PENGARUH AEC 2015 TERHADAP PROFESI AKUNTAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK)
Advertisements

Minggu Ke : 1 APAKAH SIA ITU ?
PROFESI AKUNTAN PUBLIK
Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA
Dampak UU Akuntan Publik terhadap Pendidikan Akuntansi
PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE
BAGIAN I MENGENAL PROFESI AUDIT
BAB 12 Etika Dalam Kantor Akuntan Publik
( STUDENT CENTERED LEARNING )
KODE ETIK PROFESI AKUNTANSI
Agenda Tentang IAPI Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
Definisi Auditing Internal:  Auditing internal adalah aktivitas pemberian keyakinan serta konsultasi yang independen dan objektif, yang dirancang untuk.
DR.H.OYONG LISA.,SE.,M.M.,CMA,Ak,CA,CIBA,CBV
Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA
PERUBAHAN SILABUS PPAK 2013
PROFESI BIDANG AKUNTANSI
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PENTINGNYA SERTIFIKASI PROFESI DAN PERAN PERGURUAN TINGGI
 Serangkaian prinsip atau nilai moral
PENGEMBANGAN KURIKULUM PROGRAM S1 AKUNTANSI UNIVERSITAS METHODIS
Peran Dewan Komisaris Menyongsong Era Masyarakat Ekonomi Asean 2015
BAGIAN V ETIKA PROFESI.
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah
Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik AEC 2015 CPA of Indonesia
ISAK 8 Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Sewa
Good Corporate Governance
MODUL 2 RESKINO ETIKA PROFESIONAL
MATERI 4 MODEL - MODEL PEMBELAJARAN SCL.
Oleh :Tim Dosen MK Pengantar Audit SI
LATAR BELAKANG & PEMAHAMAN MENYELURUH
KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN MENGAHADAPI MEA 2015
( STUDENT CENTERED LEARNING )
BAGIAN I MENGENAL PROFESI AUDIT
(Pemeriksaan Akuntan oleh KAP)
Implementasi Pemahaman Globalisasi Ekonomi dalam Pembangunan Wilayah: STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DI ERA MASYARAT EKONOMI ASEAN (MEA) Oleh : Dr. Kurniyati.
Pertemuan 5 Landasan Etika Akuntan Publik
Bab I Pengauditan dan Profesi Akuntan Publik Dosen Pengampu:
Dampak dan Implikasi Bisnis yang ber-Etika
Anglo-American Accounting United States
AUDITING.
( STUDENT CENTERED LEARNING )
Akuntansi Internasional
Tinjauan Prinsip-Prinsip Corporate Governance
Bab 4 Standar Audit dan Akuntansi Global
ETIKA PROFESI Sesi 7.
8 PILIHAN PROFESI AKUNTAN
Assalamu’alaikum Wr. Wb
PROFESI CPA Chapter 2.
MATERI 4 MODEL - MODEL PEMBELAJARAN SCL.
SOSIALISASI CHARTERED ACCOUNTANT (CA)
MATERI 4 MODEL - MODEL PEMBELAJARAN SCL.
KEWAJIBAN & TANGGUNG JAWAB AKUNTAN PUBLIK
Oleh : Setiawan Wakil Ketua DPD KNPI Kota Palangka Raya
MATERI 4 MODEL - MODEL PEMBELAJARAN SCL.
Pelaporan Keuangan dan Profesi Akuntansi
Pemahaman Struktur pengendalian intern
Manajemen Keuangan Lanjutan
TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PERSAINGAN GLOBAL
Akuntansi Keuangan Madya 1
Silabus Akuntansi Keuangan Menengah
Tanggungjawab Profesi: Standar Kualitas dan Etika
MODEL - MODEL PEMBELAJARAN SCL.
BAGIAN 8 PENERIMAAN PENUGASAN AUDIT DAN PERENCANAAN AUDIT
Konsep Audit Siwidyah DL. Kenapa Auditing Diperlukan? Adanya hubungan ekonomi di dalam entitas, dan hubungan antara entitas dengan pihak lain yang memiliki.
1. Mencapai Kemampuan dan Kompetensi peserta didik untuk;  Menjelaskan tujuan pelaporan keuangan  Menjelaskan arti penting PABU  Membedakan makan PABU.
Dampak dan Implikasi Bisnis yang ber-Etika
Akreditasi institusi.
Akreditasi Institusi.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA OTORITAS JASA KEUANGAN
SERTIFIKASI DALAM PROFESI AKUNTAN PUBLIK INDONESIA
Transcript presentasi:

PENGARUH AEC 2015 TERHADAP PROFESI AKUNTAN

AGENDA Masyarakat Ekonomi Asean Perdagangan Jasa MRA Jasa Akuntansi Pentingnya Sertifikasi 2

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN MEA merupakan wujud kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi kurang lebih 500 juta penduduknya. Perdagangan bebas dapat diartikan tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0-5%) maupun hambatan nontarif bagi negara-negara anggota ASEAN.

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015 Terbentuknya Pasar dan basis produksi tunggal Kawasan Berdaya-saing Tinggi Kawasan dengan Pembangunan Ekonomi yang Merata Bebas arus barang Bebas jasa Bebas investasi Bebas tenaga kerja Bebas arus permodalan Priority Integration Sectors (PIS) Pengembangan sektor food-agriculture-forestry Kebijakan persaingan Perlindungan konsumen, HKI Pembangunan infrastruktur Kerjasama energi Perpajakan E-commerce Pendekatan koheren terhadap hubungan ekonomi eksternal, Partisipasi yang semakin meningkat dalam jaringan suplai global 4 Pilar ASEAN Economic Community (AEC) Integrasi dengan Perekonomian Dunia Pengembangan UKM Mempersempit kesenjangan pembangunan antar negara ASEAN

IMPLEMENTASI AEC 2015 Bea masuk turun ke 0% pada 2010 (kecuali CLMV pada 2015) Mendorong dan melindungi investasi antar negara ASEAN atas dasar perlakuan Nasional. Mengijinkan saham asing sampai 70% Mendorong hubungan pasar modal dan pengembangan pasar saham. Mutual Recognition Agreements (MRA) untuk 8 jasa profesi

DAMPAK AEC 2015 Indonesia sekedar pemasok energi dan bahan baku bagi industrilasasi di kawasan ASEAN, sehingga nilai tambahnya mininal. Melebarnya defisit perdagangan jasa seiring peningkatan perdagangan barang. Mendorong aliran tenaga kerja sehingga harus menyiapkan strategi karena membanjirnya Tenaga Kerja Asing (TKA) akan berdampak pada lapangan kerja yang lebih luas bukan pasar tenaga kerja nasional dipenuhi oleh TKA. Bagaimana agar tidak terjadi masalah pengangguran tetapi justru menghasilkan pasar baru tenaga kerja di LN. Mendorong masuknya investasi ke Indonesia dari dalam/luar ASEAN.

Mutual Recognition Agreement MRA ini menjadi sebuah hal mutlak yang dilakukan untuk mendukung liberalisasi sektor jasa yang berasaskan keadilan/fairness. Negara tujuan atau negara penerima mengakui kualifikasi profesional dan muatan latihan yang diperoleh dari negara pengirim atau negara asal tenaga kerja terampil. Kedua, negara asal diberikan otoritas untuk mengesahkan kualifikasi dan pelatihan dengan cara memberikan diploma atau sertifikat. Ketiga, pengakuan tidak bersifat otomatis. Terdapat sejumlah hakikat dari MRA.

MRA Framework Jasa teknik arsitek jasa perawatan praktisi medis; praktisi gigi /dokter gigi jasa akuntan penyigian (surveying).

Jasa Akuntansi Jasa akuntansi meliputi jasa audit, pembukuan MRA tidak meliputi jasa audit atas laporan keuangan. dan atau praktik akuntan independen. Akuntan berizin (akuntan publik) yang berhak memanfaatkan MRA dan mendaftar menjadi ASEAN CPA. Menjaidi tuan di negeri sendiri Siap masuk ke pasar Asean Peningkatan profesionalitas akuntan

ASEAN MRA Accountancy Services MRA untuk jasa Akuntansi telah disepakati : Pengakuan kesetaraan profesi akuntansi di ASEAN melalui ASEAN CPA. Untuk dapat teregistrasi menjadi ASEAN CPA harus telah memiliki sertifikasi profesi dari asosiasi profesi dan/atau regulator profesi di masing-masing negara anggota ASEAN. Professional Regulatory Authority (PRA) di Indonesia adalah PPAJP, sedangkan National Accountancy Body (NAB) adalah IAPI, IAI, dan IAMI. 10

Movement Natural Persons via ACPA ACPA monitoring committee (level ASEAN) Asean CPA Pendaftaran tanpa melalui mekanisme ujian ACPA Register ACPA dapat bekerja di negara Asean, subject to domestic regulation Pemegang CPA dari NAB/PRA masing-masing 10 negara Asean National Monitoring Committee Registered Foreign Professional Accountant 11

KAP And Others Licensing Firm Field ACPA KAP And Others Licensing Firm Partners/ AP closed Partners/AP Direksi Professional auditors (10% porsi untuk RFPA) Professional accountants ACPA playing field, subject to local regulation Entry level Entry level 12

DATA STATISTIK 13 No Negara Asosiasi Akuntan Jumlah Akuntan 2013 Jumlah Penduduk (2012) GDB (2012) Per Kapita 1 Brunei BICPA 56 412.200 $16,95B $13.590 2 Cambodia KICPAA 284 14.860.000 $14,04B $880 3 Indonesia IAI 14.735 246.900.00 $878,00B $3.420 IAPI 1.511 4 Lao PDR (per Des 2011) LICPA 172 6.646.000 $9,41B $1.270 5 Malaysia MIA 29.654 29.240.000 $305,00B $9.820 6 Phillipines PICPA 21.031 96.710.000 $250,20B $2.500 7 Singapore ISCA 26.572 5.312.000 $274,70B $47.210 8 Thailand FAP 52.805 66.790.000 $366,00B $5.210 9 Vietnam VAA 8.000 88.780.000 $155,80B $1.550 10 Myanmar MAC & MICPA 1.460 52.800.000 $65 Sumber: AFA Secretariat, Worldbank 13

Profesi Akuntansi Pekerjaan bersifat umum – mudah dipelajari oleh berbagai pihak Hasil pekerjaan  laporan keuangan yang dibutuhkan banyak pihak, sehingga semua orang ingin mempelajarinya International Financial Reporting Standar Standar kurikulum internasional dalam International Education Standar Auditor – International Auditor Standar Menggunakan dan mengikuti standar internasional

Accountant Global Professional Menggunakan Standar Akuntansi Internasional dalam menyusun Laporan Keuangan : International Public Sector Accounting Standar International Financial Reporting Standard International Financial Reporting Standard for Small Medium Enterprise Auditor bekerja dengan International Auditing Standard Tunduk pada kode etik internasional Menggunakan standar kerja international sehingga dapat dengan mudah bekerja di lingkungan global. Menuntut peningkatan kualifikasi sehingga memenuhi ketentuan standar internasional

Sertifikasi Profesi Pengakuan global kompetensi dan profesionalitas Kompetensi umum dan khusus bidang profesi tersebut Kombinasi pendidikan formal dan ujian Mengikuti ketentuan umum kurikulum internasonal. Misal untuk Akuntansi  IES ditentukan oleh IFAC Pengakuan antar profesi - MRA

Pilihan Profesi Bidang Profesi Sertifikasi Nasional Akuntan Publik Akuntan Manajemen Akuntan / Auditor Pemerintah Konsultan Pajak / Manajemen Internal Auditor Akuntan Pendidik Keuangan Perusahaan Pengusaha Lainnya Sertifikasi Nasional CPA  akuntan publik CPMA  akuntansi manajemen QIA  internal auditor USKP  konsultan pajak CPSAK  sertifikasi PSAK SAS  Akuntan Syariah US-AAP  Ujian Sertifikasi Ahli Akuntansi Pemerintahan CA  konsultan jasa akuntansi, financial preparer

Cetak Biru Profesi Akuntansi Indonesia Syarat pendidikan Pendidikan profesi Uji profesi Pengalaman Pengakuan Jasa WNI bersertifikat LN MRA G2G WNA bersertifikat LN Teknisi Akuntansi Teknisi Akuntansi Level 6 MRA Asosiasi Professional Accountant in Business, Akuntan Pendidik, Akuntan Sektor Publik, KJA (non Asurans) DIII Akuntansi Min DIV/S1 Akuntansi atau setara Ujian CA 3 thn sbg praktisi CA + Ak. Akuntan Beregister PPA MRA Asosiasi Min DIV/S1 Non Akuntansi atau setara Ujian CPA 3 thn sbg praktisi 1500 jam audit KAP (Asurans) CPA AP Akuntan Publik MRA Asosiasi WNI bersertifikat LN MRA G2G WNA bersertifikat LN

Profesi Lulusan Akuntansi CA – gelar profesi  IAI Ikatan Akuntan Indonesia Prasyarat  S1  ujian profesi CA Pendidikan Profesi Akuntansi - Ak Dapat mendirikan Kantor Jasa Akuntan (KJA) Memberikan Jasa Akuntan selain atestasi CA Chartered of Accountant CPA Ind Certified Public Accountant Akuntan Publik  IAPI Institut Akuntan Publik Indonesia Prasyarat  S1 Akuntansi  ujian profesi CPA Dapat memberikan jasa atestasi sesuai dengan UU AP

Profesi untuk Lulusan Akuntansi – saat ini Certified Management Accountant di bawah Institute Management Accountant (Australia) 7 level member, CMA (S2), AMA & GMA (S1) Melalui pendidikan S2 atau pelatihan untuk mata ajar tertentu. CMA Certified Profesional Management Accountant S1 Akuntansi / DIV + 1 thn pengalaman, / S1 non akuntansi + 2th pengalaman , DIII + 8than pglmn. Organisasi Profesi IAMI CPMA

Profesi lain Lulusan Akuntansi Qulifying Internal Auditor Prasyarat  S1 Akuntansi dan Pengalaman sebagai Internal Auditor Internal Auditor Pemerintah dan BUMN/D/S QIA Certified Internal Auditor Prasyarat S1 Pasar menilai berbeda internal auditor yang memiliki gelar CIA CIA CFA Chartered Financial Analyst Chartered Financial Analyst S1 Pasar menilai berbeda analis yang memiliki CFA walaupun masih level 1 dari 3 level CFA.

KESENJANGAN KEMAMPUAN DAN KEBUTUHAN

KOMPETENSI

Kurikulum akuntansi Keahlian/Skill (IES 3): Kualifikasi sebagai akuntan profesional: Professional values Ethics Attitudes Tiga bidang utama IES 2: Accounting, finance, and related knowledge Organizational and business knowledge Information technology knowledge and competence Keahlian/Skill (IES 3): Intellectual skills Technical and functional skills Personal skills Interpersonal and communication skills Organizational and business management skills

SURVEY KEAHLIAN YANG DIPERLUKAN SEORANG AKUNTAN Analytical/critical thinking 4,53 Written communication 4,39 Oral communication 4,22 Computing technology 4,10 Decision making 4,03 Interpersonal skills 3,94 Continuous learning 3,82 Teamwork 3,81 Business decision modeling 3,65 Professional demeanor 3,64 Leadership 3,58 Risk Analysis 3,42 Measurement 3,32 Project management 3,26 Customer orientation 3,23 Change management 3,13 Negotiation 3,13 Research 3,08 Entrepreneurship 2,99 Resources Management 2,98 Salesmanship 2,61 Foreign language 2,60

Looking at an exhibition Participating in a discussion Verbal reciving Visual reciving Partici- pating Doing PASSIVE ACTIVE 10% Reading 20% Hearing words 30% Looking at picture Watching video Watching a demonstration Seeing it done on location Giving a talk Doing a Dramatic Presentation Simullating the Real Experience 50% Looking at an exhibition 70% Participating in a discussion Untuk menunjukkan bahwa dengan metode kuliah, pemahaman mahasiswa akan kurang dicapai 90% Doing the Real Thing TINGKAT MEMORISASI TINGKAT KETERLIBATAN MODEL PEMBELAJARAN

Konsep belajar di PT Pendidikan : Mengubah Perilaku sesuai dengan harapan / tujuan pendidikan yang ditetapkan. Menekankan pada “mengajarkan mahasiswa untuk belajar”, tidak sekedar menerima informasi Menekankan pada belajar secara mandiri, mahasiswa sebagai subyek yang melakukan pembelajaran Hakekat belajar Dari belum mengerti menjadi mengerti Dari sedikit bisa menjadi sangat mahir Dari kurang beradab menjadi lebih beradab Dari kurang berminat menjadi sangat antusias Dari kurang bisa bergaul menjadi sangat komunikatif

Keseimbangan dalam Belajar Kegiatan belajar mengajar di kampus – intelectualskill Belajar mandiri di perpustakaan dan di rumah – mengasah kemampuan untuk longlife learning Kegiatan kemahasiswaan di kampus - softskill Kegiatan sosial di lingkungan tempat tinggal - softskill Membantu orang tua – softskill, spiritualskill Mengembangkan hoby dan potensi diri lainnya – softskill, spiritualskill

CHARTERED ACCOUNTANT INDONESIA

IES Professional accountant: an individual who is a member of an IFAC member body. Working Area : accountancy, including auditing, financial accounting, management accounting, and tax accounting. The overall objective of accounting education is to develop competent professional accountants. Competence is defined as the ability to perform a work role to a defined standard with reference to working environments. To demonstrate competence : professional knowledge, professional skills, Professional values, ethics, and attitudes.

Qualified Professional Accountants Route to an Accountancy Qualification Regulator: Ministry of Education Regulator: Ministry of Finance Students Universities/Institutions of Higher Learning Professional Accountancy Bodies Professional Examinations 3 Years relevant work experience Membership in Professional Accountancy Bodies Accounting Graduates Accounting graduates with no professional qualifications Qualified Professional Accountants

KOMPETENSI CA: CA adalah akuntan profesional yang bertanggung jawab untuk menyiapkan dan melaporkan laporan keuangan kepada pemegang saham dan publik. CA dapat menganalisis dan mengevaluasi informasi keuangan, membuat keputusan berdasarkan informasi tersebut, dan merencanakan implementasi keputusan yang diambil. CA dapat bertindak sebagai konsultan mengenai masalah akuntansi, perpajakan, keuangan, pelaporan manajemen, dan sistem informasi, serta diberikan lisensi untuk mendirikan kantor jasa akuntansi selain jasa asurans. CA dapat menandatangani laporan keuangan perusahaan.  

CHARTERED ACCOUNTANT Adalah Akuntan Profesional yang memenuhi seluruh kriteria berikut: memiliki register akuntan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku; dan memiliki pengalaman dan/atau menjalankan praktik keprofesian di bidang akuntansi, baik di sektor pendidikan, korporasi, sektor publik, maupun praktisi akuntan publik; dan menaati dan melaksanakan Standar Profesi; dan menjaga kompetensi melalui pendidikan profesional berkelanjutan.

CHARTERED ACCOUNTANT INDONESIA 1. 2. Memberi nilai tambah Akuntan Beregister Mensejajarkan Ak dengan gelar profesi akuntan internasional seperti CPA, ACCA, CIMA, CMA Pengakuan sebagai Akuntan Profesional sesuai dengan panduan internasional (IFAC) Dijaga kompetensinya sesuai dengan ketentuan IAI yang mengacu ke standar internasional Pengakuan Akuntan diberikan tanggung jawab untuk mengambil keputusan yang signifikan dalam bidang-bidang yang terkait dengan pelaporan keuangan untuk kepentingan publik. Dapat diakui oleh PAO negara lain (tidak perlu menempuh beberapa mata ujian) 35

Subjek Ujian CA Pelaporan korporat (corporate reporting) Manajemen stratejik dan kepemimpinan (strategic management and leadership) Etik profesi dan tata kelola korporat (ethic and corporate governance) Akuntansi manajemen lanjutan (advanced management accounting) Manajemen perpajakan (taxation management) Manajemen keuangan lanjutan (advanced financial management) Sistem informasi dan pengendalian intern (information system and control)

PERKEMBANGAN CPA INDONESIA CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANT

Kompetensi Profesional SDM KAP Knowledge bidang: akuntansi, auditing, keuangan, bisnis, sistem dan related field Professional skills: intellectual, personal, interpersonal & communication, organizational Managerial, leadership, enterpreneurship skills Professional values, ethics and behaviour: professional skepticism & professional judgment, ethical principles, commitment to public interest Diperoleh melalui pendidikan bidang akuntansi, auditing, keuangan dan related field yang relevan. Pengalaman kerja dalam menerapkan kompetensi tersebut. 38

CPA Life-Long Learning CPA adopts life-long learning concept Dalam bentuk SKP dari Continuing Professional Development Membership di IAPI Sertifikat CPA dibatalkan, jika SKP tidak terpenuhi, dapat dipulihkan jika CPD terpenuhi CPA certification completed after initial professional development including pratical experience Retirement: CPA certificate cancellation To protect public trust 39

Bagaimana Mendapatkan CPA of Indonesia? Lulus ujian CPA dalam waktu tentukan Pengalaman kerja bidang akuntansi, auditing, keuangan minimal 3 tahun, atau Pengalaman sebagai tenaga pengajar akuntansi, keuangan dan auditing minimal 4 tahun Anggota IAPI CPA 40

Ujian CPA Diselenggarakan IAPI Komputerisasi, melalui Prometric Syarat peserta ujian adalah S1/D4/S2/S3 Akuntansi CPA of Indonesia Exam testing center: Jakarta, Surabaya, Yogya, Bandung, Lampung, Singapore, Malaysia Bentuk soal pilihan ganda (90-100 soal) dan 2-3 soal essay

Mata Ujian CPA of Indonesia Exam APK: Akuntansi dan Pelaporan Keuangan LBHP: Lingkungan Bisnis, Hukum Komersial dan Perpajakan AAS: Auditing dan Assurance AMSI: Akuntansi Manajemen, Manajemen Keuangan dan Sistem Informasi Durasi ujian 14 jam: AAS 4 jam - AMSI 3 jam APK 4 jam - LBHP 3 jam Informasi lebih detil & Silabus lengkap: www.iapi.or.id, www.cpaindonesia.or.id 42

Pengembangan CPA Indonesia 2016 UU 5/2011 tentang Akuntan Publik : staf KAP termasuk sebagai pihak terasosiasi, namun belum ada mekanisme untuk mitigasi risiko AEC 2015 : MRA di sektor tenaga kerja bidang akuntansi melalui ACPA Kebutuhan SDM yang kompeten di KAP: sertifikasi hanya tersedia untuk level partner namun secara konten belum fit dengan kebutuhan untuk menjalankan peran partner. Sertifikasi level staf auditor dan auditor spesialis belum tersedia SMO IFAC: IAPI sebagai associate member IFAC, expected will be approved in Nov 2014 MRA dengan asosiasi lainya 43

Strategi CPA of Indonesia Pertumbuhan CPA of Indonesia melalui: Meningkatkan minat calon peserta Meningkatkan kesiapan calon peserta Mendorong tumbuhnya test center di kota-kota besar di Indonesia melalui kerjasama dengan pihak universitas atau pihak lain. Meningkatkan flexibilitas ujian CPA of Indonesia Meningkatkan kualitas konten kompetensi dan mutu jasa Akuntan Publik Meningkatkan brand dan penerimaan publik CPA of Indonesia Meningkatkan peran CPA of Indonesia, mendorong praktik good governance, meningkatan kesadaran reliabilitas informasi keuangan Competency-based organization 44

Competency-Based Membership Advanced Level: Ability to integrate their multi discipline knowledge, ethics, and values to solve complex situation problem in auditing Partners Partners Professional auditors Intermediate Level: Ability to analyze and evaluate medium situation problem in auditing based on specific knowledge, ethics and values Professional auditors Entry level Entry level Foundation Level: Ability to apply their knowledge, ethics, and values to solve low situation problem in auditing Redefinisi membership 45

Rencana Pengembangan CPA of Indoensia Syarat CPAcc Lulus ujian CPA Pengalaman asurans Level Akuntan Publik CPA Partner Lulus ujian Member IAPI Pengalaman 3 tahun S1/S2/S3 akuntansi CAcc Level Staf Profesional CPAI Auditors Entry level ACPAI Lulus ujian kemampuan dasar D3 / semester 6 S1 akuntansi CPA : Certified Public Accountant CPAI : Certified Professional Auditor Indonesia ACPAI : Associate Certified Professional Auditor Indonesia 46

Rencana Pengembangan CPA of Indoensia Kompetensi Rujukan IES Mata Ujian Designasi Level Ujian Advanced Level 1 mata ujian auditing lanjutan CPA IES 8 Ujian tingkat lanjutan CPAcc Ujian tingkat profesional Intermediate Level IES 2 – 6 5 mata ujian CAcc Ujian tingkat dasar Foundation Level IES 1 5 mata ujian Sebagian mata ujian pada tingkat dasar dan tingkat profesional dapat ditempuh ketika seseorang masih menempuh pendidikan di bidang akuntansi, namun sertifikat diterbitkan ketika sudah menyelesaikan pendidikan minimal S1 dan syarat praktik pengalaman kerja terpenuhi. 47

Ujian Tingkat Dasar 5 mata ujian pada tingkat kemampuan dasar: Pengantar auditing & asurans Akuntansi & pelaporan keuangan Pengantar ekonomi makro & mikro Pengantar manajemen, perpajakan & hukum bisnis Akuntansi biaya, manajemen keuangan & sistem informasi Setiap mata ujian tersebut sudah ditentukan learning outcomes-nya. Contoh LO untuk pengantar auditing & asurans: Menjelaskan tujuan dan tahapan suatu audit atas laporan keuangan Menjelaskan dan menerapkan prosedur audit atas golongan transaksi pendapatan, dst……. 48

Ujian Tingkat Profesional 5 mata ujian dengan tingkat kemampuan intermediate: Auditing, asurans & etika profesi Akuntansi dan pelaporan keuangan lanjutan Akuntansi manajemen, manajemen keuangan dan teknologi informasi Strategi bisnis dan perpajakan lanjutan Manajemen risiko, tata kelola dan pengendalian internal Setiap mata ujian tersebut telah ditentukan LO. Contoh LO untuk mata auditing, asurans dan etika profesi pada level ini: Menyusun strategi audit yang tepat sesuai tujuan audit Menilai risiko salah saji material Menerapkan standar auditing yang relevan dan ketentuan UU yang berlaku dalam audit atas laporan keuangan 49

Ujian Tingkat Lanjutan 1 mata ujian auditing lanjutan dengan kemampuan tingkat lanjut dengan keahlian profesional untuk menerapkan berbagai disiplin pengetahuan (menggabungkan) yang dilandasi nilai-nilai, etika dan perilaku profesional dalam audit atas laporan keuangan: Audit atas laporan keuangan Pelaporan dan akuntansi keuangan Tata kelola dan manajemen risiko Lingkungan bisnis Teknologi informasi Hukum bisnis dan ketentuan peraturan UU yang berlaku Keuangan dan manajemen keuangan 50

Kerjasama IAPI dengan Universitas Pembukaan CPA test center di daerah-daerah ISA update for auditing lecturer General stadium Dosen tamu Sosialisasi CPA Exam Diskusi silabus Pendidikan pelatihan berkelanjutan Waiver ujian CPA (ketika model baru telah berjalan) MOU atau MOA antara IAPI dengan Universitas atau pihak relevan lainya 51

Professionalism always the answer Changes never ending Professionalism always the answer COME & JOIN IAI!

IKATAN AKUNTAN INDONESIA TERIMA KASIH IKATAN AKUNTAN INDONESIA Grha Akuntan Jl. Sindanglaya no. 1 Menteng - Jakarta Pusat Tel. 021-319 04232 Fax. 390 0016 iai-info@iaiglobal.or.id www.iaiglobal.or.id @ IAINews Ikatan Akuntan Indonesia Presented by Dwi Martani member of DPN martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com 081318227080 / 08161932935 http:/staff.blog.ui.ac.id/martani/ http://dwimartani.com

Pelaporan korporat Pengenalan mengenai pelaporan korporat Peran dan tanggungjawab akuntan profesional dalam pelaporan korporat (entitas pemerintahan, komersial, nirlaba, syariah) 3-6 Analisis substansi transaksi (aset, liabilitas, pendapatan, biaya) untuk entitas pemerintahan, entitas komersial, entitas nirlaba, entitas syariah 7-10 Analisis laporan keuangan: Kepatuhan terhadap standar pelaporan Kepatuhan terhadap peraturan dan perundangan Kejanggalan-kejanggalan dalam laporan keuanganuntuk entitas pemerintahan, entitas komersial, entitas nirlaba, entitas syariah Pelaporan tata kelola Pelaporan berkelanjutan Pelaporan integrasian Isu-isu terkini

Manajemen stratejik dan kepemimpinan 1. Pengantar 2. Pemetaan arah perusahaan: visi dan misi, tujuan, dan strategi 3. Evaluasi lingkungan eksternal perusahaan 4. Evaluasi sumber daya, kapabilitas, dan daya saing 5. Strategi kompetitif generik 6. Penguatan posisi kompetitif: langkah stratejik, waktu, dan lingkup operasi 7. Strategi bersaing di pasar internasional 8. Strategi korporat: diversifikasi dan multibisnis 9. Etika, tanggung jawab sosial korporat, keberlanjutan lingkungan, dan strategi 10. Membangun organisasi yang mampu melaksanakan strategi dengan baik: sumber daya manusia, kemampuan, dan struktur 11. Mengelola operasi internal: tindakan yang mendorong pelaksanaan strategi dengan baik 12. Budaya perusahaan dan kepemimpinan: kunci pelaksanaan strategi dengan baik 13. Kepemimpinan stratejik 14. Perubahan Stratejik dan Organisasi

Etik profesi dan tata kelola korporat Pengantar Teori Etika dan Pengambilan Keputusan Beretika Lingkungan Etika dan Akuntansi Etika Akuntan Profesional (Kode Etik Akuntan Profesional dan IFAC Code of Etics (Part A dan Part C) Etika Akuntan Profesional (IFAC Code of Etics (Part B)) Iklim Etika dan Integritas Organisasi I. Alasan diperlukan tata kelola yang baik dan etika bisnis II. Definisi dan Prinsip dasar tata kelola III. Tinjauan struktur tata kelola di Indonesia IV. Prinsip-prinsip tata kelola menurut OECD V. Manfaat Tata kelola bagi korporat dan lingkungan VI. Overview regulasi dan pedoman tata kelola di Indonesia VII. Instrumen penilaian dan bukti empiris terhadap praktek tata kelola di Indonesia dan ASEAN Prinsip perlindungan terhadap hak pemegang saham Prinsip perlakuan setara terhadap pemegang saham Prinsip Tanggung Jawab Dewan Komite-komite dibawah Dewan Komisaris Disclosure dan Transparency, Internal Control Peran dan tanggung jawab Auditor Eksternal dan Internal Prinsip peran pemangku kepentingan dan tanggun jawab korporat

Akuntansi manajemen lanjutan Pendahuluan Pengembangan sistem manajemen biaya Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk Effisiensi Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk Pengambilan Keputusan Stratejik –Pelanggan Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk Pengambilan Keputusan Stratejik –Produk Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan Keputusan Jangka Pendek Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Perencanaan Laba Akuntansi Manajemen Lingkungan Landasan Sistem Pengendalian Stratejik Poses Penyusunan Anggaran Sistem Pengendalian Stratejik –Penekanan pada Pengendalian Keuangan Sistem Pengendalian Stratejik Terintegrasi Sistem Pengendalian Stratejik –Proses Pembangunan “Awareness dan Keselarasan (Alignment) Sistem Pengendalian Stratejik –Keterkaitan dengan Sistem Kompensasi

Manajemen perpajakan 1. Overview KUP 2. Overview PPh 3. Overview PPN 4. Pengertian Dasar Manajemen Pajak 5. Pemilihan Sumber Pembiayaan (bagian 1) 6. Pemilihan Sumber Pembiayaan (bagian 2) 7 . ax Planning dan Pengendalian atas Penghasilan Usaha dan Penghasilan Lainnya 8 Tax Planning dan Pengendalian atas Unsur-unsur Harga Pokok Penjualan dan Pengurang Penghasilan Bruto 9 Tax Planning dan Pengendalian atas PPh Pasal 21 10. Tax Planning dan Pengendalian atas unsur-unsur objek withholding tax (selain PPh Pasal 21) 11. Tax Planning dan Pengendalian atas Pajak Pertambahan Nilai 12. Tax Planning dalam pemanfaatan tax incentives 13. Konsep dasar pajak internasional 14. Muatan Lokal

Mmanajemen Keuangan Lanjutan 1. Pengelolaan Nilai Perusahaan, Strategi, dan Nilai Perusahaan 2. Perhitungan Penciptaan Nilai 3. Pengukuran kinerja perusahaan keseluruhan 4. Merjer, akuisisi, dan divestasi 5. Kesulitan keuangan 6. Manajemen Tresuri dan modal kerja 7. Options dan Manajemen Keuangan 8. Warrants dan convertibles 9. Derivatif dan Lindung Nilai Resiko 10. Manajemen Risiko Perusahaan 11. Strategi Pendanaan 12. Teori dan Pasar Valuta Asing 13. Penentuan dan Peramalan Nilai Tukar, Transaction Exposure 14. Operating Exposure dan translation exposure

Sistem informasi dan pengendalian intern 1. Sekilas Mengenai Sistem Informasi 2. Sistem Informasi Eksekutif (EIS) 3. PeranTeknologi Informasi dalam Mendukung Sistem Informasi 4. PeranTeknologi Informasi dalam Mendukung Sistem Informasi 5. Sistem Informasi dan Pengendalian Internal 6. Sistem Informasi dan Pengendalian Internal 7. Auditatas Sistem Informasi Berbasis Teknologi Informasi 8 .Siklus Proses Bisnis 9. Pembahasan Kasus: mengidentifikasi kelemahan dari narasi suatu siklus akuntansi dan memberikan rekomendasi pengendalian yang disarankan. 10. Siklus Proses Bisnis Pendukung: Manajemen Sumber Daya Manusia dan Siklus Penggajian 11. Siklus Proses Bisnis Pendukung:Buku Besar(General Ledger) dan Siklus Pelaporan 12. Internal ControloverFinancial Reporting:Implementasi and Desain IcoFR 13. Internal ControloverFinancial Reporting: Evaluasi dan PelaporanICoFR 14. Pembahasan kasus : siklus dalam industri jasa keuangan.