Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Knowledge Creation and Knowledge Architecture

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Knowledge Creation and Knowledge Architecture"— Transcript presentasi:

1 Knowledge Creation and Knowledge Architecture

2 2 jenis pengetahuan Tacit
– Tersimpan dalam pikiran manusia, sulit diformulasikan (misalnyakeahlian seseorang) – Penting untuk kreatifitas dan inovasi– Dikonversikan ke eksplisit dengan eksternalisasi – Misalnya pengalaman bertahun-tahun yang dimiliki oleh ahli

3 2. Explicit – Dapat dikodifikasi/formulasi – Dikonversikan ketacitdengan pemahaman dan penyerapan – Misalnya dokumen, database, materi audio visual dll – Pengetahuan eksplisit dapat diungkapkan dengan kata-kata dan angka,disebarkan dalam bentuk data , rumus, spesifikasi, dan manual

4 Menurut Polanyi selalu ada pengetahuan yang akan tetap tacit, sehingga proses menjadi tahu (knowing) sama pentingnya dengan pengetahuan itu sendiri.Selain itu, ada pandangan yang menganggap bahwa semua pembelajaran terjadi di dalam kepala manusia, sebuah organisasi belajar melalui dua cara saja : Dengan kegiatan belajar anggota – anggotanya Dengan menyerap anggota baru yang memiliki pengetahuan yang tidak dimiliki organisasi itu (Simon, 1991: 126).

5 Moran dan Goshal (1996), pengetahuan diciptakan melalui dua cara, yaitu : Penggabungan (kombinasi) Pertukaran. catatan : - dalam situasi di mana pengetahuan dimiliki oleh pihak – pihak yang berbeda, maka pertukaran merupakan prasyarat bagi penggabungan pengetahuan. - Modal intelektual pada umumnya diciptakan melalui proses penggabungan pengetahuan dari pihak berbeda, oleh karena itu, modal ini tergantung kepada pertukaran antar pihak yang terlibat. Kadang – kadang pertukaran ini melibatkan pe rpindahan pengetahuan explicit, baik yang dimiliki secara individual maupun kolektif.

6 Proses penciptaan pengetahuan (nonaka’s Concept)

7 Sosialisai meliputi kegiatan berbagi pengetahuan tacit antar individu. Istilah sosialisasi digunakan, karena pengetahuan tacit disebarkan melalui kegiatan bersama seperti tinggal bersama, meluangkan waktu bersama bukan melalui tulisan atau instruksi verbal. Dengan demikian, dalam kasus tertentu pengetahuan tacit hanya bisa disebarkan jika seseorang merasa bebas untuk menjadi seseorang yang lebih besar yang memiliki pengetahuan tacit dari orang lain.

8 Eksternalisasi membutuhkan penyajian pengetahuan tacit ke dalam bentuk yang lebih umum sehingga dapat dipahami oleh orang lain. Pada tahap eksternalisasi ini, individu memiliki komitmen terhadap sebuah kelompok dan menjadi satu dengan kelompok tersebut. Dalam prakteknya, eksternalisasi didukung oleh dua faktor kunci. Pertama, artikulasi pengetahuan tacit yaitu konversi dari tacit ke eksplisit seperti dalam dialog. Kedua, menerjemahkan pengetahuan tacit dari para ahli ke dalam bentuk yang dapat dipahami, misal dokumen, manual, dll

9 Kombinasi meliputi konversi pengetahuan eksplisit ke dalam bentuk himpunan pengetahuan eksplisit yang lebih kompleks.

10 Dalam prakteknya, fase kombinasi tergantung pada tiga proses berikut:
° Pertama, penangkapan dan integrasi pengetahuan eksplisit baru – termasuk pengumpulan data eksternal dari dalam atau luar institusi kemudian mengkombinasikan data - data tersebut

11 .° Kedua, penyebarluasan pengetahuan eksplisit tersebut melalui presentasi atau pertemuan langsung.
° Ketiga, pengolahan pengetahuan eksplisit sehingga lebih mudah dimanfaatkan kembali misal menjadi dokumen rencana, laporan, data pasar, dsb.

12 Internalization Internalisasi pengetahuan baru merupakan konversi dari pengetahuan eksplisit ke dalam pengetahuan tacit organisasi. Individu harus mengidentifikasi pengetahuan yang relevan dengan kebutuhannya di da lam organizational knowledge tersebut.

13 Dalam prakteknya, internalisasi dapat dilakukan dalam dua dimensi :
Pertama, penerapan pengetahuan eksplisit dalam tindakan dan praktek langsung. Contoh melalui program pelatihan. Kedua, penguasaan pengetahuan eksplisit melalui simulasi, eksperimen, atau belajar sambil bekerja

14 Kreasi Pengetahuan Aktivitas dinamis yang bisa meningkatkan kesuksesan organisasi dan ekonominya Pengemudi inovasi Mencakup perolehan, seleksi, menghasilkan dan berbagi pengetahuan Maturasi – menerjemahkan pengalaman ke dalam pengetahuan

15 Rintangan Berbagi Pengetahuan
Compensation (konpensasi) Recognition (pengakuan) Ability utilization (memanfaatkan kemampuan) Creativity (kreativitas) Good work environment (lingkungan kerja yang baik) Autonomy (otonomi) Job security (keselamatan kerja) Moral values (nilai moral) Advancement (kemajuan) Variety (keanekaragaman) Achievement (prestasi) Independence (kebebasan) Social status (status social)

16 Impediments to Knowledge Sharing
Compensation Recognition Ability utilization Creativity Good work environment Autonomy Job security Moral values Advancement Variety Achievement Independence Social status Personality Organizational culture Lack of Vocational reinforcers Knowledge sharing Attitude Company strategies and policies Work Norms 3-16

17 Nonaka’s Model of Knowledge Creation and Transformation
TACIT TO TACIT (SOCIALIZATION) e.g., Individual and/or Team Discussions  TACIT TO EXPLICIT (EXTERNALIZATION) e.g., Documenting a Team Meeting EXPLICIT TO TACIT (INTERNALIZATION) e.g., Learn from a report and Deduce new ideas EXPLICIT TO EXPLICIT (COMBINATION) e.g., Create a Website from some form of explicit knowledge; a Report 3-17

18 Infrastruktur Pengetahuan
Inti manusia: Mengevaluasi profil pegawai Inti Isi: Mengidentifikasi pusat-pusat pengetahuan Inti teknis: Teknologi total yang dibutuhkan untuk mengoperasikan lingkup pengetahuan

19 Key to Knowledge Creation
The model focuses on tacit knowledge and use of technology to generate or transmit such knowledge to others The key to knowledge creation lies in the way knowledge is being mobilized and converted through technology 3-19

20 KNOWLEDGE INFRASTRUCTURE
Content Content core: Identify knowledge centres People core: Evaluate employee profiles Technical core: The totality of technology (S/W and H/W) required to operate the knowledge environment People Technology 3-20

21 Mengidentifikasi Knowledge Centers
Competition data, Sales volume, Leader sales data Job skills, Training HUMAN RESOURCES SALES CUSTOMER SERVICES MARKETING Strategies Tools R & D Advertising Complaint rate, Satisfaction survey 3-21

22 Tahapan KMSLC Mengevaluasi infrastruktur yang ada Membentuk tim KM
Menangkap pengetahuan Mendesain KM blueprint Memverifikasi dan memvalidasi sistem KM Mengimplementasikan sistem KM Memenej perubahan dan reward structure Evaluasi post-system

23 Stages of KMSLC ← KM Architecture Iterative Rapid Prototyping
Evaluate Existing Infrastructure Knowledge Capture Design KM Blueprint Verify and validate the KM System Implement the KM System Manage Change and Rewards Structure Form the KM Team Post-system evaluation KM Architecture Iterative Rapid Prototyping KM system development life cycle is largely composed of 8 stages, which we will briefly discuss in the remaining slides. You should obtain description of their details in both the lecture notes and the prescribed text. 3-23 23

24 Antarmuka Pengguna (Layer 1)
Desain antarmuka pengguna fokus pada konsistensi, relevansi, kejelasan visual, navigasi, dan kegunaan

25 … User1 User2 Usern Layer User Interface 1 2 Authorized access control
User1 User2 Usern Layer User Interface (Web browser software installed on each user’s PC) 1 2 3 4 5 6 7 Authorized access control (e.g., security, passwords, firewalls, authentication) Collaborative intelligence and filtering (intelligent agents, network mining, customization, personalization) Knowledge-enabling applications (customized applications, skills directories, videoconferencing, decision support systems, group decision support systems tools) Transport ( , Internet/Web site, TCP/IP protocol to manage traffic flow) Middleware (specialized software for network management, security, etc.) Then, the blueprint should consider how the functions of the KMS can be placed into a KM architecture, consisting of 7 important layers as shown here. Details of these layers in the KM architecture will be explained in the next lecture. The Physical Layer (repositories, cables) Legacy applications (e.g., payroll) Groupware (document exchange, collaboration) Data warehousing (data cleansing, data mining) Databases 3-25 25

26 Authorized Access Control (Layer 2)
Maintains keamanan dan yakinkan akses diotorisasi ke knowledge stored in company’s repositories Akses bisa melalui intranet, Internet, and extranet 3-26

27 Contoh : Kontrol Akses yang Sah
Publik (Internet) Berita/peristiwa Pemasaran E-commerce Karir Perusahaan (Intranet) Informasi sumber daya manusia Informasi produksi Informasi penjualan Perencanaan strategis Klien [supplier, vendor, partner, pelanggan] (ekstranet) Informasi produk Kolaborasi/kerja sama

28 Authorized Access Control (Layer 2)
Extranet Internet Intranet Clients Suppliers Vendors Partners Customers Public Company Human resource information Production information Sales information Strategic plans News/events Marketing E-commerce Careers Product information Sales information Collaboration/cooperation 3-28

29 Kecerdasan kolaboratif dan filterisasi
Pandangan personal berdasarkan pengetahuan yang disimpan Groupware memfasilitasi interaksi dan diskusi yang sinkron dan yang tidak Agen cerdas mereduksi waktu pencarian untuk informasi yang dibutuhkan

30 Collaborative Intelligence and Filtering (Layer 3)
Personalized views based on roles and stored knowledge Intelligent agents to reduce search time for needed information 3-30

31 Aplikasi Berbasis Pengetahuan
Mengacu kepada value-added layer Membuat target yang kompetitif untuk organisasi pembelajaran Menyediakan basis pengetahuan, basis data diskusi, tool otomatisasi, dll. Tujuan akhir: menampilkan bagaima berbagi pengetahuan dapat meningkatkan motivasi karyawan

32 Transport Layer (Layer 5)
Layer sangat teknis untuk diimplementasikan Mencakup LAN, WAN, intranet, extranet, dan internet Menjamin bahwa perusahaan akan menjadikan jaringan relasi Mempertimbangkan multimedia, URL, grafik, kecepatan konektivitas, dan bandwidths

33 Middleware (Layer 6) Fokus pada menghubungkan sistem warisan dan program yang berada pada platform lain Designer harus mengalamatkan basis data dan aplikasi dengan antarmuka sistem KM Membuatnya mungkin berkoneksi antar format data baru dan lama 3-33

34 Physical Repositories (Layer 7)
Layer bawah dalam arsitektur KM Merepresentasikan later fisik di mana repository diinstal Mencakup data warehouse cerdas, aplikasi warisan, basis data operasional, dan aplikasi khusus untuk manajemen keamanan dan traffic 3-34

35 Build In-House, Buy, or Outsource?
Trend menuju siap guna, paket perangkat lunak yang digeneralisir Outsourcing juga adalah trend, membebaskan desain teknologi ke orang luar Tidak memperhatikan pilihan, penting untuk memasang kriteria seleksi Pertanyaan siapa yang memiliki sistem KM harus benar-benar dipertimbangkan 3-35


Download ppt "Knowledge Creation and Knowledge Architecture"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google