Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kecemasan dalam Pencapaian Prestasi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kecemasan dalam Pencapaian Prestasi"— Transcript presentasi:

1 Kecemasan dalam Pencapaian Prestasi
Achievement Anxiety Kecemasan dalam Pencapaian Prestasi

2 Kecemasan , buruk ? Sedikit kecemasan memfasilitasi performa, terutama bila tugas tidak begitu sulit Tapi, bagi beberapa orang... Kecemasan dapat menginterferensi pembelajaran dan pemanggilan kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya

3 Anak Pencemas..... takut gagal.....
memiliki ‘prilaku mencela diri sendiri, mengantisipasi kegagalan dalam situasi ujian dengan merasa bahwa ia tidak akan memenuhi standar performa dari orang lain atau dirinya sendiri, dan mengalami situasi itu sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan” (Sarason dkk , 1960) takut gagal.....

4 Anak Pencemas..... menghindari situasi yang sangat evaluatif sebisa mungin, memilih tugas yang mudah dimana keberhasilan dapat dipastikan Saat harus bekerja dalam situasi yang evaluatif: sangat khawatir akan evaluasi performa mereka, dan kekhawatiran ini menginterferensi performa dalam melakukan tugas

5 Keadaan sementara dalam konteks evaluatif tertentu
Definisi Trait Anxiety Kecenderungan untuk mengalami kecemasan dalam konteks evaluatif- karakteristik kepribadian yang stabil State Anxiety Keadaan sementara dalam konteks evaluatif tertentu

6 Komponen Komponen Kognitif Komponen Emosional
perkiraan negatif akan kesuksesan dan juga kekhawatiran terhadap performa Komponen Emosional reaksi otonomik (fisiologis) yang dipicu oleh stress evaluatif, seperti berkeringat dan detak jantung yang semakin cepat.

7 Mengukur Kecemasan SAFE SALLY TASC-Rx (Feld & Lewis , 1969).
Test Anxiety Scale for Children (TASC) (Sarason, 1960) TASC-Rx (Feld & Lewis , 1969). Observasi guru tak selalu bisa diandalkan SAFE SALLY Test Comfort Index (TCI) (Harnisch, Hill, dan Fyans ,1980) Test Anxiety Scale (Sarason ,1978) Test Anxiety Inventory (Spielberger ,1980) Reaction to Test (RTT) (Sarason ,1984)

8 Mengukur Kecemasan

9 Kecemasan dan Pencapaian Prestasi
siswa yang melaporkan kecemasan yang tinggi memiliki performa yang lebih buruk daripada mereka yang melaporkan kecemasan yang relatif rendah tidak ditemukan hubungan kausal dari asosiasi tersebut, Namun berasosiasi secara kompleks

10 Kecemasan dan Pencapaian Prestasi
Apakah siswa yang belum menguasai materi pelajaran menjadi cemas saat mereka dievaluasi? Apakah siswa yang cemas mengalami kesulitan dalam mempelajari materi pelajaran yang baru? Atau apakah siswa yang cemas mengalami kesulitan dalam menunjukkan apa yang mereka tahu dalam situasi evaluatif? ??

11 Tingkatan Interferensi Kecemasan-Belajar-Performa
PRA-PROSES : pendaftaran dan merepresentasikan secara internal input instruksional PROSES : menerapkan pemahaman baru untuk menciptakan solusi dari permasalahan OUTPUT : memahami materi namun gagal menuangkannya kembali dalam ujian

12 Pra-Proses dan Proses siswa dengan kecemasan tinggi memiliki keterampilan belajar yang kurang efektif daripada siswa yang lebih rendah kecemasannya lebih rawan memilih menghindar sebagai strategi dalam menghadapi masalah Benjamin, McKeachie, lin, dan Holinger (1981), menghabiskan lebih banyak waktu belajar untuk ujian, tetapi memiliki lebih banyak masalah dalam mempelajari materi. mengerjakan PR dengan lebih buruk, yang tampaknya menguji kemampuan siswa untuk menganalisa dan mengorganisir informasi yang berada di depan mereka daripada memanggil materi yang telah dipelajari sebelumnya.

13 Pra-Proses dan Proses siswa dengan kecemasan tinggi lebih mudah terganggu saat mereka mempelajari materi belajar yang baru dapat didampingi dengan memberikan strategi-strategi yang membantu mereka untuk memusatkan perhatian Dusek dkk (1975) anak-anak diminta untuk mengingat gambar binatang dalam satu set stimulus; performa anak anak dengan kecemasan tinggi, tapi tidak anak-anak dengan kecemasan rendah, meningkat saat mereka diminta untuk memberi nama gambar seperti pada satu set stimulus. Tampaknya, pemberian nama membantu siswa dengan kecemasan tinggi untuk memfokuskan perhatian mereka pada stimulus inti. .

14 Output Wine (1980) : perhatian dalam situasi ujian dibagi dalam pikiran yang relevan dan tidak relevan dengan tugas Orang dengan tingkat kecemasan yang tinggi menunjukkan sejumlah besar perhatian pada pikiran yang tak relevan dengan tugas, meninggalkan hanya sebagian kecil perhatian untuk respon yang relevan dengan tugas Defensive Dave

15 Output orang dengan kecemasan tinggi dipenuhi dengan perasaan khawatir terntang performa mereka  berinterferensi dengan kemampuan mereka untuk memanggil dan menunjukkan keterampilan dan pengetahuan orang dengan self-efficacy yang rendah, secara khusus, terdiam dalam defisiensinya dan melihat kegagalan dalam situasi yang mengancam, mengalihkan perhatiannya dari tugas. Kedua pikiran ini dan efek psikologisnya (misalnya gemetar) dapat menginterferensi performa. Bandura (1988) semua orang rawan akan pikiran yang tak relevan dan mengintervensi, tapi beberapa orang lebih efektif dalam menahan interferensi itu daripada yang lainnya. Damster dan Corkill (1999)

16 Output orang dengan kecemasan tinggi dipenuhi dengan perasaan khawatir terntang performa mereka  berinterferensi dengan kemampuan mereka untuk memanggil dan menunjukkan keterampilan dan pengetahuan orang dengan self-efficacy yang rendah, secara khusus, terdiam dalam defisiensinya dan melihat kegagalan dalam situasi yang mengancam, mengalihkan perhatiannya dari tugas. Kedua pikiran ini dan efek psikologisnya (misalnya gemetar) dapat menginterferensi performa. Bandura (1988) semua orang rawan akan pikiran yang tak relevan dan mengintervensi, tapi beberapa orang lebih efektif dalam menahan interferensi itu daripada yang lainnya. Damster dan Corkill (1999)

17 Asal Muasal hubungan orangtua-anak harapan yang tinggi
selalu mengkritik pengasuhan feedback negatif tidak konsisten mengontrol dan membatasi Pengalaman awal sekolah kegagalan di masa-masa awal sekolah Harapan akan kesempurnaan orangtua ,teman sebaya, dirinya sendiri Iklim kelas persepsi akan sifat ujian keberhasilan dan kegagalan transisi ketidakpastian konteks sekolah Ujian terstandar Perbedaan gender Perempuan lebih sering cemas Meningkat seiring usia dan waktu yang dihabiskan di sekolah

18 Matematika

19 Mengapa Mencemaskan Matematika?
matematika memiliki “… keberterimaan sosial yang ganjil. Orang dapat merasa bangga dengan pencapaian akademiknya seraya tanpa merasa malu mengakui “ tidak begitu baik dalam matematika sifat kurikulum matematika adalah salah satu penjelasan; apabila kamu gagal dalam memahami satu operasi, kamu tak akan dapat mempelajari apapun diatas operasi itu. (Lazarus 1975)

20 Matematika kelas matematika dicirikan oleh:
hafalan dan pola instruksi yang dikerjakan sambil duduk kebergantungan akan penjelasan guru terhadap konsep baru dan cara-cara pengerjaan instruksi yang berpusat pada buku teks buku teks yang sangat kurang dalam materi yang mengembangkan kemampuan konsep kurang manipulatif kurang dukungan sosial atau kerja kelompok kecil.

21 Menulis “writer’s block”
harapan yang rendah akan keberhasilan seperti kualitas penulisan yang lebih rendah (Daly, 1985; Pajares & Valiante, 1997). pengalaman keluarga di usia dini pengalaman berikutnya dalam konteks menulis (Rose, 1985) perempuan menunjukkan kecemasan yang lebih rendah dalam menulis dibandingkan laki-laki(Richmond & Dickson-Markman, 1985). Orang dengan kecemasan tinggi dalam menulis juga memiliki kecemasan tinggi dalam membaca, bicara di depan publik, dan komunikasi interpersonal, tapi rendah dalam kecemasan matematika (Daly, 1985)

22 Menulis asosasi antara perasaan guru tentang menulis dan strategi pengajarannya guru perempuan yang lebih takut cenderung lebih sedikit tugas menulis dan lebih menekankan bentuk dan kegunaan tulisan ketimbang menekankan usaha dan ekspresi personal atau kreatif daripada guru yang lebih tidak khawatir (lihat Daly, 1985; Daly dkk., 1988). paling kuat di sekolah dasar tingkat atas, dimana banyak keterampilan menulis yang penting diajarkan

23 Menulis asosasi antara perasaan guru tentang menulis dan strategi pengajarannya guru perempuan yang lebih takut cenderung lebih sedikit tugas menulis dan lebih menekankan bentuk dan kegunaan tulisan ketimbang menekankan usaha dan ekspresi personal atau kreatif daripada guru yang lebih tidak khawatir (lihat Daly, 1985; Daly dkk., 1988). paling kuat di sekolah dasar tingkat atas, dimana banyak keterampilan menulis yang penting diajarkan

24 Mengurangi Kecemasan Menulis
mengambil kursus menulis menekankan aktivitas-aktivitas pra-tulis, penulisan ekspresf, dan evaluasi positif Konteks instruksional lebih banyak kritik atas tulisan mereka dan kurangnya dorongan serta dukungan lebih sedikit mencari bantuan untuk menulis

25 Meminimalisir Efek Negatif
Kondisi Pemicu Kecemasan Menulis (Daly ,1985) Tugas harus dievaluasi Tugas bersifat ambigu Penulis merasa diperhatikan Kesulitan tugas dipersepsikan tinggi Penulis merasa kurang pengalaman yang relevan dengan tugas Tugas secara personal jelas Latar belakang atau tugas sifatnya baru Penulis mempersepsikan para pendengar tak tertarik namun evaluatif

26 Meminimalisir Efek Negatif
Strategi Guru meminimalisir kekhawatiran siswa akan evaluasi, membuat tugas dan kriteria penilaian yang jelas, memastikan bahwa siswa memiliki pengalaman dan familiaritas yang mereka butuhkan untuk mengerjakan tugas penulisan menantang tapi tidak begitu sulit atau berbeda dari apa yang pernah dialami siswa Pendengar yang tulus dan suportif (misal teman sekelas, orangtua)

27 Meminimalisir Efek Negatif
Pra-Proses pelatihan keterampilan belajar menguntungkan siswa yang memiliki kecemasan tinggi yang bermasalah dalam memproses informasi, Apabila materi baru disajikan dalam bentuk perkuliahan, penting bagi guru untuk sering berhenti dan mendorong murid bertanya, serta untuk mengulas kembali materi Apabila materi disajikan dalam bentuk film, siswa dengan kecemasan yang tinggi dapat dipersilakan untuk mengulas film. Apabila disajikan dalam bentuk tertulis, mereka dapat didorong untuk membaca kembali materi.

28 Meminimalisir Efek Negatif
Pra-Proses memberikan instruksi yang eksplisit Contoh : mengeja kata (misal : lihat kata, sebutkan huruf-hurufnya, tutup matamu dan bayangkan kata itu, tulis kata itu, periksa, dan seterusnya). Membuat catatan, membuat bantuan mengingat, serta strategi untuk mengukur pemahaman serta tugas-tugas perencanaan dan organisasi Kurikulum yang self-paced dapat sangat membantu siswa yang memiliki kecemasan tinggi, terutama mereka yang berprestasi buruk

29 Meminimalisir Efek Negatif
Proses dan Output Teknik Desensitasi dan Relaksasi dalam situasi kelompok, mereka mulai dengan membayangkan guru mengumumkan ujian, lalu berlanjut dengan membayangkan situasi yang lebih mengancam, misalnya pulang dengan nilai yang buruk. Bukti-bukti menunjukkan bahwa desensitasi dapat mengurangi kecemasan, dalam beberapa kasus dengan menghasilkan kemajuan dalam performa (lihat Hembree, 1988)

30 Meminimalisir Efek Negatif
Proses dan Output Terapi kognitif merefleksikan dan menganalisa hal-hal yang membangkitkan kecemasan mereka serta pikiran-pikiran yang tidak relevan dengan tugas, serta membangun strategi menghadapinya, berfokus pada pikiran positif sebelum ujian dan memerintahkan diri sendiri untuk tetap menghadirkan diri dalam tugas selama belajar atau mengerjakan ujian. Strategi-strategi ini berdasarkan modifikasi prilaku kognitif dan telah teruji efektif, terutama bila dikombinasikan dengan treatment lainnya

31 Meminimalisir Efek Negatif
Proses dan Output menyajikan tugas dalam cara yang tidak mengancam pikiran-pikiran yang tak relevan dengan tugas, mencela diri sendiri pada individu yang tinggi kecemasan ujiannya secara khusus muncul saat tugas disajikan sebagai uji kemampuan, atau saat perhatian ditekankan pada aspek evaluatif dari tugas (1973, 1975; Sarason & Sarason, 1990) instruksi yang dirancang secara khusus untuk meredakan kekhawatiran akan kemampuan dapat meningkatkan performa siswa dengan kecemasan tinggi (Sarason ,1958)

32 Meminimalisir Efek Negatif
Proses dan Output Mengingatkan siswa untuk memusatkan perhatian pada tugas, atau memberikan pengarahan yang sifatnya meyakinkan kembali (“jangan khawatir”, atau “kamu akan melakukannya dengan baik”) terbukti meningkatkan performa individu dengan kecemasan tinggi (Sarason & Sarason, 1990) instruksi yang sama membawa efek yang berbeda bagi siswa yang berbeda, tergantung tingkat kecemasan mereka terhadap tugas Memberikan siswa kesempatan untuk membetulkan kesalahan

33 Meminimalisir Efek Negatif
Proses dan Output Intervensi individual mengimplemetasikan rencana pengurangan kecemasan, lebih baik lagi bila didiskusikan dan dibuat bersama siswa ybs Kasus Alma : menyarankan buku tentang teknik relaksasi. mengatur jadwal untuk memberi Alma waktu ekstra dalam mengerjakan ujian, kesempatan untuk mengerjakan kembali ujian dimana ia percaya bahwa ia belum menunjukkan apa yang telah ia ketahui. membangun percaya dirinya dengan memberikannya kesempatan untukmendampingi siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas. Agar efektif :iklim kelas secara umum harus positif dan suportif.

34 Mengurangi Kecemasan Ujian
ujian harus disajikan dengan maksud untuk menilai pemahaman saat ini, membantu siswa merencanakan usaha berikutnya, dan membantu mengarahkan rencana instruksional guru Merasa harus menggantungkan sepenuhnya pada ingatan dalam situasi pengujian dapat menciptakan kecemasan yang tidak perlu , dan dukungan ingatan terbukti membantu meredakan kecemasan siswa yang memiliki kecemasan tinggi  diperkenankan untuk mengacu pada contoh soal atau mengulas kembali bacaan siswa sering merasa lebih aman mengetahui bahwa mereka mempunyai akses menujunya Menyediakan kesempatan untuk ujian kembali dapat meningkatkan motivasi dan meningkatkan nilai ujian

35 Mengurangi Kecemasan Ujian
efek kondisi ujian (1) batasan waktu; (2) kesulitan materi ujian; dan (3) instruksi uian, format pertanyaan-jawaban, serta hal-hal mekanis lainnya (misalnya respon yang terkomputerisasi) Hill & Eaton (1977) : efek tekanan waktu siswa dengan kecemasan tinggi memakan waktu dua kali lebih lama untuk mengerjakan tugas dan tiga kali lebih banyak kesalahan dibanding siswa yang memiliki tingkat kecemasan rendah. Tanpa tekanan waktu, siswa dengan kecemasan tinggi bekerja sama cepatnya dengan siswa dengan kecemasan rendah dan hanya membuat kesalahan sedikit lebih banyak. Beberapa studi lanjutan menyediakan bukti lebih jauh bahwa merelaksasi tekanan waktu meningkatkan performa siswa dengan kecemasan tinggi (Plass & Hill, 1986

36 Mengurangi Kecemasan Ujian
kecemasan hanya menginterferensi pembelajaran pada subjek yang relatif sulit urutan soal yang mudah dan sulit : siswa-siswa yang rawan akan kecemasan menunjukkan performa yang lebih baik pada tugas yang dimulai dengan soal yang mudah lalu secara progresif beralih ke semakin sulit performa tes IQ anak-anak dapat ditingkatkan hanya dengan menyesuaikan urutan pertanyaan dimana pertanyaan yang mudah diikuti beberapa respon tak benar secara berurutan.

37


Download ppt "Kecemasan dalam Pencapaian Prestasi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google