Pemberian Obat Pencegahan Massal Dinas Kesehatan Provinsi Bali

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
POSYANDU BALITA RIWANTO, SKM.
Advertisements

PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
Peningkatan Hygiene dan Sanitasi untuk Perbaikan Gizi
Penggunaan informasi Capacity Building Penanggulangan Kurang Vitamin A (17 Provinsi, 63 Kabupaten ) Direktorat Bina Gizi Masyarakat Rita Kemalawati,MCN.
PROMOSI KESEHATAN DALAM PENGENDALIAN PTM
HASIL PENCAPAIAN INDIKATOR SPM BIDANG KESEHATAN TAHUN 2008
HASIL KEGIATAN PEMBERANTASAN KUSTA DI KABUPATEN MALANG
EVALUASI TABLET TAMBAH DARAH BAGI REMATRI/ WUS
INDIKATOR PEMANTAUAN Sasaran yang di gunakan dalam PWS KIA berdasarkan kurun waktu 1 tahun, dengan prinsip konsep wilayah - maka untuk PWS Provinsi memakai.
PENTINGNYA HIK DAN HKP DALAM MENCAPAI SBS
Titus Priyo Harjatmo, M,.Kes Slide Diambil Dari Direktorat Gizi
PUSKESMAS KARANGAN OLEH MARTA RAHAYU
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN OLE h Dr.Hj.Musdiawaty HR RoE,M.Kes Watansoppeng, 19 Maret 2014.
dr.Andi.Hj.Hadijah Iriani R.Sp.THT.MSi Kepala bappeda kota makassar
H. ARSON ABADI, SKM, M.Si Dinas Kesehatan Kab.OKU SELATAN
PROGRAM PEMBERIAN OBAT CACING KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016
PROGRAM ELIMINASI FILARIASIS
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN KESEHATAN DI INDONESIA
PENGEMBANGAN MODEL PERBAIKAN
KEBIJAKAN PROGRAM KECACINGAN
Manajemen Logistik Obat Cacing dan Sistem Pencatatan & Pelaporan
KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM GIZI DI KABUPATEN SLEMAN
Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah
ELIMINASI MALARIA DI BANYUMAS 2015
MEKANISME PEMBERIAN OBAT CACING PADA ANAK USIA DINI (12-72 bulan)
UPAYA MEWUJUDKAN MASYARAKAT BERPERILAKU GIZI SEIMBANG
Bambang Wirjatmadi Merryana Adriani
OLEH Zuraidah Nasution, Dr. Ir. MKes
PENGUKURAN KESEHATAN Definisi indikator
Pemberian Obat Cacing pada Anak Balita
ILMU KESMAS X (PROGRAM2 KESEHATAN)
Contoh SAP.
PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI
STRATEGI PENGEMBANGAN PHBS DI SEKOLAH
Suplementasi vitamin A
KEBIJAKAN NASIONAL PEMBINAAN GIZI
PROGRAM PENGENDALIAN KECACINGAN
KESEPAKATAN PEMBERIAN OBAT CACING BAGI ANAK USIA
Strategi Pengendalian Kecacingan di Indonesia
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR SEKSI PEMBERANTASAN PENYAKIT
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT CACINGAN
MASALAH DAN PROGRAM KEP
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT KECACINGAN
IMPLEMENTASI PROGRAM GIZI
KECACINGAN.
Mencegah Kejadian Stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Tim PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) Puskesmas Bangunsari
12 PROMOSI KESEHATAN DI SEKOLAH
Gizi anak usia dini KHAIRUSSALEH, SE.
Infeksi saluran pernapasan akut (ispa). Apa itu ISPA ? Apa penyebabnya Bagaimana Pencegahannya.
Anemia pada Remaja Puteri Siti Fathimatuz Zahroh UPT Puskesmas Karangmojo II.
Balikpapan, 01 Nopember 2018 BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
STUNTING.
IMPLEMENTASI APLIKASI SPM BERBASIS WEB
Bambang Wirjatmadi Merryana Adriani
Anemia pada Remaja Puteri Puskesmas Cipedes dr Rinny Oktafiani 2017.
Anemia pada Remaja Puteri dr. Aris Rahmanda UPTD Puskesmas Bojong Rawalumbu – Peserta Dokter Intership Indonesia 2016.
PROGRAM PENGENDALIAN KECACINGAN TERINTEGRASI
Kebijakan Penanggulangan Kecacingan Terintegrasi ( Stunting )
Indeks Kepuasan Masyarakat Bidang Kesehatan
PROGRAM PENGENDALIAN KECACINGAN TERINTEGRASI
KESEHATAN ANAK di indonesia
1 MANAJEMEN TERINTEGRASI Program Tablet Tambah Darah (TTD) Remaja Putri di Sekolah Sumedang, 19 Juli 2019 Riko & Eni.
DISAMPAIKAN DI KEGIATAN SOSIALISASI PMBA PADA KADER OLEH : PUSKESMAS GABUS II PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK.
STUNTING KAB. LABUHANBATU UTARA. Pengertian Stunting Keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur rendah (dibawah persentil ke 3 atau
PENYAKIT MENULAR | KECACINGAN
STRATEGI PENGEMBANGAN PHBS DI SEKOLAH Asrin, S.Kep., MM Gizi, Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat DINAS KESEHATAN KABUPATEN PRINGSEWU.
Transcript presentasi:

Pemberian Obat Pencegahan Massal Dinas Kesehatan Provinsi Bali (POPM) Kecacingan Dinas Kesehatan Provinsi Bali Bidang P2PL

DISTRIBUSI KECACINGAN GLOBAL

Latar Belakang Neglected Diseases Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/MENKES/PER/VIII/2010  Sub Dit. Pengendalian Filariasis dan Kecacingan, Neglected Diseases Tidak potensi wabah Virulensi sangat rendah Tinggi angka kesakitan Menyebabkan kecacatan tetap Penurunan intelegensia anak

MASALAH CACINGAN MASALAH CACINGAN Survei pada anak Sekolah Dasar menunjukkan Prevalensi cacingan antara 0 – 76,67% (survei di 28 kab/kota thn 2011) Rata-rata prevalensi nasional 28% (Bali 20-40%) Cakupan pengobatan rendah terutama Balita Pengetahuan masyarakat tentang cacingan masih rendah Kemampuan petugas utk penanggulangan cacingan rendah Komitmen masih kurang FAKTOR YANG MEMPENGARUHI - Keadaan Tanah dan Iklim Tropis - Personal Hygiene (Lingkungan) - Sosial Ekonomi - Kepadatan Penduduk MASALAH CACINGAN 4

DAMPAK CACINGAN Investasi cacing Darah dihisap KH & Protein dihisap Lemas Anemia mengantuk Perdarahan ibu bersalin BBLR Gizi buruk Malas belajar/ sering bolos Prestasi belajar menurun Mati Mati Produktivitas menurun Sosek rendah

PROGRAM PENGENDALIAN CACINGAN KECACINGAN CACING GELANG ( Ascaris lumbricoides ) CACING CAMBUK ( Tricuris trichiura ) CACING TAMBANG Ankylostoma Duodenale Necator Americanus Termasuk : Soil Transmitted Helminthiasis 6

Gejala Umum Badan kurus Perut buncit Pertumbuhan terganggu Mual Nafsu makan berkurang Kurang konsentrasi Anemia Daya tahan tubuh rendah

Pengendalian Kecacingan Manfaat Program Pengendalian Kecacingan Sumber Daya Manusia yang berkualitas – produktif ; jangka pendek dan jangka panjang Menurunkan prevalensi kecacingan, melalui pengobatan, untuk mencegah dampak kecacingan (Persistent Malnourish  Stunting) Meningkatnya PHBS-Cuci Tangan Pakai Sabun melalui promosi program akan mengurangi infeksi cacingan.

Strategi Utama POPM Kecacingan Koordinasi Integrasi POPM Kecacingan Promosi Monitoring Evaluasi

Tujuan Umum Tujuan Khusus Meningkatkan cakupan program pada anak Sekolah Dasar/MI dan anak Pra Sekolah sehingga menurunkan angka kecacingan dan tidak menjadi masalah kesehatan di Masyarakat. Tujuan Khusus Meningkatkan cakupan program pengendalian kecacingan minimal 85% sasaran anak SD/MI dan pra sekolah di semua daerah endemis pada tahun 2020 Meningkatkan kemitraan dalam pengendalian cacingan di masyarakat dengan seluruh pemangku kebijakan, lintas sektor, pengusaha, organisasi masyarakat.

Sasaran Kelompok Sasaran Utama : Anak Usia Sekolah, karena hasil survey menunjukkan kelompok paling rentan Kelompok usia sekolah dasar/MI (7-12 tahun), Kelompok usia pra sekolah dasar/MI (5-6 tahun), Kelompok Balita (1-4 tahun)  infeksi yang terjadi dapat menyebabkan kekurangan gizi yang menetap

Indikator Dasar Angka Prevalensi Kecacingan Tingkat Provinsi Tingkat Kabupaten/Kota Di Bali belum pernah dilakukan sehingga dianggap prevalensi : 20 % s/d 40% pada kelompok sasaran

Cakupan Pengobatan Massal (90%) Indikator Lainnya Cakupan Geografi Angka Cakupan Kabupaten/Kota (100%) Angka Cakupan Desa Target terkait dengan cakupan pengobatan di masing-masing Kab/Kota Cakupan Pengobatan Massal (90%) Anak Usia Sekolah (5-12) tahun Pada Balita (1-4) tahun

Pemberian Obat Massal Cacingan Obat yang digunakan : Albendazole dosis tunggal Frekuensi pemberian obat : Prevalensi ≥ 20% - 50% : 1 kali/tahun Prevalensi ≥ 50% : 2 kali/tahun Dosis albendazole: Anak usia 1 - 2 tahun : ½ tab (200 mg) Anak usia ≥ 2 tahun : 1 tablet (400 mg)

Upaya Akselerasi Pemberian Obat cacing Melakukan kegiatan POMP filariasis yang juga mencakup pemberian obat cacing pada anak sekolah dan pra sekolah Integrasi dengan kegiatan UKS di SD/MI melalui penjaringan anak sekolah Integrasi dengan pemberian vitamin A. Integrasi dengan distribusi kelambu di daerah endemis malaria

Integrasi yang dilakukan Integrasi dengan kegiatan UKS di SD/MI melalui penjaringan anak sekolah Integrasi dengan pemberian vitamin A.

Program UKS Frekuensi dan dosis Petugas yang memberikan : Setahun sekali Single dose Semua peserta didik PAUD dan SD (kelas 1 s/d 6) Dosis 1 tablet albendasole 400 mg Petugas yang memberikan : Petugas kesehatan Guru

Program UKS Cara pemberian : Tidak dalam perut kosong Diberikan pagi hari Harus diminum dengan pengawasan Bila tidak hadir rentang 7 hari wajib diberikan Penundaan dapat dilakukan bila anak didik “sakit” Konsultasi bila ada gangguan penyakit tertentu

Program Pemberian Vit.A Frekuensi dan dosis Setahun sekali Single dose Semua Balita usia 12 – 59 bulan Dosis ½ tablet albendasole 400 mg (200 mg) untuk Balita usia 12-23 bulan Dosis 1 tablet albendasole 400 mg untuk Balita usia 24-59 bulan

Program Pemberian Vit.A Petugas yang memberikan : Petugas kesehatan Kader yang telah diberi petunjuk Cara pemberian : Tidak dalam perut kosong Didahului dengan pemberian obat cacing Harus diminum dengan pengawasan Bila tidak hadir dapat diberikan pada kunjungan berikut

Program Pemberian Vit.A Penundaan dapat dilakukan bila anak didik “sakit” Konsultasi bila ada gangguan penyakit tertentu Tempat Pemberian : Posyandu Fasyankes TK, PAUD, Kelompok Bermain, Penitipan anak

Sosialisasi Pemberian Obat Cacing Sangat penting Informasi terkait : cacingan dan akibatnya, pencegahan cacingan, manfaat minum obat cacing Dilakukan 1 bulan sebelum kegiatan, beberapa hari menjelang distribusi obat dan sehari sebelum kegiatan. Media dipakai dapat berupa leaflet, stiker, radio, TV dsb.

TERIMA KASIH