LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN METAFISIKA/ONTOLOGI EPISTEMOLOGI AKSIOLOGI
LANDASAN ONTOLOGI/ METAFISIKA Hakikat ilmu: pengetahun yang bersifat rational, reflektif, dibuktikan kebenarannya. Batas penjelajahan ilmu : sebatas pengalaman manusia (empirik) Secara ontologis, Ilmu pengetahuan memiliki: Aspek Rational Aspek Empiris
ONTOLOGI ATAU METAFISIKA UMUM (APAKAH OBJEK ILMU PENGETAHUAN) Onto berakar dari bahasa Yunani ‘on’ berarti ada, dan ‘ontos’ berarti keberadaan. Sedangkan ‘logos’ berarti pemikiran (Lorens Bagus:2000). Ontologi adalah pemikiran mengenai yang ada dan keberadaanya. Ontologi adalah cabang filsafat mengenai sifat (wujud) atau lebih sempit lagi sifat fenomena yang ingin diketahui. Metafisika adalah cabang filsafat mengenai hakikat yang ada (realitas). Ada (Ens) terdiri atas, Ens rationale, Ens Possible, dan Ens Actuale.
Ontologi memahami realitas dari dua aspek: a. Ontologi kuantitatif : Apakah kenyataan itu tunggal atau jamak? Monisme Dualisme Pluralisme b. Ontologi Kualitatif : Idealisme/Spiritualisme Realisme/Materialisme
Istilah-istilah Dasar dalam Bidang Ontologi: yang ada (being) kenyataan/realitas (reality) eksistensi (existance) esensi (essence) substansi (substance) perubahan (change) tunggal (one) jamak (many)
Aliran- aliran dalam Ontologi Naturalisme Apa yang dinamakan kenyataan pasti bersifat kealaman. Teori ini berpendapat bahwa apa saja yang nyata ada pasti bereksistensi dengan ruang dan waktu. Dennes: Paham naturalisme berpendirian bahwa: menentukan segala sesuatu yang bereksistensi berdasarkan pada tiga kategori dasar: proses, kualitas, dan relasi tidak ada suatu kejadian pun yang tidak mengandung ketiga unsur di atas dari ketiga kategori dasar tersebut, didapatkan pengertian, hipotesa, hukum, dan penilaian dalam ilmu alam.
Materialisme : Sesuatu yang nyata ialah yang berasal dari materi atau dari hal-hal yang bersangkutan dengan materi. Thomas Hobbes: Seluruh realitas adalah materi yang tidak bergantung pada gagasan dan pikiran kita. Setiap kejadian adalah gerak yang terjadi oleh keharusan. Maka, seluruh realitas yang tidak lain dari materi itu senantiasa berada di dalam gerak.
Idealisme: Sesuatu yang ada sesungguhnya berada dalam dunia ide. Segala sesuatu yang nyata dan bisa diindera hanyalah gambaran yang sesungguhnya, yang berada di dunia ide. G. Watts Chunningham: Idealisme merupakan suatu ajaran kefilsafatan yang berusaha menunjukkan agar kita dapat memahami materi atau tatanan kejadian dalam ruang dan waktu yang ditinjau dari segi logika. Kita harus membayangkan adanya jiwa atau roh yang menyertainya. Jiwa atau roh adalah dua istilah yang harus ada sebagai tambahan istilah-istilah yang lain. Segenap tatanan alam berasal dari dan dapat dikembalikan kepada sekumpulan roh.
EPISTEMOLOGI (BAGAIMANA CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN) Epistemologi berasal dari kata: episteme dan logos episteme --> pengetahuan logos --> kata, pikiran, percakapan, atau ilmu. Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek yang dihadapinya Epistemologi sering diartikan sebagai Theory of Knowledge atau Teori Pengetahuan Epistemologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat, metode, dan kesahihan pengetahuan. (Surajiyo, 2005) 9
Aspek Epistemologik G Kemeny: Ilmu adalah semua pengetahuan yang dihimpun dengan perantaraan metode ilmiah Ada aspek pembuktian (verifikasi) Teori kebenaran ilmiah
ALAT DAN CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN Menurut John Hospers dalam bukunya An Introduction to Philosophical Analysis mengemukakan enam alat untuk memperoleh pengetahuan, yaitu: 1. Pengalaman indra (sense experience) 2. Nalar (reason) 3. Otoritas (authority) 4. Intuisi (intuition) 5. Wahyu (revelation) 6. Keyakinan (faith) Cara memperoleh pengetahuan filsafat: Dengan berfikir secara mendalam tentang sesuatu yang abstrak. Mungkin juga objek pemikirannya adalah sesuatu yang konkret, tetapi yang hendak diketahuinya adalah bagian ‘di belakang’ objek konkret tersebut. Dikatakan mendalam tatkala sudah berhenti sampai ‘tanda tanya’. 11
PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN RASIONALISME EMPIRISME KRITISISM POSITIVISME
RASIONALISME SUMBER PENGETAHUAN YANG DAPAT DIPERCAYA ADALAH AKAL (RASIO) PENGALAMAN (EMPIRI) BERFUNGSI MENEGUHKAN PENGETAHUAN YANG DIPEROLEH OLEH AKAL AKAL DAPAT MENURUNKAN KEBENARAN BAGI DIRINYA SENDIRI YG INDERAWI (SENSUAL) HRS DISIKAPI SCR RAGU-RAGU, KRN IA MENYESATKAN, TIDAK PASTI, RELATIF, DAN BERUBAH-UBAH AKAL TIDAK MEMERLUKAN PENGALAMAN INDERAWI (SENSUAL) METODE DEDUKTIF RENE DESCARTES- COGITO ERGO SUM 13
EMPIRISME DUNIA MRPK KESELURUHAN SEBAB AKIBAT PERKEMBANGAN AKAL DITENTUKAN OLEH PENGALAMAN EMPIRIS (SENSUAL) SUMBER PENGETAHUAN ADALAH KEBENARAN NYATA (EMPIRIS) PENGETAHUAN DATANG DARI PENGALAMAN (RASIO PASIF PADA SAAT PERTAMA PENGETAHUAN DIDAPATKAN) AKAL TIDAK MELAHIRKAN PENGETAHUAN DARI DIRINYA SENDIRI MENGAJUKAN KRITIK THD PENGETAHUAN YG TIDAK MEMBAWA KEMAJUAN AWAL DIGUNAKAN PROSEDUR ILMIAH METODE INDUKTIF JOHN LOCKE, DAVID HUME
KRITISISME MENJEMBATANI FAHAM RASIONALISME DAN EMPIRISME PENGETAHUAN DIPEROLEH BERASAL DARI PENGALAMAN (EMPIRI) YG BERUPA IMPRESI (KESAN) KMD DIOLAH OLEH AKAL. PENGETAHUAN TERDAPAT HUBUNGAN SEBAB AKIBAT SEBAGAI HASIL PEMIKRAN MANUSIA. METODE DEDUKSI DAN INDUKSI TOKOH: IMMANUEL KANT
POSITIVISME MENOLAK METAFISIKA DAN TEOLOGI ILMU PENGETAHUAN HARUS NYATA DAN TIDAK BOLEH ABSTRAK, BERMANFAAT DAN DIARAHKAN UNTUK MENCAPAI KEMAJUAN (SUATU ZAMAN YG DIATUR OLEH CENDEKIAWAN DAN INDUSTRI) MENUJU GENERALISASI FAKTA DG BERSANDAR PADA PENGETAHUAN NYATA DAN PANDANGAN-PANDANGAN ILMIAH MEMBATASI DIRI PADA HUKUM-HUKUM OBJEKTIF (BERBEDA DG EMPIRISME YG MENGAKUI HUKUM-HUKUM SUBJEKTIF) METODE DEDUKSI DAN INDUKSI TOKOH: AUGUST COMTE
TEORI KEBENARAN TEORI KOHERENSI TEORI KORESPONDENSI TEORI PRAGMATIK
AKSIOLOGI (APAKAH (TUJUAN DAN MANFAAT ILMU PENGETAHUAN) THEORY OF VALUE atau PHILOSOPHY OF VALUE ILMU PENGETAHUAN YG MENYELIDIKI HAKiKAT NILAI (KATTSOFF) NILAI = KATA JENIS YANG MELIPUTI SEGENAP MACAM KEBAIKAN DAN SEJUMLAH HAL LAIN (KATTSOFF) 19
Aspek Aksiologis Ilmu Pengetahuan Ilmu teknologi pemenuhan kebutuhan praktis manusia Ilmu dalam tujuan kognitif (science is for science) Ilmu untuk meningkatkan harkat manusia
UKURAN KEBENARAN PENGETAHUAN SAINS Ukuran kebenaran: logis dan empiris. Hipotesis --> teori --> hukum/aksioma Hipotesis: pernyataan yang sudah benar secara logika, tapi belum ada bukti empiris Teori: logika yang sudah ada bukti empirisnya Hukum/aksioma: teori yang sudah berlaku umum. 21
MANFAAT ILMU PENGETAHUAN UNTUK MENINGKATKAN HARKAT DAN MARTABAT MANUSIA ILMU PENGETAHUAN ITU BEBAS NILAI ATAU TERIKAT PADA NILAI BAGAIMANA TANGGUNGJAWAB ILMUWAN? 22
FUNGSI DAN TUJUAN ILMU PENGETAHUAN ALAT EKSPLANASI ALAT PREDIKSI ALAT PENGONTROL 23