PENGENDALIAN OPT (ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN) Kelas XII APT Prog. Keahlian agribisnis produksi tanaman Smk negeri 2 pandeglang Bahasa Inggris
HAMA TANAMAN (PEST SCIENCE)
HAMA TANAMAN A. PENGERTIAN HAMA Adalah semua organisme atau binatang yang karena aktivitas hidupnya merusak tanaman sehingga menimbulkan kerugian ekonomi bagi manusia B. KERUGIAN AKIBAT SERANGAN HAMA 1. Kerugian secara kuantitas (berkurangnya hasil / produksi) 2. Kerugian secara kualitas ( menurunnya mutu hasil ) a. Perubahan warna b. Perubahan rasa c. Bercak atau bintik hitam d. Rusak atau abnormal
JENIS-JENIS HAMA PERUSAK YANG MENYERANG BAGIAN TANAMAN : 1. Hama pemakan daun atau penghisap cairan tanaman 2. Hama perusak batang dan ranting 3. Hama perusak bunga dan buah 4. Hama pemakan biji-bijian didalam gudang 5. Hama perusaka akar atau umbi 6. Hama penular (vektor) penyakit tanaman
JENIS-JENIS HAMA BERDASARKANKISARAN BAHAYA YANG DITIMBULKANNYA : 1. Hama Utama disebut “hama abadi” atau “hama kunci” yaitu hama yang selalu menyerang pada setiap musim tanam dengan intensitas serangan berat sehingga memerlukan pengendalian 2. Hama Minor disebut “hama kadang-kadang” atau ‘hama musiman” yaitu hama yang telah lama berada disuatu daerah yang kerusakannya kecil (di bawah ambang ekomoni)
3. Hama Potensial 4. Hama Migran yaitu hama yang populasinya mampu muncul secara tiba-tiba banyak sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem 4. Hama Migran yaitu hama yang bukan berasal dari agro ekosistem setempat, melainkan datang dari luar karena sifatnya berpindah-pindah
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN HAMA TANAMAN A. FAKTOR DALAM 1. Kemampuan berkembang biak 2. Sifat mempertahankan diri 3. Umur Imago (serangga dewasa) B. FAKTOR LUAR 1. Iklim : a. Suhu b. Kelembaban c. Curah hujan
c. Curah hujan d. Cahaya e. Angin 2. Tanah 3. Tanaman Inang 4 c. Curah hujan d. Cahaya e. Angin 2. Tanah 3. Tanaman Inang 4. Faktor Hayati 5. Warna dan bau
PENGENDALIAN HAMA TANAMAN A. PENGENDALIAN SECARA FISIK 1. Perlakuan Panas (Hot Treatment) 2. Penggunaan Lampu Perangkap (Light Trap) 3. Penggunaan Penghalang (Barrier) B. PENGENDALIAN SECARA MEKANIS 1. Pengambilan dengan tangan 2. Gropyokan 3. Pemasangan perangkap 4. Pengusiran hama
C. PENGENDALIAN SECARA KULTUR TEKNIS 1. Sanitasi 2. Pengolahan Tanah 3. Pengelolaam air 4. Rotasi Tanaman 5. Tanam Serempak 6. Pengaturan jarak tanam 7. Tumpang sari 8. Penanaman tanaman perangkap 9. Menanam varietas unggul
D. PENGENDALIAN SECARA BIOLOGIS 1. Parasit Hama 2. Predator Hama E. PENGENDALIAN DENGAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN PEMERINTAH 1. Program Eradikasi (pemusnahan) 2. Sertifikasi Benih 3. Karantina F. PENGENDALIAN SECARA KIMIA 1. Tepat dosis, tepat waktu, tepat cara tepat biaya, tepat sasaran 2. Keselamatan & kesehatan lingkungan
G. PENGENDALIAN HAMA TERPADU ( PHT ) 1. Memperbaiki teknik budidaya tanaman 2. Melestarikan dan mendayagunakan musuh alami 3. Pengamatan mingguan 4. Dapat memadukan cara-cara diatas ( A – B ) dengan bijaksana dan mem perhatikan lingkungan 5. Dapat menghitung ambang ekonomi 6. Kerjasama kelompok & menjadi ahli PHT
CONTOH PENGENDALIAN HAMA TERPADU ( P H T ) 1. Pengendalian hama wereng coklat pada tanaman padi adalah perpaduan dari komponen-komponen sebagai berikut : a. Teknik budidaya tanaman yang baik b. Pemilihan varietas resisten c. Tanam serempak d. Pergiliran tanaman (rotasi tanaman) e. Pengamatan kepadatan populasi f. Penyemprotan dengan insektisida selektif g. Eradikasi tanaman yang terserang berat
2. Pengendalian ulat daun kubis adalah perpaduan dari komponen-komponen sebagai berikut : a. Teknik budidaya tanaman yang baik b. Penentuan waktu tanam yang tepat c. Tumpang sari dgn tomat, jagung, bawang d. Rotasi tanaman dengan yg tidak sefamili e. Pemanfaatan predator (burung gereja, prenjak, capung, dll) dan parasit f. Penggunaan insektisida mikroba seperti: Dipel WP.
PENYAKIT TANAMAN (Phytophatologi)
PENYAKIT TANAMAN (Phytopathologi) Phyton = Tanaman, Pathos = menderita, Logos = ilmu Phytopathologi = ilmu yg mempelajari penyakit tanaman Penyakit Tanaman : Penyakit fisiologis Penyakit non fisiologis Peny. Fisiologis disebabkan oleh faktor alam (anorganis) Contoh: * kekurangan unsur hara, air, cahaya matahari * keracunan unsur kimia didalam tanah * Patah terinjak, luka dimakan ternak * Kemasaman tanah Peny. Fisiologis disebut juga penyakit non pathogenis
Peny. non fisiologis disebabkan oleh pathogen Pathogen = penyebab penyakit yg berasal dari mahluk hidup (organis) Peny. non fisiologis disebut juga peny. Pathogenis Pathogen virulen (berbahaya) non virulen Penyakit tanaman dari sudut biologi : * artinya penyimpangan dari sifat normal sehingga tanaman tidak bisa melakukan kegiatan fisiologisnya Penyakit tanaman dari sudut Ekonomi : * artinya ketidak mampuan tanaman untuk memberi kan hasil yg cukup dr kualitas maupun kuantitasnya
MUNCULNYA PENYAKIT-PENYAKIT BARU, DISEBABKAN : 1 MUNCULNYA PENYAKIT-PENYAKIT BARU, DISEBABKAN : 1. Penyebaran yg lebih luas dari penyakit-penyakit lama 2. Makin banyaknya tanaman yg peka didalam populasi 3. Bertambahnya pengetahuan dan perhatian kita 4. Karena Intensifikasi Pertanian 5. Penyakit yang benar-benar baru Penyakit Endemis : peny. Yang berada disuatu tempat dari tahun ke tahun, merata, & kurang begitu berat Penyakit Epidemis : peny. Tersebut sering timbul secara meluas tetapi berkala (periodis) Penyakit Sporadis : peny. Yang timbul disana sini, pada saat tidak menentu, & menimbulkan sedikit kerugian
GEJALA-GEJALA PENYAKIT TANAMAN Gejala (Symptom) : adalah perubahan-perubahan yang ditunjukkan oleh tanaman itu sendiri, sebagai akibat dari adanya penyebab penyakit * Syndrom serangkaian gejala (banyak) Gejala dapat dibagi menjadi 3 tipe pokok : 1. Gejala-gejala Nekrotis disebabkan karena adanya kerusakan sel, atau matinya sel 2. Gejala Hypoplastis disebabkan karena terhambat atau terhentinya pertumbuhan sel
3. Gejala-gejala Hyperplastis disebabkan karena pertumbuhan sel yang luar biasa (over development) GEJALA NEKROTIS, yang lazim adalah : 1. Nekrose atau matinya bagian tanaman 2. Hydrosis atau keluarnya air sel 3. Cholorosis atau menguning 4. Layu (wilt disease) 5. Terbakar (Scorch) 6. Mati ujung (Die back) 7. Busuk (Scab)
8. Damping off (Rebah kecambah) 9. Kanker (Cancer) 10 8. Damping off (Rebah kecambah) 9. Kanker (Cancer) 10. Pendarahan / Exudasi ( Blooding ) GEJALA HYPOPLASTIS, yang lazim adalah : 1. Kerdil (strony) 2. Perubahan simetris (symetrical abnormal) 3. Chlorosis (menguning) 4. Etiolasi (pucat) 5. Roset (ruas batang pendek, daun bergerumbul)
GEJALA HYPERPLASTIS, yang lazim adalah : 1. Sapu (witches broom) 2 GEJALA HYPERPLASTIS, yang lazim adalah : 1. Sapu (witches broom) 2. Proplensis 3. Cecidia (tumor, gall, kelenjar) 4. Instumeasensia (busung, cedema) 5. Erinose (pertumbuhan trichoma yg luar biasa 6. Menggulung atau mengeriting (curling) 7. Fesciaci (pipih, gepeng) 8. Pembentukan alat yg luar biasa (antholysis) 9. Kudis (scabies) 10. Rontoknya alat-alat 11. Perubahan warna
PENYEBAB PENYAKIT Faktor alam (anorganis) Pathogen (organis) Jenis-jenis Pathogen : Bakteri, cendawan, virus, ganggang dan tanaman bunga yang parasiter INFEKSI : masuknya pahtogen ke dalam tubuh tanaman Proses infeksi dapat melalui : 1. Luka-luka 2. Lubang-lubang alami (stomata & Hydratoda) 3. Langsung menembus permukaan tanaman
Penyakit tanaman menyebar melalui : PENYEBARAN PENYAKIT Penyakit tanaman menyebar melalui : 1. Angin 2. Air 3. Serangga 4. Manusia Terjadinya Epidemi disebabkan oleh : 1. Keadaan cuaca 2. Penanaman yang menyimpang (unnatural) 3. Masuknya parasit dr daerah lain (Pathogen invasion) 4. Pemulyaan tanaman / seleksi (plant breeding)
FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENURUNKAN EPIDEMI : 1. Berkurangnya populasi tanaman yang peka 2. Terjadinya populasi yang resistant 3. Adanya usaha pemberantasan (artifical control) 4. Pemberantasan oleh alam (natural control) Agar diperoleh peramalan yang tepat, diperlukan syarat-syarat : 1. Tanaman harus merupakan tanaman yang penting 2. Penyakit dapat menimbulkan kerugian besar 3. Perlu cukup keterangan 4. Penanam-penanam cukup siap dan mengerti 5. Telah tersedia cara pemberantasan yang tepat 6. Terdapat waktu yang cukup panjang antara diumum kannya hasil ramalan dengan timbulnya penyakit
4 PRINSIP DALAM PENGENDALIAN PENYAKIT 1. Eksklusi Menjaga atau mencegah jangan sampai suatu penyakit masuk ke daerah kita 2. Proteksi Melindungi tanaman dari serangan pathogen 3. Eradikasi Memberantas penyakit didaerah pertanaman 4. Imunisasi Memberikan kekebalan tanaman terhadap serangan penyebab penyakit (pathogen)
Eksklusi dapat dilakukan dengan cara-cara : 1. Melarang masuknya bahan tanaman yang mungkin mengandung penyakit 2. Pemeriksaan bahan-bahan tanaman dan sertifi kasi bahan tanaman 3. Karantina Proteksi dapat dilakukan dengan cara-cara : 1. Kultur teknis 2. Mekanis 3. Fisik 4. Kimia
Eradikasi dapat dilakukan dengan cara-cara : 1. Eradikasi sebagian 2. Eradikasi total 3. Eradikasi super total Imunisasi dapat dilakukan dengan cara-cara : 1. Ketahanan morfologi 2. Ketahanan fungsionil 3. Ketahanan protoplasmik
GULMA (Weed Science)
Gulma didefinisikan sebagai kelompok jenis tumbuhan yang hidupnya atau tumbuhnya tidak dikehendaki oleh manusia karena dianggap mengganggu dan bisa merugikan hasil tanaman yang dibudidayakan bersifat kuantitatif (kerugian dalam bentuk jumlah atau dapat diwujudkan dengan angka) dan bersifat kualitatif (kerugian dalam bentuk kualitas hasil pertanian yang tidak dapat diwujudkan dengan angka).
Pengaruh yang merugikan dengan adanya gulma: 1. Mempunyai pengaruh persaingan/kompetisi yang tinggi dengan tanaman budidaya 2. Sebagai rumah inang sementara dari hama dan patogen penyebab penyakit tanaman budidaya 3. Mengurangi mutu hasil panen tanaman budidaya 4. Menghambat kelancaran aktivitas pertanian 5. Hama perusaka akar atau umbi 6. Hama penular (vektor) penyakit tanaman
1. Pengaruh yang menguntungkan terhadap tanah Gulma juga mempunyai pengaruh yang menguntungkan pada lahan pertanian, yaitu : 1. Pengaruh yang menguntungkan terhadap tanah Pengaruhnya terhadap populasi jasad pengganggu tanaman budidaya 3. Pengaruh yang menguntungkan bagi ekosistem pertanian 4. Pengaruh yang menguntungkan bagi pertanian secara umum
Persaingan yang terjadi antara gulma dengan tanaman budidaya : Persaingan sinar matahari Persaingan unsur hara Persaingan air Pengelompokkan gulma yang dominan terdapat di lahanpertanian 1. Gulma golongan rumput (grasses : Famili Graminae) 2. Gulma golongan teki (sedges : Famili Cyperaceae) 3. Gulma golongan berdaun lebar (broad leaves)
Gulma mempunyai kemampuan untuk berkembangbiak baik secara generatif dengan menghasilkan biji maupun secara vegetatif dengan membentuk organ perkembangbiakan vegetatif seperti umbi daun, umbi akar, stolon, rhizoma, umbi batang, dan rootstock. Siklus hidup gulma dapat dibedakan menjadi gulma semusim atau setahun (annual), gulma tahunan (perenial), dan gulma dua tahunan (biennial).
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam menentukan metode pengendalian gulma Siklus hidup dan perkembangbiakan gulma Morfologi gulma Lokasi gulma Teknik pengendalian gulma secara mekanis/fisik : Pengendalian gulma dengan cara dicabut Pengendalian gulma dengan cara dikored Pengendalian gulma dengan cara dipotong dengan sabit ataupun dengan mesin pemotong rumput Pengendalian gulma dengan cara dicangkul atau dibajak
Mengendalikan Gulma Secara Kimia Bahan kimia tersebut disebut dengan herbisida yang berasal dari kata herba = gulma dan sida = membunuh. 1. Herbisida pra-pengolahan tanah Herbisida pra-tanam Herbisida pra-tumbuh Herbisida pasca tumbuh
Berdasarkan cara kerjanya, herbisida dibedakan menjadi : 1. Herbisida kontak Herbisida sistemik Berdasarkan selektifitasnya, herbisida dibedakan menjadi : 1. Herbisida selektif Herbisida non-selektif Berdasarkan sifat kimiawinya, herbisida dibedakan menjadi : 1. Herbisida anorganik 2. Herbisida organik 1.
Penyemprotan Herbisida Harus Memperhatikan Beberapa Hal : Waktu penyemprotan harus tepat yaitu sebaiknya pada pagi hari (jam 08.00-10.00) Cuaca pada saat penyemprotan cukup cerah dan relatif tidak berangin 3. Penyemprot herbisida harus memakai pakaian pelindung khusus Hendaknya alat-alat yang digunakan untuk menyemprot herbisida dicuci dengan bersih Bersihkan muka dan tangan dengan air dan bahan pembersih
Langkah-langkah dalam melakukan penyemprotan herbisida 1. Siapkan sprayer dan nozel 2. Lakukan kalibrasi terhadap sprayer Tentukan kebutuhan formulasi larutan herbisida Campurlah herbisida dengan pelarutnya sesuai dengan perhitungan Masukkan campuran larutan herbisida ke dalam tangkai sampai penuh 6. Naikkan sprayer ke punggung dan mulailah menyemprot gulma
Langkah-langkah dalam melakukan penyemprotan herbisida Lakukan penyemprotan dengan berjalan secara normal Lakukan pemompaan pada sprayer secara teratur Lakukan penyemprotan sampai merata Upayakan kabut/hembusan semprotan tidak mengenai daun 11.Lakukan penyemprotan ulang apabila turun hujan kurang dari 4 jam setelah selesai menyemprot.