Pengukuran Kinerja Operasional: Penjualan, Varian Biaya Langsung dan Peranan Pengukuran Non Keuangan MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK Dosen Pengampuh: Dr. Syamsu Alam, SE., M.Si., Ak., CA Hj. Nurfadillah, SE., M. Si. e DISUSUN OLEH: KELOMPOK 3
Sistem Kendali dan Akuntansi Manajemen Sistem Kendali dan Akuntansi Manajemen(management and control system) merupakan system inti pengukur kinerja perusahaan. Kendali Operasional berfokus pada kinerja operasional jangka pendek Kendali Finansial Terdiri dari perbandingan antara hasil yang sebenarnya dengan hasil finansial yang dianggarkan. Kendali Finansial Jangka Pendek Tujuan penting finansial jangka adalah untuk mencapai laba operasional yang dianggarkan untuk satu periode. Pemateri 1: Risman S.
ANGGARAN FLEKSIBEL, DAN ANALISIS SELISIH LABA OPERASIONAL A.Pengertian Anggaran Fleksibel B.Tahapan Anggaran Fleksibel Mengidentifikasi kuantitas output aktual Menghitung anggaran fleksibel untuk pendapatan berdasarkan harga jual yang dianggarkan dan kuantitas output aktual Menghitung anggaran fleksibel untuk biaya berdasarkan biaya variabel per unit output yang dianggarkan, kuantitas output aktual, dan biaya tetap yang dianggarkan. Pemateri 2: Megawati
VARIANS VOLUME PENJUALAN DAN VARIANS ANGGARAN FLEKSIBEL Varians Volume Penjualan Varians Anggaran Fleksibel Varians anggaran fleksibel = Hasil aktual – Hasil anggaran fleksibel Pemateri 2: Megawati
Selisih Harga Jual Pengertian Selisih Harga Jual Selisih harga jual merupakan perbedaan antara laba atas penjualan yang sebenarnya untuk satu periode dengan laba atas penjualan pada anggaran fleksibel untuk satu periode. Selisih harga jual = laba atas penjualan actual – laba atas penjualan anggaran = (unit terjual × harga jual per unit actual) – (unit terjual × harga jual per unit yang telah dianggarkan) = (harga jual per unit actual – harga jual per unit yang telah dianggarkan) × unit terjual = selisih harga jual Pemateri 3 : Sahriani
Selisih Biaya Anggaran Fleksibel Tidak Tetap Total selisih anggaran fleksibel biaya variable (total variable cost flexible-budget variance) merupakan perbedaan antara jumlah biaya variable yang diadakan selama satu periode dengan jumlah biaya variable pada anggaran fleksibel untuk satu periode. Dengan demikian, selisih ini menggambarkan simpangan biaya variable actual yang diadakan selama satu periode dari biaya standar tidak tetap untuk hasil satu periode. Pemateri 3 : Sahriani
Model Umum Untuk Analisis Selisih Biaya Variabel Total Varians (total varience) adalah perbedaan antara total biaya aktual untuk input produksi dan total biaya standar yang digunakan pada output produksi. Varians ini dapat berupa diagram sebagai berikut : Biaya Aktual dari Biaya Standar dari Input Aktual Output Aktual Total Varians Pemateri 4: Andi Fitrayani
Selisih Bahan Baku Langsung (1) (2) (3) Biaya Pemakaian Pemakaian Jumlah Aktual aktual pada anggaran fleksibel biaya standar (AQ) × (AP) (AQ) × (SP) (SQ) × (SP) Selisih harga (nilai) = (1) – (2) Selisih Kuantitas (efisiensi) = (2) – (3) Total selisih anggaran fleksibel = (1) – (3) Rumus untuk perhitungan selisih harga bahan baku: Rumus untuk perhitungan selisih penggunaan bahan baku lngsung MPV = (AP × AQ) – (SP × AQ) atau MPV = (AP – SP) AQ MUV = (SP × AQ) – (SP × SQ) atau MUV = (AQ – SQ) SP Pemateri 4: Andi Fitrayani
Contoh Kasus Perhitungan Selisih Harga Bahan Baku Bluechitos membeli dan menggunakan ons jagung kuning pada minggu pertama Maret. Harga pembelian $0,0069 per ons. Perhitungan Selisih Penggunaan Bahan Baku Bluechitos menggunakan ons jagung kuning untuk memproduksi bungkus keripik jagung.
Selisih Anggaran Fleksibel Tenaga Kerja Langsung Selisih nilai tenaga kerja langsung (direct labor rate variance) merupakan perbedaan antara nilai gaji actual dengan nilai gaji standar dikalikan dengan jam kerja tenaga kerja langsung actual selama satu periode. Menurut Don R. Hansen dan Maryanne M. Mowen (2009), Selisih tenaga kerja langsung dapat dihitung dengan menggunakan pendekatan rumus. Variansi tariff tenaga kerja ( labor rate variance – LRV ). LRV = (AR x AH) – ( SR x AH ) Atau dengan pemfaktoran, kita akan mendapatkan rumus : LRV = ( AR – SR ) AH Pemateri 5: Mirna Masdi
PERHITUNGAN SELISIH NILAI TENAGA KERJA LANGSUNG Aktivitas tenaga kerja langsung kepada para pengawas Bluechitos akan digunakan untuk mengilustrasikan seluruh tarif tenaga kerja. Kita mengetahui 360 jam digunakan untuk pengawasan selama minggu pertama bulan Maret. Upah aktual per jam yang di bayarkan untuk pengawasan adalah $7,35. Tarif upah standar adalah $7,00. Selisih nilai tenaga kerja dihitung sebagai berikut LRV = ($7,35 x 360) – ($7,00 x 360) = $ $2.520 = $126 U Atau LRV = ($7,35 - $7,00) 360 = 0,35 x 360 = $126 U Persentase dari SR x AH = $126/$2.520 = 5 % Pemateri 5: Mirna Masdi
Selisih Efesiensi Tenaga Kerja Langsung Selisih efesiensi tenaga kerja langsung (direct labor efficiency variance) muncul ketika jumlah jam tenaga kerja langsung menyimpang dari jumlah jam kerja standar tenaga kerja langsung untuk hasil satu periode. LEV = ( AH x SR ) – ( SH x SR ) Atau kita akan mendapatkan rumus dengan pemfaktoran : LEV = ( AH – SH ) SR Dimana : AH = jam actual tenaga kerja langsung yang digunakan. SH = jam standar tenaga kerja langsung yang seharusnya digunakan. SR = tariff upah standar perjam. Pemateri 5: Mirna Masdi
Perhitungan Selisih Efesiensi Tenaga Kerja Langsung Bluechitos menggunakan 360 jam tenaga kerja langsung untuk pengawasan saat memproduksi bungkus keripik jagung. Tarif 0,007 jam perbungkus keripik berbiaya $7 per jam seharusnya telah digunakan. Jam standar yang diperbolehkan untuk pengawasan adalah 339,5 (0,007 x ). Selisih efesiensi tenaga kerja langsung dihitung sebagai berikut : LEV = ( AH – SH ) SR = (360 – 339,5) $7 = 20,5 x $7 = $143,50U Persentase dari SH x SR = $143,50/$2.376,50 = 6% Pemateri 5: Mirna Masdi
Biaya Standar Pengertian Biaya Standar Biaya standar (standard cost) merupakan biaya yang ditentukan secara hati-hati oleh perusahaan atau perusahaan untuk menetapkan biaya operasional perusahaan atau perusahaan harus diadakan untuk operasional. Pemateri 6: Ika Yuliyana
Tipe-tipe standar Standar ideal Menggambarkan efisiensi yang maksimum dalam setiap aspek operasi Standar yang dicapai saat ini mengatur kriteria kinerja pada tingkat seseorang dengan latihan yang tepat dan bepengalaman sehingga dapat mencapai banyak waktu tanpa mengerahkan tenaga berlebihan. Neraca biaya standar Menetapkan biaya standar untuk semua elemen biaya produksi di butuhkan dalam produksi satu unit sebuah produk. Pemateri 6: Ika Yuliyana
Pencatatan Arus Biaya Dan Selisih Pada Sistem Biaya Standar Sistem biaya standar merupakan suatu sistem akuntansi biaya yang mengolah informasi biaya sedemikian rupa sehingga manajemen dapat mendeteksi kegiatan- kegiatan dalam perusahaan yang biayanya menyimpang dari biaya standar yang ditentukan. (Mulyadi, dalam buku Akuntansi Biaya) Perusahaan yang menggunakan sistem biaya standar mempunyai laporan buku besar yang terpisah untuk setiap selisih. Selisih yang menguntung kan akan mempunyai debit yang seimbang ketika selisih yang tidak menguntungkan mempunyai keseimbangan debit di akhir periode penyusunan (penutupan). Pemateri 7: Slamet Riady
Arus Biaya Produksi Standar Persediaan Bahan Baku Langsung (1) Persediaan awal (2) Pembelian Biaya Std.) (3) Pengeluaran Produksi Biaya Std.) (3) (4) Persediaan Akhir = (1) + (2) − (3) Persediaan WIP (5) Persediaan Awal (3) DM ditambahkan pada periode ini (6) DL ditambahkan pada periode ini Produksi Akhir Unit-unit terjual Biaya Standar Mfg) (7) (4) End. Inv = (5) + (3) − (6) + (7) Gaji (Tenaga Kerja Langsung) Biaya Standar Tenaga Kerja Langsung Unit- (6) unit yang Diproduksi Persediaan Barang Jadi (8) Persediaan awal (7) Biaya Std. Barang-barang Produksi Unit-unit terjual Biaya StandarMfg) (9) (10) End. Inv = (8) + (7) – (9) Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Sold−COGS) (9) Biaya Standar Harga Pokok Produksi Pemateri 7: Slamet Riady
Biaya Bahan Baku Langsung Pencatatan pada saat pembelian bahan baku langsung : AkunJumlah Debit: Persediaan Bahan BakuJumlah biaya standar bahan baku yang dibeli Selisih Harga Pembeliaan Bahan Baku Langsung (jika tidak menguntungkan)Jumlah Selisih yang tidak menguntungkan Kredit:Laporan-laporan yang Sudah DibayarBiaya pembelian bahan baku Selisih Harga Pembeliaan Bahan Baku Langsung (jika menguntungkan)Jumlah selisih uang yang menguntungkan Pemateri 7: Slamet Riady Tanggal 7 Oktober AkunJumlah Persediaan Bahan Baku (3.630 × $25) Selisih Harga Pembeliaan Bahan Baku Langsung – Aluminium (3.630 × $1)3.630 Laporan-laporan yang Sudah Dibayar (3.630 × $26) Pembelian pon aluminium seharga $26 per pon Istilah 1/EOM, n/180 biaya standar sebesar $25 per pon Contoh :
Biaya Bahan Baku Langsung AkunJumlah Debit: Proses Persediaan Pekerjaan Jumlah kuantitas standar bahan baku pada biaya standar, untuk hasil satu periode Selisih Pemakaian Bahan Baku Langsung (jika tidak menguntungkan)Jumlah selisih yang tidak menguntungkan Kredit:Persediaan Bahan Baku Jumlah kuantitas bahan baku yang digunakan, pada biaya standar Selisih Pemakaian Bahan Baku Langsung (jika menguntungkan)Jumlah selisih uang yang menguntungkan Pencatatan pengeluaran bahan baku langsung : Pemateri 7: Slamet Riady Tanggal 31 Oktober AkunJumlah Proses Persediaan Pekerjaan (780 × 4 = × $25) Selisih Pemakaian Bahan Baku Langsung – Aluminium (3.630 – = 510; 510 × $25) Persediaan Bahan Baku (3.630 × $25) Persoalan pon aluminium untuk memproduksi 780 unit XV-1. Pemakaian standarnya 4 pon per unit XV-1 Contoh :
Biaya Tenaga Kerja Langsung Pencatatan untuk tenaga kerja langsung : Pemateri 7: Slamet Riady AkunJumlah Debit: Proses Persediaan Pekerjaan Jumlah jam standar, pada nilai standar gaji tiap jam untuk unit yang telah diproduksi Selisih efisiensi atau nilai tenaga kerja langsung (jika tidak menguntungkan)Jumlah selisih Kredit: Jumlah gajiPengeluaran gaji aktual Selisih efisiensi atau nilai tenaga kerja langsung (jika menguntungkan)Jumlah selisih Tanggal 31 Oktober AkunJumlah Proses Persediaan Pekerjaan (780 × 5 = 3.900; × $40) Selisih nilai tenaga kerja langsung (3.510 × ($42 – S40 = 2))7.020 Selisih efisiensi tenaga kerja langsung (390 × $40) Gaji yang dibayar (3.510 × $42) Penggunaan jam tenaga kerja langsung untuk produksi 780 unit XV-1 Biaya standar memperbolehkan 5 jam per unit XV-1 sebesar $40 per jam Contoh :
Penyelesaian Produksi Dalam menyelesaikan produksi, jumlah biaya standar dari unit yang diproduksi dipindahkan dari laporan persediaan proses kerja ke dalam laporan persediaan barang-barang jadi. Pemateri 7: Slamet Riady Tanggal 31 Oktober AkunJumlah Persediaan Baran-barang Jadi (780 × $520) Persediaan Proses Pekerjaan Penyelesaian 780 unit XV-1 pada biaya standar produksi per unit $520
Indikator Proses Bisnis A. Proses Bisnis Proses Bisnis Mencakup 4 kelas proses : 1.Proses Operasional 2.Proses manajemen pelanggan 3.Proses inovasi 4.Proses sosial/penetapan Pemateri 8: Riska Fitria
Sistem Produksi Tepat Waktu Proses tepat waktu (just-in-time—JIT) merupakan salah satu proses produksi pada saat tahapan prosesnya tidak terjadi hingga pesanan, dari pelanggan internal atau eksternal, diterima. Simamora, (2002:107) menyatakan terdapat empat aspek dalam konsep dasar JIT 1.Menghilangkan segala aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah bagi seluruh produk atau jasa. 2.Komitmen tinggi terhadap mutu 3.Upaya perbaikan yang berkelanjutan dalam efisiensi aktivitas perusahaan 4.Penyederhanaan Nila tambah Pemateri 9: Pangeran M
Manfaat Just In Time Manfaat sistem Just In Time adalah Mengurangi pemborosan barang rusak dan barang cacat dengan mendeteksi kesalahan pada sumbernya, Penggunaan mesin dan fasilitas secara baik, Menciptakan hubungan yang lebih baik dengan pemasok dan Pengendalian kualitas dalam proses. Keuntungan Penerapan Just In Time Penurunan biaya pengankutan. Penurunan biaya peluang yang berhubungan dengan persediaan. Kemungkinan meningkatnya penjualan, penguasaan pasar, dan keuntungan. Menurunnya biaya-biaya produksi. Pemateri 9: Pangeran M