PERTEMUAN 3 011012@yeniwidyastuti KOGNISI SOSIAL PERTEMUAN 3 011012@yeniwidyastuti.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENDEKATAN KOGNITIF UNTUK MEMPERSUASI
Advertisements

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT KIP / K
Isyu-isyu penting dalam teori Kepribadian.
PERILAKU PROSOSIAL Defenisi Faktor pendukung or penghambat
Disampaikan pada mata kuliah pengantar psikologi sosial Fisip Unair
Persepsi dan Pengambilan Keputusan Individual
Pada Masa ini anak sangat aktif
Pengantar Skema sosial Heuristik dan Informasi Bias Kognisi sosial
Materi Pertemuan 12 Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
BAB 6 Menganalisis Pasar Konsumen
Social Learning Theory
Pertemuan Kedua Belajar dan Pembelajaran
KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN
TUGAS PEMBELAJARAN IPA di SD
PERILAKU PETANI Sub Pokok Bahasan Ini Mempelajari Teori Perilaku Manusia Dan Faktor Yang Berkorelasi Dng Perilaku Manusia BY : SUTRISNO.
K V: HAMBATAN KOMUNIKASI MASSA
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
Oleh : Mochamad Hangga Novian SAB., M.Si.
Kognisi Sosial: Berfikir Tentang Dunia Sosial
Information Processing Theory
PENGOLAHAN INFORMASI SEBAGAI KONSEP BELAJAR
Esensi Pekerjaan Manajer
Teori Pemprosesan Informasi
Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi
Teori Kognitif Jean Piaget ( ).
BAB 6 Menganalisis Pasar Konsumen
Psikologi Sosial 1 Pertemuan 8 Kognisi Sosial (Social Cognition)
Persepsi Benda dan Persepsi Sosial
Perkembangan Kognitif & Sosioemosi Usia Lanjut
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Interaksi Manusia & Komputer Faktor Manusia
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Perkembangan Sosioemosional masa kanak-kanak akhir (Usia Sekolah)
Coding I Icebreaker T Membangun kerja sama tim C Komunikasi
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
BAB 7 Menganalisis Pasar Konsumen
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN TEORI BANDURA Oleh : Casutri
Pert. 7 & 8 Menganalisis Pasar Konsumen
Pokok Bahasan: Stereotipi, Prasangka,dan Diskriminasi
PERSEPSI, KOGNITIF, DAN EMOSI
PERSEPSI PERTEMUAN 9.
Bab 6 Menganalisis Pasar Konsumen
INTERAKSI DALAM KELOMPOK (PERTEMUAN 6/YW )
MENGANALISIS PASAR KONSUMEN
KELOMPOK 2 M. HUZA IMAM ( ) M. SYAMSUL M . ( )
Konsep Belajar dan Teori Belajar IPA
Pengantar Pengertian Komponen Disonansi kognitif
Perkembangan Peserta Didik (Pertemuan 2)
MEDIA PEMBELAJARAN By: Durinda Puspasari.
MENGANALISIS PASAR KONSUMEN
PENGENALAN TERHADAP AFEKSI DAN KOGNISI
MOTIVATION, PERSONALITY, and EMOTION
GANGGUAN KONSEP DIRI KONFLIK PERAN
Teori Kognitif Jean Piaget ( ).
Konsep Belajar dan Teori Belajar IPA
MANAJEMEN PEMASARAN Chapter 6 “ANALYZING CONSUMER MARKETS”
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
PERILAKU DALAM ORGANISASI
Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir
BAB 6 Menganalisis Pasar Konsumen
Teori Belajar Behavioristik & Penerapannya dalam Pembelajaran
Kata remaja disebutkan sebagai masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa, ada juga istilah asing yang menunjukan masa remaja, antara lain: puberty.
Komunikasi dan Perilaku Manusia
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
«PERSEPSI dan MENDENGARKAN»
Teori Persepsi dalam Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Interpersonal 2
Teori Belajar Behavioristik & Penerapannya dalam Pembelajaran Teori belajar behavioristik.ppkm1.
Persepsi dan Komunikasi
TELA’AH KURIKULUM. A.Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah suatu cara penyampaian pelajaran oleh guru dengan jalan mengajukan pertanyaan dan murid.
Transcript presentasi:

PERTEMUAN 3 011012@yeniwidyastuti KOGNISI SOSIAL PERTEMUAN 3 011012@yeniwidyastuti

POKOK BAHASAN Pengantar Skema Sosial Heuristik dan Informasi Bias Kognisi Sosial Hubungan Afek dengan Kognisi

PENGANTAR Dunia ini penuh dengan informasi/ stimulus yang beragam dan kompleks Setiap hari kita dihadapkan oleh informasi/stimulus yg silih berganti. Manusia diberi kemampuan untuk berpikir, menganalisis segala fenomena sosial. Manusia berinteraksi difasilitasi oleh sosial kognitif.

SKEMA SOSIAL SKEMA: kerangka mental yang berpusat pada tema-tema spesifik yang dapat membantu dalam mengorganisasi informasi sosial. Skema membantu kita dalam memahami dunia sosial. Skema membantu menuntun kita melakukan sesuatu. Skema berisi harapan umum dan pengetahuan abstrak.

SKEMA SOSIAL: APA PENGARUH SKEMA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL KITA? Skema mempengaruhi 3 proses: Perhatian (attention) Pengodean (encoding) Mengingat kembali (retrieval)

1. ATTENTION Atensi berkaitan dengan informasi yang kita perhatikan. Dalam hubungannya dengan atensi, skema seringkali berperan sebagai sejenis penyaring: informasi yang konsisten dengan skema lebih diperhatikan dan lebih mungkin untuk masuk ke dalam kesadaran

2.ENCODING Pengkodean adalah proses dimana informasi yang kita perhatikan disimpan dalam ingatan. Merupakan fakta bahwa informasi yang menjadi fokus atensi kita lebih mungkin untuk disimpan dalam ingatan jangka panjang.

3. RETRIEVAL Mengingat kembali adalah proses dimana kita mengeluarkan informasi dari ingatan dan menggunakan untuk keperluan tertentu, misalnya membuat penilaian tentang orang lain.

SKEMA SOSIAL (1) Skema Orang. susunan sifat kepribadian yang digunakan untuk mengkatagori orang dan membuat kesimpulan tentang perilaku . seseorang. Prototipe; rata-rata. Kebanyakan) Contoh: Kita cenderung menilai bahwa orang Barat memiliki kepribadian individualistis. Dan orang Timur berkepribadian kolektif.

SKEMA SOSIAL (2) 2. Skema diri: representasi kognitif diri yang mengorganisasi dan memproses segala informasi yang berkaitan dgn diri. 3. Skema peran: susunan pengetahuan tentang norma perilaku dan karakteristik yang diharapkan pada peran posisi yang berlaku di masyarakat. Contoh; Ustad, ketua RT.

SKEMA SOSIAL (3) 4. Skema tempat. Struktur kognitif yang menggambarkan perilaku dan urutan kejadian dalam berbagai aktifitas sehari-hari. Misalkan, Makan di restoran. Maka urutannya adalah datang ke restoran, duduk, memesan makanan, makan dan membayar.

SKEMA SOSIAL (4) Skema dan pemastian diri. Skema seringkali membentuk perilaku untuk mengkonfirmasi atau memastikan kebenaran skema itu sendiri. Contoh: skema kita tentang siswa yang memiliki Status sosial rendah.

SKEMA SOSIAL (5) Kelemahan SKEMA: Distorsi dalam memahami dunia sosial (Prasangka, stereotip) Skema memiliki efek bertahan. Kecenderungan untuk sulit berubah meskipun dihadapkan pada kondisi yang bertolak belakang.

HEURISTIK (1) Kehidupan penuh dengan stimulus/informasi kompleks. Kemampuan kognitif manusia terbatas. Oleh karena itu perlu stategi dalam pengambilan keputusan yg cepat.

HEURISTIK (2) Heuristik adalah pengambilan keputusan dalam waktu cepat dan seakan tanpa usaha yang berarti. Pemrosesan Otomatis: melakukan tugas atau informasi tanpa usaha yg besar, secara otomatis dan tidak disadari

HEURISTIK (3) Heuristik keterwakilan: sebuah strategi untuk membuat penilaian berdasarkan pada sejauh mana peristiwa tersebut mempunyai kemiripan dengan stimuli atau peristiwa. Contoh: Anda melihat seseorang berpenampilan rapi, menggunakan sorban, berbaju koko dan berbicara santun. Apakah pekerjaaannya? Guru Ngaji/ustad, or pegawai, pengusaha?

HEURISTIK (4) Heuristik Ketersediaan:Pembuat keputusan berdasarkan seberapa mudah suatu informasi yang spesifik dapat dimunculkan dalam pikiran kita. Heuristik Ketersediaan dan pemaparan awal: Pemaparan awal: Bertambahnya ketersediaan informasi dalam memori, yang berasal dari hadirnya stimuli/peristiwa tertentu.

CONTOH Menurut data pada tahun 2010 terjadi 78 ledakan yang meyebabkan 29 meninggal dan puluhan luka-luka. Beranikah Anda menggunakan tabung gas 3 Kg untuk memasak di rumah?

SUMBER KESALAHAN Bias negatif: mengacu pada fakta bahwa kita menunjukkan sensitifitas yang lebih besar pada informasi negatif daripada positif. Informasi negatif cenderung lebih mudah diingat (bertahan lama) daripada informasi positif. Informasi negatif dapat mempengaruhi kita dalam memahami lingkungan sosial.

SUMBER KESALAHAN Bias Optimistik: predisposisi kita untuk mengharapkan agar segala sesuatu berjalan dengan baik. Seseorang cenderung menyelesaikan tugas dipengaruhi harapan dan keinginan untuk menyelesaikan lebih awal/tepat.

SUMBER KESALAHAN Pemikiran konterfaktual: kecenderungan untuk membayangkan hasil yang lain daripada yang sesungguhnya terjadi dalam suatu situasi—yg berpikir tentang” apa yang terjadi seandainya...” Contoh: Nilai Ujian dapat 50, padahal harapannya mendapat 80. lalu berpikir, seandainya belajar lebih rajin, maka hasilnya ....

Berpikir dengan meninjau kembali bisa melibatkan bayangan mengenai kemungkinan yang lebih baik (upward counterfactuals) atau kemungkinan yang lebih buruk (downward counterfactuals). Memikirkan kemungkinan yang lebih baik biasanya dekat dengan penyesalan

SUMBER KESALAHAN Suatu ketika keluarga A pindah ke desa. Keluarga memiliki stataus sosial ekonomi tinggi alias kaya. Orang tua nya selalu mengingatkan anaknya agar tidak bergaul dengan orang-orang miskin, nanti bisa ketularan miskinnya, nanti anak bisa tidak berkembang. Pemikiran Magis. Berpikir dengan melibatkan asumsi tidak beralasan yang rasional.

PRINSIP PEMIKIRAN MAGIS Prinsip dalam pemikiran magis adalah: hukum penularan (law of contagion) hukum kesamaan (law of similarity) pemikiran seseorang yang akan mempengaruhi lingkungan fisik tanpa menggunakan hukum-hukum fisika.

SUMBER KESALAHAN Menekan Pikiran: usaha untuk mencegah pikiran-pikiran tertentu memasuki alam kesadaran. Misalkan, orang berdiet, berusaha menekan pikiran akan kelezatan makanan. Kadang-kadang Usaha menekan pikiran tidak berhasil, karena semakin banyak menekan semakin banyak mengingat pikiran tersebut.

PENGARUH AFEK PADA KOGNISI suasana hati saat ini dapat secara kuat mempengaruhi reaksi kita terhadap rangsang yang baru pertama kali kita temui. (mood dependent memory) yaitu fakta bahwa apa yang kita ingat dalam suatu suasana hati tertentu dapat ditentukan, sebagiannya oleh apa yang kita pelajari sebelumnya dalam suasana hati tersebut.

PENGARUH AFEK PADA KOGNISI (mood congruence effects) yaitu kecenderungan untuk menyimpan atau mengingat informasi yang positif ketika berada dalam suasana hati yang positif dan informasi yang negatif ketika berada dalam suasana hati yang negatif. Dengan kata lain, kita memperhatikan atau mengingat informasi yang sesuai dengan suasana hati kita saat itu.

KEEP UP YOUR READING… WE’LL SEE NEXT WEEK FOR THE NEXT CHAPTER