mempersembahkan www.rumahfiqih.com
Seri Fiqih Kehidupan (2) Thaharah
Bagian 1 : Thaharah Bagian 2 : Najis Bagian 3 : Hadats Bab 1 : Islam dan Kebersihan Bab 2 : Pengertian Thaharah Bagian 1 : Thaharah Bab 1 : Najis Bab 2 : Tubuh Manusia & Najis Bab 3 : Hewan dan Najis Bab 4 : Najis Yang Diperselisihkan Bab 5 : Najis Yang Dimaafkan Bab 6 : As-Su’ru Bab 7 : Pensucian Najis Bab 8 : Istinja’ Bagian 2 : Najis Bab 1 : Hadats Bab 2 : Mengangkat Hadats Bab 3 : Air Bab 4 : Wudhu’ 1 (Hukum Rukun & Syarat) Bab 5 : Wudhu 2 (Sunnah Makruh & Batalnya) Bab 6 : Mengusap Dua Khuff Bab 7 : Mandi Janabah Bab 8 : Tayammum Bab 9 : Haidh Bab 10 : Nifas Bab 11 : Istihadhah Bagian 3 : Hadats Bab 1 : Fitrah Bab 2 : Khitan Bab 3 : Parfum Bagian 4 : Fithrah
Thaharah Bagian Pertama Bab 1 : Islam dan Kebersihan Bab 2 : Pengertian Thaharah
bab1 Islam & Kebersihan
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ mensucikan najis mandi janabah wudhu’ mencuci tangan يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاةِ فاغْسِلُواْ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُواْ بِرُؤُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَين Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan kakimu sampai dengan kedua mata kaki... (QS. Al-Maidah : 6) وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ Dan pakaianmu, bersihkanlah. (QS. Al-Muddatstsir :4 ) istinja’ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا Bila kamu junub mandilah (QS. Al-Maidah : 6) PERINTAH إذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلْيَغْسِلْ يَدَهُ قَبْلَ أَنْ يُدْخِلَهَا فيِ الإِنَاءِ فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لاَ يَدْرِي أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ Bila salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya hendaklah dia mencuci kedua tangannya sebelum memasukkannya ke dalam wadah air. Karena kalian tidak tahu dimana tangannya semalam. (HR. Bukhari Muslim) khitan parfum sikat gigi لَوْلاَ أَنَّ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُل وُضُوءٍ Seandainya Aku tidak memberatkan ummatku pastilah aku perintahkan mereka untuk menggosok gigi setiap berwudhu'. (HR. Ahmad) lima bentuk fitrah خَمْسٌ مِنْ الْفِطْرَةِ : الاِسْتِحْدَادُ وَالْخِتَانُ وَقَصُّ الشَّارِبِ وَنَتْفُ الإِبْطِ وَتَقْلِيمُ الأَظْفَارِ Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda: lima dari fitrah: memotong bulu kemaluan, khitan, memotong kumis, mencabut bulu ketiak dan memotong kuku (HR. Jama'ah) hindari air tercemar
Allah Cinta Orang Bersuci فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ Di dalamnya ada orang-orang yang suka membersihkan diri Dan Allah menyukai orang yang membersihkan diri. (QS. At-Taubah : 108) Bagian Dari Kualitas Iman إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang taubat dan orang-orang yang membersihan diri. (QS. Al-Baqarah : 222). KEDUDUKAN الطَّهُوْرُ شَطْرُ الإِيْمَانِ Kesucian itu bagian dari iman (HR. Muslim) Syarat Ibadah مِفْتَاحُ الصَّلاةِ الطَّهُورُ Dari Ali bin Thalib radhiyallahuanhu bahw Rasulullah SAW bersabda’Kunci shalat itu adalah kesucian’.(HR. Abu Daud Tirmizi Ibnu Majah) . Pencegahan Penyakit
EROPA YANG JOROK Penguasa Kristen Spanyol, Ratu Isabella (1451-1504) yang berkuasa pada masa pembantaian umat Islam, tercatat dalam sejarah sebagai ratu yang tidak pernah mandi seumur hidupnya. Sekali-kalinya mandi hanya pada malam saat menjadi pengantin di tahun 1469
EROPA YANG JOROK Raja Louis II dari Perancis yang terkenal itu disebut-sebut bahwa dirinya mandi hanya dua kali dalam hidupnya.
EROPA YANG JOROK Raja Perancis, Henri IV digambarkan sebagai "smelling like carrion." Ketika tunangannya, Marie de Medicis bertemu dengan dia, si Marie sampai jatuh pingsan, bukan karena muka buruk atau perilaku kejam, tetapi karena mencium bau badan sang raja.
SUNGAI GANGGA INDIA Semua sampah berkumpul di sungai Gangga. Dan sampah-sampah ini beresiko tinggi bagi kesehatan manusia apabila mandi di sungai tersebut. Resiko umum misalnya terkena penyakit infeksi Bilharziasis atau jika minum air sungai akan terkena fecal-oral route.
bab 2 Pengertian Thaharah
bahasa kebersihan PENGERTIAN THAHARAH 1 mengangkat hadats istilah mensucikan najis
jilatan anjing sudah dicuci tapi belum 7 kali suci tidak bersih tanah tayammum THAHARAH & KEBERSIHAN 2 suci bersih umum tidak suci bersih jilatan anjing sudah dicuci tapi belum 7 kali
suci bersih suci bersih
ibadah ritual 3 KARAKTERISTIK THAHARAH tidak berdasar logika berdasarkan wahyu
kesulitan pensucian sumber wujud keaslian cuci siram tambah air kerik pembagian wujud keaslian Najis cuci siram tambah air Pensucian kerik 4 keset PEMBAGIAN THAHARAH lap jemur kecil pembagian besar Hadats wudhu Pensucian mandi tayammum
Najis Bagian Kedua Bab 1 : Najis Bab 2 : Tubuh Manusia & Najis Bab 3 : Hewan dan Najis Bab 4 : Najis Yang Diperselisihkan Bab 5 : Najis Yang Dimaafkan Bab 6 : As-Su’ru Bab 7 : Pensucian Najis Bab 8 : Istinja’
BAB 1 Najis
القَذَارَة bahasa kotoran PENGERTIAN صِفَةٌ حُكْمِيَّةٌ تُوجِبُ لِمَوْصُوفِهَا مَنْعَ اسْتِبَاحَةِ الصَّلاَةِ بِهِ أَوْ فِيهِ Sifat hukum suatu benda yang mengharuskan seseorang tercegah dari kebolehan melakukan shalat bila terkena atau berada di dalamnya istilah
نَهَانَا أَنْ يَسْتَنْجِيَ بِرَجِيْعٍ أَوْ بِعَظَمٍ berdosa boleh menyentuh yahudi badan dipotong pakaian syarat ibadah shalat – itikaf – thawaf وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk. (QS. Al-A'raf : 157) haram dimakan HUKUM NAJIS نَهَانَا أَنْ يَسْتَنْجِيَ بِرَجِيْعٍ أَوْ بِعَظَمٍ Beliau SAW melarang kita beristinja' dengan tahi atau tulang. (HR. Muslim Abu Daud dan Tirmizy) haram buat istinja’ لَعَنَ اللَّهُ الْيَهُودَ إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَيْهِمْ الشُّحُومَ فَبَاعُوهَا وَأَكَلُوا أَثْمَانَهَا Dari Abu Daud radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW telah bersabda,”Allah SWT telah melaknat orang-orang Yahudi, lantaran telah diharamkan lemak hewan, namun mereka memperjual-belikannya dan memakan hasilnya”. (HR. Bukhari dan Muslim) haram diperjual-belikan haram terkena tempat suci masjid – mushaf – kitab syariah
ringan mensucikannya sedang berat manusia sumber hewan PEMBAGIAN NAJIS selain keduanya cair wujud padat gas asli najis asli & turunan terkena najis
ringan kencing bayi laki يُغْسَلُ مِنْ بَوْلِ اَلْجَارِيَةِ وَيُرَشُّ مِنْ بَوْلِ اَلْغُلامِ Air kencing bayi perempuan harus dicuci sedangkan air kencing bayi laki-laki cukup dipercikkan air saja. (HR. Abu Daud, An-Nasai dan Al-Hakim) يَا عَمَّارُ إِنَّمَا يُغْسَلُ الثَّوْبُ مِنْ خَمْسٍ مِنَ الْغَائِطِ وَالْبَوْلِ وَالْقَىْءِ وَالدَّمِ وَالْمَنِىِّ Wahai Ammar, sesungguhnya pakaian itu dicuci oleh sebab salah satu dari 5 hal : kotoran, air kencing, muntah, darah dan mani. (HR. Ad-Daruquthny darah nanah PEMBAGIAN NAJIS muntah sedang bangkai susu hewan haram dagingnya benda keluar dari kemaluan طَهُورُ إِنَاءِ أَحَدِكُمْ إِذْ وَلَغَ فِيهِ اَلْكَلْبُ أَنْ يَغْسِلَهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ أُولاهُنَّ بِالتُّرَابِ sucinya wadah air kalian yang diminum anjing adalah dengan mencucinya tujuh kali, salah satunya dengan tanah. (HR. Muslim) berat anjing babi
BAB 2 Tubuh Manusia & Najis
suci NAJIS TUBUH MANUSIA ayat najis aqidah tubuh orang kafir Bani Tsaqif masuk masjid minum susu bersama kafir tidak najis jumhur إِنَّمَا المشْرِكونَ نَجَسٌ Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis (QS. At-Taubah : 28) jasad jenazah عَنْ عُثْمَانَ ابْنِ أَبيِ العَاصِ أَنْزَلَ النَّبِيُّ وَفْدَ ثَقِيفٍ فيِ المَسْجِدِ Dari Utsman bin Abil Ash radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW menerima utusan dari Tsaqif di dalam masjid (HR. Abu Daud) أُتِيَ عَلَيْهِ الصَّلاةُ وَالسَّلامُ بِلَبَنٍ فَشَرِبَ بَعْضَهُ وَنَاوَل الْبَاقِيَ أَعْرَابِيًّا كَانَ عَلَى يَمِينِهِ فَشَرِبَ ثُمَّ نَاوَلَهُ أَبَا بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَشَرِبَ وَقَال : الأْيْمَنَ فَالأْيْمَنَ Rasulullah SAW diberikan susu lalu beliau meminumnya sebagian lalu disodorkan sisanya itu kepada a’rabi (kafir) yang ada di sebelah kanannya dan dia meminumnya lalu disodorkan kepada Abu Bakar dan beliau pun meminumnya (dari wadah yang sama) lalu beliau berkata,’Ke kanan dan ke kanan’. (HR. Bukhari) najis hanafi suci إِنَّ الْمُؤْمِنَ لاَ يَنْجُسُ Dari Abu Hurairah radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya orang mukmin itu tidak najis” (HR. Bukhari dan Muslim) قَبَّلَ النَّبِيُّ عُثْمَانَ بْنِ مَظْعُون بَعْدَ المَوْتِ Nabi SAW mencium Utsman bin Madhz’un radhiyallahuanhu setelah meninggal dunia. (HR. Tirmizy) tubuh wanita haidh potongan tubuh manusia
KELUAR DARI TUBUH MANUSIA darah nanah najis muntah air kencing tinja mazi wadi air liur dahak KELUAR DARI TUBUH MANUSIA ingus air susu tidak najis air mata - keringat kuku rambut janin bayi air mani ikhtilaf alaqah mudhghah
إِنَّمَا يُغْسَل الثَّوْبُ مِنَ الْمَنِيِّ وَالْبَوْل وَالدَّمِ dalil najisnya darah Dari Asma’ binti Abu Bakar radhiyallahuanha berkata bahwa ada seorang wanita mendatangi Nabi SAW dan bertanya,”Aku mendapati pakaian salah seorang kami terkena darah haidh, apa yang harus dia lakukan?”. Rasulullah SAW menjawab,” ia kupas dan lepaskan darah itu lalu ia kerok dengan ujung jari dan kuku sambil dibilas air kemudian ia cuci kemudian ia shalat dengannya”. (HR. Bukhari) إِنَّمَا يُغْسَل الثَّوْبُ مِنَ الْمَنِيِّ وَالْبَوْل وَالدَّمِ Dari Ammar bin Yasir radhiyallahuanhu berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya pakaian itu harus dicuci bila terkena mani, air kencing dan darah”. (HR. Ad-Daruquthny) إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu bangkai dan darah (QS. An-Nahl : 115). DARAH darah dalam tubuh darah syuhada pengecualian sedikit - dimaafkan hati limpa أَوْ دَماً مَسْفُوحًا … atau darah yang mengalir. (QS. Al-An'am : 145) زَمِّلُوهُمْ بِدِمَائِهِمْ فَإِنَّهُ لَيْسَ كَلْمٌ يُكْلَمُ فِي اللَّهِ إِلاَّ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَدْمَى لَوْنُهُ لَوْنُ الدَّمِ وَرِيحُهُ رِيحُ الْمِسْكِ Bungkuslah jasad mereka (syuhada’) sekalian dengan darah-darahnya juga. Sesungguhnya mereka akan datang di hari kiamat dengan berdarah-darah, warnanya warna darah namun aromanya seharum kesturi. (HR. An-Nasai dan Ahmad) أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ فَأَمَّا الْمَيْتَتَانِ فَالْحُوتُ وَالْجَرَادُ وَأَمَّا الدَّمَانِ فَالْكَبِدُ وَالطِّحَال Telah dihalalkan bagi kami dua bangkai dan dua darah. Dua bangkai itu adalah ikan dan belalang. Dua darah itu adalah hati dan limpa. (HR. Ahmad dan Al-Baihaqi)
bila memenuhi mulut dalam jumlah besar Dalil يَا عَمَّارُ إِنَّمَا يُغْسَلُ الثَّوْبُ مِنْ خَمْسٍ مِنَ الْغَائِطِ وَالْبَوْلِ وَالْقَىْءِ وَالدَّمِ وَالْمَنِىِّ Wahai Ammar sesungguhnya pakaian itu dicuci oleh sebab salah satu dari 5 hal : kotoran, air kencing, muntah, darah dan mani. (HR. Ad-Daruquthny) Syafi’i Hanbali semua muntah MUNTAH Ulama Hanafi bila memenuhi mulut dalam jumlah besar Maliki bila sudah berubah dalam perut
bab 3 Hewan & Najis
potongan tubuh hewan hidup NAJIS HEWAN hidup keluar dari hewan bangkai babi kotoran untuk selain Allah anjing darah sembelih tidak syar’i buas keringat disembelih kafir susu mati tanpa disembelih telur potongan tubuh hewan hidup kulit
bab 4 Najis Yang Diperselisihkan
kotoran hewan yang halal dagingnya najis jumhur khamar tidak najis syaukani shan’ani najis MUI alkohol tidak najis Muhammad Said As-Suyuti najis Jumhur ulama NAJIS ATAU BUKAN ? air mani tidak najis Mazhab Syafi’i muntah najis yang dimaafkan كَانَ النَّبِىُّ يُصَلِّى قَبْلَ أَنْ يُبْنَى الْمَسْجِدُ فِى مَرَابِضِ الْغَنَمِ Sebelum dibangun Masjid Nabawi, Nabi SAW mendirikan shalat di kandang kambing. (HR. Bukhari Muslim) kotoran hewan yang halal dagingnya Mazhab Hambali
bab 5 Najis Yang Dimaafkan
bab 6 As-Su’ru
bab 7 Pensucian Najis
samak najis istihalah PENSUCIAN NAJIS cuci siram warna tambah air terkena najis kerik hilang aroma keset rasa lap jemur
أَيُّمَا إِهَابٍ دُبِغَ فَقَدْ طَهُرَ mensucikan kulit bangkai SAMAK أَيُّمَا إِهَابٍ دُبِغَ فَقَدْ طَهُرَ Semua kulit bangkai yang telah disamak maka kulit itu telah suci. (HR. An-Nasai) إِذَا دُبِغَ الإِهَابُ فَقَدْ طَهُرَ Apabila kulit bangkai telah disamak maka sungguh ia telah suci." (HR. Muslim)
benda najis berubah wujud menjadi benda lain istihalah
benda najis berubah wujud menjadi benda lain istihalah
benda najis berubah wujud menjadi benda lain istihalah
benda najis berubah wujud menjadi benda lain istihalah
bab 8 Istinja’
Hadats Bagian Ketiga Bab 1 : Hadats Bab 2 : Mengangkat Hadats Bab 3 : Air Bab 4 : Wudhu’ 1 (Hukum Rukun & Syarat) Bab 5 : Wudhu 2 (Sunnah Makruh & Batalnya) Bab 6 : Mengusap Dua Khuff Bab 7 : Mandi Janabah Bab 8 : Tayammum Bab 9 : Haidh Bab 10 : Nifas Bab 11 : Istihadhah
bab 1 Hadats
bab 2 Mengangkat Hadats
bab 3 Air
bab 4 Wudhu -1
niat خِلَافِ الْأَوْلَى لَكِنْ يُسْتَثْنَى مِنْهُ الْمُوَسْوِسُ فَإِنَّهُ يُسْتَحَبُّ لَهُ التَّلَفُّظُ بِمَا يُفِيدُ النِّيَّةَ لِيَذْهَبَ عَنْهُ اللُّبْسُ “Itu menyelisihi yang lebih utama (utamanya tidak dilafadzkan), akan tetapi dikecualikan bagi mereka yang peragu, baginya itu justru lebih baik dilafadzkan agar hilang keragu-raguannya”. (Hasyiyah Al-Dusuqi 1/234) وَالْمُخْتَارُ أَنَّهُ مُسْتَحَبٌّ وَخَرَجَ عَنْ هَذَا الْأَصْلِ مَسَائِلُ: مِنْهَا النَّذْرُ لَا تَكْفِي فِي إيجَابِهِ النِّيَّةُ بَلْ لَا بُدَّ مِنْ التَّلَفُّظِ “Dan yang menjadi pendapat pilihan (madzhab) ialah (melafadzkan niat itu) mustahabb (disukai), dan ini tidak berlaku untuk beberpa masalah, seperti nadzar. Karena nadzar tidak cukup hanya niat tapi justru harus melafadzkan” (Al-Asybah wa Al-Nazoir 41) ويندب النطق بالمنوي ( قبل التكبير ) ليساعد اللسان القلب ولأنه أبعد عن الوسواس “(Dan disunnahkah melafadzkan) apa yang diniatkan (sebelum takbir) untuk lisan membantu hati dan itu juga berguna untuk menjauhkan keragu-raguan (was-was).” (Mughni Al-Muhtaj 1/150) لا يستحب التلفظ بالنية على أحد الوجهين وهو المنصوص عن أحمد “Dan tidak disunnahkan (tidak disukai) melafadzkan niat dari 2 pendapat (sunnah dan tidak sunnah) yang ter-manshush dari Imam Ahmad”. (Al-Inshof 1/110) membasuh wajah يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاةِ فاغْسِلُواْ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُواْ بِرُؤُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَين Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan kakimu sampai dengan kedua mata kaki... (QS. Al-Maidah : 6) membasuh kedua tangan RUKUN WUDHU mengusap sebagian lepala membasuh kedua kaki tertib
Tidak Mesti 2 Qula كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ يَتَوَضَّأُ بِالْمُدِّ وَيَغْتَسِلُ بِالصَّاعِ إِلَى خَمْسَةِ أَمْدَادٍ مُتَّفَقٌ عَلَيْه Dari Anas r.a dia berkata bahwa Rasulullah SAW berwudlu dengan satu mud air dan mandi dengan satu sha’ hingga lima mud air. (HR. Bukhari Muslim) Berdasarkan ketetapan ukuran berat air 1 mud = 864 gram, maka volume satu mud air adalah 864 cl. atau 0,864 liter. Prof. Dr. Wahbah Al-Zuhaili: 1 Mud = 0,68 Liter (Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu 1/750)
Tidak adanya Penghalang SYARAT SAH WUDHU Air Merata Tidak adanya Penghalang Berhentinya Penyebab Hadast Ilmu Tentang Wudhu Halalnya Air (Hanbali)
لاَ صَلاَةَ لمَِنْ لاَ وُضُوْءَ لَهُ shalat لاَ صَلاَةَ لمَِنْ لاَ وُضُوْءَ لَهُ Tidak ada shalat kecuali dengan wudhu'. (HR. Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah) menyentuh mushaf Tawaf di Ka`bah itu adalah shalat, kecuali Allah telah membolehkannya untuk berbicara saat tawaf. (HR. Ibnu Hibban, Al-Hakim dan Tirmizy) DISYARATKAN WUDHU لاَ يَمَسُّهُ إِلاَّ المُطَهَّرُون Tidak ada yang menyentuhnya kecuali orang-orang yang suci. (QS. Al-Waqi`ah : 79) أَنْ لاَ يَمَسَّ اَلْقُرْآنَ إِلاَّ طَاهِرٌ Janganlah seseorang menyentuh Al-Quran kecuali orang yang suci”.(HR. Malik). khutbah Jumat tawaf
resapkan air ke jenggot cuci tangan basmalah kumur istinsyak istintsar sikat gigi SUNNAHWUDHU resapkan air ke jenggot tiga kali membasahi seluruh kepala membasuh telinga mendahulukan kanan takhlil
Yang Dimakruhkan Ketika Wudhu Berbicara ketika wudhu Yang Dimakruhkan Ketika Wudhu Mengusap leher Boros Air أَنَّ رَسُول اللَّهِ مَرَّ بِسَعْدٍ وَهُوَ يَتَوَضَّأُ فَقَال : " مَا هَذَا السَّرَفُ ؟ " فَقَال : أَفِي الْوُضُوءِ إِسْرَافٌ ؟ فَقَال : " نَعَمْ وَإِنْ كُنْتَ عَلَى نَهْرٍ جَارٍ Rasulullah SAW berjalan melewati Sa'd yang sedang berwudhu' dan menegurnya,"Kenapa kamu boros memakai air?". Sa'ad balik bertanya,"Apakah untuk wudhu' pun tidak boleh boros?". Beliau SAW menjawab,"Ya, tidak boleh boros meski pun kamu berwudhu di sungai yang mengalir. (HR. Ibnu Majah) Dalam kitabnya al-majmu’, Imam al-Nawawi menghukumi Laits dan ayahnya Thalhah sebagai perawi yang cacat, dan beliau mengatakan bahwa kecatatannya itu disepakati oleh ulama hadits عن ليث عن طلحة عن أبيه عن جده، أنه رأى رسول الله صلى الله عليه وسلم يمسح رأسه حتى بلغ القذال Dari Laits, dari Thalhah dari ayahnya dan kakeknya, bahwa ia melihat Rasulullah saw berwudhu dan mengusap kepala sampai ke tengkuknya (HR. Ahmad)
keluar sesuatu dari kemaluan MEMBATALKAN WUDHU keluar sesuatu dari kemaluan tidur hilang akal Jumhur: Batal Al-Malikiyah&al-Hanabilah: Harus ada Syahwat menyentuh kemaluan Hanafi: Tidak Batal menyentuh lawan jenis Al-Hanafiyah&al-Hanabilah: Batal Al-Syafiiyah; Asal bersentuhan Al-hanafiyah: Bersetubuh Keluar benda najis Al-Malikiyah&al-Syafiiyah: Tidak Batal
bab 6 Mengusap Dua Khuff
الساتر للكعبين فأكثر من جلد ونحوه Khuff ? الساتر للكعبين فأكثر من جلد ونحوه sepatu atau segala jenis alas kaki yang bisa menutupi tapak kaki hingga kedua mata kaki baik terbuat dari kulit maupun benda-benda lainnya.
Pensyariatan Mengusap Khuff Dari Ali bin Abi Thalib berkata :’Seandainya agama itu semata-mata menggunakan akal maka seharusnya yang diusap adalah bagian bawah sepatu ketimbang bagian atasnya. Sungguh aku telah melihat Rasulullah mengusap bagian atas kedua sepatunya.(HR. Abu Daud dan Daru Qudni dengan sanad yang hasan dan disahihkan oleh Ibn Hajar) عَنْ صَفْوَانَ بْنِ عَسَّالٍ قَالَ : كَانَ النَّبِيُّ s يَأْمُرُنَا إذَا كُنَّا سَفْرًا أَنْ لاَ نَنْزِعَ خِفَافَنَا ثَلاثَةَ أَيَّامٍ وَلَيَالِيهِنَّ إلاَّ مِنْ جَنَابَةٍ وَلَكِنْ مِنْ غَائِطٍ وَبَوْلٍ وَنَوْمٍ Dari Shafwan bin ‘Asal berkata bahwa Rasululah SAW memerintahkan kami untuk mengusap kedua sepatu bila kedua kaki kami dalam keadaan suci. selama tiga hari bila kami bepergian atau sehari semalam bila kami bermukim dan kami dibolehkan untuk tidak membukanya untuk buang air besar dan kencing kecuali karena junub (HR. Ahmad NasA’i Tirmizi dan dihasankan oleh Bukhari)
Berwudhu Sebelum Memakainya Syarat-Syarat Khuff Berwudhu Sebelum Memakainya Dipakai setelah bersuci sempurna Menutupi Telapak kaki Hingga Mata Kaki al-Malikiyah = Harus terbuat dari Kulit Bukan Najis al-Malikiyah dan al-hanafiyah = maksimal 3 jari kaki Tidak Berlubang Tidak Tembus Air Bisa Untuk Berjalan Jauh Al-Hanafiyah: Jarak Minimal Safar
(Ibn Hajar al-Haitami, Tuhfatul Muhtaj 1/252) Kaos Kaki, Apakah Termasuk Khuff? Tidak memenuhi syarat: Bisa Untuk Berjalan Jauh Tidak Tembus Air لا يُجزئ منسوج لا يمنع ماء يُصَبُّ على رجليه - أي نفوذه - وإن كان قوياً يمكن تِباع المشي عليه، في الأصح؛ لأنه خلاف الغالب من الخفاف المنصرف إليها النصوص Tidak sah jika khuff itu terbuat dari sesuatu yang bisa tembus air walaupun bahannya kuat dan bisa untuk berjalan jauh; karena yang demikian itu tidak sesuai dengan apa yang disebut khuf dalam hadits-hadits Nabi saw (Ibn Hajar al-Haitami, Tuhfatul Muhtaj 1/252)
Segala Yang Membatalkan Wudhu Mendapat Janabah Melepas Sepatu, 1 atau 2 Yang Membatalkan Ada lobang atau Sobekan Kaki di Dalam Khuff Basah Masanya Selesai Muqim = Satu Hari Satu Malam Musafir = 3 Hari 3 Malam
bab 7 Mandi Janabah
haidh nifas wanita melahirkan MEWAJIBKAN MANDI hubungan seksual keluar mani Pria wanita meninggal
shalat sujud tilawah puasa tawaf HARAM DILAKUKAN sa`i menyentuh mushaf melafadzkan Quran masuk masjid
meratakan air ke seluruh tubuh niat RUKUN MANDI JANABAH meratakan air ke seluruh tubuh
membersihkan kemaluan mencuci tangan membersihkan kemaluan SUNNAH MANDI JANABAH menghilangkan najis wudhu mendahulukan kanan
setelah memandikan mayat shalat Jumat shalat Ied shalat gerhana MANDI SUNNAH setelah memandikan mayat sadar dari pingsan gila mabuk haji umrah
bab 8 Tayammum
air tidak ada air tidak terjangkau air tidak cukup SYARAT TAYAMMUM sakit dingin habis waktu shalat
mengusap wajah dengan tanah RUKUN TAYAMMUM niat mengusap wajah dengan tanah RUKUN TAYAMMUM mengusap kedua tangan hingga siku dengan tanah tertib
semua yang membatalkan wudhu BATAL TAYAMMUM air ditemukan hilangnya penghalang
bab 9 Haidh
haidh nifas istihadhah karena sehat DARAH WANITA nifas saat melahirkan dan sesudahnya istihadhah selain haidh dan nifas
minimal 9 tahun jumhur USIA HAIDH 50 tahun hanafi maksimal 70 tahun maliki tanpa batas syafi’i
sekejap maliki minimal 1 hari 1 malam syafi’i 3 hari 3 malam hanafi MASA HAIDH 10 hari hanafi maksimal 15 hari syafi’i hambali
13 hari hambali minimal 15 hari jumhur MASA SUCI maksimal tanpa batas jumhur
shalat puasa tawaf sa’i HARAM DILAKUKAN menyentuh mushaf melafadzkan quran masuk masjid jima’ diceraikan
MASA IDDAH WANITA YANG DICERAI 3 quru’ 3 kali haidh 3 kali suci وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ بِأَنفُسِهِنَّ ثَلاَثَةَ قُرُوَءٍ Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru. (QS. Al-Baqarah : 228) Suci 1 dicerai Suci 1 Haidh 1 7 hari 7 hari Haidh 1 Suci 2 23 hari 23 hari Suci 2 Haidh 2 7 hari 7 hari Haidh 2 Suci 3 23 hari selesai Suci 3 Haidh 3 7 hari Suci 4 selesai
bab 10 Nifas
darah yang keluar dari kemaluan wanita saat melahirkan atau sesudahnya nifas darah yang keluar dari kemaluan wanita saat melahirkan atau sesudahnya
jumhur MASA NIFAS hanafi hambali syafi’i minimal sekejap jumhur MASA NIFAS 40 hari hanafi hambali maksimal 60 hari syafi’i
bab 11 Istihadhah
darah yang keluar dari kemaluan wanita selain haidh dan nifas istihadhah darah yang keluar dari kemaluan wanita selain haidh dan nifas
keluar darah sebelum usia haidh (9 tahun) keluar darah setelah usia haidh (50-70 tahun) TERMASUK ISTIHADHAH keluar darah setelah masa haidh (13-15 hari) keluar darah sebelum melahirkan keluar darah setelah masa nifas (40-60 hari)
boleh menyentuh mushaf tidak berlaku larangan haidh wajib shalat 5 waktu wajib puasa ramadhan boleh tawaf sa’i boleh menyentuh mushaf tidak berlaku larangan haidh boleh melafadzkan quran boleh masuk masjid HUKUM ISTIHADHAH boleh jima’ boleh diceraikan menyumbat hadats kecil berwudhu tiap shalat tidak wajib mandi
Bagian Keempat Fitrah Bab 1 : Fitrah Bab 2 : Khitan Bab 3 : Parfum
bab 1 Fitrah
bab 2 Khitan
bab 3 Parfum
(HR. Ahmad, Al-Hakim dan Al-Baihaqi) sunnah para nabi kesukaan Nabi SAW أَرْبَعٌ مِنْ سُنَنِ المُرْسَلِيْنَ: الحِنَّاءُ وَالتَّعَطُّرُ وَالسِّوَاكُ وَالنِّكَاحُ Empat perkara yang merupakan sunnah para rasul: memakai hinna’, memakai parfum, bersiwak dan menikah. (HR. At-Tirmizy dan Ahmad) حُبِّبَ إِليَّ مِنْ دُنْيَاكُمْ النِّسَاءُ وَالطِّيْبُ وَجُعِلَتْ قُرَّةَ عَيْنيِ فيِ الصَّلاَةِ Telah dijadikan aku menyukai bagian dari dunia, yaitu menyukai wanita dan parfum. Dan dijadikan sebagai qurroatu a’yun di dalam shalat. (HR. Ahmad, Al-Hakim dan Al-Baihaqi) KEUTAMAAN sunnah dalam ibadah fitrah
كُنْت أُطَيِّبُ رَسُول اللَّهِ لإِِِحْرَامِهِ قَبْل أَنْ يُحْرِمَ Shalat Jumat فَمَنْ جَاءَ مِنْكُمْ إِلىَ الجُمُعَةِ فَلْيَغْتَسِلْ وَإِنْ كاَنَ طِيْب فَلْيَمس مِنْهُ Siapa di antara kamu yang datang shalat Jumat hendaklah mandi dan bila punya parfum hendaklah dipakainya (HR. Ibnu Majah) shalat Idul Fitrh - Adha DISUNNAHKAN shalat Istisqa’ shalat Gerhana sebelum ihram كُنْت أُطَيِّبُ رَسُول اللَّهِ لإِِِحْرَامِهِ قَبْل أَنْ يُحْرِمَ Aku memakaikan parfum pada Rasulullah SAW sebelum berihram (HR. Bukhari Muslim)
wanita dalam masa iddah saat berihram DILARANG wanita dalam masa iddah menebar fitnah أَيُّما امُرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ بِقَوْمٍ لِيجِدُوا رِيحَها فَهِيَ زانِيةُ Siapa pun wanita yang memakai parfum lalu melenggang di depan laki-laki agar mereka menghirup bau wanginya, maka wanita itu adalah wanita pezina. (HR. Ahmad, tirmizy, An-Nasai)
أَيُّما امُرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ بِقَوْمٍ لِيجِدُوا رِيحَها فَهِيَ زانِيةُ Siapa pun wanita yang memakai parfum lalu melenggang di depan laki-laki agar mereka menghirup bau wanginya, maka wanita itu adalah wanita pezina. (HR. Ahmad, tirmizy, An-Nasai)
www.rumahfiqih.com