KELOMPOK 5 KETUA: FANDI M.A ANGGOTA: TEGAR AGUNG N. LATHIFAH MAHARANI SALMA FATHINA HANIN QORI NURUL AENI QUINTA VERNANDYA I.S
A.PENGERTIAN TAUHID Tauhid dalam bahasa artinya menjadikan sesuatu esa. Yang dimaksud disini adalah mempercayai bahwa Allah itu esa. Sedangkan secara istilah ilmu Tauhid ialah ilmu yang membahas segala kepercayaan-kepercayaan yang diambil dari dalil dalil keyakinan dan hukum-hukum di dalam Islam termasuk hukum mempercayakan Allah itu esa.
CIRI-CIRI ORANG YANG BERTAUHID Perilaku Orang yang Bertauhid KH.Abdullah Gymnastiar mengutarakan dalam sebuah tausiyahnya tentang beberapa ciri-ciri orang bertauhid, di antaranya adalah : Ikhlas, yaitu melakukan sesuatu hanya bertujuan untuk mencari keredhaan Allah Tidak iri dan dengki, maksudnya orang yang bertauhid tidak akan mendengki terhadap Tidak banyak mengeluh, orang yang bertauhid tidak akan suka mengeluh, karena mengetahui setiap peristiwa dan episode hidup adalah atas izin Allah Swt. terhadap Allah. Setelah itu dia memperbaiki dirinya. Tidak licik, artinya orang yang bertauhid pasti tidak akan melakukan hal-hal yang licik dalam kegiatan apapun, karena dia menyakini bahwa Allah pasti akan membalas.
CONTOH ORANG YANG BERTAUHID 1. Kisah Nabi Ibrahim As. dalam Mencari Tuhan Nabi Ibrahim As. Khalilullah (Kekasih Allah) termasuk salah seorang keturunan dari Nabi Nuh As. Sebelum Ibrahim As. dilahirkan raja Namrudz bermimpi bahwa, kelak akan lahir seorang anak laki-laki yang akan menggulingkan kekuasaannya. Dan ayah Nabi Ibrahim tidak sanggup untuk membunuh Nabi Ibrahim. Lalu ayahnya menyembunyikan Nabi Ibrahim di sebuah goa di hutan, agar nanti anaknya itu akan mati dimakan binatang buas. Namun Allah berkehendak lain, Nabi Ibrahim dalam penjagaan Allah, sehingga tidak satupun binatang buas yang memakannya. Setelah beberapa lama, ayah dan ibunya mencoba melihat anaknya di goa tempat Nabi Ibrahim disembunyikan. Betapa kagetnya mereka ternyata Ibrahim As. berada dalam keadaan sehat wal’afiat saja dan sejak itu mereka sering menjenguk Nabi Ibrahim kecil secara sembunyi-sembunyi. Setelah Nabi Ibrahim berumur satu tahun, Azhar dan istri membawa anaknya pulang. Dari hari sampai berbulan Nabi Ibrahim semakin beranjak remaja, ia mulai bertanya kepada orang tuanya, siapakah yang menciptakan alam serta isinya. Pada suatu ketika Nabi Ibrahim bertanya “Wahai ayah dan ibuku, siapakah yang telah menjadikan diriku ini?”. Orang tuanya menjawab “Ayah dan ibu yang menjadikanmu, kamu lahir disebabkan kami”. Ibrahim bertanya lagi “Kalau begitu, siapa pula yang menjadikan ayah dan ibu?” Ayahnya menjawab “kakek dan nenekmu”. Demikianlah seterusnya, sehingga sampai puncaknya Nabi Ibrahim menyatakan “Siapakah orang pertama yang menjadikan semua ini?”. Orang tuanya tidak lagi mampu menjawab, karena mereka tidak mengetahui tentang Tuhan. Kemudian Ibrahim bertanya pula kepada semua orang, merekapun sama seperti orang tuanya, tidak seorangpun di antara mereka yang bisa menjawab pertanyaan itu.
Keadaan ini membuat Nabi Ibrahim semakin Hal ini disinyalir oleh Allah Swt. dalam Firman-Nya : فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ اللَّيْلُ رَأَى كَوْكَباً قَالَ هَـذَا رَبِّي فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لا أُحِبُّ الآفِلِينَ. فَلَمَّا رَأَى الْقَمَرَ بَازِغاً قَالَ هَـذَا رَبِّي فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لَئِن لَّمْ يَهْدِنِي رَبِّي لأكُونَنَّ مِنَ الْقَوْمِ الضَّالِّينَ. فَلَمَّا رَأَى الشَّمْسَ بَازِغَةً قَالَ هَـذَا رَبِّي هَـذَا أَكْبَرُ فَلَمَّا أَفَلَتْ قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي بَرِيءٌ مِّمَّا تُشْرِكُونَ. إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفاً وَمَا أَنَاْ مِنَ الْمُشْرِكِينَ. Artinya : Ketika malam telah menjadi gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata, “Inilah Tuhan-ku.” Maka ketika bintang itu terbenam dia berkata, “Aku tidak suka kepada yang terbenam”. Lalu ketika dia melihat bulan terbit dia berkata, “Inilah Tuhan-ku.” Tetapi ketika bulan itu terbenam dia berkata, “Sungguh, jika Tuhan-ku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat”. Kemudian ketika dia melihat matahari terbit, dia berkata, “Inilah Tuhan-ku, ini lebih besar”. Tetapi ketika matahari terbenam, dia berkata, “Wahai kaumku! Sungguh, aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan”. Aku hadapkan wajahku kepada (Allah) yang Menciptakan langit dan bumi dengan penuh kepasrahan (mengikuti) agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik. (al-An’am : 76-79) Begitulah kisah Nabi Ibrahim As. dalam mencari Tuhannya, yaitu dengan menggunakan akal dan logika berawal dari mempertanyakan penciptaan diri, keluarga, masyarakat dan alam semesta. Awwaluddin ma’rifatullah (agama berawal dengan mengenal Allah), siapa yang ingin mengenal Allah, maka kenalilah diri terlebih dahulu. Man ‘arafa nafsahu, faqad ‘arafa rabbahu.
Hikmah dan Manfaat orang yang bertauhid Orang yang bertauhid kepada Allah Swt. akan mendapat banyak hikmah dan manfaat, diantaranya : Tauhid akan menghapus dosa-dosa. Orang yang bertauhid akan mendapat petunjuk yang sempurna. Allah Swt. akan menghilangkan kesulitan dan kesediha-nya di dunia dan di akhirat. Orang yang bertauhid kepada Allah Swt. dijamin masuk surga. Akan diberi Allah Swt. kemenangan, pertolongan, kejayaan, dan kemuliaan. Allah Swt. akan memberinya kehidupan yang baik. Mencegah seorang muslim kekal di neraka Orang yang bertauhid akan merasa aman. Tauhid merupakan penentu diterima atau ditolaknya amal kita. Orang yang bertauhid akan dimudahkan dalam melaksanakan amal- amal kebaikan dan meninggalkan kemungkaran.
Bahaya Tidak Bertauhid : Orang yang tidak bertauhid tidak akan mempunyai rasa optimisme dan pengharapan dalam hidup. Orang yang tidak bertauhid akan berpandangan sempit Orang yang tidak bertauhid akan mudah tertipu oleh hal hal yang sifatnya keduniawian. Orang yang tidak bertauhid akn teertutup hatinya. Orang yang tidak bertauhid akan selalu diliputi kegelisahan dan kesengsaraan jiwa. Orang yang tidak bertauhid akan masuk neraka.
URGENSI berasal dari bahasa latin [URGERE]- {KATA KERJA} yang berarti mendorong -dalam bahasa inggris[URGENT]-{KATA SIFAT} -dalam bahasa indonesia [URGENSI]-{KATA BENDA} -istilah urgensi menunjuk pada sesuatu yang mendorong kita ,yang memaksa kita untuk di selesai kan… Dengan demikianmengandaikan ada suatu masalahdan harus di tindak lanjuti. “URGENSI” bisa berarti “penting nya Misalnya ‘urgensi kepemimpinan muda ” itu lebih berarti ” pentingnya kepemimpinan muda “
URGENSI TAUHID BAGI KEHIDUPAN MANUSIA