BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH AKUNTANSI PERSEDIAAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA 2016
TUJUAN Untuk mengatur perlakuan akuntansi untuk persediaan dan informasi lainnya yang dianggap perlu disajikan dalam laporan keuangan.
RUANG LINGKUP Diterapkan dalam penyajian persediaan dalam laporan keuangan untuk tujuan umum yang disusun dan disajikan dengan basis akrual. Mengatur perlakuan akuntansi persediaaan yang meliputi definisi, pengakuan, pengukuran dan pengungkapannya. Diterapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan tidak termasuk untuk perusahaan daerah.
DEFINISI PERSEDIAAN ”Merupakan Aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.”
DEFINISI PERSEDIAAN Persediaan Aset Berwujud Digunakan dalam Kegiatan Operasional Pemprov DKI Jakarta Digunakan Dalam Proses Produksi Barang yang Disimpan Dijual/Diserahkan Kepada Masyarakat Dijual/Diserahkan Kepada Masyarakat Dalam Rangka Kegiatan Pemerintahan
JENIS PERSEDIAAN PERSEDIAAN Bahan untuk Pemeliharaan Amunisi Barang Konsumsi Hewan & Tanaman yang akan di serahkan ke masyarakat Suku Cadang PERSEDIAAN Tanah/Bangunan yang akan di serahkan ke masyarakat Persediaan Strategis Barang Setengah Jadi Bahan Baku Pita Cukai & Leges
DEFINISI PERSEDIAAN Barang persediaan disajikan di neraca sebesar nilai persediaan yang berada dalam pengelolaan Penyimpan/Pengurus barang di gudang SKPD/UKPD. Barang persediaan yang sudah dikeluarkan dari gudang SKPD/UKPD untuk kegiatan operasional SKPD/UKPD seluruhnya diakui sebagai beban persediaan. Barang persediaan yang sudah dikeluarkan dari gudang SKPD/UKPD untuk diserahkan kepada masyarakat diakui sebagai beban barang diserahkan kepada masyarakat. Barang persediaan yang diperoleh dari hibah atau transfer dari SKPD/UKPD lain dicatat berdasarkan tanggal BAST. Barang persediaan yang diperoleh dari reklasifikasi Belanja modal atau aset tetap dicatat berdasarkan tanggal dokumen pendukung (contohnya : BA rekonsiliasi Aset tetap).
KLASIFIKASI PERSEDIAAN Barang persediaan disajikan di neraca sebesar nilai persediaan yang berada dalam pengelolaan Penyimpan/Pengurus barang di gudang SKPD/UKPD. Barang persediaan yang sudah dikeluarkan dari gudang SKPD/UKPD untuk kegiatan operasional SKPD/UKPD seluruhnya diakui sebagai beban persediaan. Barang persediaan yang sudah dikeluarkan dari gudang SKPD/UKPD untuk diserahkan kepada masyarakat diakui sebagai beban barang diserahkan kepada masyarakat. Barang persediaan yang diperoleh dari hibah atau transfer dari SKPD/UKPD lain dicatat berdasarkan tanggal BAST. Barang persediaan yang diperoleh dari reklasifikasi Belanja modal atau aset tetap dicatat berdasarkan tanggal dokumen pendukung (contohnya : BA rekonsiliasi Aset tetap).
KLASIFIKASI PERSEDIAAN Persediaan Bahan Pakai Habis Uraian Jenis Persediaan Persediaan alat tulis kantor Bahan baku Persediaan alat listrik dan elektronik (lampu pijar, battery kering) Bahan pemeliharaan Persediaan perangko, materai & benda pos lainnya Pita cukai & leges Persediaan peralatan kebersihan dan bahan pembersih Persediaan Bahan Bakar Minyak/Gas Persediaan pengisian tabung pemadam kebakaran Persediaan pengisian tabung gas
KLASIFIKASI PERSEDIAAN Persediaan Bahan/Material Uraian Jenis Persediaan Persediaan bahan baku bangunan/jalan Bahan baku Persediaan bahan/bibit tanaman Tanaman Persediaan bibit ternak Hewan Persediaan bahan obat-obatan Bahan u/ jaga-jaga Persediaan bahan kimia Persediaan Bahan Laboratorium Persediaan Pengadaan Bahan dan Pangan Persediaan Makanan Ternak / Binatang Persediaan Ban Kendaraan Dinas Operasional Khusus Bahan pemeliharaan Persediaan Ban Sepeda Motor Dinas Operasional Persediaan Ban Alat-Alat Berat Persediaan Aki Kendaraan Dinas Operasional Persediaan Aki Sepeda Motor Dinas Operasional Persediaan Aki Alat-Alat Berat Persediaan Bahan Percontohan Persediaan Suku Cadang Kendaraan Dinas Operasional Suku cadang Persediaan Suku Cadang Kendaraan Dinas Operasional Khusus
KLASIFIKASI PERSEDIAAN Operasional Khusus Uraian Jenis Persediaan Persediaan Suku Cadang Sepeda Motor Dinas Operasional Suku cadang Persediaan Suku Cadang Alat-Alat Berat Persediaan Suku Cadang Transportasi Laut dan Sungai Persediaan BBM Kendaraan Dinas Operasional Bahan pemeliharaan Persediaan BBM Kendaraan Dinas Operasional Khusus Persediaan BBM Sepeda Motor Dinas Operasional Persediaan BBM Alat-Alat Berat / Genset Persediaan BBM Transportasi Laut dan Sungai Persediaan BBG Kendaraan Bermotor
KLASIFIKASI PERSEDIAAN Persediaan Perawatan Kendaraan Bermotor Persediaan Cetak dan Penggandaan Persediaan Barang Yang Akan Diserahkan/Dijual Kepada Masyarakat/Pihak Ketiga (tidak digunakan oleh Pemda) Uraian Jenis Persediaan Persediaan Penggantian Suku Cadang Suku cadang Persediaan Bahan Bakar Minyak/Gas dan pelumas Bahan pemeliharaan Uraian Jenis Persediaan Persediaan Cetakan Umum Bahan baku Persediaan Cetakan Khusus
KLASIFIKASI PERSEDIAAN Operasional Khusus Uraian Jenis Persediaan Persediaan Suku Cadang Sepeda Motor Dinas Operasional Suku cadang Persediaan Suku Cadang Alat-Alat Berat Persediaan Suku Cadang Transportasi Laut dan Sungai Persediaan BBM Kendaraan Dinas Operasional Bahan pemeliharaan Persediaan BBM Kendaraan Dinas Operasional Khusus Persediaan BBM Sepeda Motor Dinas Operasional Persediaan BBM Alat-Alat Berat / Genset Persediaan BBM Transportasi Laut dan Sungai Persediaan BBG Kendaraan Bermotor
PENGAKUAN PERSEDIAAN Persediaan diakui pada saat: Potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah. Pada akhir periode akuntansi, persediaan diakui sebesar jumlah persediaan yang ada pada pengurus barang SKPD/UKPD dan catatan persediaan disesuaikan dengan hasil inventarisasi fisik (stock opname). Barang persediaan yang ada pada unit pengguna (bidang, bagian, sub bidang, sub bagian) dengan pertimbangan jumlahnya tidak material diakui sebagai beban persediaan tahun berjalan, kecuali jika jumlahnya material diakui sebagai persediaan.
PENGUKURAN PERSEDIAAN Persediaan disajikan sebesar: Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian; Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Potongan harga, rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan persediaan jika potongan tersebut tercantum dalam bukti pembelian, jika tidak tercantum diakui sebagai pendapatan. Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; Harga pokok produksi persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan persediaan yang diproduksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara sistematis. Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/ rampasan; Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban antar pihak yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi wajar (arm length transaction). Persediaan yang dimaksudkan untuk diserahkan kepada masyarakat, biaya perolehannya meliputi harga pembelian serta biaya langsung yang dapat dibebankan pada perolehan persediaan tersebut.
METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN PERSEDIAAN Metode Periodik Fungsi akuntansi tidak langsung mengkinikan nilai persediaan ketika terjadi pemakaian. Jumlah persediaan akhir diketahui dengan melakukan perhitungan fisik (stock opname) pada akhir periode. Dalam pencatatan dengan metode periodik, persediaan pada akhir periode dilakukan penyesuaian dengan hasil inventarisasi fisik dan dinilai: Persediaan dinilai dengan menggunakan metode sistematis FIFO untuk persediaan yang memiliki nilai satuan yang material, seperti Aki kendaraan dan ban kendaraan. Persediaan dapat dinilai dengan menggunakan harga pembelian terakhir apabila setiap unit persediaan nilainya tidak material dan bermacam-macam jenis, seperti ATK.
METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN PERSEDIAAN Metode Perpetual Fungsi akuntansi selalu mengkinikan nilai persediaan setiap ada persediaan yang masuk maupun keluar dengan metode sistematis FIFO. Metode ini digunakan untuk jenis persediaan yang berkaitan dengan operasional utama di SKPD dan membutuhkan pengendalian yang kuat. Pada akhir periode pelaporan, jika terdapat perbedaan/selisih kurang antara catatan persediaan dengan hasil inventarisasi fisik, disesuaikan sebagai pengurang persediaan dan diakui sebagai beban persediaan tahun berjalan. Inventarisasi fisik atas pencatatan dengan metode perpetual dilakukan untuk menilai keandalan sistem pengendalian internal atas persediaan, dan tidak dimaksudkan untuk menentukan jumlah persediaan pada akhir tahun. Dalam pencatatan dengan metode perpetual, persediaan pada akhir periode dinilai: Persediaan dinilai dengan menggunakan metode sistematis FIFO untuk persediaan yang memiliki nilai satuan yang material, seperti Aki kendaraan dan ban kendaraan. Persediaan dapat dinilai dengan menggunakan harga pembelian terakhir apabila setiap unit persediaan nilainya tidak material dan bermacam-macam jenis, seperti ATK
BEBAN PERSEDIAAN Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian persediaan (use of goods). Penghitungan beban persediaan dilakukan dalam rangka penyajian Laporan Operasional. Untuk memudahkan pencatatan persediaan, persediaan dapat dicatat dengan metode periodik dan/atau metode perpetual. Pengukuran pemakaian persediaan dihitung berdasarkan inventarisasi fisik, yaitu dengan cara saldo awal persediaan ditambah pembelian atau perolehan persediaan dikurangi dengan saldo akhir persediaan dikalikan nilai per unit sesuai dengan metode penilaian yang digunakan.
BEBAN PERSEDIAAN SKPD/UKPD diperkenankan untuk mencatat persediaan dengan metode perpetual. Pengukuran pemakaian persediaan dengan metode perpetual dengan pendekatan FIFO dihitung berdasarkan catatan jumlah unit dipakai dikali nilai rupiah per unit, sedangkan dengan pendekatan harga terakhir dihitung dengan cara saldo awal persediaan ditambah pembelian atau perolehan persediaan dikurangi dengan saldo akhir persediaan dikalikan nilai per unit sesuai dengan metode penilaian yang digunakan. SKPD/UKPD yang menggunakan metode perpetual, melakukan pencocokan dengan perhitungan fisik (stock opname). Apabila jumlah unit persediaan antara metode perpetual tidak sama dengan hasil perhitungan fisik maka diungggulkan pelaporan atas persediaan berdasarkan hasil perhitungan fisik (stock opname). Perbedaan jumlah unit persediaan digunakan sebagai dasar penysuaian nilai persediaan dan diakui sebagai beban, serta sebab perbedaan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
BEBAN PERSEDIAAN Persediaan dalam kondisi sudah tidak layak pakai/usang/rusak/sejenisnya berdasarkan hasil verifikasi/pengecekan/inventarisasi yang dituangkan dalam Berita Acara stock opname, disajikan sebagai beban persediaan dan dilaporkan dalam laporan operasional serta diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Jika ada hasil penjualan atas persediaan yang telah usang atau rusak diakui sebagai Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah-LRA dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah-LO.
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN PERSEDIAAN Persediaan disajikan sebagai bagian dari Aset Lancar. Laporan keuangan mengungkapkan: Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan; Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau perlengkapan yang digunakan dalam pelayanan masyarakat, barang atau perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat, dan barang yang masih dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat; Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam kondisi rusak/usang/tidak layak pakai/sejenisnya.
TERIMA KASIH