PERLAKUAN ANTARA (INTERMEDIATE CUTTING)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA ANGGREK (Rosa chinensis)
Advertisements

Oleh: Cecep Kusmana Dept. Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB 2010
13 Oktober 2005call PEMULIAAN POHON HUTAN II. Uji Provenance II. UJI PROVENANCE Faktor kegagalan dalam program penanaman : - penggunaan benih.
PENANGANAN BAHAN BAKU.
PENANAMAN POHON Sri Wilarso Budi R Laboratorium Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB
7 Perlindungan hutan terhadap kerusakan abiotik Bagian 1 C H A P T E R
IV. FAKTOR ABIOTIK SEBAGAI PENYEBAB PENYAKIT HUTAN
LAND CLEARING DAN PERSIAPAN LAHAN TANAMAN SAWIT
Apakah mulsa itu? Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan.
PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF TANAMAN Perkembangbiakan vegetatif tanaman:
REBOISASI DAN PENGHIJAUAN
Agustin Mahardika NIM P.Bio USD
Prinsip-Prinsip EKOLOGI-EKOSISTEM WIDIWURJANI
PEMANGKASAN PADA TANAMAN JERUK
STAF LABORATORIUM ILMU TANAMAN
Keragaman metabolit sekunder
KAYU By : Wiwin Tyas Istikowati,S.Hut.,M.Sc. FAKULTAS KEHUTANAN
TEKNIK SILVIKULTUR Oleh : Suryo Hardiwinoto, dkk Laboratorium Silvikultur & Agroforestry Fakultas Kehutanan UGM, YOGYAKARTA.
PERBANYAKAN VEGETATIF KONVENSIONAL
SISTEM SILVIKULTUR DAN METODE REPRODUKSI
ANALISIS TUMBUH BY :IR ABDUL RAHMAN MS.
Laboratorium Silvikultur dan Agroforestri Fak. Kehutanan UGM 2013
Serapan Hara Daun.
MEMBIAKAN TANAMAN DENGAN CARA SUSUAN
Kesuburan Tanah.
TOLERANSI POHON.
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN
MEMBIAKAN TANAMAN DENGAN SAMBUNG
KLASIFIKASI POHON.
MEMBIAKAN TANAMAN DENGAN CARA OKULASI
EKOFISIOLOGI.
SILASE (LANJUTAN) MENGENAI PROSES2 ENSILASE YANG BANYAK DIPENGARUHI BAKTERI2 DALAM KEADAAN NORMAL SEBAGAI BERIKUT : UNTUK SEMENTARA RUMPUT SEGAR YANG SUDAH.
PEMULIAAN POHON HUTAN IV. Produksi Benih dan Kebun Benih
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Oleh: Sucipto Hariyanto
MERAWAT TANAMAN SEBAGAI POHON INDUK
PASCA UTS SEMESTER GENAP T.A. 2014/2015
MELAKUKAN TRANSPLANTING BIBIT
Ilmu Penyakit Tumbuhan
MELAKUKAN PEMANGKASAN (PRUNING) PADA BIBIT TANAMAN
`AGROTEKNOLOGI TANAMAN PERKEBUNAN`
Evaluasi Kesuburan Tanah
PEMBUATAN KLEM UNTUK TEBANGAN E (PENJARANGAN)
PEMULIAAN POHON HUTAN II. Uji Provenance
KENDALA PADA PELAKSANAAN STS :
DIAGNOSIS PENYAKIT TUMBUHAN
Labu Siam.
BUDI DAYA Eucheuma.
RESPIRASI-1 By Irda Safni.
Sejarah Perkembangan Sistem Silvikultur
BAB 5 PEMBIAKAN TANAMAN.
PEMULIAAN POHON HUTAN II. Uji Provenance
KESEIMBANGAN EKOSISTEM
MEMBIAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF
PENGENDALIAN GULMA.
JARINGAN DAN ORGAN TUMBUHAN
PEMBIBITAN KOPI PUTRI LUKMANA SARI
MANAGING SHORT ROTATION TROPICAL PLANTATIONS AS SUSTAINABLE SOURCE OF BIOENERGY (MANAJEMEN HUTAN TANAMAN BEROTASI PENDEK SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN)
Perlindungan Hutan 7 VII. MIKORIZA
PENANAMAN POHON. Pendahuluan Kegiatan penanaman merupakan kegiatan inti dari budidaya hutan yang mencakup areal yang luas, memerlukan biaya yang besar.
DINAS KEHUTANAN PROV. SULAWESI SELATAN. “MEWUJUDKAN HUTAN LESTARI, PERKEBUNAN PRODUKTIF MASYARAKAT SEJAHTERA MANDIRI ”
KAYU By : Wiwin Tyas Istikowati,S.Hut.,M.Sc. FAKULTAS KEHUTANAN
PEST AND DISEASES OF CHOCOLATES
TIM PENYUSUN MODUL AGRIBISNIS TANAMAN
1. Pengolahan Lahan 2. Persiapan Benih dan Tanaman 3. Pemupukan 4. Pemeliharaan 5. Pengendalian OPT (organisme pengganggu tanaman) 6. Panen dan Pascapanen.
Botani Tumbuhan Rendah (PBIO 4233) 2 SKS Oleh: Natalia Kristiani Lase, M.Pd.
Produksi Benih dan Kebun Benih
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Pertemuan 3Pertemuan 3 Mutmainnah, S.PdMutmainnah, S.Pd.
BUDIDAYA GANYONG Ganyong merupakan tanaman tropis yang tidak manja tahan terhadap naungan, Dapat tumbuh di segala jenis tanah dan iklim. tidak membutuhkan.
RESPIRASI-1 By Irda Safni Sejarah Respirasi Istilah respirasi digunakan pada awal abad ke- 15, tapi kepentingannya diungkapkan Crook pada tahun 1615.
Transcript presentasi:

PERLAKUAN ANTARA (INTERMEDIATE CUTTING) JENIS KEGIATAN TEBANGAN PEMELIHARAAN. B. TEBANGAN PENJARANGAN (THINNING). C. PEMANGKASAN CABANG (PRUNING).

A. TEBANGAN PEMELIHARAAN 1.TEBANGAN PEMBEBASAN (LIBERATION CUTTING/RELEASE CUTTING). 2. TEBANGAN PEMBERSIHAN (CLEANING/REFINING). 3. TEBANGAN PERBAIKAN (IMPROVEMENT CUTTING). 4. TEBANGAN PENYELAMATAN (SALVAGE CUTTING) : a. PRE SALVAGE CUTTING. b. POST SALVAGE CUTTING.

1. TEBANGAN PEMBEBASAN (LIBERATION CUTTING) TUJUAN : MEMBERIKAN RUANG TUMBUH YANG BAIK UNTUK MERANGSANG PERTUMBUHAN PERMUDAAN. PERMUDAAN YANG DITINGGALKAN  DIPILIH DARI JENIS BERHARGA TERBAIK.

POHON PESAING/MENGGANGGU  DIMATIKAN DENGAN PE NERESAN / PERACUNAN. KEGIATAN PEMBEBASAN HARUS DILAKSANAKAN SEDINI MUNGKIN SELAMA POHON MASIH DAPAT BEREAKSI DENGAN BAIK DENGAN BERTAMBAHNYA PENYINARAN

DIDALAM PELAKSANAAN, LIBERATION CUTTING DIKENAL 2 CARA YAITU : 1) PEMBERSIHAN/CLEANING  MEMBERSIHKAN RUMPUT DAN PENUTUP TANAH YANG LAIN (HERBA DAN LAIN-LAIN). 2) PEMBEBASAN/LIBERATION, ADA 2 MACAM : a) PEMBEBASAN VERTIKAL  MENEBANG POHON DI ATASNYA YANG MENUTUP INDIVIDU YANG DIPELIHARA, CARA :

~ TEBANG/PANGKAS POHON PENGGANGGU/PENAUNG ~ TERES POHON PENGGANGGU/PENAUNG ~ PERACUNAN POHON PENGGANGGU/PENAUNG  MIS. DENGAN 2,4,5 TRICHLORO PHENOXYACETIC ACID (TRIZONE/2,4,5 T), DOSIS 2 % ATAU 1 L/49 L MINYAK DIESEL (SOLAR)

b) PEMBEBASAN HORIZONTAL  PENEBANGAN SEMAK DAN PERDU DENGAN PENCABUTAN MEMATIKAN RUMPUT-RUMPUT DI SEKITAR POHON YANG DIPELIHARA.  TUNAS DARI AKAR ATAU BEKAS TONGGAK DI SEKITAR POHON  DIPOTONG. PENGGUNAAN KEMIKALIA (CHEMICAL) YAITU APA YANG SERING DISEBUT SILVICIDE

UNTUK MEMATIKAN TANAMAN DAN POHON LIAR, DAPAT DILAKUKAN DENGAN BERBAGAI CARA YAITU : ~ MENERES BATANG KEMUDIAN DIOLESI DENGAN HERBISIDA. ~ MENYUNTIK BATANG DENGAN HERBISIDA. ~ MENUANGI PANGKAL BATANG DAN AKAR DENGAN HERBISIDA.

BEBERAPA MACAM HERBISIDA PEMBUNUH POHON, PERDU, SEMAK DAN HERBA PESAING TANAMAN POKOK 1/ HERBISIDA YANG MENGANDUNG CL (CHLORIDA) MIS. ~ 2,4-D (2,4-DICHLOROPHENOXYACETIC ACID) ~ 2,4,5-T (2,4,5-TRICHLOROPHENOXYACETIC ACID)  HERBISIDA INI BERPENGARUH LANGSUNG TERHADAP PROSES FISIOLOGI  DIGUNAKAN DALAM JUMLAH SEDIKIT 2/ SODIUM ARSENITE, MENGANDUNG NATRIUM DAN ARSEN.  DAPAT MEMBENTUK Na AS O3 ATAU Na AS O2, ADA PULA ARSENIT YANG TERLARUT DALAM AIR DALAM BENTUK SODIUM HYDROXIDE  MEMATIKAN TANAMAN KARENA MENYEBABKAN PENGGUMPALAN RANTAI PROTEIN DI SELURUH SEL DALAM JARINGAN TANAMAN

3/ AMMATE, TERLARUT DALAM AIR 3/ AMMATE, TERLARUT DALAM AIR.  DISEBUT PULA AMMONIUM SULFAMATE (NH4 SO3 NH2)  MEMPUNYAI SIFAT HIGROSKOPIS, BENTUK KRISTAL MUDAH BERAIR  MUDAH DITRANSLOKASI MELALUI XYLEM DAN PHLOEM  MEMPENGARUHI PROTEIN DAN PROTOPLASMA TANAMAN

2. TEBANGAN PEMBERSIHAN (RIFENING) PENGERTIAN : MENGHILANGKAN JENIS-JENIS POHON YANG TIDAK BERNILAI EKONOMI MAUPUN NILAI EKOLOGI, SEHINGGA AKAN MERANGSANG PERTUMBUHAN PERMUDAAN YANG TELAH ADA.

TITIK BERAT REFINING : PEMILIHAN POHON YANG AKAN DITERES/DIRACUN, YAITU : - POHON JELEK - POHON TERSERANG HAMA PENYAKIT - POHON RUSAK ==> PEMILIHAN POHON YANG DIMATIKAN SEGI NEGATIF (NEGATIVE SELECTION) 3. TEBANGAN PERBAIKAN/PENYEMPURNAAN (IMPROVEMENT CUTTING) ==> TEBANGAN PENYEMPURNAAN DILAKSANAKAN TERHADAP TEGAKAN SESUDAH LEPAS PERIODE SAPLING. MAKSUD : UNTUK MEMPERBAIKI DAN MENYEMPURNAKAN KUALITAS TEGAKAN DENGAN MENGHILANG KAN POHON-POHON YANG JENISNYA TIDAK DIPILIH, BENTUKNYA TIDAK BAIK.

POHON-POHON YANG DITEBANG BIASANYA TERDIRI DARI : ~ JENIS-JENIS TIDAK DIKENAL ~ POHON YANG BENTUKNYA JELEK SEPERTI BENGKOK, MENGGARPU, DLL. ~ POHON YANG SANGAT TUA ~ POHON YANG TERSERANG HAMA PENYAKIT ==> TEBANGAN PENYEMPURNAAN / PERBAIKAN DILAKSANAKAN BERSAMA DENGAN TEBANGAN PENJARANGAN. ==> PADA TEGAKAN YANG LEBIH TUA ==> BERSAMA DENGAN TEBANGAN UNTUK MENGATUR PRODUKSI BIJI.

4. TEBANGAN PENYELAMATAN (SALVAGE CUTTING) MAKSUD : MENGAMBIL/MENEBANG POHON-POHON YANG MATI AKIBAT SERANGAN HAMA PENYAKIT (BIOTIC) ATAU ABIOTIC 1. PRE SALVAGE CUTTING PENEBANGAN UNTUK MENYELAMATKAN POHON YANG MUDAH TERSERANG PENYAKIT, AGAR POHON YANG BELUM/TIDAK TERSERANG DAPAT DISELAMATKAN.

2. POST SALVAGE CUTTING/SANITATION CUTTING PENEBANGAN UNTUK MEMUNGUT POHON YANG TERSERANG HAMA PENYAKIT ATAU BEKAS TERBAKAR AGAR POHON YANG TIDAK TERGANGGU DAPAT DIAMANKAN.

PENJARANGAN (THINING)

Perkembangan horizontal tajuk

METODA PENJARANGAN ( Ford-Robertson, 1971; Daniel et al, 1979: Smith, 1986; dan Nyland, 1996) PENJARANGAN RENDAH (LOW THINNING) PENJARANGAN TINGGI/TAJUK (HIGH THINNING/ CROWN THINNING) PENJARANGAN MEKANIS (MECHANICAL THINNING) PENJARANGAN SELEKSI (SELECTION THINNING/DIAMETER LIMIT THINNING) PENJARANGAN BEBAS (FREE THINNING)

PENJARANGAN RENDAH (LOW THINNING) Sangat ringan Ringan Berat/keras/kuat Sangat berat/sangat keras/kuat

Grafik Sebaran diameter pada berbagai metoda penjarangan

Gambar Tajuk sebelum dan sesudah penjarangan

Grafik variasi Basal Area pada seri penjarangan

PENJARANGAN MEKANIS (MECHANICAL THINNING) Spacing thinning Line/row thinning Strip thinning (papan catur)

Kondisi Tegakan Perlu Dijarangi ? Kerapatan Tegakan yang Belum dijarangi Perhatikan tajuk yang penutupannya belum teratur

Gambar tegakan yang perlu dijarangi

Kondisi Tegakan Dijarangi setiap 6 tahun

Tabel Bonita W v W 1932

Tabel Bonita W v W 1932

Tabel Normal tegakan tinggalrasamala