Penjelasan Umum Kurikulum 2013 08 Oktober 2017 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kurikulum 2013 Penjelasan Umum Kurikulum 2013 Pangkalpinang, 08 April 2015
Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum 2013 08 Oktober 2017 Psikologi Pedagogi Sosio-eko-kultural * tidak pernah berhenti belajar Peserta Didik Pembelajaran Lulusan yang Kompeten Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia Pembelajar yang Sukses * Pribadi yang Santun & Percaya Diri WN yang Bertanggung Jawab Kontributor Peradaban yang Efektif Kesiapan: -Fisik -Emosional -Intelektual - Spiritual Kelayakan: -Materi -Proses Kebutuhan: -Individu -Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia -Peradaban Manajemen dan Kepemimpinan Iklim Akademik dan Budaya Sekolah Kurikulum (SKL, Standar-standar: Isi, Proses, dan Penilaian, Struktur Kurikulum, ) Buku Pegangan (Buku Babon) (Buku Pegangan Siswa, Buku Pegangan Guru) Rumusan Kompetensi Guru dan Penyiapan Guru 2
Unsur Rancangan Kurikulum Pengendalian Input (Materi) Proses Output (Produk) Praksis Teoritis Praktis Produktif Eclectic Essensialisme Progresivisme Constructionisme (Sesuai dengan tujuan dan fungsi Pendidikan Nasional, spt tercantum dalam pasal 3, UU 20/2003) Oktober 17
Kurikulum Sebagai Praksis Kontekstual Kompetensi Kegiatan Proses Produk Konteks Materi Sasaran Rencana Hasil 1 4 Proses pembelajaran dan penilaian 2 3 Oktober 17 4
Konsep Pengembangan Kurikulum Sebagai Praksis Keutuhan Keseragaman Keselarasan (Praktek terbaik) UU Sisdiknas Konteks Materi Inti Pembelajaran Kebutuhan: Individu Masyarakat Bangsa dan Negara Peradaban Kompetensi lulusan (Sikap, Keterampilan, Pengetahuan) Dokumen Kurikulum Proses Pembelajaran Proses Penilaian Sikap, Pengetahuan, Keterampilan Bervariasi Standar (produk) Standar (materi dan proses) Model Pembelajaran KI-KD Mapel Standar Variasi (normal, pengayaan, remedi) 5
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Mata Pelajaran Kelas X XI XII Kelompok Wajib 1 Pendidikan Agama 3 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 Sejarah Indonesia 6 Bahasa Inggris 7 Seni Budaya 8 Prakarya 9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib 24 Kelompok Peminatan Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 18 20 Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk SMK) 26 6
Landasan Pikir Kurikulum 2013 Hukum Kurtzweil Hukum Moore dan Hukum Koomey Kerangka Ackoff Hukum Metcalfe Hukum Ford Hukum Wiener
Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013 08 Oktober 2017 Elemen Perubahan 8
08 Oktober 2017 I. Kompetensi Lulusan
1. Komponen kompetensi Lulusan
Tujuan Pendidikan Nasional (Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003) Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sikap Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Sosial berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab Pengetahuan berilmu Keterampilan cakap dan kreatif 11
Watak/Perilaku Kolektif PTK dan dukungan lain: SarPras,... Peran Kurikulum sebagai Integrator Sistem Nilai, Pengetahuan dan Keterampilan 08 Oktober 2017 Watak/Perilaku Kolektif Pembelajaran Sistem Nilai Kompetensi: Sikap keterampilan Pengetahuan Aktualisasi (Action) Internalisasi (Reflection) Watak/ Perilaku Individu Pengetahuan & Keterampilan Kurikulum Produktif Inovatif Afektif PTK dan dukungan lain: SarPras,... 12
2. rumusan kompetensi Lulusan
Keterkaitan Kompetensi Lulusan antar Jenjang Pendidikan 08 Oktober 2017 KI Kelas IIII Kelas IV Kelas V Kelas VI KI Kelas IIII Kelas IV Kelas V Kelas VI Tujuan Pendidikan Nasional KL SD/MI SMP/MTs SMA/K /MA/MAK PT/PTA Proses Perumusan Integrasi Vertikal Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Himpunan Kompetensi Inti Mata Pelajaran Himpunan Kompetensi Dasar Garis dipertebal Proses Pembentukan Mata Pelajaran Integrasi Horisontal Oktober 17 KL : Kompetensi Lulusan 14
Standar Kompetensi Lulusan SMA/SMK 08 Oktober 2017 Standar Kompetensi Lulusan SMA/SMK Sikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri [sesuai dengan bakat dan minatnya] dari berbagai sumber dengan sudut pandang berbeda Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan prosedural dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian 15
Himpunan Kompetensi Dasar Keterkaitan antara Kompetensi Lulusan, Kompetensi Dasar dan Matapelajaran untuk SD KI Kelas I Kelas II Kelas IIII Kelas IV Kelas V Kelas VI KI Kelas I Kelas II Kelas IIII Kelas IV Kelas V Kelas VI Kompetensi Lulusan KI Kelas I Kelas II Kelas IIII Kelas IV Kelas V Kelas VI Kompetensi Lulusan KI Kelas I Kelas II Kelas IIII Kelas IV Kelas V Kelas VI Kompetensi Lulusan Proses Perumusan Integrasi Vertikal Mata Pelajaran Himpunan Kompetensi Dasar Proses Pembentukan Mata Pelajaran Integrasi Horisontal .. Kurikulum 2013 menekankan pentingnya penguatan kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) lulusan KI : Kompetensi Inti 16
Rumusan Kompetensi Inti Pendidikan Menengah KOMPETENSI INTI KELAS X Ranah KOMPETENSI INTI KELAS X Sikap Spiritual Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Sikap Sosial Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Pengetahuan SMA: Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya. SMK: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. Oktober 17 17
Kompetensi Inti SMA dan SMK Ranah KI Kelas X Keterampilan SMA: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan dibawah bimbingan langsung. SMK: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. 18
II. Materi Pembelajaran (Isi) 08 Oktober 2017 II. Materi Pembelajaran (Isi)
Rumusan Materi (Pengetahuan) dalam Kurikulum 2013 SI Perluasan dan pendalaman taksonomi Bloom menjadi Bloom-Anderson Mengetahui Memahami Menerapkan Mengana-lisis Mengeva-luasi Mencipta Faktual Konseptual Prosedural Meta-kognitif SMP/MTs SD/MI SD/MI SMP/MTs SMA/MA/ SMK/MAK SD/MI: yang ditugaskan SMP/MTs: yang dipelajari di sekolah dan sumber lain sejenis SMA/MA/SMK/MAK: pengembangan secara mandiri dari yang dipelajari di sekolah dan sumber lain dengan sudut pandng berbeda 20
1. Pendalaman & perluasan materi
Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas VIII 2007 2011 Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 22
Hasil TIMSS IPA SMP/MTs Kelas VIII 2007 2011 Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 23
Model Soal TIMSS TIMSS dan PIRLS membagi soal-soalnya menjadi empat katagori: Low (Merah) mengukur kemampuan sampai level knowing Intermediate (Kuning) mengukur kemampuan sampai level applying High (Hijau) mengukur kemampuan sampai level reasoning Advance (Biru) mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information 24
2. Integrasi iptek-bahasa-budaya
Pendidikan, Bahasa, dan Kebudayaan Utuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Internalisasi Manusia Pikiran Perasaan Peradaban Tuhan Pendidikan IPTEK Pengetahuan Masyarakat (pengalaman) Interaksi Abstraksi Ekspresi Bahasa Eksistensi Budaya Logika Etika Estetika Spiritualita Seni Pembudayaan Alam Aktualisasi Membentuk Insan Indonesia yang Beradab Kompetensi Inti IV (SD/MI): Menyajikan Pengetahuan yang dimiliki dengan bahasa yang jelas, logis, sistematis, dengan karya yang estetis, dan dengan tindakan yang mencerminkan anak sehat, beriman dan berakhlak mulia 26
III. Proses Pembelajaran 08 Oktober 2017 III. Proses Pembelajaran Oktober 17
Grafik Hubungan Inovasi dan Daya Saing Indonesia GCI: Global Competitiveness Index ICI: Innovation Capability Index Sumber: World Economic Forum. The Global Competitiveness Report 2012–2013. Augusto López-Claros. The Innovation for Development Report 2010–2011. 28
Pergeseran Pengertian tentang Kreativitas Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif Pemahaman Lama Pemahaman Baru Terbatas untuk seni Untuk semua mata pelajaran Murni bakat Keterampilan yang dapat dipelajari Originalitas Originalitas dan nilai (asas manfaat) Tidak perlu pengetahuan pendukung Pengetahuan lapangan sangat diperlukan Terobosan besar Keterampilan berfikir (kontribusi dalam pengembangan) Free play (bebas) dan discovery Stimulation play (terarah) dan discovery Oktober 17 Anuscha Ferrari et al. 2009. Innovation and Creativity in Education and Training 29
Persepsi & Pemahaman Guru Ttg Kreativitas Pengertian Kreativitas % Setuju Berlaku untuk setiap ranah pengetahuan 98 Berlaku untuk tiap mata pelajaran 96 Tidak terbatas pada seni 86 Tiap orang dapat menjadi kreatif 88 Bakat bawaan lahir 21 Keterampilan dasar yang sebaiknya dikembangkan di sekolah 95 Dapat diajarkan 70 Dapat dinilai 50 (tidak mudah menilai kreativitas tantangan bagi sistem pendidikan, bukan dihindari) R. Cachia and A. Ferrari. 2010. Creativity in Schools: A survey of Teachers in Europe. JRC Scientific & Technical Reports. 30
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: Observing [mengamat] Questioning [menanya] Experimenting [mencoba] Associating [menalar] Networking [Membentuk jejaring] Pembelajaran berbasis kecerdasan tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%) Personal Inter-personal Berbasis Aktivitas: Dengar/Lihat Amati Lakukan Sajikan Kerangka Ackoff: Data Informasi Pengetahuan Kearifan Oktober 17 31
Hukum Kreativitas Kreativitas adalah menular (Einstein Law) Kreativitas adalah benda gas (Nathan Law) Kreativitas hanya dibatasi oleh ambisi dan imaginasi (Nathan Law) Berlaku hukum universal pengetahuan: Tidak berlaku hukum kekekalan massa Tidak berlaku hukum kekekalan energi Tidak berlaku hukum beda potensial 32
Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013 SP Perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi Kurikulum 2006 Kurikulum 2013 Creating Applying Under-standing Knowing/ Remembering Valuing Responding Accepting Experi- menting Questioning Observing Applying Under-standing Knowing/ Remembering PT Characterizing/ Actualizing Evaluating Communicating Evaluating Organizing/ Internalizing Analyzing SMA/K Associating Analyzing SMP SD Knowledge (Bloom) Attitude (Krathwohl) Skill (Dyers) Knowledge (Bloom) 33
Pembentukan Kompetensi Melalui Pembelajaran dan Pemanfaatannya Belajar Mengapa Belajar Apa Belajar Bagaimana Pengetahuan Sikap Keterampilan Pengetahuan Keteram-pilan Sikap Pembelajaran K-S-A Pemanfaatan A-S-K 34
08 Oktober 2017 IV. Proses Penilaian
Sistem Penilaian Kurikulum 2013 No Jenis Penilaian Pelaku Waktu 1 Penilaian otentik Guru Berkelanjutan 2 Penilaian diri Siswa Tiap kali sebelum ulangan harian. 3 Penilaian projek Tiap akhir bab atau tema pelajaran 4 Ulangan harian (dapat berbentuk penugasan) terintegrasi dengan proses pembelajaran 5 Ulangan Tengah dan Akhir Semester Guru (di bawah koord. satuan pendidikan) Semesteran 6 Ujian Tingkat Kompetensi Sekolah (kisi-kisi dari Pemerintah) Tiap tingkat kompetensi yang tidak bersamaan dengan UN 7 Ujian Mutu Tingkat Kompetensi Pemerintah (dengan metode survei untuk semua satdik) Tiap akhir tingkat kompetensi (yang bukan akhir jenjang sekolah) 8 Ujian Sekolah Sekolah (sesuai dengan peraturan) Akhir jenjang sekolah 9 Ujian Nasional sebagai Ujian Tingkat Kompetensi pada akhir jenjang satuan pendidikan. Pemerintah (sesuai dengan peraturan) Merah: cara penilaian baru, Hitam: cara penilaian konvensional
Sistem Penilaian Kurikulum 2013 1. Penilaian Otentik Waktu: terus menerus 2. Penilaian Projek Waktu: Akhir Bab/Tema 3. Ulangan Harian Waktu: Sesuai rencana 4. UTS/AUS Waktu: Semesteran Sekolah Siswa 1. Ujian Tingkat Kompetensi (yang bukan UN) Waktu: Tiap tingkat kompetensi 2. Ujian Sekolah Waktu: Akhir jenjang sekolah Guru Pemerintah 1. Ujian Tingkat Kompetensi (UN) Waktu: Akhir jenjang sekolah 2. Ujian mutu Tingkat Kompetensi Waktu: Tiap akhir tingkat kompetensi Penilaian Diri Waktu: Sebelum ulangan harian 37
Tingkat Kompetensi dan Ujiannya Kelas Kelas XII Kelas XI Kelas X Kelas IX Kelas VIII Kelas VII Kelas VI Kelas V Kelas IV Kelas III Kelas II Kelas I Tingkat Kompetensi VI Uji Tingkat Kompetensi VI Tingkat Kompetensi V Uji Tingkat Kompetensi V Tingkat Kompetensi IVa Uji Tingkat Kompetensi IVa Tingkat Kompetensi IV Uji Tingkat Kompetensi IV Tingkat Kompetensi III Uji Tingkat Kompetensi III Tingkat Kompetensi II Uji Tingkat Kompetensi II Tingkat Kompetensi I Uji Tingkat Kompetensi I
Sikap Sosial dan Spiritual Model Rapor SMP No Mapel Pengetahuan Keterampilan Sikap Sosial dan Spiritual Dalam Mapel Antarmapel Kelompok A 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (Nama guru) 1 – 4 (kelipatan 0,33) SB, B, C, K (diisi oleh Guru) Disimpulkan secara utuh dari sikap peserta didik dalam Mapel (Deskripsi Koherensi) (diisi oleh Wali Kelas didahului diskusi dengan semua guru) 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Nama guru) 3 Bahasa Indonesia (Nama guru) 4 Matematika (Nama guru) 5 Ilmu Pengetahuan Alam(Nama guru) 6 Ilmu Pengetahuan Sosial (Nama guru) 7 Bahasa Inggris (Nama guru) Kelompok B Seni Budaya (Nama guru) Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (Nama guru) Prakarya (Nama guru)
Model Rapor SMP (2) No. Mapel Kompetensi Catatan Kelompok A Kelompok B 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pengetahuan Keterampilan Sikap sosial dan spiritual 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika Aljabarnya lemah, perlu ditingkatkan dalam .. 5 Ilmu Pengetahuan Alam 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 7 Bahasa Inggris Kelompok B Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahj Raga, dan Kesehatan Prakarya
Perubahan Pola Belajar dan Pola Pikir 08 Oktober 2017 V. Perubahan Pola Belajar dan Pola Pikir
Perubahan Pola Pikir No Pola Pikir 1 Guru dan Buku Teks bukan satu-satunya sumber belajar 2 Kelas bukan satu-satunya tempat belajar 3 Belajar dengan beraktivitas 4 Pembelajaran Pengetahuan Keterampilan Sikap Direct Indirect 5 Mengajak siswa mencari tahu, bukan diberi tahu 6 Membuat siswa suka bertanya, bukan guru yang sering bertanya 7 Menekankan kolaborasi melalui pengerjaan projek 8 Pentingnya proses : prosedural 9 Teaching Tutoring 10 Siswa memiliki kekhasan masing-masing: normal, pengayaan, remedial 11 Penekanan pada higher order thinking & mampu berasumsi (realistis) 12 Pentingnya data (terkait pengamatan dll) 42
Manajemen dan Budaya Sekolah 08 Oktober 2017 VI. Penyiapan Manajemen dan Budaya Sekolah
Kegiatan Pembelajaran Ekstra Kurikuler Pramuka (Wajib) UKS PMR ... Kurikuler Ko Kurikuler 44
Perubahan Manajemen dan Budaya Sekolah Menyiapkan BK Menyiapkan Manajemen Fasilitas Menyiapkan kegiatan ekstra-kurikuler Kelas IX dalam penentuan minat Pindahan dari/ke sekolah yang belum menerapkan Kurikulum 2013 Kesulitan dalam perubahan pola dan model pembelajaran Transisi dari KTSP ke Kurikulum 2013 (bagi yang sekarang belum impl.) Pramuka dalam bentuk pengembangan komunitas dan kepedulian sosial Olahraga, dll Pengamatan di luar kelas Pemanfaatan TIK Pemanfaatan perpustakaan Pengerjaan projek 45
Pendampingan Implementasi 08 Oktober 2017 VII. Pendampingan Implementasi
Proses Pendampingan Kurikulum 2013 Model ‘on’ (di lokasi pembelajaran) dan ‘in’ (berkumpul berbagi pengalaman) Masing-masing dua kali Guru Inti Tim Pengembang Kurikulum Kab/kota PENYUSUNAN MATERI PENDAMPINGAN PENENTUAN PENDAMPING PELATIHAN PENDAMPING PELAKSANAAN PENDAMPINGAN Pemahaman terhadap buku Pemahaman terhadap proses pembelajaran dan penilaian Penyusunan rencana pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran Pelaksanaan penilaian Interaksi dengan orang tua Dilaksanakan oleh pemerintah Dipandu instruktur nasional Menggunakan materi pendampingan yang telah disusun
Model Pendampingan Sekolah + Guru Inti Sekolah + Guru Sasaran GS ke GI (in) (Bergantian) GI ke GS (on) 48
Ruang Lingkup Pendampingan No Materi Pendampingan Komponen 1 Buku teks pelajaran dan buku pedoman guru termasuk silabus Pemahaman materi yang tertuang pada buku; Keterkaitan antara pengetahuan, keterampilan dan sikap; Pemahaman terhadap sumber-sumber belajar lainnya; Keterkaitan antara sumber-sumber belajar dan alat-alat yang dipergunakan; Penekanan pada high order thinking (contoh-contoh); materi pengayaan dan remedial. 2 Proses pembelajaran dan penilaian Pembelajaran yang menekankan pada tiga ranah kompetensi (melalui pembelajaran pengetahuan untuk mengasah keterampilan dan membentuk sikap); Pembelajaran berbasis aktivitas; Pembelajaran untuk mengasah kreativitas; Penilaian proses; Penilaian kompetensi (secara utuh) 3 Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran Identitas mata pelajaran/tema; Perumusan tujuan pembelajaran; Perumusan indikator; Pemilihan materi ajar; Pemilihan sumber belajar; Pemilihan media belajar; Pemilihan metode pembelajaran; Pemilihan strategi pembelajaran; Penilaian pembelajaran 4 Pelaksanaan pembelajaran Pendekatan pembelajaran saintifik; Discovery/inquiry learning; Pembelajaran melalui projek; Pembelajaran nonklasikal terutama dengan ko/ekstra kurikuler 5 Pelaksanaan penilaian Penilaian oleh guru: (Penilaian penguasaan pengetahuan; Penialian produk pembelajaran; Penilaian iklim pembelajaran; Penulisan buku rapor) Penilaian oleh siswa 6 Pedoman Interaksi Interaksi antar guru-siswa-orang tua
Strategi Pendampingan Pertemuan awal, yaitu kegiatan pengkondisian, penjelasan tujuan, materi pendampingan, agenda kegiatan, serta informasi lain yang dibutuhkan bagi kelancaran pelaksanaan pendampingan. Pelaksanaan observasi lapangan, yaitu kegiatan pengamatan terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran, media dan alat bantu pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, serta pelaksanaan penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh pendamping kepada guru sasaran. Pembahasan hasil observasi, yaitu kegiatan pembahasan hasil observasi lapangan untuk mendiskusikan dan merumuskan langkah-langkah perbaikan. Perbaikan berdasarkan hasil observasi, yaitu kegiatan perbaikan yang dilakukan Guru Sasaran sebagai tindak lanjut hasil diskusi pendamping dengan Guru Sasaran.
Mekanisme Pendampingan Persiapan pendampingan: Penyiapan bahan pendukung, seperti silabus, contoh RPP, contoh projek, contoh penilaian portofolio, contoh rapor, dll. Instrumen dan petunjuk pengisian, yang terkait dengan pemahaman umum guru sasaran terhadap : Buku teks pelajaran dan buku pedoman guru termasuk silabus, Proses pembelajaran dan penilaian, penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan penilaian Interaksi guru-siswa-orangtua Profil Guru Sasaran, yang meliputi data tentang nama guru, pangkat dan golongan, jenjang guru dan mata pelajaran yang diampu, serta data lain yang diperlukan. Pelaksanaan pendampingan Pelaksanaan pendampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan, observasi, diskusi klinis, dan perbaikan yang dilakukan oleh Guru Inti kepada Guru Sasaran. Pelaporan hasil pendampingan Laporan hasil kegiatan pendampingan disusun oleh masing-masing Guru Inti sesuai dengan sistematika yang terdapat pada lampiran, dan disampaikan kepada direktorat teknis.
Monitoring dan Evaluasi 08 Oktober 2017 VIII. Monitoring dan Evaluasi
Manajemen Implementasi Kurikulum (100%) Kemdikbud melapor UIK Pusat koordinasi membina Dinas Pendidikan Kab/Kota Sekolah + Guru melapor memantau UIK Provinsi di LPMP melapor Pendampingan memantau Sekolah + Guru Inti melapor koordinasi LPMP: Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan UIK : Unit Implementasi Kurikulum 53
Proses Monev Kurikulum 2013 Penugasan: Siapa (yg lulus) Dimana (sek sasaran dan mandiri Kapan (Nov, Des) Membawa apa ( file laptop) Kemdikbud Dinas LPMP LPTK PENYUSUNAN MATERI MONEV PENENTUAN PELAKSANA DAN PELATIH PELATIHAN MONEV PELAKSANAAN MONEV PENGOLAHAN HASIL MONEV Juknis: Responden Target Kriteria Evaluator Formulir Mekanisme Jadwal pengolahan Oleh Direktorat Pembina: Materi Jadwal Lokasi Penilaian dan penentuan kelulusan PEMBAHASAN HASIL MONEV RUMUSAN KEBIJAKAN IMPLEMENTASI 2014
Komponen Monev (Pelaksanaan) Indikator Responden Buku Kebenaran, kesesuaian, kelengkapan, keterbacaan, tataletak, fisik, pengiriman (ketepatan jumlah dan waktu) Guru, Siswa Pelatihan Materi, jadwal, pelatih, pelaksanaan, termasuk pendampingan Guru, KS/PS Proses Pembelajaran Pemahaman materi, pemahaman proses, (kemudahan/kesulitan, kesesuaian, kebenaran) Guru, Siswa, KS/PS? Kompetensi guru KS/PS, Siswa Proses Penilaian Pemahaman materi, pemahaman proses, Kemudahan/kesulitan, Guru, KS Manajemen pembelajaran Penjadwalan, alokasi guru, alokasi kelas, alokasi fasilitas KS Layanan kesiswaan Bimbingan konseling, administrasi kesiswaan, KS, Siswa, Komite Sekolah
Ruang Lingkup Evaluasi Formatif Jangka Pendek Hard Evidence Sumatif Jangka Panjang Soft Evidence Kelengkapan, Kebenaran, Keterbacaan Dokumen Produk Hasil Siswa Peningkatan Kompetensi (3) Kelengkapan, Kese-suian, Kebenaran, Keterbacaan, Estetika Buku Guru Perubahan Pola Pikir + Peningkatan Kompetensi (4+1) Pelatihan & Supervisi (model, waktu, materi, Instruktur) Guru Sekolah Perbaikan Budaya dan Manajemen Administrasi dan Manajemen Sekolah Publik Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif 56
Contoh-contoh Perubahan Pada Kurikulum 2013 08 Oktober 2017 IX. Contoh-contoh Perubahan Pada Kurikulum 2013
Contoh yang perlu Dipersiapkan Melalui pembelajaran pengetahuan untuk mengasah keterampilan dan pembentukan sikap Pemanfaatan sumber belajar lainnya: alam sekitarnya, buku, surat kabar/majalah, internet. SMP: sumber belajar dengan sudut pandang yang sama SMA/K: sumber belajar dengan sudut pandang berbeda Penekanan pada high order thinking: Beda antara low order dan high order Mengkonversi dari permasalahan low order ke high order Pembelajaran berbasis aktivitas: Beda antara berbasis materi dan berbasis aktivitas Mengkonversi dari pembelajaran berbasis materi menjadi berbasis aktivitas Pentingnya prosedur dan metakognitif: Contoh prosedur Contoh metakognitif
Contoh yang perlu Dipersiapkan Pengertian tentang konteks dan tema, Permasalahan konkret-abstrak dan konversinya Pendekatan scientific/observation dalam pembelajaran: Siklus dalam pembelajaran berbasis scientific/observation Konversi ke pembelajaran berbasis scientific Contoh sebuah projek yang dikerjakan dengan pendekatan ini Mengajak siswa mencari tahu bukan diberi tahu: Beda mencari tahu dan diberi tahu Konversi pembelajaran dari diberi tahu menjadi mencari tahu Pembelajaran di luar kelas: Pengamatan terkait tugas Mengaitkan dengan kegiatan ko/ekstra kurikuler pramuka dll Pemahaman pengertian keterampilan dan contohnya: pikir-tindak, abstrak-konkret
Contoh yang perlu Dipersiapkan Penilaian diri sendiri oleh siswa Penilaian oleh guru: Penilaian otentik (pengetahuan, keterampilan, sikap) Penilaian projek (substansi, bahasa, estetika) Ulangan (pengetahuan, keterampilan) Ujian (pengetahuan, keterampilan) Penilaian kompetensi (sikap, pengetahuan, keterampilan) Penilaian proses Rapor: Model rapor Cara pengisian Contoh RPP yang sesuai dengan konsep Kurikulum 2013 TIK: Peran TIK Contoh pemanfaatan TIK
Contoh yang perlu Dipersiapkan Materi Pengayaan dan Remedial Interaksi dengan orang tua: Siswa dengan orang tua Guru dengan orang tua Penjelasan peminatan/lintas minat/pendalaman minat: Persyaratan lintas minat dan pendalaman minat Persyaratan beban belajar siswa Pengaturan jadwal: Pendaftaran mata pelajaran peminatan jadwal pelajaran jadwal pemanfaatan sarpras Peran BK SMP Mulai kelas VII Peran BK SMA/SMK Pindah minat di SMA/K Pindah minat di PT