FASHION DAN FILM LAYAR LEBAR

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Analisa Film SEX AND THE CITY
Advertisements

Objek Ilmu Menjual; ada 3 objek yang harus diketahui agar seorang penjual berhasil dalam menjalankan usahanya yaitu: Diri penjual; seorang penjual harus.
Peranan Bahasa Indonesia dalam Memasuki Dunia Kerja
DESAIN ERA VICTORIAN ART
Shopping All About Chanel
Ada sesuatu yang berbeda dalam senyumannya, pandangan matanya dan keanggunan alaminya yang tak luntur oleh waktu. KECANTIKAN SEJATI Berikut ini adalah.
Tugas Civic Education Drs.Mujiyana m.si.
Pada Masa ini anak sangat aktif
Kasih Sejati Seorang Ibu
Warna pada Pemasaran Jalan di toko manapun kita akan menemukan, apakah itu produk dlm kemasan manifaktur atau display merchandises yg ditampilkan secara.
Lho, Ketemu Bintang Film Beneran, Tho?
LAMARAN KERJA DAN WAWANCARA KERJA
BODY IMAGE 02 Maret 2009 Tim.
Oleh: Michael Jhon dan Alfiando M
Kepribadian Oleh : AKHMAD LUTFI Yuk belajar Pengertian Kepribadian Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi.
SETIAP ABAD KEEMASAN MEMPUNYAI TRAGEDI MASING-MASING
Penyiar Televisi.
Serat Barang Galian (Mineral)
Kisah Telaga Warna Kalau kita pergi ke daerah Puncak, Jawa Barat, di sana terdapat sebuah telaga jika dilihat pada hari yang cerah akan terkesan airnya.
TONGGAK BERSEJARAH DIDALAM FESYEN
Sesi Ke 5 KIAT MELIHAT DAN MEMBERDAYAKAN PELUANG BISNIS
BAB 04 TINDAKAN SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
EMBROIDERY.
Anak, Masa Depan Kita Topik ini terinspirasi dari sebuah lagu indah “Greatest Love of All”. Anak-anak adalah masa depan kita karena kita tidak pernah terlepas.
Materi pembelajaran untuk SMK
FASHION PERANG DUNIA 1.
FASHION
PENAMPILAN by: Purwati.
1. Biaya tetap (biaya operasional)
Bros Cantik, Bros Dari Kain Flanel, Bros Dari Pita, Bros Handmade
MADELEINE VIONNET.
Bahasa tubuh Data statistik mengungkapkan 90% dari efektivitas komunikasi disambungkan melalui komunikasi nonverbal (Hap P Hannan author “look who’s talking”
SUPLEMEN MODUL 9 BERPIKIR POSITIF
MENJUAL SEBAGAI SALAH SATU KEGIATAN DASAR KEWIRAUSAHAAN
Teknik Presentasi Disarikan dari buku Presentasi Efektif oleh
Ceria dan Langsing dengan Hula Hoop
Blangkon Blangkon adalah tutup kepala yang digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional Jawa. Blangkon sebenarnya bentuk praktis dari.
Matakuliah : Konstruksi Bangunan II
Rahasia besar kehidupan adalah hukum tarik-menarik
Ramalan Bintang Bulan November 2016
PENILAIAN POTENSI DIRI WIRAUSAHA
SCHIAP, COCO, DAN LAIN-LAINNYA
Universitas Esa Unggul
Bahasa tubuh Data statistik mengungkapkan 90% dari efektivitas komunikasi disambungkan melalui komunikasi nonverbal (Hap P Hannan author “look who’s talking”
Langkah menulis novel.
FASHION SETELAHPERANG
PERSYARATAN DAN KEPRIBADIAN SEKRETARIS
Mencegah Penyakit Tipus Berulang
DIOR, SANG DIKTATOR YANG LEMAH LEMBUT
Film dan Perkembangannya
ALIX GRES ( ).
Melibatkan Orang Berpengaruh Dalam Sebuah Ide
Materi 2 - Komputer Multimedia
CHRISTOBAL BALENCIAGA ( )
Bros Cantik, Bros Dari Kain Flanel, Bros Dari Pita, Bros Handmade
MAMBOCHER ( ).
MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN DIRI
MAJALAH Pengertian majalah menurut KBBI adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang.
GAUN PENGANTIN.
ADE SURYANI, M.Soc.Sc. ETIKA DAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
PERILAKU KONSUMEN PENGERTIAN :
SEJARAH MODE TATA RIAS MALUKU.
Etika dan Estetika Berbusana…
VALENTINO.
Konsep Konsumsi, Konsumen, Konsumtif Dan Konsumerisme
Sejarah tari sajojo Asal usul Tari Sajojo ini masih belum bisa diketahui secara pasti. Namun beberapa sumber banyak yang menyebutkan ba hwa tarian ini.
Rahasia besar kehidupan adalah hukum tarik-menarik
Pelayanan Prima Berdasarkan Sikap
BAB III PROSES BELAJAR MENGAJAR ORANG DEWASA
RIANTY NURHAFSAH ( ) ANDHIKA PRATAMA () RIZKI ARAFAT ( )
Transcript presentasi:

FASHION DAN FILM LAYAR LEBAR

Film layar lebar memengaruhi segalanya, bahkan fesyen juga Film layar lebar memengaruhi segalanya, bahkan fesyen juga. Vogue langsung saja megeluarkan pertanyaan: ”Yang mana mempengaruhi yang mana?” Sebenarnya masing-masing mempunyai suatu efek yang besar terhadap yang lainnya, dan hal ini membantu memperluas pengaruh fashion secara besar-besaran dan membuat para perancang lebih terkenal. Perancang kostum, disisi lain jarang dikenal diluar industri perfilman. Dan bukan juga mereka maniru begitu saja dan para perancang mode Paris yang besar seperti ’Gaun putih ukuran besar’ misalnya, tidak begitu saja diambil dari rumah mode, tetapi ditransformasikan kepada bentuk pakaian yang bisa cocok dan berkaitan dengan bintang film khusus sepoalh-olah seperti kulit kedua. Dalam dunia film ini adalah suatu pekerjaan fashion yang harus dilayani. Ini memrlukan suatu peran pembantu. Dan tidak seorangpun mengerti lebih baik daripada Gilbert Adrian, yang mengadaptasikan ’gaun putih ukuran besar’ untuk Jean Harlow yang kemudian benar-benar merekat ke tubuh Jean. George C.... , direktur perfilman, yang telah membuat banyak film yang glamour pada masa itu, menanggapi pekerjaan Adrian sebagai berikut: ”Bila seorang aktris mempunyai bentuk tubuh yang jelek, yang terbaik adalah menutupinya. Tapi jika tubuh itu besar agar bisa menjamin semua aset aktris tersebut bisa diperlihatkan dengan efek yang terbaik., secara jelas Adrian bisa menemukan aset-aset si aktris, dimana orang lain tidak bisa menemukannya. Dia membentuk suatu gaya bagi Joan Crawford, misalnya yang ditekankan secara khusus pada bahunya. Perasaannya meyakinkan dia ingin menciptakan suatu keseimbangan untuk pinggul Crawford yang besar, tetapi pada kenyataannya dia terkesan dengan fisik Crawford yang tidak biasa. ”Anda punya bahu seperti John Weissmuller” katanya dengan kagum, dan kemudian mendandaninya seakan-akan Crawford adalah seorang tarzan pertama dalam sejarah perfilman tetapi dibuat lebih feminin. Pada tahun 193 dia menumpukan ruche diatas ruche pada bahunya untuk bermain dalam film Lessy Linton. Konstruksi puffpada bahu tersebut dibuat dari organza putih dan menjadi sangat populer dengan beredarnya film tersebut sampai Marcy’s Store bisa menjual sampai sebanyak 500.000 buah dengan harga 20 dollar sebuah. Pakaian yang dipaki Joan ini telah membuat Joan terkenal sebagi seorang bintang film yang gayanya dibentuk dan dari sanalah kemudian kostum-kostum tiruannya diproduksi secara masal dan dijual diseluruh Amerika bagi calon0calon wanita karir. Adrian juga menciptakan setelan yang kuat, besar, untuk Crawford, dan ciptaan ini diciptakan kembali pada tahun 1980an. Yang lebih penting lagi dia menyadari sesuatu yang terluput dari yang lainnya, kekurangan pada fisik seseorang dapat disamarkan oleh pakaian, tapi juga dapat diberi penekanan sehingga sampai seperti memiliki suatu kekuatan pribadi bahkan barangkali bisa menghasilkan suatu trend yang baru. Baju-baju Adrian yang bahunya dipersar/diperlebar laku keras di tahun 1930 dan 1940an, ampai-sampai dia bergurau: ”Siapa yang akan berpikir bahwa seluruh karir saya akan tertumpu padabahu-bahu seperti Crawford?”

Adrian mendapatkan status master pujaan dengan filmnya The Wman pada tahun 1939, dimana dia merancnag baju-baju untuk Joan Crawford, Norma Shearer, Rosalind Russ, Joan Fontanne, Paulette Goddard dan Hedda Hopper. Komedi kocak ini dipimpin oleh George Culiar, difokuskan hanya pada wanita dan berputar sekitar menemukan dan menginginkan baju-baju yang tepat untuk mereka. Film ini juga menampilkan pentingnya make-up wanta. Tiada seorang wanitapun dapat mencakar mata wanita lainnya tanpa cat kuku warna merah belukar (jungle red) pada kukunya. Adrian dilahirkan dari orangtua yang juga berkecimpung dalam perdagangan fashion di Connecticut pada tahun 1903. setelah menyelesaikan studinya dalam bidng seni dia pertama kali bekerja pada teater sampai dia ditemukan untuk bekerja diperfilman oleh isteri dari bintang pendiam Rudolph Valentino. Dan tahun 1928 sampai dengan 1942 dia bekerja untuk MGM dan merancang seluruh pakaian bintang-bintang filmnya. Dia mempunyai bakat yang jarang dipunyai orang yaitu keahliannya merancang kostumyang berkaitan dengan sejarah sekaligus pakaian–pakaian yang fashionable. Aktris-aktris pun sering memakai rancangannya diluar film. Adrian menciptakan suatu gaya yang lebih m oderat, lebih sukses bagi Greta, dia menciptakan topi melengkung (slouch hat) yang terkenal, dipasangkan dengan jas hujannya. Garbo tetap sering memakai baju ini walau dia mengatakan: ”Saya tidak tahan dengan baju buatannya.” Wanita-wanita menyukai pakaian-pakaiannya sampai dia membuka rumah modenya pada tahun 1942.namun dia meninggal pada tahun 19..... Travis Banton (1894-1958) adalah teman kerja Adrian di Paramount, yang bertanggung jawab terhadap imej para bintang film top. Dia mendandani Marlene Dietrich dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan renda-renda yang mahal, bulu-bulu yang eksotik dan kulit binatangyang bagus. Hal ini ditujukan agar tubuh Marlene tetap merupakan rahasia sperti juga aksennya, untuk bintang film Carole Siombard, dia menciptakan baju-baju bias cut yang menjadi baju glmour tahun 1930an. Untuk Claudette C dia menciptakan ’Kerah Colbert’ yang membuat leher lebih kecil dan lebih panjang dan lebih cantik. Dalam film ”Love Me Tonight”, film musikal yang sukses padadekade tersebut. Jeanette Mc Donald dan Myrna Loy (bintang muda), Banton menciptakan baju-baju dari sutera dengan renda-renda yang membuat baju tersebut menjadi pakaian yang memikat.

Banton mendirikan bisnis fashionnya ditahun 1938, tetapi dia meneruskan pekerjaannya di berbagai studio film dengan basis freelance. Ketika Banton meninggalkan Paramount, tempatnya digantikan oleh asistennya Edith Head (1898-1981), dan dia melakukan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya. Dengan 35 nominasi Oscar dan 8 Academy Awards, dia menjadi wanita yang pling sukses dalam sejarah Hollywood. Dia mendapatkan tepukannya yang meriah yang pertama kali padatahun 1932 ketika Banton sedang pergi menghadiri koleksi couture Paris dan dia merancang kostum untuk Mae West yang bermain dalam dilm terbarunya ’She Done Him Wrong’ aktris yang yang menggiurkan ini memberikan instruksi penting kepada Edith sebagai pendatang baru: ”Baju-baju saya haruslah cukup longgar untuk membuktikan bahwa saya ini seorang Lady tetapi bisa juga cukup kuat untuk membuktidak bahwa saya ini seorang perempuan.” Edith mengerti dengan jelas apa yang dimaksud olehMae West, ini dikarenakan perancang kostum yang membuat bioskop memecahkan rokor box office dan menyelamatkan paramount dari kebangkrutan. Edith Head juga sangat mengerti tentang problema bentuk tubuh Barbara Stanwyck, yang selalu menegakan punggungnya kebelakang untuk menjadi seorang dewi glamour. Edith menghiasinya dengan lame emas dan menutupinya dengan batu-batu permata yang ditempelkan. Hollywood mempunyai simbol sex baru dan Edith mendapatkan seorang teman baru. Bakat Edith yang sangat besar mebuatnya dekat dengan para bintang film. ”Edith lebih tepat disebut koordinator paripada seorang desainer” kata Loretta Young dimana Edith bekerjasama dalam pembuatan lima buah film. Hal ini sepakat dengan penilaian Edith sendiri. ”Saya tahu saya bukan seorang jenius yang kreatif.” katanya. ”Saya lebih hebat dalam diplomais daripaa merancnag . keahliannya membuat dia tetap bekerja di Paramount sampai tahun 1967, dan lebih dari 30 tahun lamanya dia bekerja dengan para aktris seperti Elizabeth Taylor, Bette Davis dan Grace Kelly yang gaya merka ditiru oleh seluruh generasi. Dia membuat 11 film bersama Alfred Hitchcock, yang selalu menaruh kepercayaan kepadanya. Dia mempunyai keahlian menyembunyikan rahasia dalam-dalam mengenai bintang-bintangnya yang berambut pirng dibalik pakaian yang sangat borjuis. Ketika Oscar pertama untuk rancangan kostum dinytaka diundikan pada tahun 1948, Edith Head pada saat itu usianya 50 tahun akan mendapatkannya, jika memang Oscar itu diperuntukan bagi kemampuannya bertahan, yang memang patut untuk ditiru. Pada tahun-tahun berikutnya dia mendapatkan hadiah-hadiah yang didambakan, beberapa kali, kadang-kadang untuk film-film yang desainer-desainer lainnya telah melamar untuk memercayaknnya sepertifilm ’A Heart and a Crown’ dan ’Sabrina’. Audrey Hepburn lebih menginginkan kayra desainer lalu-lalu yaitu Hubert de Givenchy, yang suka bertindak terlalu jauh dengan kadang-kadang cekcok mengenai pertanyaan-pertanyaan yang membosankan teantang hak cipta. Hollywood sebenarnya ingin bekerjasama dengan desainer Prancis yang terkenal tetapi perancang-perancnag kostum Amerika yang pragmatis mempunyai pengertian yang lebih baik dalam bisnis perfilman. Mereka mempergunakan bakatnya semata-mata untuk melayani para bintng film sedangkan para desainer, ingin mereka sendiri yang menjadi bintng. Para desainer ini mempunyai beberapa ratus langganan setiap tahunnya, sedangkan film menarik 90 juta penonton minggu ke minggu, dan kebanyakan penonton bioskop tidak pernah mengerti perbedaan antara kostum dan hasil rancangan. Apa yang mereka pkai adalah fashionable baik itu didalam film maupun pada kehidupan sehari-harinya. Para bintang sering mengunjungi fashion show Paris dan membelanjakan hasil pendapatannya sebagian besar untuk rumah-rumah mode. Fashion dan layar perak maju bersama-sama pada masa kejayaan tahun 1930an. Hal inilah yang selalu terpikir oleh para bos dari studio-studio film yang besar-besar, karena mereka kebanyakan datang dari kalangan industri pakaian yang mempunyai minat dalam membuat dan mempublikasikan tekstil dan bulu-bulu binatang secara efektif. Pada saat bersamaan, para perancang fashion juga merasakan kepentingan dari film layar perak ini. Tidak mengherankan bahwa fashion menjadi pemeran utama pada film—film jaman dahulu.

Segera setelah film berwarna pertama muncul di tahun 194 Segera setelah film berwarna pertama muncul di tahun 194....., Cinemacolour Fashion Gazette dipublikasikan secara regular di Inggris, dan Paul Poiret membuat suatu film tentang koleksi 1913an nya untuk kepentingan langganan-langganan Amerikanya. Ketka Poiret pergi ke Amerika, film tersebut ditahan karena isinya berbau pornografi. Film tersebut mempertunjukan wanita-wanita yang memakai stelan clana panjang. Pada tahun 1925, the Eastman Color Process bisa membuat film yang mempertunjukan warna-warna seperti kulit natural dan beberapa warna-warna yang berbau kemerahan, yang membuat fil-film tentang fashion menarik dan membantu kesuksesan dari ”Me Call Fashion News”. Serial pertama film ini mempertunjukkan rancangan-rancangan dari Poiret, Worth dan Lanvin. Perubahan didalam fashion teah menyebabkan para pembuat film menderita kesulitan. Persis setelah mereka berhasil menyelesaikan suatu film yang mempertunjukan pakaian-pakaian mutakhir yang sangat mahal, Paris kemudian membawa suatu garis baru dalam fashion, sehingga fashion didalam film yang sudah dubuat tersebut menjadi kelihatan ketinggalan jaman. Juga pada teater sebelumnya. Hal inilah salah satunya mengapa produser Samuel Goldwyn, yang sebelumnya memproduksi sarung tangan, menginginkan kostum-kostum dalam filmnya dirancang oleh Coco Chanel. Dia mengetahui secara apa yang adan dipergelarkan oleh Paris berikutnya., oleh sebab itulah Chanel dikenal sebagai seorang motivator besar jika suatu saat terjadi suatu hal. Setelan hitam dan putih Chanel yang simpel tidak sesuai untuk film berwarna, yang menyebabkan filmnya di Hollywood tidak sukses. Disebutkan bahwa para bintang film memboikot Chanel karena ratu fashion ini tidak menangani sendiri para artis film tersebut, tetapi diserahkan kepada wakilnya yaitu Jane Curtis, dan para artis tersebut tidak menggubrisnya. Coco melihat segala sesuatunya dari pandangan yang berbed, akhirnya dia meneruskan karirnya tanpa perfilman. Desainer-desainer Paris lainnya seperti Molyneux, Patau dan Ricci menanggapi suatu hal yang mudah bekerjasama dengan artis-artis yang manja. Yang paling sukses diantara mereka adal;ah Schiaparelli yang pertama kali bekerja untuk film Inggris, kemudian untuk Hollywood, dimana dia merancang kostum-kotum untuk simbol-simbol sex seperti Zsa Zsa Gab... dan Mae West. Sedangkan Katharine Hepburn, seorang intelektual nonkomfromis, menginginkan gaya yang lebih cocok baginya, dan berhubungan secara pribadi dengan Schiaparelli di tahun 1933. penampilannya yang tidak beraturan berubah menjadi kasual, dan tiba-tiba penampilannya yang tomboy tidak lagi kaku tetapi menjadi lusr biasa sehingga dia menjadi seorang idola fashion. Gaya Schiaparelli juga mempengaruhi Joan Crawford, dan kita tidak tahu pasti siapa yang memperkenalkan ganjal bahunya yang terkenal itu, apakah Sciaparelli, dimana Crawford senantiasa memesan baju-baju ciptaannya, ataukah Adrian yang membuat kostum yang dipakai Joan yang menjadikannya seorang bintang? Selama Perang Dunia II, Hollywood mengambil alih peran fashion secara definitif. Sebagian besar rumah jahit Paris tutup, sebagian kecil beroperasi pada level yang sangat rendah. Studio perfilman pun harus berperang dengan pembatasan seperti penghematan pengeluaran, dan juga beberapa materi dan barang-barangmewah seperti renda-renda, bulu-bulu binatang dan perhiasan yang berkerlip-kerlip sukar didapat. Tahun 1943, film Casablanca membuktikan bahwa tanpa barang-barang tersebut film bisa tetap berjalan. Film ini mendapatkan sukses besar, walaupun aktris Inggrid Bergman dan Humprey Bogart memakai pakaian yang kurang lebih relistis. Bergman memakai pakaian yang sederhana untuk siang hari sedangkan Bogart memakai jas hujan yang kumal, yang sampai sekarang sering dipakai hanya oleh gangster-gangster dalam film.

Terpisah dari hal ini, relisme tidak pernah terjadi secara besar-besaran dan usaha memanfaatkan film untuk propaganda jarang berhasil di publik. Hasilnya orang-orang pergi ke bioskop hanyalah untuk melepaskan dirinya dari kenyataan sehari-hari yang menakutkan dan bila mungkin ingin kembali lagi ke zaman dahulu sebelum perang yang baik dan menyenangkan. Dunia sepertinya bisa menerima ketika wanita-wanita menghiasi dengan renda-renda pinggang yang menggembungdan memakai rok selebar parasit. Bahkan pada zaman perang saudra seperti dalam film ”Gone With The Wind”. Ketika mereka berhasil bertahan, dalam peperangan selalu ada kemenangan dan para penonton menyamakan dirinya dengan Scarlett O’Harra, ketika dia menarik gorden-gorden dari jendela untuk membuat sendiri gaun pesta dari kain gorden tersebut. Setiap orang mengambil jarum masing-masing dengan benang dan menjahit sendiri apa yang mereka punya. Kostum film-film jaman dulu bukanlah baju siap pakai yang sudah jadi, namun bisa diubah-ubah untuk membuat sesuatu yang baru. Tapi lama-kelamaan pemerintah lebih mengerti dan memberi industri perfilman materi yang lebih banyak, sehingga para pembuat film dapat merealisasikan mimpi-mimpinya yang membuat orang-orang bahagia. ............................... memberikan suatu kesan dalam ”The..... of New Orleans” pada tahun 1941, dengan pakaiannya yang dihiasi renda-renda yang bagus dan murni. Sebelum terjadi perang, baju tersebut ditiru beberapa ribu kali. Tetapi sekarang renda-renda tersebut tidak bias didapat lagi dan menjadi barang yang unik dan mengagumkan. Kostum Ginger Rogers dalam “Lady In The Dark”, terbuat dari bulu cerpelai dan dihiasi perhiasan yang berkelip-kelip sehingga terlihat sebagai puncak dari extravahanza. Untuk film berikutnya, tahun 1944, dia harus memakai rayon darimada sutera. Ahan-bahan sintetis menjadi penyelamat dari acara-acara pesta yang meriah. Ribuan ibu-ibu Amerika berusaha meniru pakaian putih dari organdi untuk acara prom night para putrinya, ditiru dari baju yang dipakai oleh Deanna Durbin dalam film Nice Girl. Pada tahun 1943 sebuah film muncul yang lebih merubah figur wanita dengan fashion. Bintang film Jane Russel yang menggiurkan memamerkan tubuhnya yang montok dalam film ”The Outlaw” produksi Howard Hughes, menggantikan tipe androgini yang telah merajai dari tahun 1920an. Lekuk-lekuk tubuh masuk dalam fashion, bila tubuh kurang montok maka bantalan/padding lah yang menggantikannya. Hal inilah yang mendasari New Look dari Christian Dior yang membangkitkan kembali ’hourglass silhouette; dengan bergantinya abad. Lingkaran rantai ekslusif antara fashion dan perfilman berakhir dengan pecahnya Perang Dunia II. Masih tetap ada kejasama antara kedua bidang tersebut, tetapi tidak ada pengaruhnya terhadap pasar. Baju rancangan para desainer dengan perfilman tidak lagi sedekat pada saat bioskoptanpa suara menjadi bersuara dan baju-baju hitam putih berubah menjadi berwarna. Akhirnya fashion bisa berganti cerita, dimana minat seseorang memakai baju yang bagus lebih penting daripada kemampuannya berakting. Dibutuhkn waktu 50 tahun lagi sebelum fashion dan film bisa bersama lagi, sekalipun dengan jalan yang berbeda. Para perancang menjadi bosan memamerkan pakaian-pakaiannya dengan model-model yang dibayar tinggi yang hanya berpose tanpa arti apa-apa. Jadi merka mulai mencari aktris-aktris yang ekspresif untuk memakai kreasi mereka, terutama pada acara-acara penting misalnya pada upacara ACADEMY AWARD. Ini berarti bahwa para perancang dan dunia perfilman bertemu sedikitnya satu tahun satu kali pada acara pemberian Oscar. Hubungan yang menguntungkan ini mulai pada tahun 1990 dengan suatu artikel yang dimuat dalam Women;s Wear Daily, junal tekstil yang paling berpengaruh. Cover salahsatu penerbitan khusus memamerkan dua binang yaitu Kim Bassinger mengenakan pakaian dengan memakai hanya satu sarung tangan panjang saja, sementara michelle Preiffer memakai memakai setelan sederhana rancangan Armani. Tidak ada kata-kata yang dibutuhkan untuk menerangkan bagaimana seharusnnya glamour yang modern itu. Armani dihujani dengan permintaan dari para artis untuk acara Oscar tahun-tahun berikutnya. Lima tahun kemudian Uma Thurman muncul pada acara tersebut dengan mengenakan gaun lavender, yang telah mencuri perhatiandan membiarkan dirinya tampil pada cover majalah sehingga membawa Prada terkenal di Hollywood. Sejak itulah upacara pemberian Academy Awards menjadi fashion show yang paling mahal di dunia. Sekitar tahun 1999 tidak ada lagi seorang pun bintang yang muncul tanpa mengenakan pakaian dari para desainer.