KOMITMEN MASYARAKAT INTERNASIONAL TERHADAP PENDIDIKAN LITERASI
UUD dan UU Sisdiknas No 20 tahun 2003 Salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan non formal di Indonesia adalah Program Pendidikan Keaksaraan melalui pendekatan Keaksaraan Fungsional (Functional Literacy), untuk memenuhi amanat: UUD dan UU Sisdiknas No 20 tahun 2003 Konferensi di Jomtien Thailand tahun 1990
Konferensi Jomtien Thailand tahun 1990 yang di dukung oleh Badan-badan Dunia yaitu UNESCO, UNICEF, WORLD BANK, UNFPA, dan UNDP. Pertemuan tersebut disepakati suatu dasar berpijak tentang “World Declaration on Educational for All and the Framework for Action to Meet Basic Learning Needs” Deklarasi Dunia tentang “Pendidikan Untuk Semua Untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Dasar”
Deklarasi tersebut diperbaharui dan diratifikasi dalam bentuk “Rencana Aksi Dakar” diselenggarakan di Senegal pada bulan April tahun 2000. Rencana aksi tersebut adalah tujuan dan tekad negara komunitas internasional untuk mencapai “Pendidikan Dasar Yang Bermutu” bagi semua warga negara di setiap negara.
Deklarasi Dakar bertujuan: Memperluas Perawatan dan Pengembangan Anak Usia Dini (PPAUD) secara komprehensif Menjamin semua anak pada tahun 2015 mendapat akses dan menyelesaikan pendidikan dasar yang bermutu dan gratis Menjamin semua kebutuhan belajar bagi anak dan orang dewasa untuk memperoleh program pembelajaran dan keterampilan kehidupan (life skills) Mencapai perbaikan tingkat keaksaraan orang dewasa sebesar 50% pada tahun 2015, dan kesamaan akses pendidikan dasar dan pendidikan berkelanjutan bagi semua orang dewasa.
Lanjut... Menghilangkan perbedaan gender di pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2015, dengan fokus terjaminya semua anak perempuan untuk mendapat akses penuh dan setara prestasi dalam pendidikan yang bermutu Memperbaiki semua aspek mutu pendidikan dan menjamin keunggulan sehingga hasil belajar yang diakui dan terukur dapat dicapai oleh semua.
HUMAN DEVELOPMENT INDEX KOMPONEN HDI RATA-RATA USIA HARAPAN HIDUP ANGKA MELEK HURUF OD RATA-RATA LAMA PENDIDIKAN PENGELUARAN PERKAPITA INDEKS KESEHATAN INDEKS PENDIDIKAN INDEKS PEREKONOMIAN HUMAN DEVELOPMENT INDEX
TUJUAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN Secara Politis, setiap upaya pelayanan pendidikan keaksaraan, hakekatnya merupakan upaya mendidik rakyat agar lebih bertanggungjawab dan memahami keinginan pemerintah dan menjadi warga negara yang produktif (Napitulu) Upaya pendidikan keaksaraan untuk menumbuhkan dan mendorong kelompok-kelompok marginal lebih aktif terlibat dalam proses pembangunan
Pelayanan Pendidikan Keaksaraan akan memungkinkan kelompok marginal di perkotaan dan pedesaan mempunyai peluang untuk menguasai 3 kemampuan yaitu: 1. pengetahuan dan keterampilan berkomunikasi 2. pengetahuan dan keterampilan belajar untuk hidup 3. pengetahuan dan keterampilan berproduksi.
Umumnya penyebab kebutaksaraan karena faktor: PENYEBAB BUTA AKSARA Umumnya penyebab kebutaksaraan karena faktor: Faktor struktural: disebabkan karena faktor lingkungan dan budaya Faktor non struktural: disebabkan karena kemiskinan
Penyebab buta aksara antara lain: Kemiskinan Penduduk Putus Sekolah Dasar (DO) Drop Out Program PLS Kondisi Sosial Masyarakat Aspek Kebijakan
KEMISKINAN Penyebab utama kemiskinan tidak hanya masalah ketimpangan sosial dan ekonomi akan tetapi disebabkan ketidakmampuan masyarakat tersebut untuk mengolah sumber daya yang ada, disebabkan karana kurangnya keterampilan yang dimiliki.
Mengapa banyak orang miskin buta aksara???? Orang kaya lebih muda memperoleh akses untuk belajar di berbagai lembaga yang tersedia Lebih mampu membeli bahan belajar untuk menunjang pendidikan Lebih muda mendapatkan fasilitas belajar yang dibutuhkan Lebih mudah memperoleh informasi yang diperlukan.
Mengapa banyak tenaga kasar buta aksara???? Dikarenakan tidak ada kesempatan belajar yang bisa diperoleh dan waktu yang tersedia bagi mereka untuk belajar disela-sela kesibukanya sebagai pekerja.
DROP OUT SEKOLAH DASAR Ancaman terbesar yang menjadi penyebab munculnya calon buta aksara adalah masih banyak anak-anak SD yang putus sekolah. Dan masih banyak anak yang belum memiliki kesempatan untuk masuk sekolah dikarenakan orang tua tidak mampu.
DROP OUT PROGRAM PLS Angka putus belajar dari program pendidikan keaksaraan cukup tinggi dikarenakan kurangnya motivasi warga belajar dan warga belajar tidak merasakan manfaat dalam kehidupan sehari-hari
Kondisi Sosial Masyarakat a Kondisi Sosial Masyarakat a. Kesehatan dan Gizi Masyarakat; akan berpengaruh pada penurunan angka partisipasi sekolah b. Demografis dan Geografis; jumlah penduduk tinggal di pedesaan sekitar 70-80 % c. Aspek Sosiologis; anggapan bahwa harkat dan martabat akan tinggi jika memiliki ijazah dari jalur pendidikan formal dan ketidakmampuan membiayai pendidikan
d. Isu Gender; pola pembagian peran dan tugas antara laki-laki dan perempuan yang belum setara dan saling melengkapi. e. Penyebab Struktural; 1. Skala Makro;struktural pengambilan kebijakan di berbagai bidang di dominasi oleh laki-laki 2. Skala Mikro; keputusan yang berkaitan dengan keuangan di dominasi oleh figur laki-laki atau ayah termasuk dalam keputusan pembiayaan pendidikan bagi anak-anaknya.
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN SKALA KECIL DALAM KELUARGA PENYEBAB STRUKTUR PEREMPUAN BUTA AKSARA HASIL PENDIDIKAN TIDAK MEMADAI PEREMPUAN PUTUS SEKOLAH/TIDAK SEKOLAH NEGARA BERKEMBANG DITANDAI INCOME PERKAPITA RENDAH PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN SKALA KECIL DALAM KELUARGA PRIORITAS PILIHAN: TIDAK SEMUA ANAK DIBERIKAN KESEMPATAN PENDIDIKAN YANG SAMA KEPADA SIAPA PENDIDIKAN AKAN DIBERIKAN? PILIHAN JATUH PADA LAKI-LAKI (FAKTOR BUDAYA DAN PENGAMBIL KEBIJAKAN) KELUARGA MISKIN DITANDAI INCOME TIDAK CUKUP UNTUK MEMBIAYAI PENDIDIKAN ANAK DAMPAK PEREMPUAN MENJADI BUTA AKSARA
ASPEK KEBIJAKAN a. Program-program pendidikan yang diluncurkan belum sepenuhnya berpihak pada kepentingan pengentasan masyarakat yang memerlukan dan masih bersifat penawaran. b. Kurangnya kordinasi pelaksanaan program pemberantasan buta aksara
MISI PENDIDIKAN KEAKSARAAN INDONESIA “MENINGKATKAN KUALITAS PENDUDUK MELALUI PENDIDIKAN KEAKSARAAN BAGI PENDUDUK BUTA AKSARA 15 TAHUN KE ATAS UNTUK MEMACU DAYA SAING KUALITAS MANUSIA YANG DIUKUR MELALUI IPM” MENINGKATKAN JUMLAH MELEK AKSARA MELALUI KF DIKELOLA SECARA AKUNTABEL MENGEMBANGAKAN PDKT PEMBELAJARAN YANG BERBASIS PADA MINAT DAN KEBUTUHAN HIDUP WARGA BELAJAR MISI PENDIDIKAN KEAKSARAAN MENATA MEKANISME AKUNTABILITAS PEND.KEAKSARAAN PADA PEMERINTAHAN TERDEPAN MENATA MEKANISME PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU PEND.KEAKSARAAN MEMBERDAYAKAN LEMBAGA MASYARAKAT EX; PKBM, SKB, LSM, ORGANISASI MKEAKGAMAAN