WORKSHOP “RESEARCH DENGAN METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF”

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KETIKA AKUNTANSI BERHEMENETIKA
Advertisements

(Apa Kontribusinya Terhadap Pemahaman Olahraga di Masyarakat)
TEORI ANTROPOLOGI NON POSITIVISTIK
Dédé Oetomo, PhD Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan Pusat Penelitian Humaniora, Kebijakan Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat.
Iwan Triyuwono Jurusan Akuntansi – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Filsafat Ilmu: administrasi
«Sosiologi Komunikasi»
• Aktivitas apa saja yg bisa disebut sebagai aktivitas pendidikan?
SELAYANG PANDANG PENELITIAN AKUNTANSI INTERPRETIF
GENERALISASI KONSEP DISIPLIN ILMU SOSIAL DAN KETERHUBUNGANNYA
Paradigma Positivistik & Konstruktivistik
”SUSUSAYA” MELAMPAUI PARADIGMA-PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN
Ilmu Alam Dasar (Logic & Critical Thinking)
Metodologi Penelitian Kualitatif
PSIKOLOGI – UNTAR metodologi penelitian kualitatif ninawati
METODE PENELITIAN PSIKOLOGI SOSIAL
METODE DALAM SOSIOLOGI
Dimensi dan Tipe Penelitian. Tidak ada satu tipe penelitian tunggal yang digunakan untuk meneliti suatu gejala tertentu, pengklasifikasian ini dinamakan.
SELAMAT DATANG DIKLAT TOT DD/CT DI LPMP SULTENG DYAH SRIWILUJENG.
Mengembangkan Pengetahuan
PENGETAHUAN Knowledge
Kuliah II & III: Metodologi Penelitian Dalam Psikologi Sosial
PEMIKIRAN TOKOH – TOKOH DALAM ILMU SOSIAL
Peran Filsafat dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan
PARADIGMA PENELITIAN SUATU PENDEKATAN PENELITIAN SELALU MELIBATKAN ASUMSI FILOSOFIS (PARADIGMA) DAN METODE YANG BERBEDA-BEDA.
Paradigma Positivistik & Konstruktivistik
Model metode penelitian
Metode Penelitian Ilmu Politik & Pendekatan Kualitatif
AKUNTANSI SYARIAH Iwan Triyuwono Universitas Brawijaya
PENDEKATAN PENELITIAN KUALITATIF
Metode Ilmiah Fery Mendrofa mata kuliah riset fery mendrofa.
Metode Ilmiah Fery Mendrofa mata kuliah riset fery mendrofa.
Strategi Pengembangan Sains-Teknologi di Dunia Islam Sekarang
Filsafat Sosiologi Komunikasi
«Sosiologi Komunikasi»
Landasan Pengembangan Kurikulum
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
TEORI DAN PARADIGMA PENELITIAN AKUNTANSI
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI, DAN SENI
Dr. Susilo, M.Pd. Universitas Mulawarman 2007
Hj. Noneng Masitoh, Ir. M.M Agi Rosyadi, S.E. M.M
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
PENDIDIKAN PANCASILA.
Merancang Penelitian Sesi – 1 Seminar Komunikasi
Oleh : dr. Nur Indarawati Lipoeto
FILSAFAT DAN PARADIGMA ILMU
PENDEKATAN KUALITATIF: METODE PENELITIAN ETNOGRAFI
PARADIGMA DAN TEORI SOSIAL
Teori Dasar (2).
PARDIGMA PENELITIAN Newman/Creswall
Paradigma Kajian Komunikasi
FILOSOFI METODE PEndidikan BERbASIS TAUHID
Pancasila sebagai sistem filsafat, perbandingan filsafat pancasila dengan sistem filsafat lainnya didunia.
PARADIGMA DAN RAGAM PENELITIAN
Pengertian dan ruang lingkup filsafat
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
METODOLOGI PENELITIAN BISNIS
MATERI KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
KONSTRUCTED REALITIES
FENOMENA KOMUNIKASI DALAM PRESPEKTIF EPISTEMOLOGIS
MANUSIA, KEBUDAYAAN, DAN PERADABAN
PARADIGMA PENELITIAN Apakah Paradigma Penelitian itu……?
Metode dan Strategi Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian Komunikasi – 2
DNJ //Landasan Pendidikan
Paradigma Positivistik & Konstruktivistik
Teori Penunjang Metodologi Kualitatif
INTERPRETIF Pertemuan 5
HUBUNGAN MANUSIA – KEBUDAYAAN
INTERPRETIVE PARADIGM MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN NON POSITIVISME Rajafi Elvira.
Transcript presentasi:

WORKSHOP “RESEARCH DENGAN METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF” Iwan Triyuwono Fakultas Ekonomi-Universitas Brawijaya iwant@ub.ac.id; itriyuwono@gmail.com

Pengantar Pengembangan ilmu pengetahuan dapat dilakukan dengan melakukan penelitian Metode penelitian tidak satu, tetapi banyak Seorang peneliti dapat dengan bebas menggunakan metode penelitian sesuai dengan kemampuannya (tingkat kesadaran kemanusiaannya)

Tingkat Kesadaran Manusia Manusia memiliki kesadaraan (consciousness) Kesadaran adalah kemampuan menyadari keadaan diri sendiri dan realitas obyektif yang ada di luar diri berdasarkan pada pengalaman hidup yang berhasil dicerap, dipahami, dan direfleksikan oleh kesatuan terpadu antara kecerdasan fisik, intelektual, mental, dan spiritual

Kesadaran fisik Kesadaran makna Kesadaran emansipatif Kesadaran transendental Kesadaran spiritual, dan Kesadaran ilahi

Kesadaran dan paradigma Kesadaran fisik  paradigma positivis Kesadaran makna  paradigma interpretivis Kesadaran emansipatif  paradigma kritis Kesadaran transendental  paradigma posmodernis Kesadaran spiritual  paradigma spiritualis Kesadaran ilahi  paradigma ilahi

Paradigma positivis Ontologi: Realitas sosial dipahami sebagai realitas yang sudah given (sebagai konsekuensi memahami manusia sebagai makhluk yang pasif), konkrit (fisik), tidak ada Tuhan, obyektif, terukur, sebab-akibat

Epistemologi: Ilmu pengetahuan yang benar adalah yang bersifat universal (nomotethic), orientasi pada materi, hukum sebab-akibat, obyektif, dan bebas nilai (value-free) (epistemologi), mampu melakukan eksplanasi (to explain) dan prediksi (to predict) Ilmu pengetahuan hanya dapat dikembangkan dengan akal rasional manusia secara obyektif (epistemologi)

Metodologi: Metodologi penelitian berorientasi pada verifikasi teori (theory verification) dengan cara berpikir sebab-akibat Metode penelitian: kuantitatif Kualitatif

Disain penelitian: Eksperimen Eksplorasi Survey

Paradigma interpretivis Ontologi: Realitas sosial dipahami sebagai realitas yang dibangun manusia melalui interaksi sosial, penuh dengan makna, penuh dengan sistem makna, dinamis dan berkembang

Epistemologi: Ilmu pengetahuan yang benar adalah ilmu yang mampu mengungkap makna realitas sosial (to interpretation) yang ada dalam masyarakat dan mampu memberikan pemahaman (to understand) secara kontekstual (ideographic) Ilmu pengetahuan dapat dikembangkan melalui pikiran manusia yang rasional dan intuitif

Metodologi: Metodologi penelitian berorientasi pada konstruksi teori atau konstruksi makna (theory building) dengan cara berpikir subyektif dan refleksif Metode penelitian: kualitatif

Disain penelitian: Fenomenologi (phenomenology) Etnografi (ethnography) Etnometodologi (ethnomethodology) Hermeneutika (hermeneutics) Narasi (narrative) Studi kasus (case study)

Paradigma kritis Ontologi: Realitas sosial dipahami sebagai realitas yang berkelas-kelas (kelompok), penuh dengan kontradiksi, konflik, eksploitasi, dan penindasan sebagai hasil kreasi manusia yang selalu penuh dengan kepentingan (interest) baik kepentingan individu maupun kepentingan kelompok

Epistemologi: Ilmu pengetahuan yang benar adalah ilmu yang mampu melakukan kritik sosial yang berakibat pada pembebasan (to emancipate) dan transformasi (to transform) masyarakat dan ilmu pengetahuan Ilmu pengetahuan dapat dibangun dengan menggunakan pemikiran manusia yang rasional, kritis, dan subyektif (penuh dengan kepentingan)

Metodologi: Metodologi penelitian berorientasi pada konstruksi teori baru dengan pemikiran yang rasional, kritis, dan subyektif Metode penelitian: kualitatif

Disain penelitian Kritis (Critical research design) Ekonomi politik di akuntansi [Political economy on accounting (PEA)] Studi Kasus (Case study) Riset aksi (Action research)

Paradigma posmodernis Ontologi: Realitas sosial dipahami sebagai realitas yang dibangun oleh manusia atas dasar kepentingan tertentu, penuh dengan makna, sangat kompleks, majemuk, transendental, tanpa pola yang jelas dan tetap

Epistemologi: Ilmu yang benar adalah ilmu yang di dalamnya mengombinasikan dua hal yang berbeda menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan (sinergi oposisi biner), mengombinasikan materi dengan non-materi, ekonomi dan sosial, dan lain-lainnya Ilmu dapat dikembangkan dengan menggunakan kesatuan pikiran dengan intuisi

Metodologi: Metodologi penelitian berorientasi pada konstruksi teori baru dengan cara memadukan berbagai aspek yang bertentangan menjadi satu kesatuan Metode penelitian: kualitatif

Disain penelitian: Kombinasi antara, misalnya etnografi kritis dengan agama; etnografi dengan hipnosis; marxisme dengan islam; marxisme dengan budaya (jawa, dayak, bugis, dll);

Paradigma spiritualis Ontologi: Realitas sosial tidak lain adalah hukum-hukum Tuhan yang disebarkan dalam kehidupan manusia sehari-hari

Epistemologi: Ilmu yang benar adalah ilmu yang mampu memahami hukum-hukum Tuhan dan mampu membawa manusia pada pengenalan Tuhan lebih dekat dan mampu mengantarkan manusia untuk kembali pada Tuhan dengan jiwa yang tenang dan suci Ilmu dapat diperoleh dan dikembangkan dengan menggunakan ruh suci manusia beserta hati, akal, dan nafsu yang telah disucikan

Metodologi: Orientasi penelitian konstruksi teori baru dan pemahaman mendalam atas hukum-hukum Tuhan yang dilaukan dengan cara berguru kepada Tuhan dengan perantaraan ruh suci yang ada dalam diri peneliti Metode penelitian: Dzikir, doa, dan tafakkur

Disain penelitian: Berdasar pada kehendak Tuhan

Paradigma ilahi Ontologi: Realitas alam semesta dan segala sesuatu yang melekat dan menyatu di dalamnya, termasuk realitas sosial, adalah Tuhan

Epistemologi: Ilmu yang benar adalah wahyu Tuhan Ilmu yang benar adalah ilmu yang diperoleh dengan menyatu dengan Tuhan yanitu dengan jalan menggunakan “Percikan Tuhan yang ada dalam diri”(God-spot), Ruh Suci yang ada dalam diri, atau “Kenabian” yang ada dalam diri

Metodologi: Orientasi penelitian pada pemahaman batin atas lapisan-lapisan kesatuan dari berbagai hal yang pada akhirnya memantik kesadaran ketuhanan Manunggaling kawulo-Gusti Metode penelitian: Dzikir tauhid (dzikir manunggaling kawulo-Gusti)

Disain penelitian: Kehendak Tuhan

Penutup Paradigma penelitian idealnya tidak dipandang secara dihkotomis, tetapi sebagai anak-anak tangga perjalanan peneliti untuk kembali kepada Tuhan (innaa lillaahi wa innaa ilaihi raajiuun) Kualitas ilmu pengetahuan bergradasi sesuai dengan pilihan paradima, dari yang paling sederhana hingga pada wahyu Capaian puncak adalah manunggaling kawulo-Gusti