PENGANTAR PUBLIC RELATIONS PERTEMUAN - 6 Niken Puspitasari M.A
MATERI : Siapa saja yang dimaksud dengan staff PR Kegiatan-kegiatan PR dari A-Z Keuntungan dan kelemahan adanya departemen PR Peran PR sebagai pembuat keputusan
Seorang CEO mendefinisikan pejabat PR sebagai berikut : Public Relations merupakan salah satu fungsi staf, yang artinya ia memberi nasihat dan mendukung manajer lini yang bertanggung jawab dan punya wewenang untuk menjalankan organisasi. Fungsi lini : perancangan, produksi, dan marketing. Fungsi staff : memberi nasehat dan membantu eksekutif di fungsi lini: keuangan, legal, SDM. Seorang CEO mendefinisikan pejabat PR sebagai berikut : Jujur, dapat dipercaya, bijaksana, punya keahlian analisis, dan punya pemahaman menyeluruh dan mengerti soal bisnis inti serta publik yang penting. Dia punya kemampuan untuk mendengar, memberi nasihat, dan kemampuan untuk membantu CEO mengelola prioritas. Akan tetapi, kualitas yang paling penting adalah kecerdasan intelektual dan emosional, dapat dipercaya, dan rasa hormat. Tanpa itu semua, mustahil bagi CEO dan pejabat komunikasi membangun hubungan jangka panjang yang produktif. (Cutlip, dkk)
Manajemen mengharapkan hal-hal berikut dari staf PR : Loyalitas Saran mengenai aspek PR dalam keputusan Keahlian dalam mengartikulasikan prinsip dan memperkaya pemahaman publik terhadap organisasi. Inspirasi untuk membantu semua anggota melakukan hal yang terbaik. Memengaruhi agar anggota lain tidak mengatakan atau melakukan sesuatu yang merugikan organisasi. Karakter – jujur, dapat dipercaya dan bijaksana.
Kepemimpinan PR yang positif Dukungan kebijakan komunikasi Sebaliknya, staf PR mengharap hal-hal berikut ini dari manajemen lini : Kepemimpinan PR yang positif Dukungan kebijakan komunikasi Perencanaan strategis yang meliputi semua kebijakan dan program. Anggaran yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan, termasuk dana untuk riset opini publik, analisis, dan evaluasi program. Bersedia untuk mengadakan musyawarah dan tampil di depan publik.
STAFF PR Yang perlu diingat : Komposisi PR dari masing-masing organisasi berbeda, tergantung pada kebutuhan. Perusahaan : Seorang manajer dan seorang sekretaris Asisten ahli: pejabat pers, editor jurnal internal, perancang media cetak, fotografer, dsb. Menyerahkan kegiatan PR kepada divisi pemasaran atau penjualan Yayasan atau lembaga nirlaba : Fungsi PR langsung dirangkap oleh direktur atau sekretaris dewan pimpinan. Pemerintah daerah: Sekretaris walikota Pemerintah negara ??
Kegiatan-kegiatan PR News release Konferensi pers, acara-acara resepsi dan kunjungan kalangan media massa ke organisasi/perusahaan. Sebagai penyedia informasi utama bagi media massa Mengatur acara wawancara antara media massa dan pihak manajemen Menyunting serta memproduksi jurnal, majalah, buletin organisasi Menyusun anggaran kerja PR Dll
Keuntungan Ketika terjadi masalah, isu, krisis, Manajer PR atau sebutlah KaBag PR tentu lebih siap siaga dan dapat bertindak cepat karena telah mengenal seluk-beluk dan segala sesuatu yang berkenaan dengan organisasi/perusahaannya sendiri. Orang yang dipercaya sebagai Manajer PR tentu lebih mudah menciptakan jalur-jalur komunikasi di dalam organisasi/perusahaannya sendiri dan dapat dipercaya dengan cepat. manajer PR memiliki bargaining position yang kuat untuk memberikan masukan-masukan secara rutin kepada pihak manajemen.
Kelemahan Jika manajer PR tidak cukup pintar atau terampil, ia hanya akan menjadi beban organisasi/perusahaan. Manajer PR bisa menjadi sangat dekat dengan organisasinya, sehingga dalam menilai segala sesuatu ia bisa tak lagi objektif. Ini akan tercermin dalam tulisannya. Pihak manajemen sering tidak memiliki spesifikasi pekerjaan yang jelas bagi departemen atau manajer PR-nya. Implikasinya, fungsi maupun tanggung jawab sebagai seorang PR tidak dapat dijalankan dengan baik. Manajer PR kadang hanya ditempatkan di bagian divisi lain, tidak memiliki posisi atau status resmi sehingga tidak bisa mengadakan hubungan langsung ke pucuk pimpinan, selayaknya tupoksi (tugas pokok fungsi) seorang PR.
Peran dalam pembuatan keputusan Kedekatan (proximity) dan akses merupakan faktor penting yang memengaruhi peran PR dalam pembuatan keputusan manajemen. Perubahan organisasional. (dapat memperkuat dapat juga menghilangkan peran PR di manajemen) jangan lagi “ membuat keputusan dahulu, lalu menyampaikan keputusan sesudah ditetapkan”. namun, banyaklah mencari masukan dan saran dari PR sebelum membuat keputusan!
Robert Dilenschneider, mantan presiden dan CEO Hill & Knowlton dan kini pimpinan Dileschneider Group di New York dan Chicago, ada “tujuh dosa mematikan dalam bisnis” yang mengancam kemajuan dalam integrasi fungsi PR : Janji berlebihan, membuat janji untuk sesuatu yang mereka tahu tak mungkin dipenuhi. Terlalu banyak memamerkan kemampuan atau keahlian PR kepada klien. Pelayanan di bawah standar (bait-and-switch), yakni memasang nama staf senior sebagai bagian dari tim tetapi sesungguhnya menggunakan staf junior untuk melakukan pekerjaannya. Lebih mengutamakn hasil finansial perusahaan ketimbang kinerja dan kepentingan klien. Memecahkan problem dengan tergesa-gesa ketika PR menangani problem kompleks yang sesungguhnya memerlukan solusi lebih lama. Memperlakukan PR sekadar sebagai fungsi pendukung dengan tugas mengimplementasikan strategi yang dirumuskan oleh pengacara, pejabat keuangan, dan pimpinan manajer lini. Melanggar standar etika, dan karenanya membahayakan reputasi etis dan tanggung jawab sosial fungsi PR. (dalam Cutlip, Center, Broom)
Quiz.. 1. Perhatikan slide no.11, dari ketujuh point tersebut, point berapa yang sering anda temukan dalam atmosfir perusahaan/organisasi di Indonesia ? 2. Jika terjadi pada perusahaan tempat anda bekerja, mohon dijabarkan. Jawaban dikirim ke email: nikenpuspita@yahoo.com