Bab III. Metode penelitian Tips and tools for creating and presenting wide format slides
Metode Penelitian Kerangka konsep Variabel penelitian Hipotesis Rancangan studi Populasi dan sampel Definisi operasional varabel penelitian Rancangan pengolahan dan analisis data
Plan for data processing and analysis RESEARCH DESIGN Question you should ask Component of research design 1. What new information do we need? Selection of variable 2. What approach will we follow to collect this information? Selection of type of study 3. What tools do we need to collect it? Selection and development of data collection techniques 4. Where should we collect it? (how may subjects do we include in the study and how do we select them? Sampling Plan for data collection 5. When and with whom will we collect the data? Plan for data processing and analysis 6. What will we do with the collected data? 7. Are we likely harming anyone as a result of study? Ethical considerations 8. How can we determine whether our methods for data collection are correct before implementing the study? Pre testing
Kerangka Konsep Penelitian Var Bebas Var Terikat Kondisi Membran Koneksitas Kabel busi Mobil distater sering troubel Kondisi Kabel/panel Usia mobil Kualitas BBM Var Pengganggu
Penting dicermati Semua variabel yang dituangkan pada kerangka konsep harus diteliti. Variabel Pengganggu: apa yang harus dilakukan - Diukur - Dikendalikan (bagaimana???)
HIPOTESIS??? Hipotesis: pernyataan dugaan sementara tentang keterkaitan antar dua variabel penelitian Keterkaitan antar variabel: 1. Hipotesis asosiatif 2. Hipotesis komparatif Rumusan Hipotesis - Ho : hipotesis nol - Ha : hipotesis alternatif Yang dirumuskan dalam penelitian Ha
Cara Merumuskan Hipotesis 1. Hipotesis Nol (Ho) - Hipotesis yang berazaskan “Praduga Tak Ber ……” - Hipotesis yang dinyatakan dengan kata “Tidak ada ..” Contoh : Tidak ada hubungan antara pemakaian APD dengan kejadian kecelakaan karyawan. 2. Hipotesis Alternatif (Ha) - Kebalikan dari Ho - Dinyatakan dengan kata “ Ada …..” Contoh : Ada perbedaan produktivitas kerja antara laki-2 dan perempuan. Ho dan Ha bersifat komplementer jika Ho ditolak, otomatis Ha diterima.
Rancangan/Disain Penelitian Desain Eksperimen Kita Bahas lebih lanjut setelah UTS Disain eksperimen the researcher manipulate the variable Persyaratan: 1. Perlakuan/treatment variabel bebas 2. Kontrol 3. Pengendalian variabel pengganggu 4. Randomisasi. Macam Disain eksperimen - Pra eksperimen - Eksperimen semu - Eksperimen murni Penting: Validitas internal
Rancangan/Disain Penelitian B. Disain Observasional Disain observasional the researcher observe the natural process of disease) Macam disain observasional: - Cross-sectional (for frequent disease) - Ukuran risk : Ratio Prevalence (PR) - Tabel 2x2: jumlah % menurut baris (menyamping) - Case Control (for rare disease) - Ukuran risk: Odds Ratio (OR) - Tabel 2x2: jumlah % menurut kolom (ke bawah) - Cohort (for rare exposure) - Ukuran risk : Relative Risk (RR)
PENGGOLONGAN JENIS PENILITIAN No Dasar penggolongan Jenis Penelitian 1 Tujuannya Eksploratif Pengembangan Verivikatif 2 Tingkat Analisis Deskriptif Analitis 3 Ada Tidaknya Perlakuan Eksperimen Non Eksperimen (Observasional) 4 Kemanfaatan / Kegunaan Dasar Terapan/ Aplikatif Tindakan / Action Research Evaluasi 5 Pengamatan Transversal Longitudinal 6 Pendekatan Waktu Retrospektif Prospektif
Penggolongan Penelitian di Bidang Kesehatan :Kuantitatif & Kualitatif NO Jenis Penelitian Rancangan Penelitian 1 Observasional (non eksperimen) Deskriptif (Studi Kasus, Survei Insidens, prevalens, Distribusi frekuensi) 2. Analitik: (Cross sectional, Kasus kontrol, Kohort) 2 Eksperimen Pra Eksperimen Eksperimen Semu Eksperimen Murni
Jenis Rancangan Penelitian NO Jenis Penelitian Rancangan Contoh 1 Observasional (Non Eksperimen) 1. Deskriptif 2. Analitis Angka Kejadian Frekuensi Distribusi Studi Kasus* Cross Sectional* Kasus Kontrol Kohort 2 Eksperimen 1. Pra Eksp 2. Eksp Semu 3. Eksp Murni
PENELITIAN DESKRIFTIF Suatu penelitian bertujuan untama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang sesuatu keadaan secara obyektif. Biasanya digunakan untuk memecahkan masalah saat ini. Kasus yang dikaji tunggal (var. tunggal). Mencari hubungan suatu gejala dengan peristiwa yang mungkin akan timbul dengan munculnya gejala tersebut.
-Correlation variable Comparative study: factor Case study: Keracunan, Wabah Survey: Household, Morbidity (incidence), Fungsional analysis, Public opinion. Penelitian Deskriptif Prediction study: Desa siaga - (penurunan AKI) Evaluation study: (evaluasi program sedang berjalan – Imunisasi) Correlation study: -Correlation variable
Langkah-langkah Memilih masalah Merumuskan dan membatasi masalah, Mempumpulkan teori-2 terkait, Membuat kerangka teori dan kerangka konsep, Merumuskan asumsi sbg dasar hipotesis, Merumuskan hipotesis, Merumuskan dan memilih teknik pengumpulan data, Membuat DO, Menentukan alat pengumpul data (kusioner, dll) Melaksanakan penelitian, Melakukan pengolahan, Menarik kesimpulan, Menyusun dan mempublikasikan hasil penelitian.
Contoh Studi Kasus Wawancara Observasi dll. Suatu Penelitian terhadap satu atau beberapa kasus mulai dari riwayat,simptom sampai dengan penaganannya, untuk mendapatkan kesimpulan secara menyeluruh. KASUS PENGAMBILAN DATA KASUS DATA ANALISIS DATA KESIMPULAN KASUS Wawancara Observasi dll. Sebagai langkah awal untuk penelitian lebih lanjut
PENELITIAN ANALITIS Survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan terjadi. Melakukan analisis faktor resiko dg efek (pengaruh), antar faktor resiko, maupun antar faktor efek.
Faktor efek suatu akibat adanya faktor resiko, Faktor resiko suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya efek, Example : Merokok adalah faktor resiko terjadinya penyakit kanker paru-paru (efek), Hipertensi adalah salah satu faktor resiko dari penyakit jantung (efek).
Ciri Survey Analitis Penelitian survey analitik, dilihat dari analisis korelasi dapat diketahui seberapa jauh kontribusi faktor resiko tertentu terhadap adanya suatu kejadian tertentu. Example: Perokok berat lebih beresiko 15 kali terkena kanker paru- 2 dibandingkan dengan perokok ringan.
Penelitian Analitis Case control Cohort Cross sectional (Potong Lintang) Case control (retrospective) Cohort (prospective)
Rancangan Cross Sectional Suatu Penelitian untuk mempelajari hubungan antara faktor risiko (penyebab) dan efek (penyakit) dengan pendekatan transversal (sesaat) Pendekatan transversal ; variabel penelitian (FR dan Efek) diobservasi dalam waktu yang sama tanpa follow up Studi Prevalensi Agens Individu Efek /Penyakit FR Eksternal FR Internal F. Risiko : Faktor/ kondisi yang dapat memperberat atau mempermudah timbulnya Penyakit.
Langkah Operasional Cross Sectional Identifikasi Variabel (FR dan Efek) Penetapan Subjek Penelitian Observasi/ Pengukuran variabel Analisis Korelasi (Risiko Relatif ; Rasio Prevalensi) POPULASI SAMPEL F.RISIKO (+) F.RISIKO (-) Efek (-) (D) Efek (+) (A) Efek (-) (B) Efek (+) (C)
Keunggulan dan Kelemahan Rancangan Cross Sectional Pelaksanaannya mudah, hasilnya cepat diperoleh Dapat meneliti banyak variabel sekaligus Resiko subjek drop out kecil Tidak banyak mengalami kendala etik Sulit mengetahui meknisme sebab akibat Bila faktor risiko jarang ditemuka perlu banyak subjek yang dibutuhkan Kurang cocok untuk penyakit dengan durasi pendek. Kesimpulan korelasinya paling lemah
Studi Potong-Lintang EXPOSED = TERPAPAR = TERKENA SEBAB DISEASE = KASUS = AKIBAT E+ = terpapar E- = tak terpapar D+ = berpenyakit D- = tak berpenyakit
Studi Kasus Kontrol E+ Exposed D+ Desease E+ = terpapar E+ . E+ = terpapar E- = tak terpapar D+ = berpenyakit D- = tak berpenyakit D- D+ Desease E- E+ E+ Exposed
Studi Kohort E+ E+ = terpapar E- = tak terpapar D+ = berpenyakit D- = tak berpenyakit E- E+ D- D+
Studi Eksperimental (a) (b) T+ Sampel T+= mendapat intervensi T- = tidak mendapat intervensi D+= berpenyakit D- = tidak berpenyakit T+ (Variabel hasil terukur dalam skala kontinu) T- Sampel D+ D- (Variabel hasil terukur dalam skala dikotomi) (a) (b) .
Perbandingan Tiga Desain Studi Observasional Kriteria Studi potong-lintang Studi kasus-kontrol Studi kohor Desain pencuplikan (sampling design) Sampel random atau sampel terpisah Sampel terpisah untuk kasus dan kontrol (fixed-disease sampling) Sampel terpisah untuk terpapar dan tak terpapar (fixed-exposure sampling) Arah pengusutan Non-directional, satu titik waktu Retrospektif Prospektif / followup selama periode waktu tertentu Kronologi pengumpulan data Data historis maupun data sewaktu Tingkat kausalitas Hubungan (asosiasi) antara penyakit dan faktor risiko Faktor kausal awal Faktor kausal dengan bukti sekuensi temporal Ukuran risiko Prevalensi (P) sebagai pengganti “risiko” Odds sebagai pengganti “risiko” Insidensi (R), Incidence Rate (IR) Perbandingan risiko (relatif) Prevalence (Rate) Ratio, Prevalence Odds Ratio Odds Ratio RR, IRR, Odds Ratio
Contoh soal cross sectional EFEK SEBAB / FR Nilai MP ≥ C Nilai MP < C Kehadiran kuliah MP ≥ 75% 6 9 Kehadiran kuliah MP < 75% 8 7
Contoh soal kasus kontrol EFEK SEBAB / FR Lulus Tepat Waktu Tidak lulus tepat waktu IPK > 2,75 2 ( 50 % ) ( 33 % ) IPK ≤ 2,75 ( 50% ) 4 ( 66,67 % )
PENELITIAN EKSPERIMEN Kegiatan percobaan yg bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yg timbul, sebagai akibat adanya perlakukan tertentu. Adanya kelompok kontrol untuk membandingkan ada/tidaknya pengaruh perlakuan tsbt.
RANCANGAN PENELITIAN Proses perencanaan, langkah-langkah yang berurutan, menyeluruh, komplit, pelaksanaan percobaan agar data dapat dianalisis secara objektif dan digunakan untuk inferensi yang valid berkenaan dengan masalah yang sedang diselidiki
Contoh pentingnya rancangan penelitian Seorang peneliti ingin menentukan pengaruh dari insektisida terhadap nyamuk. Peneliti memiliki 10 jenis insektisida dan mempunyai 10 lokasi penelitian yang berbeda.
Pertanyaannya: Ciri-ciri apakah yang akan dianalisa, sehingga dapat diukur pengaruh insektisida? Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi karakter yang akan dianalisa? Faktor-faktor mana saja yang akan diselidiki? Berapa kali percobaan perlu diulang? Bentuk analisa seperti apa? Sampai berapa besar suatu pengaruh yang terjadi, baru dapat diterima sebagai suatu pengaruh yang penting?
Jenis Rancangan Eksperimen Pra-eksperimen Rancangan eksperimen semu Rancangan eksperimen murni
Ciri dan Prinsip Dasar Rancangan Percobaan/Eksperimen Variabel serta kondisi diatur secara ketat dan dikontrol. Variabel yang ingin dteliti selalu dibandingkan dengan kontrol Selalu menggunakan analisa varian (meminimkan varian error dan variabel yang tidak diteliti, memaksimalkan varian variabel yang diteliti)
Desain pra-experimental adalah desain percobaan yang tidak mencukupi semua syarat – syarat dari suatu desain percobaan sebenarnya. Contoh desain pra-experimental, yaitu : One shot case – study, Design One Group Pretest – Posttest
JENIS RANC. PRA EKSPERIMEN Desain korelasi dan ex post facto Desain ‘patch up’ Desain multiple time series Desain Percobaan time series Desain Separate sample pretest posttest control group Desain Separate sample pretest-posttest Desain counter balanced Desain Non equivalent control group Desain Equivalent material Desain Equivalent time samples
EKSPERIMEN SEMU Tujuan penelitian eksperimental-semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan semua variabel yang relevan.
Contoh: Berbagai penelitian mengenai berbagai problem sosial seperti kenakalan, keresahan, merokok, jumlah penderita penyakit jantung, dan sebagainya, yang di dalamnya kontrol dan manipulasi tidak selalu dapat dilakukan
Desain Eksperimen Murni Semua syarat dan kontrol terhadap variabel luar/penggangu pada uji coba terpenuhi semua. Contoh: DESAIN RANDOMIZED CONTROL GROUP PRETEST-POSTTEST DESAIN RANDOMIZED SOLOMON FOUR GROUP