Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

V I T A M I N.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "V I T A M I N."— Transcript presentasi:

1 V I T A M I N

2 Senyawa kompleks yang essensial untuk pertumbuhan dan fungsi biologi
VITAMIN Senyawa kompleks yang essensial untuk pertumbuhan dan fungsi biologi Tidak disintesa dalam tubuh (kecuali vitamin K) Tidak berkalori Tidak ikut menyusun jaringan tubuh Mempunyai sifat fisis dan kimiawi yang spesifik  cara analisanya spesifik Cara analisa : Cara kimiawi Cara biologis (negatif approach) Cara mikro biologi

3 Analisa Vitamin C Vitamin C (asam askorbat) : C6H8O8 BM = 1780 Titik cair : 190 – 192oC Larut dalam air dan sedikit larut dalam aseton/alkohol BM rendah Sukar larut dalam khloroform, ether dan benzen Dengan logam membentuk garam Stabil pada pH rendah Mudah teroksidasi, lebih-lebih bila terdapat katalisator Fe, Cu, asam askorbat oksidase, sinar, temperatur tinggi.

4 Struktur Vitamin C As. Askorbat As. Dihidro askorbat O = C O = C │ │
│ │ HO – C O O = C │ H │ O HO – C O = C │ H │ H – C H - C │ │ HO – C - H HO – C – H │ │ CH2OH CH2OH As. Askorbat As. Dihidro askorbat

5 Penentuan Vitamin C dengan Iodin Dasar : Vitamin C dengan iod membentuk ikatan dengan atom C no. 2 dan 3 O = C O = C - OH │ │ HO – C HO – C - I │ │ HO – C O I HO – C - I │ │ H – C H – C - OH │ │ HO – C – H HO – C - H C H2OH C H2OH Akhir titrasi : terjadinya warna biru dari Iod – amilum 1 ml 0,01 N Iodin = 0,88 mg asam askorbat 0,01 mgrek BE = 88 1 mgrek = 88 mg

6 Penentuan Vitamin C dengan 2,6 D
Larutan 2,6 D (2,6 Na-dikhlorofenol indofenol) Dalam suasana netral/basis berwarna biru Dalam suasana asam berwarna merah muda. Bila 2,6 D direduksi oleh vitamin C, vitamin C habis kelebihan 2,6 D. Penting : langkah dalam analisa : Standarisasi larutan 2,6 D dengan asam askorbat standar 1 ml 2,6 D setara dengan berapa mg vitamin C. Titrasi sample dengan larutan 2,6 D. Hitung kadar Vitamin C sample yang dianalisa.

7 Analisa Vitamin A Menggunakan asam Lewis (Lewis acid).
Vitamin A mengalami dehidrasi karena adanya asam Lewis. Mula-mula digunakan Antimon triklorida dalam kloroform (reaksi Carr-Price), diganti asam trifluoro asetat dan asam trikloro asetat. Terbentuk warna biru (transient/sementara waktu)  harus diukur pada saat yang tepat. 2. Menggunakan HPCL. Non destruktif terhadap retinol Sangat sensitif Resolusi/pemisahan sangat bagus Beberapa komponen nutrisi dapat sekaligus dianalisa. Menggunakan standar internal all-trans retinyl asetat atau 1,5 –dimethyl retinol.

8 Analisa Vitamin E Ada 8 senyawa dari tanaman yang mempunyai aktivitas vitamin E. Senyawa tersebut mempunyai struktur cincin khroman dan rantai samping. Tokol mempunyai rantai samping fitol dan trienol mempunyai struktur sama dengan tokol tapi terdapat ikatan rangkap pada posisi 3, 7, 11 dari sampingnya. Struktur tocol Struktur trienol Vitamin E adalah bentuk umum dari turunan tokol dan trienol yang mempunyai tingkat aktivitas berbeda. Senyawa yang aktivitasnya tertinggi adalah -tokoferol

9 Cara Analisa Vitamin E 1. Reaksi Emmerie – Engerl Dasar : Pembentukan kompleks berwarna merah atau merah lembayung/ungu (puple) Anti ion Fe2+ dengan  ’ – dipyridil yang mengikuti reduksi Fe3+  Fe2+ oleh tokoferol. Problem : interferensi oleh -caroten 2. Spektrofluorometri  tokoferol mempunyai sifat fluoresen yang kuat  sederhana dan tidak terpengaruh oleh -caroten

10 Cara Analisa Vitamin E 3. Kromatografi a. TLC (Thin Layer Chromatography) b. GLC (Gas – Liquid Chromatography) c. HPLC  tidak perlu derivatisasi  dengan normal phase dan reversed phase detektor fluorometri/detektor UV  perlu alat canggih  spesifik, cepat, sederhana, sangat sensitif (nanogram)  kolom : C18  Eluen :P Me – OH = H2O (95 : 5)  Standar : tokoferol.

11 Analisa tokoferol total dengan HPLC
Alat : Kolom C18 dengan panjang kolom 15 cm dan ukuran partikel 5 . Detektor UV – Vis SPD : 6 AV Shimadzu. Pompa LC – GA Shimadzu. Recorder : C – RGA Shimadzu; Eluen Me – OH : H2O (95 : 5), kecepatan aliran 1,6 ml/menit. Bahan : standar tokoferol, KOH alkoholik, N-Heksan, Methanol basa dan gas N2. Prosedur : Timbang 5 g sampel dan haluskan dengan ultratorac Saponifikasi dengan KOH alkoholik (100 g dalam 100 ml H2O) sebanyak 20 ml selama 30’, kemudian diektrak dengan n-hekson 10 ml. Ambil 3 ml ekstrak, keringkan dengan waterbath dan dialiri gas N2 Encerkan dengan Me-OH sebanyak 100 l dan injeksikan sebanyak 25 l

12 Bahan diskusi : Diskusikan tentang reaksi yang terjadi pada analisa vitamin C dengan Iodin dan kenapa 1 ml iod 0,01 N = 0,88 mg Vitamin C. Berdasarkan sifat larutan 2,6 D, warna apa yang akan timbul pada akhir titrasi.


Download ppt "V I T A M I N."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google