CONTOH KERANGKA TEORETIK: George and Jones menjelaskan, “empowerment often requires managers and supervisors to change the ways they think about decision making”. Pemberdayaan sering dibutuhkan manajer dan supervisor untuk mengubah cara-cara mereka berpikir tentang membuat keputusan. Hal senada juga diungkapkan Robbins dan Coulter, “empowerment involves increasing the decision making discretion of worker”. Pemberdayaan mencakup peningkatan kebijakan pengambilan keputusan dari karyawan.

47 ORGANIZATIONAL COMMITMENT Group Mechanisms
ORGANIZATIONAL MECHANISM ORGANIZATIONAL COMMITMENT Organizational Culture INDIVIDUAL MECHANISMS Organizational Structure Job Satisfaction Group Mechanisms INDIVIDUAL OUTCOMES Leadership styles & Behaviours Stress Job Performance Motivation Leadership Power & Influence Organizational Commitment Trust, Justice, & Ethics Teams Processes Teams Characteristics Learning & Decision Making INDIVIDUAL CHARACTERISTICS Personality & Cultural Values Ability Sumber: Jason A Colquitt, Jeffery A. Lepine, Michael J. Wesson “Organizational Behavior Improving Performance and Commitment in the Workplace”, 2009: New York, h. 64.

48 MENULIS DI BAB II/KAJIAN TEORETIK
Variabel Y Kajian secara narasi dari teori (minimal 5 texbook asing) dan beberapa pendapat dari literatur Indonesia dan Internet, kemudian diakhiri dengan sintesis. Variabel X1 Kajian secara narasi dari teori (minimal 5 texbook asing) dan beberapa pendapat dari literatur Indonesia dan Internet, kemudian diakhiri dengan sintesis. Variabel X2

49 HIPOTESIS DEFINISI HIPOTESIS:
Jawaban sementara yang disarankan sebagai pemecahan masalah atau sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa tertentu. FUNGSI HIPOTESIS 1. Memberi keterangan tentatif 2. Hipotesis menyatakan hubungan yang dapat diuji melalui penelitian. 3. Hipotesis memberikan arah penelitian.

50 Contoh Hipotesis Penelitian
Contoh Penelitian Hubungan 2 Variabel Bebas dengan 1 Variabel Terikat Searah (positif) lawannya berlawanan arah (negatif): Terdapat hubungan positif antara imbalan dengan kinerja. Terdapat hubungan positif antara lingkungan kerja dengan kinerja. Terdapat hubungan positif antara imbalan, dan lingkungan kerja secara bersama-sama dengan kinerja. Dua arah: Terdapat hubungan antara motivasi dengan kinerja

51 Contoh Hipotesis Penelitian
Contoh Penelitian Pengaruh 2 Variabel Bebas dengan 1 Variabel Terikat Struktur organisasi berpengaruh langsung positif terhadap komitmen organisasi. Keadilan kerja berpengaruh langsung positif terhadap komitmen organisasi. Struktur organisasi berpengaruh langsung positif terhadap keadilan kerja. Struktur organisasi berpengaruh tidak langsung terhadap komitmen organisasi melalui keadilan kerja.

52 KAJIAN TEORETIK (Kualitatif)
A. Deskripsi Konseptual Fokus dan Subfokus Penelitian Peneliti mendeskripsikan konsep-konsep yang dapat dijadikan landasan penelitian yang berhubungan dengan fokus dan subfokus penelitian. Konsep tersebut didasarkan pada tinjauan pustaka dari berbagai buku dan jurnal yang berkaitan dengan topik penelitian. Deskripsi konseptual ini diperlukan untuk memberikan gambaran tentang fokus penelitian dan bagaimana fokus penelitian dikembangkan menjadi subfokus penelitian. B. Hasil Penelitian yang Relevan Peneliti mengkemukakan hasil penelitian yang berhubungan dengan topik penelitian yang dilaksanakan. Hasil penelitian yang relevan dimaksudkan untuk menunjukkan posisi penelitian yang dilakukan di antara penelitian-penelitian yang berkaitan yang pernah dilakukan.

53 METODOLOGI PENELITIAN (Kualitatif)
A. Tujuan Penelitian Penelitian menjelaskan tujuan penelitian yaitu untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang fokus dan subfokus penelitian. B. Metode dan Prosedur Penelitian Peneliti menjelaskan pendekatan dan metode penelitian yang digunakan serta prosedur pelaksanaannya. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, sedangkan metode penelitian sesuai dengan jenis penelitian kualitatif yang digunakan (etnografi, studi kasus, fenomenologi, grounded theory, naratif, atau analisis isi). Prosedur penelitian menjelaskan langkah-langkah penelitian. Prosedur penelitian kualitatif pada umumnya bersifat siklus. C. Tempat dan Waktu Penelitian Peneliti menjelaskan dimana penelitian dilakukan dan kapan penelitian itu dilakukan. Waktu penelitian adalah sejak melakukan observasi awal sebagai persiapan penulisan proposal sampai pada penulisan laporan penelitian. Khusus penelitian analisis isi tidak terikat dengan tempat tertentu.

54 D. Latar Penelitian E. Data dan Sumber Data
Peneliti menjelaskan latar penelitian yang menggambarkan situasi sosial yang menjadi latar penelitian. Untuk menjelaskan latar penelitian ini peneliti perlu melakukan observasi pendahuluan. Peneliti sudah mengumpulkan data tentang gambaran umum konteks penelitian berupa subjek, lokasi, kegiatan dan waktu yang melatari fenomena yang menjadi fokus penelitian. E. Data dan Sumber Data Peneliti menjelaskan informasi atau data yang dikumpulkan sehubungan dengan fokus dan subfokus penelitian. Kemudian dijelaskan pula sumber-sumber data primer maupun sekunder yang digunakan dalam penelitian baik informan, peristiwa, maupun dokumen.

55 F. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data
Peneliti menjelaskan teknik dan prosedur yang digunakan dalam pengumpulan data yang meliputi: (1) observasi, (2) wawancara, (3) dokumen, dan (4) focus group discussion. G. Prosedur Analisis Data Peneliti menjelaskan prosedur analisis data, baik selama proses pengumpulan data maupun setelah data terkumpul. Prosedur analisis dapat menggunakan salah satu dari model-model analisis data kualitatif yang sesuai dengan jenis (metode) penelitian kualitatif yang digunakan (model Milles & Hubberman, Spradly, Bogdan & Biklen, Strauss & Corbin, Yin, atau Analisis Isi).

56 H. Pemeriksaan Keabsahan Data
Peneliti menjelaskan bagaimana keabsahan data yang mencakup kredibilitas, dependabilitas, transferabilitas, dan komfirmabilitas. Kredibilitas (Credibility). Kredibilitas merupakan penetapan hasil penelitian kualitatif yang kredibel atau dapat dipercaya dari persepektif partisipan dalam penelitian tersebut. Karena dari perspektif ini tujuan penelitian kualitatif adalah untuk mendeskripsikan atau memahami fenomena yang menarik perhatian dari sudut pandang partisipan. Partisipan adalah satu-satunya orang yang dapat menilai secara sah kredibelitas hasil penelitian tersebut. Strategi untuk meningkatkan kredibilitas data meliputi perpanjangan pengamatan, ketekunan penelitian, triangulasi, diskusi teman sejawat, analisis kasus negatif, dan memberchecking. Transferabilitas (Transferability). Transferabilitas merujuk pada tingkat kemampuan hasil penelitian kualitatif untuk dapat digeneralisasikan atau ditranfer pada konteks atau seting yang lain. Dari sebuah perspektif kualitatif transferabilitas merupakan tanggung jawab seseorang dalam melakukan generalisasi. Peneliti kualitatif dapat meningkatkan transferabilitas dengan melakukan suatu pekerjaan mendeskripsikan konteks penelitian dan asumsi-asumsi yang menjadi sentral pada penelitian tersebut. Orang yang ingin mentransfer hasil penelitian pada konteks yang berbeda bertanggung jawab untuk membuat keputusan tentang bagaimana transfer tersebut masuk akal.

57 Dependabilitas (Dependability)
Dependabilitas (Dependability). Dependabilitas menekankan perlunya peneliti untuk memperhitungkan konteks yang berubah-ubah dalam penelitian yang dilakukan. Peneliti bertanggung jawab menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi dalam seting dan bagaimana perubahan-perubahan tersebut dapat mempengaruhi cara pendekatan penelitian dalam studi tersebut. Konfirmabilitas (Confirmability). Konfirmabilitas atau objektivitas merujuk pada tingkat kemampuan hasil penelitian yang dikonfirmasikan oleh orang lain. Terdapat sejumlah strategi untuk meningkatkan konfirmabilitas. Peneliti dapat mendokumentasikan prosedur untuk mengecek dan mengecek kembali seluruh data penelitian. Peneliti lain dapat mengambil suatu peran “devil’s advocate” terhadap hasil penelitian, dan proses ini dapat didokumentasikan. Peneliti secara aktif dapat menelusuri dan mendeskripsikan contoh-contoh negatif yang bertentangan dengan pengamatan sebelumnya.

58 BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Tujuan Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Metode Penelitian Populasi dan Sampel + Teknik Sampling Instrumen + uji coba Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data Hipotesis Statistik

59 Metode Penelitian 1. Studi Kasus
(Tidak dapat digeneralisasikan hasilnya) 2. Survey (Deskriptif, eksploratif) (Hasil penelitian dapat digeneralisasikan dengan cara pengambilan sampel). Sampel Populasi 3. Experiment (ada kelompok eksperiment dan kelompok kontrol)

60 DESAIN PENELITIAN:   Desain Survey, digunakan pada penelitian deskriptif, eksploratif, dan eksperimen. Kualitas survey antara lain bergantung pada: a. Jumlah orang yang dijadikan sampel b. Taraf sampel representatif, dan c. Tingkat kepercayaan informasi yang diperoleh dari sampel Desain Studi Kasus Case Study dapat mengenai perkembangan sesuatu, dapat pula memberikan gambaran tentang keadaan yang ada. Bahan untuk case study, dapat diambil dari sumber-sumber seperti:    a Laporan hasil pengamatan      b Catatan pribadi      c Kitab harian atau biografi orang yang diselidiki    d Laporan atau keterangan dari seseorang yang mengetahui tentang objek/subjek yang sedang diteliti.

61 3. Desain Eksperiment Dalam desain eksperimen terdapat kelompok yang disebut kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok Eksperimen, yaitu kelompok yang sengaja dipengaruhi oleh variabel-variabel tertentu. Misalnya diberi latihan. Kelompok kontrol, yaitu kelompok yang tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel tersebut, misalnya tidak diberi latihan.

62 POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah keseluruhan unit yg akan diselidiki karakteristiknya Populasi dapat dibagi atas populasi target dan populasi terjangkau Populasi terjangkau terdiri dari keseluruhan unit yg benar-benar mendapat kesempatan untuk dipilih sbg sampel Populasi target adalah populasi yg menjadi daerah generalisasi hasil penelitian

63 Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.
Populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. Jika setiap manusia memberikan satu data, maka banyaknya/ukuran populasi akan sama dengan banyaknya manusia. Ukuran populasi dapat terhingga dan tak terhingga. Populasi yang merupakan sasaran ideal dari generalisasi hasil penelitian disebut populasi sasaran (target population). Populasi yang merupakan sasaran realistik dari generalisasi hasil penelitian disebut populasi terjangkau (Available population) Sampel diambil dari populasi data yang homogen.

64 UKURAN SAMPEL Salah satu faktor penentu kualitas hasil penelitian adalah ukuran sampel Ada empat pertimbangan yg digunakan dalam menentukan ukuran sampel Heterogenitas karakteristik populasi Tingkat presisi yang dikehendaki Persyaratan teknik statistik yang digunakan dalam analisis data Ketersediaan sumber (tenaga, waktu & biaya)

65 TEKNIK DASAR PENGAMBLAN SAMPEL
Random Sistematik Stratified (berstrata) Cluster (Gugus) Multi stage

66 Sampel dan Teknik Sampling (Representatif)
Sampel random atau sampel acak (setiap unsur dalam populasi memiliki probabilitas yang sama. Sampel berstrata (tingkatan). Sampel wilayah Sampel proporsi (digunakan bersamaan dengan teknik sampling strata) Sampel bertujuan (pertimbangan pakar di bidang tsb untuk menentukan ukuran sampel yang representatif) Sampel kuota (saat pengumpulan pendapat menurut pembatasan tertentu misalnya kelamin tertentu, umur tertentu, penghasilan tertentu) Sampel kelompok/gugus (Bila populasi sangat besar atau tersebar di wilayah yang luas)

67 Distribusi Sampling (James T. McClave)
Apabila sampel acak yang besarnya n berulang-ulang diambil dari sebuah populasi normal, dengan rata-rata µ dan variansi σ², maka distribusi sampling dari rata-rata sampel akan normal dengan rata-rata µ dan σ²/n. Dalam kehidupan nyata tidak ada populasi normal secara sempurna. Ambil sampel acak dari populasi n. Dari setiap sampel ini diperoleh rata-rata sampel yang akan bervariasi dan membentuk kluster sekitar rata-rata populasi µ . Hasilnya adalah kurva normal. Selanjutnya simpangan baku dan distribusi normal rata-rata sampel menjadi σ/√n. Makin besar sampel yang dipilih, makin kecil simpangan baku pada distribusi sampling sehingga makin mengelompok rata-rata sampel.

68 Formula yang dapat digunakan (Simple Random Sampling):
Tabel Bilangan Random (William G. Cochran) Tabel Krejcie Morgan (ditentukan jumlah populasi terjangkau, lalu ukuran sampelyang harus diambil) Slovin Distribusi sampling dengan distribusi normal rata-rata sampel.

69 Roscoe dalam Research Methods For Business menyarankan ukuran sampel sebagai berikut:
Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30 sampai dengan 500. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita,pegawai negeri-swasta), maka jumlah sampel setiap kategori minimal 30. Bila dalam penelitian melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda), maka jumlah sampel minimal 10 kali jumlah varibel yang diteliti. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol masing-masing antara 10 s/d 20.

70 Metode Pengumpulan Data
1. Wawancara a. Bebas b. Terpimpin c. Bebas terpimpin 2. Observasi a. Non Sistematis b. Sistematis 3. Kuesioner (Kuantitatif) 4. Dokumentasi 5. Focus Group Discution

71 INSTRUMEN PENELITIAN Tes - Tes tertulis - Tes lisan - Tes perbuatan
Kuesioner Skala Sikap Skala Penilaian Format observasi

72 LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN
Mengkaji konsep Konstruk - definisi konseptual = Konstruk/sintesis (Bab II) - definisi operasional + indikator Mengembangkan dimensi & indikator Membuat kisi-kisi Menetapkan rentang parameter Identifikasi ciri kutub (Negatif/Positif) ada tanda-tanda pernyataan/item ciri kutub positif dan kutub negatif untuk setiap indikator) Menulis butir instrumen

73 PETUNJUK MENULIS BUTIR
Pernyataan berkaitan dengan atau mengenai ciri kutub positif atau ciri kutub negatif dari setiap indikator. Pilihan jawaban (option) harus sesuai menjawab pernyataan Menggunakan kata ganti yang tepat sesuai dengan definisi operasional variabel yang diukur Pernyataan harus singkat, jelas, komunikatif dan mudah dimengerti oleh responden.

74 LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN
Proses validasi konsep - telaah/jastifikasi pakar - panel - jastifikasi pakar Perbaikan/revisi Proses validasi empiris - uji coba instrumen - analisis data hasil uji-coba (uji validitas, reliabilitas) Seleksi butir valid Perakitan instrumen

75 Validitas dan Reliabilitas
Validitas apakah suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur oleh alat tersebut. Validitas langsung (analisa rasional dan putusan profesi (Professional judgment). Validitas deriatif bergantung pada pembuktian statistik dan empiris. Kerlinger membagi validitas: a. Validitas isi tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka. Melalui butir-butir tes dapat diketahui wilayah isi yang sedang diukur (dengan test) b. Validitas konstruk---- validitas internal (analisis butir kuesioner) c. Validitas kriteria----prediktif (ada data prediktor dan data patokan misal nilai yang diperoleh seseorang dalam suatu mata kuliah)

76 Validitas konkuren ditentukan melalui analisis korelasi atau diskriminasi. Koefisien korelasi dihitung antara skor hasil instrumen yang baru dikembangkan dan skor hasil instrumen lain yang telah ada (dibuat) sebelumnya yang digunakan pada waktu yang bersamaan atau berbeda. Pada uji validitas, hasil r hitung dikonsultasikan dengan r tabel.

77 VALIDITAS KAJIAN TEORETIK INTERNAL (KONSTRUK) KONTINUM DISKRIT TEST (CONTENT) PRODUCT MOMENT (PERSON) BISERIAL

78 Reliabilitas Indeks yang menunjukkan apakah suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas dapat dilakukan dengan reliabilitas eksternal yaitu dengan teknik paralel (dengan menyusun dua stel instrumen) dan teknik ulang. Masing-masing dihitung dengan korelasi. Sedangkan reliabilitas internal dilakukan dengan mengadakan pengetesan dengan menggunakan rumus belah dua, rumus K-R, rumus Alpha Cronbach, dsb. K-R, Validitas Biserial/point biserial Alpha Cronbach , Pearson Catatan: Indeks Reliabilitas tidak dikonsultasikan dengan r tabel (r kritis).

79 MENULIS INSTRUMEN DI BAB III
Variabel X1 a. Definisi Konseptual b. Definisi Operasional c. Kisi-kisi Instrumen d. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1) Uji Validitas 2) Perhitungan Reliabilitas 2. Variabel X2

80 Variabel Y atau X3 a. Definisi Konseptual b. Definisi Operasional c. Kisi-kisi Instrumen d. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1) Uji Validitas 2) Perhitungan Reliabilitas

81 CONTOH DEFINISI KONSEPTUAL
Lingkungan kerja adalah kondisi fisik dan psikologis yang dirasakan pegawai di tempat kerja yang meliputi lingkungan fisik terdiri dari sarana kerja dan peralatan kerja; lingkungan manusia/sosial yang terdiri dari hubungan antar atasan dengan karyawan.

82 CONTOH DEFINISI OPERASIONAL
Lingkungan kerja adalah penilaian kepala sekolah terhadap kondisi fisik dan psikologis yang dirasakan di tempat kerja yang diukur melalui indikator lingkungan fisik terdiri dari sarana kerja dan peralatan kerja; lingkungan manusia yang terdiri dari hubungan antar individu dan hubungan antara pimpinan dengan personil.

83 KISI-KISI INSTRUMEN No. Variabel Indikator No. Item 1. 2.
Lingkungan Kerja 1. Kondisi fisik: a. sarana kerja b. peralatan kerja; Kondisi sosial: a. Hubungan antar individu b. Hubungan pimpinan dengan personil 1-10 11-15 16-20 21-30 2. Komitmen Organisasi

84 Instrumen (Kuantitatif)
No. Pernyataan SS ST R TS STS 1. 2. 3. Dst.

85 CONTOH 1. Pengaturan suhu ruangan di tempat kerja Sangat Memadai Memadai Cukup Memadai Tidak Memadai Sangat Tidak Memadai 11. Kualitas peralatan kerja yang dibutuhkan

86 CONTOH DEFINISI KONSEPTUAL
Pengetahuan Kepemimpinan adalah kemampuan kognisi seseorang berupa aspek mengetahui, memahami, dan mengaplikasi untuk mempengaruhi anggota organisasi dalam mencapai hasil kerja yang di harapkan dengan indikator: (1) pemberian tugas, (2) pendelegasian wewenang, (3) hubungan antar anggota, dan (4) pemberian penghargaan.

87 CONTOH DEFINISI OPERASIONAL
Pengetahuan Kepemimpinan adalah penilaian terhadap kemampuan kognisi mengetahui, memahami, dan mengaplikasi yang dimiliki kepala sekolah dalam mempengaruhi guru dan staf administasi untuk mencapai hasil kerja yang di harapkan diukur dengan indikator: (1) pemberian tugas, (2) pendelegasian wewenang, (3) hubungan antar anggota, dan (4) pemberian penghargaan.

88 Pendelegasian wewenang
Aspek Indikator Mengetahui Memahami Mengaplikasi Jumlah Pemberian tugas Pendelegasian wewenang Hubungan antar anggota Pemberian penghargaan 1,2,3 4,5,6 7, 8,9 9 Dst.

89 Teknik Analisis Data Peneliti mendeskripsikan teknik analisis data yang digunakan meliputi analisis data dengan statistika deskriptif, analisis data dengan statiska inferensial dan uji persyaratan analisisnya. Analisis data dengan statistika deskriptif dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, histogram, steam and leaf (diagram batang daun) atau box plot (diagram kotak garis). Analisis data dengan statistika inferensial sesuai dengan hipotesis penelitian yang akan diuji. Hipotesis Statistika Peneliti menuliskan hipotesis statisika berupa simbol atau lambang parameter statistika yang menggambarkan pernyataan tentang karakteristik populasi yang merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Pernyataan tersebut berbentuk proposisi sebagai hasil dari kerangka teoretik. Jumlah hipotesis statistika sesuai dengan hipotesis penelitian.

90 Analisis Data Korelasional/Hubungan: A. Uji prasyarat
Normalitas data (Liliefors Galat Taksiran) B. Uji hipotesis (Regresi sederhana + uji keberartian regresi dengan uji-F, Uji korelasi sederhana + Uji signifikansi (uji-t), determinasi/kontribusi, uji korelasi parsial + uji signifikansi) Uji Regresi Ganda/jamak + Uji Keberartian regresi dengan uji F, Uji Korelasi Ganda/jamak + uji signifikansi dengan uji-F, determinasi/kontribusi, Rangkuman hasil uji hipotesis)

91 Analisis Data Analisis Jalur (Pengaruh): A. Uji prasyarat
Normalitas data (Liliefors Galat Taksiran) B. Uji hipotesis (Regresi, Uji korelasi sederhana + Uji signifikansi (uji-t), uji jalur/model hipotetik, Rangkuman hasil uji hipotesis/model empiris)

92 HIPOTESIS STATISTIK Korelasional/Hubungan a. H0: ρy1 ≤ 0
b. H0: ρy2 ≤ 0 H1: ρy2 > 0 c. H0: ρy.12 ≤ 0 H1: ρy.12 > 0 ρ = rho

93 HIPOTESIS STATISTIK 2. Pengaruh/Kausal/Analisis Jalur:
a. H0: β21 ≤ 0 (Langsung) H1: β21 > 0 b. H0: β32 ≤ 0 (langsung) H1: β32 > 0 c/d. H0: β31.2 ≤ (Jika melalui) H1: β31.2 > 0 c. H0: β31 ≤ 0 (langsung) H1: β31 > 0 p = phi p (phi)

94 Model Empiris (Pengaruh) 3 Variabel
X1 r13 p31 X3 X3 X2 X1 = Struktur Organisasi X2 = Keadilan Kerja X3 = Komitmen Organisasi Pengaruh Langsung (Ada dukungan teori + dicari) Pengaruh tidak langsung (Dukungan teori harus pasti)

95 C. PEMBAHASAN (Kuantitatif)
1. Temuan Hipotesis Pertama 2. Temuan Hipotesis Kedua 3. Temuan Hipotesis Ketiga Bahas temuan penelitian (model empirik) dengan model teoritik atau teori yang relevan dari Bab II + hasil penelitian yang relevan (jika ada).

96 HASIL PENELITIAN (Kualitatif)
A. Gambaran Umum Peneliti menguraikan tentang latar sosial, historis, budaya, ekonomi, demografi, lingkungan, sebagai gambaran umum penelitian yang melatari temuan penelitian. B. Temuan Penelitian Peneliti mendeskripsikan hasil analisis dan temuan penelitian sesuai dengan fokus dan subfokus penelitian. Subfokus 1 Subfokus 2 Subfokus 3 Subfokus 4 Subfokus 5 Subfokus dst.

97 C. PEMBAHASAN (Kualitatif)
1. Temuan Penelitian 2. Temuan Penelitian 3. Temuan Penelitian, dst. Bahas temuan penelitian sesuai dengan fokusdan sub fokus penelitian dengan konsep-konsep yang relevan dari Bab II + hasil penelitian yang relevan (jika ada).

98 Metodologi Penelitian Kualitatif
1. Metodologi Penelitian dan Positivisme 2. Metodologi Penelitian dan Rasionalisme 3. Metodologi Penelitian dan Postpositivisme Phenomenologi Interpretif Penelitian kualitatif lebih mengarah ke penelitian proses daripada produk dan membatasi pada satu kasus. Data dalam kualitatif disajikan dalam bentuk kata verbal . Olahan data kata verbal dimulai dengan menuliskan hasil obser-vasi, wawancara, atau rekaman, mengedit, mengklasifikasi, mereduksi, dan menyajikan. Pada penelitian kualitatif, pekerjaan pengumpulan data harus langsung diikuti dengan pekerjaan menuliskan, mengedit, meng-klasifikasi, mereduksi, dan menyajikan yang disebut sebagai analisis selama pengumpulan data (Miles dan Huberman, 1984).

99 Positivisme (Korespondensi) Paradigma kuantitatif
Ontologi: Realitas dapat dipecah-pecah, dapat dipelajari independen, dieliminasikan dari obyek yang lain, dan dapat dikontrol. Kerangka teori dirumuskan spesifik dan menuntut pembuatan kerangka teori. Epistemologi: Menuntut pilahnya subyek peneliti dengan obyek penelitian. Tujuan penelitian adalah menyusun bangunan ilmu nomo- thetik (ilmu yang berupaya membuat hukum dari generali- sasi). Kebenaran dicari lewat hubungan kausal-linier, tiada akibat tanpa sebab, dan tiada sebab tanpa akibat. Teori kebenaran yang dibangun termasuk teori korespondensi (ada realita empirik sensual/indriawi) Aksiologi: Dituntut penelitian bebas nilai (Value free). Dapat ditampilkan prediksi atau hukum yang bebas waktu dan tempat.

100 Rasionalisme (Koherensi)
Secara ontologi dan aksiologi terdapat perbedaan yang mendasar antara positivisme dengan rasionalisme. Positivisme secara ontologi lemah dalam membangun konsep teoritik (tidak jelas), tiada teori baru, kecuali pembenahan-pembenahan, dan tetap menampilkan kontroversi yang tak terselesaikan. Positivisme secara aksiologi, kebenaran empirik (sensual) hanya diukur dengan kebenaran indriawi, tanpa empirik logik dengan ketajaman pemikiran. Dalam rasionalisme proses berpikir tidak terbatas pada proses linier antara sebab dan akibat atau bukan dalam makna deduksi induksi saja, tetapi proses ada dalam tata pikir logik lainnya, misalnya konver- gensi-divergensi (pertemuan pada suatu titik – perbedaan/ penyimpangan), instrumental-substansial ( berkenaan dengan - berjumlah besar) sentral-perifer (terpusat – terendah) dan lain-lain. Persamaan positivisme dan rasionalisme yaitu berusaha memilahkan antara subyek peneliti dengan obyeknya. Dalam rasionalisme, ada dua tahap generalisasi yaitu generalisasi dari obyek spesifik atas hasil uji-makna-empirik, dan pemaknaan hasil uji reflektif kerangka teoritik dengan pemaknaan indikasi empirik.

101 Postpositivisme Phenomenologi Interpretatif
Ontologi: Menuntut pendekatan holistik, mendudukkan obyeknya dalam suatu konstruksi ganda, melihat obyeknya dalam satu konteks natural bukan parsial. Epistemologi: Menolak penggunaan kerangka teori sebagai langkah persiap- an penelitian. Obyek dilihat dalam konteksnya dan mengguna- kan tata pikir logik. Subyek peneliti bersatu dengan subyek pendukung obyek peneliti. Aksiologi: Mengakui kebenaran etik (akal budi/moral), ada value bound (Egon G. Guba). Phenomenologi mengakui kebenaran sensual, empirik logik, empirik etik, dan empirik transendental (maha tinggi).

102 Paradigma Naturalistik
Egon G. Guba mengatakan ada 14 karakteristik dalam penelitian kualitatif naturalistik yang saling berkaitan jika digunakan. 1. Konteks natural, yaitu suatu konteks kebulatan menyeluruh. Suatu phenomena hanya dapat dimaknai dalam keseluruhan dan merupakan hasil peran timbal balik. 2. Instrumen human, yaitu hanya dapat dilakukan oleh peneliti itu sendiri sebagai instrumen. 3. Pemanfaatan pengetahuan tak terkatakan yang memperkaya hal-hal yang diekspresikan. 4. Metoda kualitatif 5. Pengambilan sampel secara purposive, yaitu dipilih pada kasus- kasus ekstrim untuk dicari maknanya. Hasilnya bukan untuk generalisasi, Guba mengatakan satu kasus mungkin dapat transferabel pada kasus lain. Dengan konsep positivistik, hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada parent population-nya, yaitu pada populasi yang memiliki ciri kasus tersebut. Konsep generalisasi pada positivistik diganti konsep transferabilitas.

103 6. Analisis data induktif.
7. Grounded theory (penyusunan teori yang diangkat dari empiri). 8. Desain sementara. 9. Hasil yang disepakati, yaitu menyepakatkan makna dan tafsir atas data yang diperoleh dengan sumbernya. 10. Modus laporan studi kasus. 11. Penafsiran idiographik (keberlakuan khusus) 12. Aplikasi tentatif (interaksi antara peneliti dengan responden itu bersifat khusus dan tak dapat dipublikasikan). 13. Ikatan konteks terfokus. Dengan pengambilan fokus, ikatan keseluruhan tidak dihilangkan, tidak dilepaskan dari sistem nilai lokalnya. 14. Kriteria kepercayaan. Guba mengistilahkan kredibilitas, trans- ferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas.

104 Paradigma naturalistik memperoses data secara induksi murni.
Guba menunjuk cara kerja Glasser dan Strauss dalam men-deskripsikan tahap-tahap kerja metoda konstan komparatif yang sesuai dengan jiwa naturalistik. Tahap-tahap kerja tersebut adalah: 1. Memperbandingkan kejadian yang cocok dengan kategorinya. 2. Mengintegrasikan kategori dengan ciri-cirinya. 3. Merumuskan teori. 4. Menuliskan teori. Grounded Theory, yaitu teori berdasarkan data, seperti teori birokrasi dari Weber dan teori bunuh diri dari Durkheim. Pedoman untuk melahirkan suatu teori antara lain adalah: 1. Digunakan logika yang konsisten 2. Kejelasan masalah 3. Efisiensi 4. Integrasi 5. Ruang lingkup, dll. yang prosesnya didasarkan data empirik bukan hasil berpikir deduktif.

105 Model Ethnographik Ethnographik merupakan salah satu model penelitian yang banyak terkait dengan anthropologi, yang mempelajari peristiwa kultural, dan menyajikan pandangan hidup subyek yang menjadi obyek studi. Ethnographik menyajikan deskripsi tentang cara mereka (obyek studi ilmu-ilmu sosial) berpikir, hidup, dan berperilaku. Peneliti ethnographik dituntut memahami lebih dalam konteks yang diteliti tanpa membawa prakonsep atau praduga atau teori yang dimiliki. Peneliti harus mengkonstruksi konsepnya berdasar proses induktif atas empiri, dikonstruksi sesuai dengan cara memandang atau pola perilaku masyarakat yang menjadi obyek penelitiannya. Peneliti ethnographik berupaya memasuki kawasan yang tak di-kenalnya tanpa membuat generalisasi berdasarkan pengalaman-nya sendiri. Peneliti mempelajari phenomena sebagai kejadian wajarnya.

106 Contoh antropologi adalah “masyarakat petani”, “organisasi kekerabatan”, “masyarakat kota”, “kepercayaan rakyat”, atau “kolonialisme”. Desain penelitian ethnographik memerlukan waktu partisipasi antara 6 bulan sampai 3 tahun. Bogdan menyarankan: 1. Jadilah praktisi (tidak terlalu luas/kompleks) 2. Pilihlah tempat di mana anda agak asing. 3. Jangan terlalu berpegang kaku pada rencana anda, sebaiknya lakukan penjajagan dahulu di lapangan. 4. Sejumlah topik sulit untuk dijadikan penelitian, seperti “spesi- fikasi anggaran dan belanja instansi”, “kebijakan personalia”, dsb. yang diperkirakan sulit menembus tembok kerahasiaan. Dua macam desain ethnographik yaitu studi kasus/multi-case studies (lebih dari satu subyek) dan multiple site and subject studies (diarahkan pada pengembangan teori, dan memerlukan banyak lokasi dan subyek, pendekatannya adalah induksi analitik)

107 a. Menentukan objek penelitian b. Menanyakan pertanyaan ethnographik
SPRADLEY (1980), mengemukakan langkah-langkah dalam penelitian: (merupakan siklus) a. Menentukan objek penelitian b. Menanyakan pertanyaan ethnographik c. Mengumpulkan data ethnographik d. Membuat catatan ethnographik e. Melakukan analisis data f. Menulis laporan.

108 TEKNIK KALIBRASI KEABSAHAN DATA Kriteria: (Menurut Burgess, 1984)
a. cukup waktu  b. kredibilitas c. signifikan d. komprehensif Kredibilitas data (Lincon dan Guba, 1985): a. Perpanjangan waktu tinggal di lokasi penelitian b. Mengadakan observasi secara tekun/terus menerus terhadap subjek yang diteliti c. Menguji secara triangulasi (sumber,metode, peneliti, dan teori) Miles & Huberman, 1984 , Mathison, 1988; Patton, 1986; dan Lincon & Guba, 1985. d. Mengadakan analisis kasus negatif e. Mengadakan pengecekan anggota dalam rangka memeriksa data yang telah dikumpulkan guna mencocokkan persepsi antara peneliti dengan anggota peneliti lainnya f. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat

109 Mengadakan pengecekan kecukupan referensi.
Triangulasi teori, penjelasan banding melalui pengecekan referensi (jika fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya melalui cara lain). Triangulasi Sumber: Dilakukan dengan membandingkan: a. Data hasil wawancara dengan beberapa orang kunci (key informan) dengan data pengamatan b. Data tentang apa yang dikatakan subjek penelitian dengan situasi/waktu yang berbeda c. Membandingkan pendapat dan pandangan antara orang-orang kunci yang dengan yang lain d. Membandingkan data yang diterima dari orang-orang kunci dengan dokumen yang ada.

110 Triangulasi metode Dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu strategi penelitian. Triangulasi peneliti Dilakukan dengan memanfaatkan orang-orang kunci maupun subjek sebagai penyelidik pembantu Kriteria Signifikan Dilakukan dengan menuliskan secara lengkap termasuk kutipan secara langsung hasil wawancara dengan partisipant, atau catatan tentang apa yang dilakukan peneliti, kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pemberian makna, dan fenomena konkrit dalam bahasa partisipant (Burgess, 1984).

111 Kriteria Menyeluruh (Comprehensiveness)
Dimaksudkan untuk mendapatkan sumber informasi alternatif. Konfirmasi merupakan suatu proses yang mengacu kepada hasil penelitian. Apabila data cukup koheren, maka temuan penelitian dianggap memenuhi syarat. Jika tidak, maka temuan dianggap gugur, dan peneliti ke lapangan kembali.

112 Langkah-langkah Penelitian:
(Contoh di dalam pelaksanaannya) Mengadakan grand tour observation untuk mengetahui kondisi awal dari objek yang diteliti Menentukan fokus atau masalah penelitian melalui informasi dari beberapa orang kunci (key information)---- sifatnya sementara Menentukan lokasi penelitian setelah permasalahannya dapat dilihat secara jelas Pengumpulan data lapangan, misalnya dilakukan dengan tahapan-tahapan atau waktu Penetapan orang-orang kunci (key informan) sebagai pemberi data Mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen: wawancara, observasi, dan menelaah dokumen-dokumen Menyusun format analisis data Menganalisis data pada waktu pengumpulan data dan setelah data terkumpul Menyusun hasil penelitian dan membahas hasil penelitian dengan membandingkannya dengan kepustakaan/referensi Memberikan makna terhadap hasil penelitian, dan pengambilan kesimpulan.

113 ANALISIS DATA (Kualitatif) 1. Analisis Selama Pengumpulan Data
Milles & Huberman, 1984, mengemukakan metode: a. Mengembangkan catatan lapangan mengkategorikan data dan memberi kode pada data b. Memasukkan data ke dalam format analisis c. Mengembangkan pertanyaan untuk mengumpulkan data selanjutnya. 2. Analisis Setelah Data Terkumpul a. Mengumpulkan dan memberi nomor secara kronologis sesuai dengan waktu pengumpulan data b. Meneliti ulang data dan mengelompokkannya dalam satu format kategori dan klasifikasi data sesuai dengan kodenya c. Memaparkan data yang telah dianalisis dengan fokus masing-masing penelitian d. Penarikan beberapa kesimpulan.

114 Penelitian tindakan/Action Research
Stephen Kemmis: Refleksi diri yg dilakukan partisipan Penelitian yg bersifat partisipatif dan kolaboratif Metoda yg handal untuk menjembatani teori dan praktek

115 Pengertian: Riset Aksi/Action Research
Penelitian tentang, untuk, dan oleh kelompok sasaran bersama peneliti, dengan memanfaatkan interaksi, partisipasi, dan kolaborasi bersama dengan kelompok sasaran Suatu strategi pemecahan masalah dengan memanfaatkan tindakan nyata untuk mendeteksi dan memecahkan masalah dalam rangka mengembangkan kemampuan kelompok sasaran Dalam praktek, riset ini menggabungkan antara tindakan bermakna dengan prosedur penelitian, untuk memecahkan suatu masalah serta mencari dukungan ilmiahnya. Peneliti dan masyarakat sasaran secara sadar dan bersama-sama merumuskan suatu tindakan atau intervensi yang cermat untuk memperbaiki situasi yang diinginkan.

116 Prinsip-prinsip dalam Riset Aksi
Tindakan atau intervensi dan observasinya tidak boleh mengganggu kegiatan utama. Metode dan tekniknya tidak boleh terlalu dipaksakan, baik dari segi kemampuan maupun waktunya Metodologi yang digunakan harus direncanakan secara cermat, sehingga tindakan dapat dirumuskan dalam suatu hipotesis yang dapat diuji di lapangan Permasalahan yang dipilih harus benar-benar nyata, menarik, mampu ditangani, berada dalam jangkauan kewenangan peneliti dan masyarakat untuk melakukan perubahan. Peneliti harus tetap memegang etika dan tatakrama penelitian dan rambu-rambu yang berlaku umum. Kegiatan riset aksi merupakan kegiatan berkelanjutan (on-going), jika perlu dilakukan untuk beberapa siklus, sampai tindakan perbaikan benar-benar dapat dilakukan.

117 Partisipatory Action Research
Jenis Penelitian Tindakan Partisipatory Action Research Biasanya dilakukan sebagai strategi transformasi sosial yang menekankan pada keterlibatan masyarakat, rasa ikut memiliki program, dan analisis problem sosial berbasis masyarakat. Disini suatu rekayasa untuk perubahan sosial direncanakan, kemudian dilakukan, diamati dan dievaluasi/ dilakukan refleksi setelah berjalan selama jangka waktu tertentu.

118 Critical Action Research
Biasanya dilakukan oleh kelompok yang secara kolektif mengkritisi masalah praksis, dengan penekanan pada komitmen untuk bertindak menyempurnakan situasi, misal hal-hal yang terkait dengan ketimpangan jender atau ras. Kelompok peneliti masuk dan bergabung dengan kelompok sasaran, untuk mengetahui lebih dalam berbagai hal yang menjadi fokus riset aksi, sambil melakukan tindakan yang telah direncanakan bersama kelompok sasaran.

119 Classroom Action Research
Biasanya dilakukan oleh guru di kelas atau sekolah tempat ia mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Guru merencanakan perubahan yang akan dilakukan bersama dengan para siswa, bersama observer lainnya (jika ada) sambil melakukan observasi, dan proses belajar berlangsung sesuai dengan jadwal belajar seperti biasanya.

120 Institutional Action Research
Biasanya dilaksanakan oleh pihak manajemen atau orgnisasi untuk meningkatkan kinerja, proses dan produktivitas dalam suatu lembaga. Intinya juga tindakan yang berupaya memecahkan masalah-masalah organisasi atau manajemen melalui pertukaran pengalaman secara kritis. Riset aksi dilakukan bersama konsultan yang memiliki keahlian di dalam melakukan tindakan perubahan dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi atau manajemen

121 Karakteristik Riset Aksi
Riset aksi itu sifatnya situasional, terkait dengan pemecahan masalah dalam konteks tertentu, dan masalah yang dipecahkan terkait langsung dengan kehidupan sosial kelompok sasaran yang diteliti. Riset aksi merupakan upaya kolaboratif antara peneliti dengan kelompok sosial yang menjadi obyek riset, untuk secara bersama memecahkan masalah yang ada di kelompok sasaran tersebut. Riset aksi bersifat self-evaluatif, kegiatan modifikasi dari praksis secara kontinyu, dievaluasi dalam situasi yang terus berjalan, yang akhirnya dilakukan perbaikan dalam praktek nyata.

122 Riset aksi bersifat luwes dan menyesuaikan, sehingga prosedurnya cocok untuk situasi sosial yang sedang berjalan, yang kadang memiliki masalah-masalah yang kompleks Riset aksi terutama memanfaatkan data pengamatan dan perilaku empirik, untuk melihat ada kemajuan atau tidak, sementara prosesnya terus berjalan. Keketatan ilmiah Riset aksi memang agak longgar, sebagai antitesis dari desain riset eksperimental yang ketat. Sifat sasarannya situasional-spesifik, untuk memecahkan masalah praksis. Temuan-temuannya tidak dapat digeneralisasi, namun pengumpulan data dan cara mengolahnya secermat mungkin dengan keteguhan ilmiah.

123 Kurt Lewin: Planning Reflecting Acting Observing

124 Disain Penelitian Tindakan Model Kemmis & Taggart

125 Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan
Penetapan Masalah Penelitian Perencanaan Tindakan: a. Implementasi tindakan Hipotesis Tindakan b. Analisis Kelaikan Hipotesis Tindakan c. Persiapan Tindakan Observasi/Pelaksanaan Tindakan: a. Pelaksanaan Tindakan b. Observasi dan Interpretasi c. Diskusi Balikan Analisis dan Refleksi a. Analisis Data b. Refleksi Perencanaan Tindak Lanjut

126 Monitoring dalam penelitian tindakan
Objek monitoring: Perubahan apa saja yang telah terjadi dalam proses? Perubahan apa saja yang telah terjadi dalam hasil belajar? Teknik dan alat monitoring: Pedoman pengamatan Tes Catatan lapangan dan Anecdotal Records Analisis dokumen Kartu Portfolio Angket dan wawancara Perekaman suara/gambar Sosiometri Bukti dokumen Slide

127 Observasi dalam penelitian tindakan
Observasi Peer (Pengamatan sejawat) Supervisi Klinis Observasi terstruktur

128 Analisis dalam penelitian tindakan kelas
A. Kerangka kerja analisis (Diuraikan 1. Validasi hipotesis 2. Interpretasi dengan acuan teori 3. Tindakan untuk perbaikan B. Koleksi data C. Validasi hipotesis D. Interpretasi E. Tindakan/Implementasi (makna data, rencana strategi, monitoring/evaluasi)

129 Validasi Hipotesis Dengan menggunakan teknik yang sesuai:
a. Saturasi = apakah tidak ditemukan lagi data tambahan b. Triangulasi= informasi “segitiga”

130 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
(R & D) Adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian ini bersifat longitudinal. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut.

131 Langkah-langkah R & D Potensi dan Masalah Pengumpulan data
Desain Produk Validasi Desain Ujicoba Pemakaian Ujicoba Produk Revisi Desain Revisi Produk Revisi Produk Produksi Masal

132 Penyusunan Proposal (Kuantitatif)
A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah 2. Identifikasi Masalah (deskripsikan dengan penjelasan) 3. Pembatasan Masalah (batasi sesuai variabel + lokasi) 4. Rumusan Masalah (sesuaikan dengan variabel yang dibatasi) 5. Manfaat Penelitian: a. Teoretis (keilmuan) b. Praktis (tempat, responden)

133 B. KAJIAN TEORETIK 1. Deskripsi Konseptual (dikaji minimal 5 konsep dari sumber utama dari masing-masing variabel) + sintesis konsep. 2. Penelitian yang Relevan 3. Kerangka Teoretik (Keterkaitan antar konsep di setiap variabel) 4. Hipotesis Penelitian (Hanya H1 atau Hipotesa Kerja) C. METODOLOGI PENELITIAN 1. Tujuan Operasional Penelitian (sesuai rumusan masalah) 2. Tempat dan Waktu Penelitian 3 Metode Penelitian (Jelaskan alasannya) 4. Populasi dan Sampel (Sertakan teknik sampling yang digunakan) 5. Instrumen (Buat sesuai Variabel Penelitiannya, yaitu Y, X1, dan X2) terdiri dari: a. Definisi Konseptual b. Definisi Operasional + Indikator c. Kisi-kisi Instrumen Penelitian d. Uji Validitas dan Perhitungan Reliabilitas Instrumen 6. Teknik Pengumpulan Data (Uraikan langkah-langkah penelitiannya)

134 7. Teknik Analisis Data a. Uji Prasyarat Analisis (Gunakan Uji Normalitas Populasi Galat Taksiran (Liliefors). b. Uji Hipotesis (Sesuaikan dengan rumusan masalah, skala pengukuran, dan disain penelitian) 1) Rumus Uji Hipotesis (Uji Keberartian regresi sederhana (ANAVA), Uji korelasi sederhana + uji parsial dan Uji signifikansi (uji-t); Uji regresi ganda (Uji F) dan korelasi ganda (R) 2) Hipotesis Statistik (H0 dan H1) untuk setiap rumusan masalah. DAFTAR PUSTAKA

135 Penyusunan Proposal (Kualitatif)
A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah (Hasil grand tour) 2. Fokus dan Sub Fokus Penelitian 3. Rumusan Masalah/Pertanyaan Penelitian 4. Tujuan Penelitian 5. Manfaat Penelitian: a. Teoretis (keilmuan) b. Praktis (tempat, responden)

136 1. Deskripsi Konseptual Fokus dan Subfokus Penelitian
B. KAJIAN TEORETIK 1. Deskripsi Konseptual Fokus dan Subfokus Penelitian 2. Penelitian yang Relevan C. METODOLOGI PENELITIAN 1. Tujuan Penelitian 2. Tempat dan Waktu Penelitian 3. Latar Penelitian 4. Metode dan Prosedur Penelitian 5. Data dan Sumber Data 6. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data 7. Prosedur Analisis Data 8. Pemeriksaan Keabsahan Data a. Kredibilitas b. Transferabilitas c. Dependabilitas d. Konfirmabilitas DAFTAR PUSTAKA

137 EVALUASI PROGRAM ATAU EVALUASI KEBIJAKAN PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah B. Fokus Penelitian C. Perumusan Masalah D. Kegunaan Penelitian  TINJAUAN PUSTAKA/KAJIAN TEORETIK A. Deskripsi Konseptual Evaluasi Program/Kebijakan B. Deskripsi Program/Kebijakan yang Dievaluasi C. Model Evaluasi Program/Kebijakan yang Dipilih D. Hasil Penelitian yang Relevan E. Kriteria Evaluasi

138 METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian B. Tempat dan Waktu Penelitian C. Pendekatan, Metode dan Desain Model Penelitian D. Instrumen Penelitian 1. Kisi-kisi Instrumen 2. Validasi Instrumen E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data F. Teknik Analisis Data G. Pemeriksaan Keabsahan Data DAFTAR PUSTAKA

139 Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
CATATAN: BEBERAPA MODEL RISET TERBARU DI PPs. UNJ WAJIB DIPELAJARI DALAM PEDOMAN PENULISAN TESIS DAN DISERTASI 2012 YANG WAJIB DIMILIKI SETIAP MAHASISWA. ANTARA LAIN: PENELITIAN EVALUASI PROGRAM/KEBIJAKAN (MP) PENELITIAN TINDAKAN INSTITUSIONAL (MP) PENELITIAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENELITIAN PENGEMBANGAN MODEL MISAL SIM (MP) PENELITIAN EXPERIMENT Wassalamu'alaikum Wr.Wb.


Download ppt "METODOLOGI PENELITIAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google