Ariyananda Pantana Putta( ) Indra Sundawa Putra ( ) Dimas Zulkarnaen ( )

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Populasi dan Sampel PERTEMUAN 8.
Advertisements

Sampling Audit.
MATERIALITAS dan RESIKO
POPULASI DAN SAMPEL.
PENGUMPULAN DAN DOKUMENTASI BUKTI AUDIT
RISIKO AUDIT 1.
POPULASI DAN SAMPEL.
KESELURUHAN RENCANA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT
PENGERTIAN DAN PROSEDUR
Populasi dan Sampel Widaningsih.
Audit Sampling Sururi.
BAB 16 – AUDIT SAMPLING UNTUK TES RINCIAN SALDO
PENGUMPULAN DAN DOKUMENTASI BUKTI AUDIT
Audit Command Language
ATTRIBUTE SAMPLING UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN
SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI
Pengumpulan Dan Pengolahan Data
Audit Sampling Audit Pemerintah.
© 2002 Prentice-Hall, Inc.Chap 1-1 Bab 1 Pendahuluan.
Population and sample. Population is complete actual/theoretical collection of numerical values (scores) that are of interest to the researcher. Simbol.
GAMBARAN UMUM PROSES AUDIT
Random Sampling (lanjutan)
PENGUJIAN PENGENDALIAN
BAB X TEKNIK SAMPLING (PROBABILITY)
METODE SAMPLING Luthfina Ariyani.
Pertanyaan minggu ini Apa beda populasi dengan sampel?
STATISTIK INFERENSIAL
VARIABEL SAMPLING UNTUK PENGUJIAN SUBTANTIF
BAGIAN 13 AUDIT SAMPLING.
Masih ingatkah kontrak minggu kemarin?
Probabilitas & Statistika
SAMPLING.
RESIKO DETEKSI DAN PERANCANGAN PENGUJIAN SUBTANTIF
SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI
PEMILIHAN SAMPEL AUDIT PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN
Definisi sampling Sebagai penerapan prosedur audit kurang dari 100 % unsur dalam suatu saldo akun atau kelompok transaksi dengan tujuan u/menilai beberapa.
PEMILIHAN SAMPEL AUDIT PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN
TEKNIK SAMPLING Oleh : Herry Yulistiyono, MSi.
Pertemuan 4 Materi 4. Sampling untuk Pengujian Transaksi
Pengambilan Sampel Probabilitas
UNIVERSITAS MERCU BUANA
By Daniel Damaris Novarianto S.
MODUL I SAMPLING ( METODE PENGAMBILAN SAMPEL) 1. PENDAHULUAN
METODE SAMPLING METODE PENELITIAN HUKUM FAKULTAS HUKUM
PENGUMPULAN DAN DOKUMENTASI BUKTI AUDIT
STATISTIK II Pertemuan 3: Metode Sampling dan Distribusi Sampling
Pendugaan Parameter (I) Pertemuan 9
PERBANDINGAN BERBAGAI METODE SAMPLING (ditinjau dari design effect)
PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT UNTUK PENGUJIAN PERINCIAN SALDO
SAMPLING PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN
Menentukan Luasnya pengujian
SAMPLING UNTUK PENGUJIAN SUBSTANTIF
SAMPLING.
PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT UNTUK PENGUJIAN PERINCIAN SALDO
Nilai Harapan dari Kombinasi Linier Peubah Acak
Populasi dan Sampel PERTEMUAN 8.
Audit sampling NAWIRAH,SE., MSA., Ak.
Topik 2 Sampling audit dalam pengujian substantif ( jpg)
Semester Pendek FMIPA UGM 2005
Tujuan 14-1 Menjelaskan Konsep Sampel Yang Representatif
MATERIALITAS DAN RISIKO
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Awal
Penaksiran Resiko dan Desain Pengujian
STATISTIK II Pertemuan 3-4: Metode dan Distribusi Sampling
SAMPLING.
STATISTIK II Pertemuan 3: Metode Sampling dan Distribusi Sampling
BAGIAN 10 MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT
Overall Audit Plan and Audit Program
Matakuliah : A0124 / Audit Keuangan
Transcript presentasi:

Ariyananda Pantana Putta( ) Indra Sundawa Putra ( ) Dimas Zulkarnaen ( )

Explain the concept of representative sampling.

A representative sample is one in which the characteristics in the sample of audit interest are approximately the same as those of the population. Nonsampling risk is the risk that audit tests do not uncover existing exceptions in the sample.

Sampling risk is the risk that an auditor reaches an incorrect conclusion because the sample is not representative of the population. Sampling risk is an inherent part of sampling that results from testing less than the entire population.

Distinguish between statistical and nonstatistical sampling and between probabilistic and nonprobabilistic sample selection.

Step 1Plan the sample. Step 2 Select the sample and perform the tests. Step 3Evaluate the results. Similarities

Statistical sampling allows the quantification of sampling risk in planning the sample (Step 1) and evaluating the results (Step 3). In nonstatistical sampling those items that the auditor believes will provide the most useful information are selected. Differences

1. Directed sample selection 2. Block sample selection 3. Haphazard sample selection Nonprobabilistic

1. Simple random sample selection 2.Systematic sample selection 3.Probability proportional to size sample selection 4. Stratified sample selection Probabilistic

Pos yang paling mungkin mengandung salah saji Pos yang mengandung karakteristik populasi terpilih Cakupan nilai uang yang besar Dalam pemilihan sampel terarah

Auditor memilih pos pertama dalam suatu blok dan sisanya di pilih secara berurutan. Sebagai contoh : Asumsikan sampel blok adalah berupa urutan transaksi penjualan Sebanyak 100 dari penjualan untuk minggu ketiga bulan maret. Auditor dapat Memilih total sampel sebanyak 100 dengan mengambil 5 blok dari 20 pos, 10 blok dari 10, 50 blok Dari 2, atau satu blok dari 100. Pemilihan item pos atau pos tanpa bias yang di sengaja auditor. Dalam kasus Semacam itu, auditor memilih item populasi tanpa memandang ukuran, Sumber, atau karakteristik lain yang membedakan. Block Sample Selection Haphazard Sample Selection

Select representative samples.

Simple Random Sample Selection Every possible combination of elements in the population has an equal chance of constituting the sample. Computer generation of random numbers Random number tables

Systematic Sample Selection Auditor menghitung suatu interval dan Kemudian memilih item-item yang akan dijadikan Sampel berdasarkan ukuran interval tersebut. Interval ditentukan dengan membagi ukuran Populasi dengan ukuran sempel yang di inginkan.

Dalam banyak situasi audit, jauh lebih menguntungkan memilih sampel yang menekankan pada item-item populasi dengan jumlah catatan yang lebih besar. Ada 2 cara untuk memperoleh sampel semacam itu: 1.Mengambil sampel dimana probabilitas pemilihan setiap item populasi individual bersifat proporsional dengan jumlah tercatatnya. Metode ini disebut sebagai sampling dengan probabilitas yang proporsional dengan ukuran (PPS), dan dievaluasi dengan menggunakan sampling nonstatistik atau sampling statistik unit moneter. 2.Membagi populasi ke dalam subpopulasi, biasanya menurut ukuran dollar, dan mengambil sampel yang lebih besar dari subpopulasi itu dengan ukuran yang lebih besar. Hal ini disebut juga sampling bertahap, dan dievaluasi dengan menggunakan sampling nonstatistik atau sampling statistik variabel. Dalam banyak situasi audit, jauh lebih menguntungkan memilih sampel yang menekankan pada item-item populasi dengan jumlah catatan yang lebih besar. Ada 2 cara untuk memperoleh sampel semacam itu: 1.Mengambil sampel dimana probabilitas pemilihan setiap item populasi individual bersifat proporsional dengan jumlah tercatatnya. Metode ini disebut sebagai sampling dengan probabilitas yang proporsional dengan ukuran (PPS), dan dievaluasi dengan menggunakan sampling nonstatistik atau sampling statistik unit moneter. 2.Membagi populasi ke dalam subpopulasi, biasanya menurut ukuran dollar, dan mengambil sampel yang lebih besar dari subpopulasi itu dengan ukuran yang lebih besar. Hal ini disebut juga sampling bertahap, dan dievaluasi dengan menggunakan sampling nonstatistik atau sampling statistik variabel.

Occurrence rate atau exception rate adalah rasio dari item yang berisi atribut khusus jumlah item popolasi.

 Auditor sangat memperhatikan jenis pengecualian berikut dalam populasi data akuntansi : 1. Penyimpangan atau deviasi dari pengendalian yang ditetapkan klien. 2. Salah saji moneter dalam populasi data transaksi. 3. Salah saji moneter dalam populasi dalam rincian saldo akun.

Istilah yang berkaitan dengan perencanaan Characteristic or attribute Acceptable risk of assessing control risk too low (ARACR) Tolerable exception rate (TER) Estimated population exception rate (EPER) Initial sample size

Istilah yang berkaian dengan pengevaluasian hasil Exception Sample exception rate (SER) Computed upper exception rate (CUER)

Menyatakan tujuan pengujian auditMemutuskan apakah sampling audit dapat diterapkanMendefinisikan atribut dan kondisi pengecualianMendefinisikan unit samplingMenetapkan tingkat pengecualian yang dapat ditoleransi Menetapkan risiko yang dapat diterima atas penilaian risiko pengendalian yang terlalu rendah Mengestmasi tingkat pengecualian populasiMenentukan ukuran sampel awal

Memilih sampel Melaksanakan prosedur audit

Menggeneralisasi dari sampel ke populasi Menganalisis Pengecualian Memutuskan akseptabilitas populasi

faktor Assessed control risk – Consider: Alam,Ruang lingkup, dan saat pengujian Signifikansi transaksi dan saldo rekening terkait bahwa penendalian internal dikmasudkan untuk mempengaruhi

Learning Objective

 Metode sampling statistik yang paling sering digunakan untuk pengujian pengendalian dan pengujian subtantive atas transaksi adalah sampling atribute ( attribute sampling)

 Distribusi sampling adalah distribusi frekuensi hasil semua sampel berukuran khusus yang dapat di peroleh dari populasi yang memiliki karakteristik tertentu.  Atribut sampling di dasari pada distribusi binomial.

 Menggunakan sampling atribut dalam pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi

 Merencanakan sampel 1. Menyatakan tujuan pengujian audit 2. Memutuskan apakah sampling audit dapat diterapkan 3. Mendefinisikan atribut dan kondisi pengecualian 4. Mendefinisikan populasi 5. Mendefinisikan unit sampling 6. Menetaokan tingkat pengecualian yang dapat di toleransi (TER) 7. Menetapkan ARACR yang terlalu rendah 8. Mengestimasi tingkat pengecualian populasi 9. Menentukan ukuran sampel awal

 Jika auditor menggunakan tabel untuk menentukan ukuran sampel awal, mereka akan mengikuti empat langkah berikut: 1. Memilih tabel yang berhubungan dengan ARACR 2. Menempatkan TER pada bagian atas tabel 3. Menempatkan EPER pada kolom paling kiri 4. membaca kebawah kolom TER yang sesuai hingga berpotongan dengan baris EPER yang tepat. Angka pada potongan tersebut adalah ukuran sampel awal.

 Dampak ukuran popolasi  Memilih sampel : satu – satunya perbedaan dalam pemilihan sampel bagi sampling statistik dan nonstatistik adalah terletak pada persyaratan bahwa metode probabilistik harus di gunakan untuk sampling statistik. Baik sampling acak sederhana maupun sampling sistematis akan digunakan pada sampling atribut.  Melaksanakan prosedur audit : sama untuk sampling atribut maupun sampling nonstatistik.  Mengevaluasi hasil : menggeneralisasi dari sampel ke populasi. Untuk sampling atribut, auditor menghitung batas kemampuan atas CUER dengan ARACR tertentu. Yang sekali lagi menggunakan program komuter khusus atau tabel yang dikembangkan dari rumus statistik.

 Memilih sampel dan melaksanakan prosedur audit 10. Memilih sampel 11. Melaksanakan prosedur audit  Mengevaluasi hasil 12. Menggeneralisasi dari sampel ke populasi 13. Menganalisis pengecualian 14. Memutuskan akseptabilitas populasi