Who, What, When, Where, Why, How OBSERVASI Who, What, When, Where, Why, How
memilih (individu, kelompok perilaku, peristiwa atau periode waktu) memutuskan (menimbulkan perilaku, misal: di laboratorium atau menanti perilaku muncul dengan sendirinya) menentukan cara penentuan (ingatan, audio, video, pemantauan fisologis, pemantauan waktu, dsb.) membuat sistem koding kembali data mentah WHAT’S MEAN? Penyeleksian, perekaman, pemberian arti terhadap perilaku diamati (Bentzen, 1993) Seleksi, provokasi, pencatatan, pengartian perilaku (Weick dalam Nietzel & Bernstein, 1996)
Kesadaran subjek: overt & covert 3 DIMENSI OBSERVASI Kesadaran subjek: overt & covert Derajat interaksi dengan subjek: partisipatif & nonpartisipatif Situasi: alami (natural) & tak alami (buatan/laboratorium Mengamati untuk mendapatkan data tentang objek yang diamati sehingga diperoleh pemahaman sebagai alat receking (pembuktian) terhadap informasi/keterangan yang diperoleh sebelumnya (Lincoln & Guba, 1995)
8 kombinasi c-p-a c-np-a c-p-ta c-np-ta o-p-a o-np-a o-p-ta o-np-ta
WHO? OBSERVEE Pasien Klien Subjek Responden Partisipan OBSERVER Profesional Teknisi Asisten terlatih
Perilaku yang dapat diamati/diukur WHAT?
WHEN? Jika perilaku bermasalah banyak dimunculkan Sampel perilaku Sampel waktu Intensitas/Frekuensi/Durasi perilaku % waktu/perbandingan antara perilaku yang terjadi dengan interval waktu tertentu (=timeline followback methodology) WHEN?
Dimanapun (terutama di lingkungan tempat perilaku bermasalah terjadi WHERE?
WHY? Punya keunggulan Baseline sekaligus data akumulatif Data dalam berbagai situasi Menemukan kondisi lingkungan pencetus, mengelola & meniadakan perilaku tertentu Menentukan pola-pola perilaku guna dimodifikasi dengan intervensi Dapat ditampilkan dalam gambar grafik sehingga efektivitas tritmen terkontrol WHY?
HOW? Alat pencatat sederhana (pensil, alat penghitung angka) Alat pencatat canggih (video, film, kamera, kaset) Sistem pencatatan data observasi Event record Real time record Whole interval record Partial interval record Freqvency within interval record Momentary sampling HOW?
PERLUNYA OBSERVASI (Goodwin & Driscoll dalam Bentzen, 1993) ASUMSI DASAR PERLUNYA OBSERVASI (Goodwin & Driscoll dalam Bentzen, 1993)
Memungkinkan mengukur banyak perilaku yang tak dapat diukur dengan alat ukur psikologis lain (biasa pada anak-anak) Prosedur testing formal sebagaimana orang dewasa tidak bisa diberlakukan Dirasa tidak lebih mengancam dibanding metode pengukuran lain (anak-anak lebih wajar & akurat, sedangkan negatif & dewasa cenderung dibuat- buat/berbeda bila sadar sedang diobservasi)
TUJUAN Keperluan asesmen awal Menentukan kekuatan observasi & memakai kekuatan tersebut untuk meningkatkan sisi lemahnya Menyusun individual plans bagi klien sesuai kebutuhannya Sebagai dasar/titik awal kemajuan klien (baseline) (untuk anak-anak) mengetahui perkembangan area tertentu Memecahkan masalah Membuat laporan kepada orangtua, guru, dokter, profesi lain Informasi status anak (di sekolah) untuk keperluan bimbingan & konseling)
PENTING penentuan target pengaruh observer (“hallo effect “ terhadap penampilan observee) reaktivitas terhadap observasi (sadar/tidak sadar sedang diamati?) ketepatan hasil observasi
ISU ETIK Penentuan tujuan klien Derajat pengaruh observer terhadap pemilihan tujuan Menerima/menol ak subjek Hak klien untuk dengan sukarela diamati
OBSERVASI PERILAKU & SKALA RATING TEKNIK OBSERVASI PERILAKU & SKALA RATING OBSERVASI PERILAKU Kehadiran vs ketidakhadiran perilaku tertentu Perilaku target? Perilaku berlebih/minim? Aset-aset perilaku Situasi anteseden dan konsekuensi perilaku terukur? SKALA : Intensitas perilaku target ditandai PERILAKU TARGET 1 2 3
OBSERVASI PERILAKU ANALOGIS SELF-MONITORING Pikiran, perasaan, perilaku khusus reaktivitas? Perhatikan: kapan, dimana perilaku target muncul Lingkungan didesain khusus untuk meningkatkan kemungkinan munculnya perilaku ditargetkan dan bagaimana interaksinya PERILAKU TARGET WAKTU TEMPAT pagi siang malam rumah jalanan kantor
MENGUKUR KINERJA SITUASIONAL Observasi & evaluasi kinerja individu di bawah lingkungan yang sudah diset (bisa simulasi/bisa sungguh-sungguh) Leaderless group technigue Mendesain sebuah kelompok situasional untuk melihat inisiatif, kerjasama, kepemimpinan dsb. Akting/improvisasi dalam situasi yang disimulasikan ROLE PLAY
UNOBSTRUSIVE METHOD/ UNREACTIVE METHOD METODE PSIKOFISIOLOGIS UNOBSTRUSIVE METHOD/ UNREACTIVE METHOD Biofeedback : pantauan berkelanjutan proses-proses biologis Plathysmograph: mencatat perubahan volume bagian tertentu tubuh yang muncul akibat variasi suplay darah Penil plathysmograph: khusus di penis Phallometric data: diberi stimulus lihat reaksinya Polygraph (lie detector): perubahan fisik terjadi terdeteksi bila berbohong Mengukur perilaku target melalui variabel lain (sifatnya tidak langsung). Misalnya menghitung perilaku merokok tidak dengan mengamati perilaku merokoknya, tapi dengan menghitung jumlah puntung rokok di tempat sampah
JENIS-JENIS OBSERVASI
OBSERVASI PERILAKUAN Arah pada perilaku teramati Pemilihan perilaku penting untuk diamati Target adalah perilaku apa adanya Artikan hasil observasi secara langsung
DESAIN KODE Seleksi perilaku target, anteseden, konsekuensi Batasi perilaku Dimensi perilaku: frekuensi, durasi, hasil perilaku Sistem pencatatan data Metode pencatatan data RENCANAKAN SISTEM SAMPLING Seleksi lingkungan Sampling kelompok PEMILIHAN & PELATIHAN OBSERVASI pemilihan tema pengantar ke observasi pelatihan lokasi pengambilan data
OBSERVASI NATURALISTIK Penelitian antropologi di lapangan. misal: Margareth Mead di Alor dan Bali Clifford Geertz di Mojokerto (pengamat adalah pastisipan d alam semua kegiatan pengamatan dicatat dalam catatan anekdot penelitian detail=etnografi) Pengamatan dengan prosedur retrospektif (berisi aspek-aspek perilaku klien/individual yang diingat kembali) misal: melakukan catatan sekolah, polisi, pengadilan, perubahan nilai akademik, buku tahunan SLTA, bertanya pada orang- orang yang terbiasa dengan klien/responden, terutama untuk melaporkan bentuk- bentuk kategori perilaku di masa lalu. OBSERVASI NATURALISTIK
OBSERVASI RUMAH SAKIT Contoh alat: The Inpatient Multidimentional Psychiatric Scales (IMPS), terdiri dari 75 aitem yang dinilai oleh pengamat dalam skala 5 atau 9 atau dijawab Y atau T. - Data diterjemahkan dalam dimensi: Kegairahan Kecenderungan permusuhan Proyeksi paranoid Perluasan grandiosa Disorientasi Organisasi konseptual Skor diplot sebagai profil (Seperti MMPI)
- Sistem pengamatan seketika (bukan retrospektif) - Metode sampling Waktu (interval regular, misal: 1 x per 1 jam) Peristiwa (hanya aktivitas tertentu diamati)
OBSERVASI SEKOLAH Mengamati perilaku anak-anak di sekolah, arena bermain dan situasi relevan lainnya. Data terkumpul diringkas dalam bentuk kuantitatif (%) - Objek pengamatan 1 anak dan mereka yang berinteraksi dengannya atau merotasi perhatian dan menaksir perilaku beberapa anak ditargetkan.
- Berisi kesimpulan dan seleksi target tidak sistematis - Yang lebih sistematis: misal: mengamati anak laki-laki pradelinkuen yang masih muda (Pengamat terlatih mengamati kehidupan subjek untuk 1 atau 2 jam, biasanya sesaat sebelum makan malam. Penelitian selama 5 menit terus menerus. - Objek perilaku lain: Mengukur ketrampilan sosial klien depresi Mengukur interaksi pasangan OBSERVASI RUMAH
OBSERVASI OLEH “ORANG DALAM” - Pengamatan anak-anak oleh orangtua (di rumah) - Pengamatan anak-anak oleh guru terlatih (di sekolahan) - Pengamatan anak-anak oleh anak-anak lain (di sekolahan atau taman bermain) - Pengamatan klien oleh anggota keluarga/temannya (khusus merokok, kecanduan napza, keburukan perekonomian) OBSERVASI OLEH “ORANG DALAM”
OBSERVASI DIRI - Dikenal dengan istilah “pemantauan diri” - Biasa dilakukan oleh orang dewasa (meski anak kecilpun berhasil melakukannya) - Syarat: mencatat frekuensi, durasi, intensitas - Yang dicatat: Senam/olah raga Sakit kepala Pikiran-pikiran menyenangkan Mencabuti rambut Memberikan/menerima pujian Rasa sakit dsb. - Lihat observasi perilakuan - Hati-hati dengan arah reaktivitas: kadang-kadang meningkatkan, kadang-kadang mengurangi